"Ada apa Leona?"
"Kau berubah jadi manusia?"
"Apa ada yang aneh?"
"Jelas aneh, biasanya kuda tidak berubah menjadi manusia."
"Ah benar... wujud asliku memang seperti ini, aku adalah seorang yang dikutuk oleh penyihir menjadi kuda."
Itu bukan perbuatan hal sepele.
Rambut Snow White berwarna putih panjang dengan ekpresi imut, ia sedikit lebih pendek dariku, memiliki buntut ekor kuda juga di belakangnya.
Syukurlah dia masih mengenakan pakaiannya yang terdiri dari celana pendek putih serta tank top.
Lena berkata ke arahku.
"Rasanya aku tidak enak menyuruh gadis menarik kereta kita."
"Aku juga merasa begitu" tambahku demikian.
"Tidak, tidak, aku tidak keberatan... aku senang menarik kereta kita," kata Snow White terlihat bersemangat lalu melanjutkan.
"Bersama kalian sangat menyenangkan, sudah kuduga saat Leona membeliku di kota aku merasa akan cocok dengannya."
"Tapi kau ini manusia, aku bisa mengembalikan wujudmu sedia kala."
"Aku mohon jangan lakukan itu, aku sudah menyukai wujudku yang seperti ini."
Jika dia menginginkannya aku tak bisa berbuat apapun. Sofia naik ke atas Snow White dan ia segera menggigit lehernya.
"Uwaah... Sofia jangan minum darahku."
Snow white berlarian ke sana ke mari bersama Sofia yang terus melekat padanya, aku segera menghentikannya lalu mengambil Sofia ke dekapanku.
"Itu tidak sopan Sofia, menghisap orang lain tanpa bertanya dulu."
"Aku tidak bisa menahan diri."
"Menyesallah sedikit," teriak Snow White dengan mata berkaca-kaca.
"Rasanya kepalaku pusing."
Itu gejala Anemia.
"Snow White, apa kau memiliki nama asli? Mungkin kami bisa memanggilmu dengan nama asli."
"Tidak Leona, aku lebih suka nama Snow White, tolong panggil aku begitu."
Ini sedikit membingungkan tapi aku mengerti ada sesuatu yang disembunyikan Snow White, sampai dia mau membicarakannya sendiri aku akan bersabar.
Untuk sekarang kami akan berjalan-jalan di kota bersama-sama.
Kota ini begitu ramai dimana semua jajanan panas di sedia di beberapa warung pinggir jalan, walau wilayah ini padang pasir mereka tetap membuat olahan seperi ini.
Akan lebih bagus jika mereka menyediakan lebih banyak makanan maupun minuman dingin bagi pelancong.
Sofia yang berada di gendonganku menunjuk ke arah warung yang menyediakan kumbang pasir bakar.
"Aku ingin itu Leona?"
"Baiklah, tapi apa kau yakin bisa memakannya?"
"Aku bisa makan apapun."
Sofia tipe yang bisa makan segalanya saat aku bertanya ke arah yang lainnya mereka secara serempak menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak bisa memakannya Leona."
"Aku seekor kuda jadi aku pemakan tumbuhan."
Snow White ternyata seorang vegetarian.
"Berarti hanya aku dan Sofia saja yang akan membelinya...tolong dua paman."
"Siap, untuk nona kucing dan anak kecil ini."
Dipanggil anak kecil Sofia mengembungkan pipinya, sejujurnya dia mungkin lebih tua dari kami semua.
Aku menggigit kumbang itu dari kepala kemudian memasukannya ke dalam mulutku, rasanya tidak terlalu buruk
"Leona kau bisa memakannya?" Lena masih terkejut dengan apa yang kulakukan, untuk Snow White dia sepertinya akan muntah kapan saja.
"Di kampung halamanku terkadang beberapa orang memakan serangga sebagai cemilan."
"Aku baru tahu itu."
Sofia menghabiskan makanannya tanpa berkata apapun.
Kami hanya mengobrol satu sama lain, sampai tiba-tiba saja seseorang berlarian dengan panik selagi berteriak.
"Makhluk itu datang, cepat keluar dari kota ini."
"Apa?"
Semua orang berubah panik dan mereka semua berlari ke arah sebaliknya pria itu muncul, aku bertanya pada salah satu orang yang terjatuh.
"Ada apa? Kenapa semua orang panik?"
"Naga pasir sedang datang kemari."
"Naga pasir?"
Orang itu segera berlari meninggalkan kami, bersamaan itu getaran terasa di bawah kakiku.
Selanjutnya.
Sesuatu menyeruak dari dalam pasir.
"Leona itu?" kata Lena sedikit terkejut.
"Itu adalah naga pasirnya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments