Seperti apa yang dikatakan Sofia, jejak itu hilang di tengah-tengah seolah sesuatu membawanya.
Aku tidak tahu apa yang terjadi akan tetapi, firasatku mengatakan untuk segera keluar dari hutan ini. Tanpa menunggu malam hari datang kami segera bergegas.
Setelah melewati hutan ada sebuah kota besar yang menyambut kami, kota itu dikelilingi tembok besar serta di bagian tengahnya terdapat kerajaan yang indah yang mana berdiri kokoh di tanah yang tinggi.
Penempatannya menurutku sangat strategis.
Kami dihentikan oleh para penjaga gerbang.
"Selamat datang di ibukota kerajaan Dendalion, bisakah aku menulis namamu."
"Aku Leona, ini Lena dan satu lagi Sofia."
"Leona, Lena dan Sofia, kalau boleh tahu apa tujuan datang kemari?"
"Kami hanya pelancong yang kebetulan melintas, aku pikir kami bisa beristirahat beberapa hari di kota indah ini."
"Begitu, silahkan masuk... kota saat ini cukup gempar jadi pastikan untuk tidak membuat keributan."
Aku tidak ingin bertanya lagi jadi kuputuskan hanya mengangguk lalu meneruskan perjalanan. Kereta kuda kami memasuki tempat yang benar-benar indah, di sepanjang jalan itu bangunan tinggi berada di kiri maupun kanan kami.
Di antara itu terdapat kios-kios makanan, pakaian serta beberapa kafe yang tampak memberikan nuansa orang dewasa.
Ibukota memang harus lebih baik dengan kota lainnya. Menurut penjaga kota sedang ada kegemparan jadi kami akan sedikit menyelidikinya ada kemungkinan itu berhubungan dengan emblem yang kami temukan.
"Permisi, kami ingin menyewa kamar."
"Tentu, itu menjadi sekitar 2 koin perak, di tambah penyewaan gudang menjadi 5 koin perak."
"Aah."
Aku memberikan sejumlah uang yang diminta sebelum naik ke kamar di lantai dua, hari sudah mulai gelap jadi kami akan mencaritahu semuanya besok saja.
Sofia dan Lena memutuskan mandi bersama sementara aku duduk di meja untuk mengisi jurnalku. Tinta mulai kujatuhkan diatas kertas putih yang mana setiap perjalanan aku tulis dengan namaku.
Seperti telah pergi ke tempat ini, bertemu seseorang serta berbagai kenangan yang lainnya.
Tidak lebih seperti itu, hanya petualangan biasa yang bisa dialami kebanyakan orang, selama ini aku hanya terbaring di dunia lamaku karenanya hal ini sesuatu yang ingin kulakukan sejak lama, berjalan dengan kedua kakiku, melihat dengan kedua mataku serta merasakan dengan hatiku.
Aku menutup buku perjalanan lalu memasukkannya ke dalam tas sebelum bersandar di kursi selagi melirik ke arah jendela.
Aku melihat beberapa obor di sana.
Tak lama kemudian Sofia dan Lena muncul dengan hanya mengenakan handuk mereka, ada bekas gigitan di leher Lena jadi aku tahu dia baru diminum darahnya.
Selagi mengganti pakaian mereka, Lena berkata ke arahku.
"Apa ada yang sedang kau pikirkan Leona?"
"Aku masih memikirkan soal hutannya, ada yang aneh.. apa menurutmu orang-orang dengan obor itu sedang mencari keberadaan pemilik emblem ini?"
"Ada kemungkinan iya.. sungguh gawat jika pewaris kerajaan ini tidak bisa ditemukan," Lena mengatakan hal yang benar, di sisi lain Sofia menarik roknya ke atas yang mana dia akhirnya menyelesaikan ganti bajunya.
Keduanya sudah selesai jadi tinggal giliranku yang mandi. Lena sempat menawariku untuk mandi bersamanya jelas aku menolaknya, kita tidak tahu apa yang terjadi jika aku menerima tawarannya.
Kau tahu?
Setelah melepaskan pakaianku, aku mulai menggosok badanku dengan sabun. Di dunia ini memiliki hal yang sama yang dimiliki duniaku jadi itu melegakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments