Malam hari itu aku dan Lena berpenampilan layaknya seorang pencuri, dengan menggunakan sihir pesona milik Lena semua penjaga berhasil dilumpuhkan.
Rencananya sendiri aku dan Lena akan mengambil seluruh harta di masion ini untuk dibagikan ke semua orang, baru kami akan laporkan tentang kejahatan bangsawan ini ke kerajaan supaya ditangkap.
Kami menyelinap diantara koridor yang luas, berbekalkan peta aku menemukan gudang penyimpanan harta karun lalu mengambil semuanya tanpa menyisakan apapun.
Beberapa penjaga berhasil memergoki kami berdua.
"Bagaimana ini?"
"Kita langsung keluar saja."
Setelah memasukan hartanya ke dalam sihir penyimpananku, aku langsung menghancurkan dinding dan berlari ke gerbang luar masion.
Mereka keras kepala aku berbalik lalu menyentuh tanah dengan satu tanganku bersamaan itu, sebuah dinding setinggi 50 meter menghalangi jalan mereka dan aku pun berlari mengikuti Lena ke sebuah gang sepi.
Kami melepaskan topeng di wajah kami selagi mengatur nafas yang terengah-engah.
Kami berdua bertukar tinju.
"Kita berhasil, aaahh.... sangat menyenangkan, aku baru kali ini melakukan kejahatan," kata Lena.
Ini memang kejahatan yang didasari oleh keadilan, aku hanya ingin mengembalikan uang penduduk desa ini seperti seharusnya.
"Aku sudah mengirim surat ke kerajaan, aku yakin siang hari mereka akan langsung menangkap bangsawan tersebut."
Aku mengangguk kecil atas pernyataan Lena lalu mengajaknya pergi untuk membagikan seluruh uang ini kepada semua penduduk.
Karena tidak mungkin dilakukan berdua saja aku meminta bantuan para petualang yang seutuhnya merupakan pendatang. Dengan ini semuanya selesai.
Keesokan harinya aku dan Lena menaikan beberapa barang ke dalam kereta, rumor tentang pencurian uang bangsawan mulai terdengar kemana-mana yang menjadikan tempat ini sangat berbahaya untuk kami berdua.
"Semuanya sudah beres Leona."
"Kalau begitu mari pergi."
"Baik."
Kereta kuda kami mulai bergerak, aku melihat seorang pria gemuk sedang ditangkap oleh para penjaga dari kerajaan, ia dibawa lalu dimasukkan ke dalam kereta dengan tangan diborgol tali.
"Jadi dia bangsawan itu."
"Benar, dia pantas mendapatkannya... ngomong-ngomong Leona ke mana tujuan kita berikutnya?"
"Aku juga tidak tahu, yang jelas kita hanya akan terus berjalan dan berhenti di kota-kota yang kita lewati."
"Begitu, terdengar menyenangkan.. aku ingin kota yang ada pemandian air panasnya."
Aku hanya tersenyum kecil padanya lalu membawa kereta ini semakin menjauh dari kota.
Kami melewati padang rumput luas dengan beraneka bunga-bunga indah berhamparan di sekelilingnya, dibarengi hembusan angin yang menyejukkan. Kami berhenti sesaat di padang rumput itu untuk berisitirahat.
Lena menjatuhkan dirinya berbaring sembari berteriak senang.
"Aaaaaaah, badanku sangat pegal.. berbaring seperti ini sangat menyenangkan."
"Paling tidak perhatikan rokmu juga."
Aku dengan ringan menarik ujung roknya yang terlipat ke bawah.
"Leona mungkinkah kau menyukai gadis sepertiku, aku mungkin tidak bisa mempertahankan kesucianku lagi pada malam nanti."
"Berhentilah membual... aku bukan berarti membenci pria, hanya saja aku hanya ingin menggapai impianku untuk berpetualang."
"Begitu, kita berdua abadi kurasa tidak perlu terburu-buru mempunyai keluarga... lagipula aku sepertinya jatuh cinta padamu Leona."
"Kalau begitu aku akan menolaknya dan tolong mulai sekarang jaga jarak satu meter denganku."
"Heeeehh... padahal aku cuma bercanda."
"Dimana tanganmu itu menyentuhku."
Aku tidak tertarik dengan percintaan yang menyimpang ini, aku akan mengatakan bahwa Lena bisa jatuh cinta ke pria atau wanita.
Dia Omnivora.
Ras siren mungkin seperti itu, aku pernah dengar bahwa ras siren memikat para pelaut dengan lagu mereka sebelum mengambil jantung mereka tanpa mengenal pria dan wanita, dengan kata lain mereka membuat keduanya jatuh cinta.
Aku tidak ingin memikirkannya lagi.
Aku membuka buku lalu membuka halamannya sampai ke bagian kosong.
Sekarang apa yang harus kutulis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments