"Jadi siapa kau ini?" Lena mengutarakan apa yang ingin kuketahui juga.
Si gadis perak memiringkan kepalanya saat Lena mendekatkan wajahnya, bukannya menjawab ia dengan cepat menggigit leher Lena.
'Uwahh... Leona, dia menghisap darahku."
"Jadi begitu."
"Malah begitu apanya, selamatkan aku."
Si gadis perak memeluk Lena begitu erat hingga aku tidak bisa berbuat apapun, dia mirip seperti bayi yang sedang menyusu pada ibunya.
Tentu yang ini penuh gairah.
"Aaah, aku tidak tahan lagi, apa ini serangan penuh rangsangan."
Dan Lena menempatkan kedua tangannya di pantat si gadis perak. Sementara aku menatap keduanya dengan pandangan bermasalah, sampai beberapa saat kemudian si gadis perak mulai menjauh darinya.
"Darah perawan memang yang terbaik."
Paling tidak kita tahu Lena masih menjaga kesuciannya. Aku mendesah pelan lalu berkata pada si gadis yang kembali bersemangat itu.
"Siapa namamu?"
"Sofia... ras vampir."
Aku sudah tahu itu.
"Nah Sofia... namaku Leona dan yang baru kau hisap darahnya itu namanya Lena, aku ingin tahu kenapa kau berada di peti itu?'
"Peti? Oh mungkin, seseorang yang menculikku memasukanku ke dalam peti."
"Dengan kata lain kau diculik, kemudian dimasukan ke dalam peti hingga di bawa ke dalam perahu namun diperjalanan perahu itu dihancurkan oleh gelombang laut, alhasil kau terjebak di dalam peti itu ribuan tahun hingga kami menemukanmu di sini."
"Kurasa begitu, aku juga tidak ingat apapun setelah diculik."
Lena yang sudah memenangkan dirinya bertanya ke arahku.
"Bagaimana kau tahu bahwa peti itu berusia ribuan tahun?"
"Aku menggunakan skill penilai, memang benar ada semacam sihir di peti itu, kurasa peti itu membuat Sofia tertidur."
"Ahh, aku mengerti... jadi apa yang akan kita lakukan dengannya?'
Aku mengalihkan pandangan ke arah Sofia.
"Apa kau punya rumah?"
Dia menggelengkan kepalanya.
"Mungkin seseorang yang kau kenal?"
"Tidak, aku hanya sendirian."
"Apa boleh buat? Mau ikut bersama kami."
"Yang benar? Tentu saja."
"Leona apa kau yakin?"
"Tidak masalah, lagipula kita tidak mungkin menelantarkannya begitu saja."
"Jika kau bilang begitu baiklah, asal jangan sampai dia menggigit leherku lagi."
Bukannya kau barusan bersenang-senang.
Kami kembali ke pantai atau lebih tepatnya ke bagian hutan yang dekat dengan tebing, di sini kami membuat tenda sementara untuk bermalam.
Di bawah sinar rembulan yang dihiasi bintang-bintang bergemerlap indah, aku sedang membuat sup kepiting.
Sofia bisa makan makanan lain selain darah jadi itu melegakan, aku memberinya satu mangkuk dengan extra bawang putih.
Bagiku yang dari dunia lain tampak heran melihatnya, ternyata Vampir di dunia ini tidak takut bawang putih maupun sinar matahari yang mereka takutkan hanyalah tidak bisa minum darah perawan dalam beberapa minggu.
Kurasa jika para vampir masih ada para gadis akan ketakutan sekarang, ini sungguh mengejutkan tapi vampir di dunia ini yang masih hidup mungkin hanyalah Sofia saja.
Dia vampir terakhir, kepunahan vampir ditulis dalam sejarah kerajaan. Karena Lena pernah bekerja di guild dia mengetahui hal ini.
"Enak sekali Leona, kau benar-benar pandai memasak."
"Aku baru mempelajari belakangan ini."
"Hmm berarti kau memiliki bakat memasak.. yah, dulu aku hanya berpikir pria hanya menyukai wanita yang pandai di ranjang saja, jadi selama ini aku tidak terlalu fokus belajar memasak."
Orang ini sudah rusak.
Di sisi lain Sofia begitu menyukai masakanku hingga aku sedikit memperhatikan pakaiannya.
"Pakaian yang kau kenakan sudah ketinggalan zaman, bagaimana kalau kita membeli sesuatu untukmu?"
"Aku tidak keberatan sih."
"Bagaimana denganku Leona?"
"Kau harus menjaga bawaan kita di sini, jadi Lena tak boleh ikut."
"Heeehh."
"Kalau begitu mari tidur."
"Baik."
Lena mengangkat tangannya.
"Boleh aku tidur bersama Leona."
"Tentu, asalkan jangan berbuat macam-macam padaku."
"Aku akan menahannya sekuat tenaga."
Terakhir kali Lena bermain-main dengan ekorku, jika dia melakukannya lagi akan kuterbangkan dia ke tengah laut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments