Aku dan Lena telah tiba di sebuah pemukiman dekat pesisir pantai, awalnya kami tidak berniat datang kemari akan tetapi ini semua karena jalan yang hendak kami lalui sedang terjadi peperangan melawan pasukan raja iblis jadi kami memutuskan untuk tinggal di sini sementara waktu.
Dengan nakal Lena menunjukkan pakaian renangnya.
"Bagaimana Leona, apa cocok denganku?"
Dia memilih warna biru yang selaras dengan rambut sebahunya.
"Itu cocok, banyak boing di sana.. bagaimana jika kau pergi ke kumpulan pria di sana, dan tanya bagaimana penampilanmu?"
"Ide bagus, akan kulakukan."
Akhirnya aku bisa menjauhkannya sementara waktu dariku, mari bahas tentang raja iblis yang berkuasa di dunia ini.
Seperti kebanyakan dunia fantasi yang diisi oleh semacam roh, malaikat maupun iblis, hal itu juga berlaku di dunia ini. Para iblis telah menguasai setengah dari belahan benua, kebanyakan manusia yang mereka tangkap dijadikan budak pekerja dengan upah minimum setiap tahunnya, diberi makan tiga kali sehari serta fasilitas kamar untuk tidur.
Sebagai iblis mereka masih terlihat baik.
Sejujurnya aku tidak peduli dengan dunia ini, aku memang kuat tapi aku tidak ingin ikut dalam pertarungan seperti itu, dibanding apapun aku hanya ingin berpetualang tanpa terikat aturan semacam misi serta hal yang merepotkan seperti bersikap sebagai pahlawan atau sebagainya.
Aku hanya ingin menikmati setiap waktu yang bisa kuhabiskan dengan santai.
Tak lama kemudian Lena kembali muncul dengan wajah memerah, air mata jatuh dari pipinya.
"Apa yang terjadi? Mereka melakukan hal buruk padamu."
"Bukan Leona, kata mereka aku ini masih muda jadi tidak cocok bergabung dengan kelompok mereka."
Dia diusir.
Aku sekali lagi mengalihkan ke arah kumpulan pria itu yang sedang bersenang-senang bersama, mereka sedang bermain memukul buah semangka.
"Kau tidak menggunakan skill pesonamu?"
"Tidak, kurasa lebih baik jika aku menunjukan diriku apa adanya."
Aku tersenyum lembut ke arahnya, sebagian besar adalah salahku yang memintanya pergi, karena itu aku memiliki kewajiban untuk menghiburnya.
"Bagaimana kalau kita juga bersenang-senang?"
"Bersenang-senang seperti apa?"
"Kita bisa berjalan-jalan dibawah laut.. bukannya kau ini ras siren."
"Itu benar, tapi Leona sendiri?"
"Aku akan menggunakan sihir untuk bisa bernafas di bawah air."
"Kalau begitu mari pergi."
Kami berdua mulai menyelam ke bawah laut, tekanannya cukup kuat karena itu aku sedikit memperkuat diriku dengan sihir juga, untuk Lena dia telah berubah menjadi sosok yang berbeda.
Kakinya telah berubah menjadi sirip berserta telinganya, penampilan lainnya tidak jauh berbeda dengan biasanya.
Dia berenang sangat cepat hingga sulit untuk menyusulnya, pada akhirnya aku melingkarkan tanganku di pinggang Lena saat ia membawaku semakin menjauh dari permukaan laut.
Terdapat sebuah bangkai kapal di sini, jadi kami berdua memutuskan untuk melihatnya lebih dalam, beberapa tengkorak terlihat mulai kehilangan bentuk aslinya, dan di antara mereka ada sebuah peti harta karun yang cukup besar.
Aku dan Lena sangat bersemangat hingga kami bersama-sama membukanya namun, apa yang di dalam sana sesuatu yang sulit kami percayai.
Itu adalah tubuh gadis yang sangat cantik, ia memiliki rambut berwarna perak panjang, memakai gaun putih serta tubuhnya terkesan mungil.
Tangannya tampak bergerak.
Tanpa harus membuang waktu lagi kami berdua segera menaikkannya ke atas permukaan laut. Tidak ada yang bisa dijadikan pijakan karena itu aku membuat bongkahan es lalu membaringkan gadis itu di sana.
"Jantungnya masih berdetak."
"Sungguh aneh, aku tidak berpikir seseorang bisa hidup dalam peti di dasar laut."
Itu juga yang kupikirkan lagipula sudah jelas para kru lainnya telah menjadi tulang berulang.
Gadis itu mulai membuka matanya, mata peraknya melihat aku dan Lena secara bergantian.
"Selamat pagi, ngomong-ngomong aku dimana yah?"
Harusnya kamilah yang Lebih dulu bertanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments