Anak Genius : Opa Muda Is Your Daddy

Anak Genius : Opa Muda Is Your Daddy

Bab 1. Insiden

Pagi-pagi buta Belva Evanthe gadis berusia 17 tahun itu telah bangun dari tidur nya. Rutinitas pertama sebagai pembantu bersama Budhe nya Rohimah adalah bangun pagi-pagi buta untuk bekerja membersihkan rumah dan memasak. Meski hari ini adalah hari libur, biasa memang Belva bekerja sebelum berangkat sekolah.

Tanpa mengeluh Belva justru bekerja dengan riang dan ikhlas sebagai pembantu sejak 2 tahun yang lalu. Kedua orang tuanya sudah meninggal saat bencana longsor di desanya. Budhe Rohimah membawa nya ke Jakarta sejak Belva menjadi yatim piatu karena Budhe Rohimah adalah keluarga satu-satunya.

Saat membersihkan rumah, majikan nya yang tampan dan gagah melewati nya tanpa menyapa sedikit pun hanya melirik sejenak lalu berlalu begitu saja. Belva hanya menganggukkan kepalanya sebagai rasa hormat.

Hari semakin terang Belva dan Budhe Rohimah menyiapkan makanan untuk sarapan pagi bagi keluarga majikan mereka. Belva menata makanan di atas meja.

"Pagi Belva..." Gaya elegan dan angkuh Sonia masih terlihat. Meski sapaan itu selalu ada untuk kedua pembantu nya.

Sonia merupakan Nyonya di rumah besar ini. Meski begitu Sonia masih baik menjadi majikan, tidak pernah menyiksa, justru cenderung cuek dengan para pembantu nya. Bahkan kebaikan nya terasa oleh Belva yang ditanggung biaya hidupnya saat bersekolah di SMA Seven Blue School sebuah sekolah swasta terbaik bersama putrinya.

"Selamat pagi Nyonya." Balas Belva dengan tersenyum ramah. Saat bersamaan Satya selaku Tuan rumah duduk di ruang makan tanpa menyapa. "Selama pagi Tuan." Sapa Belva seperti biasa tidak ada respon sama sekali tapi Belva tetap melakukan itu sebagai rasa hormat nya.

"Apa aku makan harus menunggu putri mu." Ucap Satya dengan nada datar dan dingin nya. Sonia yang merasa ucapan itu ditujukan padanya langsung memberikan perintah pada pembantu muda nya.

"Belva, bangunkan Alya. Kami menunggu untuk sarapan." Perintah Sonia yang di angguki Belva. Tidak ada senyum ataupun kemarahan dari wajah Sonia.

Pembantu muda itu naik ke kamar Alya anak majikan nya sekaligus teman akrab nya. Mengetuk pintu dan membangun kan Alya. Gadis itu terbangun dengan wajah bantal nya langsung mencuci muka dan menggosok gigi. Tak perlu mandi gadis itu turun ke bawah untuk menemui kedua orang tuanya.

"Morning Daddy... Morning Mom." Dengan cueknya Alya menarik kursi dan duduk bersebrangan dengan Sonia dan tepat di samping Satya.

"Morning sayang." Balas Sonia dengan nada ringan, senyum tipis menghiasi bibir nya sembari tangan nya meletakkan piring yang berisi nasi dan segala lauk pauknya di hadapan nya sendiri.

Klunting...!! Suara sendok di letakkan di atas piring dengan kasar. "Tidak bisakah kamu menghargai orang yang sedang makan dengan mandi lah terlebih dahulu. Selera makan ku hilang karena mu Alya." Suara berat dengan nada tegas Satya dan tatapan mata tajam nya membuat Alya kaku dan terdiam hanya lirikan sejenak terarah pada Daddy nya saat suara nada tegas itu terucap.

Sonia menghela nafas dan memutar bola matanya jengah. Setiap berkumpul pasti ada saja ketidakcocokan diantara keluarga kecil nya ini. "Alya... Kamu lihat Belva pagi-pagi sudah mengerjakan ini itu. Dan pasti juga sudah mandi sayang. Bisa kah kamu mengikuti nya ? Setiap hari kenapa harus membuat Daddy mu marah." Tatapan mata Sonia tertuju pada putrinya, berharap Alya mengerti akan ucapan nya.

Satya tiba-tiba berdiri memundurkan kursi nya dengan kasar hingga suara gesekan antara kaki kursi dan lantai berderit terdengar melengking. Pria itu pergi begitu saja ke kantor membiarkan sarapan pagi nya tak tersentuh sama sekali, serta tanpa berpamitan pada siapapun yang ada di hadapan nya. Selera makannya hilang begitu saja gara-gara Alya yang dengan tak tahu diri duduk mengikuti kegiatan sarapan tanpa membersihkan diri dengan benar.

"Makan dan mandi lah segera. Hari ini Mommy ada acara bersama teman-teman Mommy di Singapura selama 1 minggu." Ucap Sonia dengan santai. Sudah biasa baginya melihat suaminya bersikap arogan dan dingin seperti itu. Sonia tak terpengaruh sama sekali sebenarnya, hanya saja malas mendengar perdebatan saat dirinya sarapan jadi setidaknya menunjukkan diri untuk menengahi perdebatan.

"Belva lagi... Belva lagi... Lama-lama aku muak dengan pembantu itu." Gumam Alya dalam hati. Wajah nya tak mengekspresikan apapun tapi tatapan matanya melirik tak suka pada Belva.

***

Di kantor Satya sibuk bekerja mengecek segala laporan yang ada. Fokus nya terpecah karena ponsel nya berbunyi, satu pesan masuk dari istri nya yang mengatakan jika nyonya rumah Balakosa itu sudah berada di bandara dan akan bertolak ke Singapura.

Satya menghela nafas, rasa nya malas sekali bertahun-tahun istrinya tak pernah berubah. Pesan pamitan itu tak dibalas oleh Satya, dia justru melanjutkan pekerjaan nya yang lebih penting ketimbang mengurusi istrinya yang susah untuk diatur.

Sore sebagai waktu bagi para pekerja selesai dengan pekerjaan nya. Satya tak langsung pulang melainkan mobil nya menuju ke suatu bar. Pusing dengan pekerjaan dan pikiran nya juga terus memikirkan kelakuan Sonia. Satya meminum banyak alkohol untuk melepas penat dan stress nya.

Pria itu mabuk berat hingga pegawai bar terpaksa memeriksa kartu identitas nya dan menghubungi taksi online untuk mengantar nya pulang ke rumah.

Belva yang sudah bersiap untuk tidur, seperti kebiasaan nya mengambil air untuk dibawa masuk ke dalam kamar nya. Setelah menutup pintu kamar tiba-tiba kamar nya di ketuk lantas gadis cantik itu membuka pintu kamarnya.

"Alya, ada apa ?" Belva memperhatikan Alya. Penasaran untuk apa malam-malam datang mengetuk pintu kamarnya.

"Bel, aku lapar bisa minta tolong buatkan aku mie rebus ? Tolong lah." Tatapan puppy eyes sangat terlihat dimata Alya jika dia memohon untuk dibuatkan makanan penghilang rasa lapar. Belva tak bisa menolak karena Alya anak majikan nya sendiri. "Baiklah... Akan aku buatkan. Kamu tunggu sebentar ya." Senyum manis yang biasa Belva berikan kepada siapapun.

Menahan kantuk Belva membuat mi rebus untuk Alya dan mengantarkan nya ke kamar Alya. Selesai dengan urusan Alya, dirasa tidak ada hal penting lain yang harus dikerjakan nya Belva kembali ke kamar, baru masuk ke dalam kamar nya sendiri dan minum air putih nya terdengar bel pintu utama berbunyi. Terpaksa Belva melangkah kan kaki nya dengan berat, rasa kantuk nya sudah bergelayut manja. Dia membukakan pintu utama terlihat olehnya Tuan Satya pulang dengan keadaan mabuk berat bersama seorang pria paruh baya.

"Loh Pak ini kenapa ?" Tanya Belva terkejut dan penasaran, tak biasanya majikannya itu pulang dalam keadaan mabuk. "Mabuk berat Mbak, saya cuma mengantar kan pulang saja. Tolong dibawa masuk Mbak kasihan. Saya permisi dulu." Ucap sopir taksi online yang langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari gadis yang ada di depannya.

"Loh kok ditinggalkan bagaimana aku membawa Tuan Satya." Belva bermonolog. Bingung sendiri, sopir itu bukan menolongnya untuk membantu memapah orang mabuk ini tapi malah langsung pergi. Pak Jajak satpam rumah sedang sakit, jadi pria paruh baya itu hanya bisa berjaga di pos dengan tubuh lemas nya. Membukakan pintu gerbang saja sudah terasa mengkhawatirkan saat sore tadi.

Susah payah menuntun tubuh jangkung dan kekar majikannya menaiki tangga hingga masuk ke dalam kamar pria itu saja sudah butuh waktu hampir 15 menit hanya untuk berjalan sempoyongan menuju kamar.

"Hufthh... Capek nya... Berat juga ini badan Tuan." Gumam Belva dalam hati. Dirinya menghela nafas lelah.

"Aduh kok badan ku aneh begini." Belva merasakan tubuhnya menjadi panas tapi tak merasa jika dirinya sedang sakit. Saat memasuki kamar Satya, Belva membaringkan tubuh Satya.

Dalam posisi mabuk Satya menatap Belva. Dalam pandangan nya sosok pembantu muda itu seperti melihat Sonia istrinya. Amarah kembali merasuk di hati Satya, rahangnya mengeras, seketika dirinya ingin melampiaskan kemarahannya dengan berhubungan intim dengan istrinya.

"Sonia..." Panggil Satya, rahang yang mengeras itu kini menghasilkan bunyi gemeletuk dari gesekan gigi geraham nya. Pria itu menarik dengan kasar pergelangan tangan Belva yang saat itu sedang membantu membaringkan tubuh Satya sehingga Belva tertarik ambruk di atas tubuh Satya dan dengan cepat pria bertubuh kekar itu membalikkan posisi dengan menindih Belva.

"Ya Tuhan !! Tuan..!!" Pekik Belva, matanya terbuka lebar dengan mulut terbuka dan kedua alis yang terangkat ke atas. Belva terkejut saat Tuan nya menarik dirinya terlebih memaksa mencium bibir nya.

Wajah gadis itu bergerak ke samping kanan dan kiri menghindari aksi majikan nya. Bau alkohol yang sangat menyengat tercium oleh Indra penciuman Belva. Tangan Belva berusaha mendorong tubuh majikan nya agar menjauh saat Satya sudah menguasai bibir kenyal Belva. Seketika rasa panas dan gerah dalam tubuh Belva menjadi-jadi, tubuh nya menjadi gelisah serta libido nya meningkat. Otak waras nya untuk menolak Tuan nya sudah menguap entah kemana tubuh nya tak bisa menolak dan menginginkan untuk di sentuh.

Setiap sentuhan Satya membuat Belva ingin merasakan lebih dan lebih. Bibir bawah nya tergigit oleh gigi nya sendiri saking tak tahan akan libido nya yang meningkat.

"Akh..." Desahan keluar dari bibir Belva. Merasakan kenikmatan tatkala area genital nya telah tersentuh dengan benda lain sebagai pasangan nya.

"Kamu pulang Sonia ? Sudah seharusnya kamu melayani ku seperti ini." Geram Satya. Tubuhnya masih terus bergerak dibawah sana. Rasa nikmat dan amarah bercampur jadi satu.

"Tuanhh... Aahh..." Kegiatan ini di dominasi oleh Satya, meski dirinya mabuk berat bukan berarti dirinya teler tapi pria itu tetap bisa mengendalikan diri untuk bermain. "Mendesah lah Sonia... Akan ku buat kamu tak berjalan besok." Rahang Satya mengeras. Sonia tidak pernah ada waktu untuk melayani nya. Pekikan Belva atas gerakan kasar nya tak dihiraukan oleh Satya si pria arogan dan dingin.

Pintu kamar Satya tak tertutup rapat. Desahan dan ucapan Satya terdengar hingga luar. Alya membelalakkan mata, mulutnya terbuka bersamaan dengan alis yang terangkat. Satu telapak tangannya digunakan untuk menutup mulut yang reflek terbuka saat melihat apa yang dilakukan Daddy nya dengan Belva.

Marah dan takut saat ini bercampur dalam hati Alya. "Bodoh... Kenapa jadi begini." Alya beralih mengigit kuku nya dan menggenggam erat handel pintu kamar Satya.

Pagi-pagi buta Belva terbangun tubuh nya terasa lelah sekali kepala nya juga terasa berat akibat aktivitas ekstra yang terjadi semalam. Tubuh bergeliat tak sengaja tangan nya menyenggol lengan Satya. Mata nya terbelalak seketika menutup mulut agar tak berteriak, melihat dada bidang Tuan nya spontan Belva melirik dirinya sendiri. Teringat malam panas nya bersama Satya, otak waras nya masih teringat Satya yang memaksa mencium nya dan tubuhnya yang terasa aneh.

Air mata Belva mengalir seketika mengingat kejadian tadi malam. Kedua tangannya meremas dengan kuat ujung selimut yang menutupi tubuhnya. Segera dia beranjak dari ranjang takut akan sifat Tuan nya yang arogan. "Sshh... Aow.." rintih Belva. Area genitalnya terasa sakit. Namun, tetap dipaksakan nya memunguti baju dan mengenakannya kembali secara sembarang. Belva berjalan keluar dari kamar Satya dengan langkah menahan sakit di tubuh nya.

***

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Apa yang terjadi selanjutnya ?? Simak terus kisah nya !!

Terimakasih buat para reader setia.

Jangan lupa berikan Vote, Kritik, Saran dan Like nya.

Bagaimana dengan part ini bisa silahkan komen ya guys 🙏

Terpopuler

Comments

Putri Naimah

Putri Naimah

bagus

2022-06-15

1

Nurmiahana Nana

Nurmiahana Nana

q mampir nih

2022-05-19

1

Beryl

Beryl

kayaknya seru nih

2022-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Insiden
2 Bab 2. Hamil.
3 Bab 3. Pertahanan Hidup Belva
4 Bab 4. Kembali Ke Indonesia
5 Bab 5. Kemenangan Dari Kaili
6 Bab 6. Bersaing Dengan Bocah
7 Bab 7. Sketsa Kaila
8 Bab 8. Orang Misterius
9 Bab 9. Bertemu Budhe Rohimah
10 Bab 10. Rindu dan Haru
11 Bab 11. Bela Diri dan Bujuk Rayu Kaili
12 Bab 12. Kaila Merajuk, Grace Mengomel
13 Bab 13. Bertemu Dengannya
14 Bab 14. Siapa Perempuan Itu, Kenapa Bocah Itu
15 Bab 15. Pertengkaran Sonia dan Satya
16 Bab 16. Bertemu Budhe Rohimah Lagi
17 Bab 17. Ketahuan Alya
18 Bab 18. Dendam Lama Bersemi Kembali
19 Bab 19. Perjalanan Bisnis Satya
20 Bab 20. Ditanggung Budhe Rohimah
21 Bab 21. Kabar Duka
22 Bab 22. Penyelidikan Dimulai
23 Bab 23. Bertemu Alya 1
24 Bab 24. Bertemu Alya 2
25 Bab 25. Rencana Belva dan Keluarga Hector
26 Bab 26. Bertemu Satya Lagi
27 Bab 27. Tuan Hector Kembali Ke Paris
28 Bab 28. Tebakan Satya
29 Bab 29. Tatapan Kagum Satya
30 Bab 30. Tinggal Bersama Saudara Jauh
31 Bab 31. Mulai Merangkak
32 Bab 32. Goncangan Awal Bisnis
33 Bab 33. Perlombaan Bela Diri
34 Bab 34. Kesedihan Mami Dibayar Kaili
35 Bab 35. Kedatangan Nyonya Dimitri
36 Bab 36. Perintah Yang Memalukan Diri Sendiri
37 Bab 37. Tumbang
38 Bab 38. Anak Pengertian
39 Bab 39. Kedatangan Sonia
40 Bab 40. Seperti Perhatian Ayah
41 Bab 41. Alya Cari Gara-Gara
42 Bab 42. Pertemuan Belva Sonia
43 Bab 43. Fitnah Pelakor
44 Bab 44. Tidak Punya Ayah
45 Bab 45. Gadis Kecil
46 Bab 46. Boleh kah ?
47 Bab 47. Kemarahan Kaili
48 Bab 48. Menenangkan Diri
49 Bab 49. Semua Baik-baik Saja
50 Bab 50. Menegang
51 Bab 51. Dilirik Brand Terkenal
52 Bab 52. Tak Sengaja
53 Bab 53. Penasaran
54 Bab 54. Lelang
55 Bab 55. Musuh Dalam Selimut
56 Bab 56. Mode Iblis
57 Bab 57. Let's Play
58 Bab 58. Bukti Nyata
59 Bab 59. Kecelakaan
60 Bab 60. Fakta Baru Lagi
61 Bab 61. Kepanikan
62 Bab 62. Cerita Budhe Rohimah
63 Bab 63. Sadar
64 Bab 64. Panggilan Kesayangan
65 Bab 65. Berbagai Sabun
66 Bab 66. Memulai Karmanya
67 Bab 67. Penyakit Menular
68 Bab 68. Sudah Punya Papi
69 Bab 69. Cucu atau Anak
70 Bab 70. Tak Bisa Menahan
71 Bab 71. Papi Sungguhan
72 Bab 72. Mantan Anak
73 Bab 73. Kamar Baru
74 Bab 74. Pengakuan Satya
75 Bab 75. Kepulangan Kaila
76 Bab 76. Pingsan
77 Bab 77. Memasak Bersama
78 Bab 78. Ayam Kuah Kuning
79 Bab 79. Berbagi Ranjang & Selimut
80 Bab 80. Membangunkan Daddy
81 Bab 81. Potret Keluarga Harmonis
82 Bab 82. Mendidik Duo Kay
83 Bab 83. Tak Bersuami
84 Bab 84. Bermain Busa
85 Bab 85. Kejadian Lama
86 Bab 86. Membiasakan Diri
87 Bab 87. Apartemen
88 Bab 88. Demam
89 Bab 89. Skin To Skin
90 Bab 90. Morning Kiss
91 Bab 91. Ultimatum
92 Bab 92. Urat Kewarasan
93 Bab 93. Salep Anti Memar
94 Bab 94. Penolakan
95 Bab 95. Sibuk
96 Bab 96. Desas-desus
97 Bab 97. Private Room
98 Bab 98. Penjelasan
99 Bab 99. Istri Durhaka
100 Bab 100. Monster Berwajah Cantik
101 Bab 101. Sepakat
102 Bab 102. Mas
103 Bab 103. Lapar
104 Bab 104. Tunawisma
105 Bab 105. Gugup
106 Bab 106. Calon Mertua
107 Bab 107. Lampu Hijau
108 Bab 108. Mulai Bereaksi
109 Bab 109. Curiga
110 Bab 110. Persiapan Kejutan
111 Bab 111. Surprise 1
112 Bab 112. Surprise 2
113 Bab 113. Digrebeg
114 Bab 114. Istimewa Tapi Sederhana
115 Bab 115. Nyonya Baru
116 Bab 116. Kabur
117 Bab 117. Peperangan
118 Bab 118. Barang Langka
119 Bab 119. Muntah
120 Bab 120. Mulai Menderita
121 Bab 121. Menemukan Bantalan
122 Bab 122. Jentik-Jentik
123 Bab 123. Bibit Ancaman
124 Bab 124. Si Japus
125 Bab 125. Satu Saja Tidak Habis
126 Bab 126. Roda Itu Berputar
127 Bab 127. Wanita Santai
128 Bab 128. Alamat Puasa
129 Bab 129. Sarita
130 Bab 130. Kekhawatiran
131 Bab 131. Pertengkaran Pertama
132 Bab 132. Diduga Orang Ketiga
133 Bab 133. Sama-sama Salah Paham
134 Bab 134. Babak Baru
135 Bab 135. Tragedi Lantai Becek
136 Bab 136. Kejadian Sebenarnya
137 Bab 137. Permintaan Maaf
138 Bab 138. Sarita Lagi
139 Bab 139. Meluapkan Emosi
140 Bab 140. Keputusan Satya
141 Bab 141. Jebakan
142 Bab 142. Christina Diora
143 Bab 143. Tergantung Servis
144 Bab 144. Kabar Duka
145 Bab 145. Peristirahatan Terakhir
146 Bab 146. Kebesaran Hati
147 Bab 147. Di Atas Rata-Rata
148 Bab 148. Prestasi
149 Bab 149. Ulang Tahun
150 Bab 150. Semi Mudik
151 Bab 151. Menangis
152 Bab 152. Kejutan
153 Bab 153. Terpantau
154 Bab 154. Barang Antik
155 Bab 155. Keracunan.
156 Bab 156. Jangan-jangan
157 Bab 157. Dua Bulan
158 Bab 158. Menjadi Ayah Kembali
159 Bab 159. Ingin Bertemu
160 Bab 160. Kedatangan Roichi
161 Bab 161. Terapi Kejut
162 Bab 162. Bayi Malang
163 Bab 163. Lalai
164 Bab 164. Menyelamatkan Jasmine
165 Bab 165. Mabuk Udara
166 Bab 166. Rujak
167 Bab 167. Ayam Geprek
168 Bab 168. Ide Tak Sengaja
169 Bab 169. Detik-Detik Nasib Bayi Malang
170 Bab 170. Bujang Lapuk
171 Bab 171. Ular
172 Bab 172. Memasak Bersama
173 Bab 173. Menengok Adik Bayi
174 Bab 174. Dendam Pribadi
175 Bab 174. Lebih Bar-Bar
176 Bab 176. Urusan Lelaki
177 Bab 177. Penasaran
178 Bab 178. Surat Perjanjian
179 Bab 179. Ajisaka Alexi Balakosa
180 Bab 180. Ternyata Arsitek Andalan
181 Bab 181. Siwi
182 Bab 182. Banjir
183 Bab 183. Frustasi
184 Bab 184. Bandung
185 Bab 185. Rahasia
186 Bab 186. Welcome Home Baby As
187 Bab 187. Kereta Cepat
188 Bab 188. Mulai Tercium
189 Bab 189. Pemilik Sah
190 Bab 190. Malam Terakhir Di Bali
191 Bab 191. Perkenalan
192 Bab 192. Santai
193 Bab 193. Pemeriksaan
194 Bab 194. Penculikan
195 Bab 195. Rencana Barter
196 Bab 196. Awal Kebahagiaan Siwi
197 Bab 197. Syok
198 Bab 198. Kabar Panik
199 Bab 199. Keputusan Tuan Hector
200 Bab 200. Keputusan Mutlak
201 Bab 201. Mengamuk
202 Bab 202. Memantau
203 Bab 203. Adakah Harapan?
204 Bab 204. Belum Usai
205 Bab 205. Bertemu Istri
206 Bab 206. Flashback Part 1
207 Bab 207. Flashback Part 2
208 Bab 208. Terseret Semua
209 Bab 209. Cuek
210 Bab 210. Patah Tulang Ringan
211 Bab 211. Membandelnya Biang Rusuh
212 Bab 212. Alarm Emergency
213 Bab 213. Drama Persalinan
214 Bab 214. Keributan Bella Jordi
215 Bab 215. Balas Dendam Dimulai
216 Bab 216. Saus Yang Menempel
217 Bab 217. Kebahagiaan Siwi & Satya
218 Bab 218. Pewaris Utama
219 Bab 219. Selesai
Episodes

Updated 219 Episodes

1
Bab 1. Insiden
2
Bab 2. Hamil.
3
Bab 3. Pertahanan Hidup Belva
4
Bab 4. Kembali Ke Indonesia
5
Bab 5. Kemenangan Dari Kaili
6
Bab 6. Bersaing Dengan Bocah
7
Bab 7. Sketsa Kaila
8
Bab 8. Orang Misterius
9
Bab 9. Bertemu Budhe Rohimah
10
Bab 10. Rindu dan Haru
11
Bab 11. Bela Diri dan Bujuk Rayu Kaili
12
Bab 12. Kaila Merajuk, Grace Mengomel
13
Bab 13. Bertemu Dengannya
14
Bab 14. Siapa Perempuan Itu, Kenapa Bocah Itu
15
Bab 15. Pertengkaran Sonia dan Satya
16
Bab 16. Bertemu Budhe Rohimah Lagi
17
Bab 17. Ketahuan Alya
18
Bab 18. Dendam Lama Bersemi Kembali
19
Bab 19. Perjalanan Bisnis Satya
20
Bab 20. Ditanggung Budhe Rohimah
21
Bab 21. Kabar Duka
22
Bab 22. Penyelidikan Dimulai
23
Bab 23. Bertemu Alya 1
24
Bab 24. Bertemu Alya 2
25
Bab 25. Rencana Belva dan Keluarga Hector
26
Bab 26. Bertemu Satya Lagi
27
Bab 27. Tuan Hector Kembali Ke Paris
28
Bab 28. Tebakan Satya
29
Bab 29. Tatapan Kagum Satya
30
Bab 30. Tinggal Bersama Saudara Jauh
31
Bab 31. Mulai Merangkak
32
Bab 32. Goncangan Awal Bisnis
33
Bab 33. Perlombaan Bela Diri
34
Bab 34. Kesedihan Mami Dibayar Kaili
35
Bab 35. Kedatangan Nyonya Dimitri
36
Bab 36. Perintah Yang Memalukan Diri Sendiri
37
Bab 37. Tumbang
38
Bab 38. Anak Pengertian
39
Bab 39. Kedatangan Sonia
40
Bab 40. Seperti Perhatian Ayah
41
Bab 41. Alya Cari Gara-Gara
42
Bab 42. Pertemuan Belva Sonia
43
Bab 43. Fitnah Pelakor
44
Bab 44. Tidak Punya Ayah
45
Bab 45. Gadis Kecil
46
Bab 46. Boleh kah ?
47
Bab 47. Kemarahan Kaili
48
Bab 48. Menenangkan Diri
49
Bab 49. Semua Baik-baik Saja
50
Bab 50. Menegang
51
Bab 51. Dilirik Brand Terkenal
52
Bab 52. Tak Sengaja
53
Bab 53. Penasaran
54
Bab 54. Lelang
55
Bab 55. Musuh Dalam Selimut
56
Bab 56. Mode Iblis
57
Bab 57. Let's Play
58
Bab 58. Bukti Nyata
59
Bab 59. Kecelakaan
60
Bab 60. Fakta Baru Lagi
61
Bab 61. Kepanikan
62
Bab 62. Cerita Budhe Rohimah
63
Bab 63. Sadar
64
Bab 64. Panggilan Kesayangan
65
Bab 65. Berbagai Sabun
66
Bab 66. Memulai Karmanya
67
Bab 67. Penyakit Menular
68
Bab 68. Sudah Punya Papi
69
Bab 69. Cucu atau Anak
70
Bab 70. Tak Bisa Menahan
71
Bab 71. Papi Sungguhan
72
Bab 72. Mantan Anak
73
Bab 73. Kamar Baru
74
Bab 74. Pengakuan Satya
75
Bab 75. Kepulangan Kaila
76
Bab 76. Pingsan
77
Bab 77. Memasak Bersama
78
Bab 78. Ayam Kuah Kuning
79
Bab 79. Berbagi Ranjang & Selimut
80
Bab 80. Membangunkan Daddy
81
Bab 81. Potret Keluarga Harmonis
82
Bab 82. Mendidik Duo Kay
83
Bab 83. Tak Bersuami
84
Bab 84. Bermain Busa
85
Bab 85. Kejadian Lama
86
Bab 86. Membiasakan Diri
87
Bab 87. Apartemen
