Keesokan paginya seperti yang direncanakan aku pergi bersama Sofia ke distrik perbelanjaan, semua orang mengalihkan pandangan mereka ke arahku, bagaimanapun penampilanku memang serba merah muda dan itu cukup mencolok.
"Kita sampai Sofia."
"Ooh."
Kami berdua masuk ke dalam toko yang mana seorang pria berpenampilan wanita yang menyambut kami berdua.
Aku sedikit terkejut soalnya tubuhnya berotot.
"Alamak, kita kedatangan gadis imut, apa yang bisa kubantu untuk kalian berdua?"
"Aku ingin mencari pakaian untuk gadis ini."
"Begitu, aku pikir dia akan cocok dengan sebuah gothic, dia memiliki rambut perak dan itu sangat cocok kalau dipadukan dengan warna hitam.
"Sepertinya begitu."
Ciri khas vampir selalu mengenakan gaun gothic juga.
"Tunjukan aku semua koleksimu."
"Aku suka pengunjung yang bersemangat.. kalian semua tolong bantu nona ini."
"Baik."
Beberapa pelayan wanita turun membantunya.
"Leona mereka berbahaya."
"Imutnya."
"Imut."
Suara-suara itu keluar dari ruang ganti.
Aku berkata ke arah si manajer toko berotot ini.
"Kulihat di luar cukup sepi, apa terjadi sesuatu?"
"Ah, soal itu... pasukan raja iblis mengincar kota ini."
"Kenapa?"
"Karena di sini tidak dijaga jadi mereka datang kemari, mungkin sebentar lagi kami akan mati haha."
Orang ini menakutkan.
Yah biarkan saja dia berbicara semaunya.
Tirai ruangan ganti mulai terbuka menampilkan sosok Sofia yang jelas berbeda, ah.. dia terlihat seperti boneka.
"Aku beli, tolong siapkan baju gantinya juga, dalam variasi warna berbeda nyan."
"Okey."
Aku menghabiskan sekitar 50 koin emas untuk membeli pakaian, Sofia bisa menggunakan sihir penyimpanan jadi biarkan dia yang menyimpan seluruh baju ini.
Akan tidak adil jika pulang tanpa tangan kosong, mari berkeliling sebentar untuk membeli oleh-oleh buat Lena.
Kami memutuskan pergi ke toko kue.
Sofia meletakan wajahnya di etalase selagi memilih kue yang diinginkannya.
"Yang ini Leona."
"Baik...Tolong satu."
"Ya."
Kue itu sangat besar jadi satu juga sudah cukup. Aku menyimpan kue itu ke dalam kantong penyimpananku sebelum pergi aku bertanya pada si pemilik.
"Kalian masih di sini, bukannya sebentar lagi para pasukan raja iblis datang kemari?"
"Soal itu, kami hanya akan pasrah saja.. lagipula jika mau pergi kami tidak tahu harus pergi ke mana? Lagipula jika kita menyerah mereka akan mengampuni kami."
"Kalian?"
Mungkin mereka sudah frustasi.
Aku berkata ke arah Sofia.
"Bagaimana kalau kita membantu sedikit Sofia, paling tidak sampai pasukan kerajaan datang."
"Aku tidak keberatan sih.. kota ini sangat indah sayang kalau jatuh ke pihak raja iblis."
Aku juga berpikiran demikian, dan pada siang hari aku maupun Sofia telah berdiri di luar kota, para penduduk tampak melihat kami dari kejauhan termasuk si pelayan berotot.
Tak lama kemudian mereka muncul, jika melihat situasinya mereka hanya sekitar 5.000 orang yang dipimpin oleh si penunggang tanpa kepala.
Si penunggang tanpa kepala mendekat ke arah kami berdua, tadinya aku tidak ingin ikut campur soal perang hanya saja kami sedang berada di sini yang mana menjadi urusanku juga.
"Kalian berdua berani melawanku, aku adalah..."
Sebelum dia selesai bicara aku meledakan tubuhnya dengan sihir api hingga tak bersisa, tunggangan maupun kepalanya juga lenyap.
"Leona bukannya harusnya kau memberi kesempatan dulu pada orang yang barusan untuk menyelesaikan kalimatnya."
"Aku benci mendengar perkataan iblis nyan."
Semua pasukan yang melihat hal barusan tampak memucat, mereka semua mulai berhamburan pergi, dan di sisi lain para penduduk kota mulai berteriak senang.
"Gadis manis itu mengalahkan komandan iblis dengan mudah."
"Aku mungkin sedang bermimpi."
Dibanding antusias mereka barusan benar-benar membosankan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments