Kami semua pergi ke hutan yang dimaksud pada sore hari menjelang malam, aku mengikat Lena dengan tali kemudian menaruhnya di atas piring daun seperti sebuah sajian.
"Leona, apa aku memang harus melakukan ini?"
"Jangan khawatir Lena, pengorbananmu tak akan sia-sia."
"Heeeh, bukannya harusnya Sofia saja yang menjadi umpan."
"Peri itu suka gadis dewasa yang banyak nutrisi."
'"Itu terdengar seperti peri akan memakanku."
"Berjuanglah Lena, kau bisa bermain denganku setelah ini," perkataan Sofia menjadi akhir pembicaraan.
Aku dan Sofia segera bersembunyi di balik pohon bersama Duke. Dari sini kita hanya harus menunggu.
Setelah beberapa jam kemudian saat bulan bersinar terang di langit, aku membangunkan Duke dan Sofia.
"Maaf, aku ketiduran."
"Jangan berisik, lihat itu."
Aku menunjuk dimana aku meninggalkan Lena sebagai umpan, di sana ada beberapa peri kecil terbang di sekitar Lena yang sedang tertidur, mereka menaburkan sebuah serbuk bercahaya lalu membawanya pergi.
"Kena juga, mari ikuti mereka nyan," atas pernyataanku Sofia maupun Duke mengangguk mengiyakan.
Secara diam-diam kami terus mengikuti mereka hingga ke sebuah gua di tengah hutan, aku meminta Duke untuk tetap tinggal bersama Sofia di luar gua, sementara aku berjalan masuk.
Aku merasakan firasat buruk tentang ini, ketika aku sampai di ujung gua, sesuatu yang berbeda telah menyambutku.
Di dalam gua ini terdapat sebuah taman yang seluruhnya dipenuhi bunga-bunga serta langit pada siang hari.
"Apa-apaan ini?" gumamku dalam hati.
Aku melirik ke arah Lena yang sudah terbangun, dia sepertinya terkejut karena berada di dalam kurungan burung raksasa.
"Leona selamatkan aku?"
"Tenang lah.. aku pasti akan menolongmu."
Beberapa peri mengelilingi kurungan tersebut sedangkan seseorang peri yang jauh lebih besar duduk di sebuah kursi singgasana mirip seorang ratu.
"Manusia kah."
Peri itu berambut pirang, memiliki dua sayap serta sebuah mahkota yang mengkilap. Aku berkata padanya.
"Aku tidak ingin berbuat masalah di sini nyan, bolehkah aku mengambil setiap manusia yang kau ambil."
"Maksudmu manusia seperti apa?"
Ketika aku kembali melirik Lena dia telah berubah menjadi patung.
"Jangan-jangan semua patung di taman ini terbuat dari manusia?'
"Benar sekali, bukannya mereka sangat indah kalau tidak bergerak... aku menjadikan mereka sebagai koleksiku yang berharga."
Aku menggigit ujung bibirku.
"Aku akan mengampunimu jika kau mau melepaskan mereka."
"Jawabannya tidak, lagipula aku tertarik denganmu, wajahmu sangat cocok untuk menghiasi taman ini."
Peri itu bangkit dari tempat duduknya, ia mengarahkan tangannya padaku membentuk sebuah lingkaran sihir yang mana menembakan sihir angin.
Aku memutuskan tidak bergerak dan menerimanya langsung dengan tubuhku hingga angin tersebut menyebar ke sekelilingku.
"Tubuhmu sangat kuat, bagaimana dengan ini."
Sekarang dia membuat dua tornado di depanku yang mana setiap putarannya menghasilkan kilatan petir. Aku menguap lebar lalu mengarahkan satu tanganku ke depan demi menciptakan bola hitam kecil.
Dan selanjutnya.
Tornado itu terhisap ke dalam bola lalu menghilang dalam sekejap.
"Mu-mustahil, ka-kau sebenarnya siapa?"
Kurasa tidak perlu sekaget itu, aku membuat dua lingkaran sihir di tanganku dimana itu merupakan sihir gabungan dari sihir air dan petir.
Aku menghantamkannya ke arah si peri dan ia langsung terpanggang hingga tubuhnya menghitam seluruhnya.
Padahal aku sudah menahan diri barusan, saat aku sadari seluruh patung telah kembali menjadi manusia termasuk Lena juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Xndy._[❄️¹⁰]🐧²⁴🐒¹²
SEMANGAT AUTHOR!!
JANGAN LUPA MAMPIR DI NOVELKU JUGAAA!!
MY LOVE STORY WITH MY EX
JODOH PASTI BERTEMU
IT'S HARD TO BE HAPPY
2021-09-15
2