88
Bab 88. Demam
89
Bab 89. Skin To Skin
90
Bab 90. Morning Kiss
91
Bab 91. Ultimatum
92
Bab 92. Urat Kewarasan
93
Bab 93. Salep Anti Memar
94
Bab 94. Penolakan
95
Bab 95. Sibuk
96
Bab 96. Desas-desus
97
Bab 97. Private Room
98
Bab 98. Penjelasan
99
Bab 99. Istri Durhaka
100
Bab 100. Monster Berwajah Cantik
101
Bab 101. Sepakat
102
Bab 102. Mas
103
Bab 103. Lapar
104
Bab 104. Tunawisma
105
Bab 105. Gugup
106
Bab 106. Calon Mertua
107
Bab 107. Lampu Hijau
108
Bab 108. Mulai Bereaksi
109
Bab 109. Curiga
110
Bab 110. Persiapan Kejutan
111
Bab 111. Surprise 1
112
Bab 112. Surprise 2
113
Bab 113. Digrebeg
114
Bab 114. Istimewa Tapi Sederhana
115
Bab 115. Nyonya Baru
116
Bab 116. Kabur
117
Bab 117. Peperangan
118
Bab 118. Barang Langka
119
Bab 119. Muntah
120
Bab 120. Mulai Menderita
121
Bab 121. Menemukan Bantalan
122
Bab 122. Jentik-Jentik
123
Bab 123. Bibit Ancaman
124
Bab 124. Si Japus
125
Bab 125. Satu Saja Tidak Habis
126
Bab 126. Roda Itu Berputar
127
Bab 127. Wanita Santai
128
Bab 128. Alamat Puasa
129
Bab 129. Sarita
130
Bab 130. Kekhawatiran
131
Bab 131. Pertengkaran Pertama
132
Bab 132. Diduga Orang Ketiga
133
Bab 133. Sama-sama Salah Paham
134
Bab 134. Babak Baru
135
Bab 135. Tragedi Lantai Becek
136
Bab 136. Kejadian Sebenarnya
137
Bab 137. Permintaan Maaf
138
Bab 138. Sarita Lagi
139
Bab 139. Meluapkan Emosi
140
Bab 140. Keputusan Satya
141
Bab 141. Jebakan
142
Bab 142. Christina Diora
143
Bab 143. Tergantung Servis
144
Bab 144. Kabar Duka
145
Bab 145. Peristirahatan Terakhir
146
Bab 146. Kebesaran Hati
147
Bab 147. Di Atas Rata-Rata
148
Bab 148. Prestasi
149
Bab 149. Ulang Tahun
150
Bab 150. Semi Mudik
151
Bab 151. Menangis
152
Bab 152. Kejutan
153
Bab 153. Terpantau
154
Bab 154. Barang Antik
155
Bab 155. Keracunan.
156
Bab 156. Jangan-jangan
157
Bab 157. Dua Bulan
158
Bab 158. Menjadi Ayah Kembali
159
Bab 159. Ingin Bertemu
160
Bab 160. Kedatangan Roichi
161
Bab 161. Terapi Kejut
162
Bab 162. Bayi Malang
163
Bab 163. Lalai
164
Bab 164. Menyelamatkan Jasmine
165
Bab 165. Mabuk Udara
166
Bab 166. Rujak
167
Bab 167. Ayam Geprek
168
Bab 168. Ide Tak Sengaja
169
Bab 169. Detik-Detik Nasib Bayi Malang
170
Bab 170. Bujang Lapuk
171
Bab 171. Ular
172
Bab 172. Memasak Bersama
173
Bab 173. Menengok Adik Bayi
174
Bab 174. Dendam Pribadi
175
Bab 174. Lebih Bar-Bar
176
Bab 176. Urusan Lelaki
177
Bab 177. Penasaran
178
Bab 178. Surat Perjanjian
179
Bab 179. Ajisaka Alexi Balakosa
180
Bab 180. Ternyata Arsitek Andalan
181
Bab 181. Siwi
182
Bab 182. Banjir
183
Bab 183. Frustasi
184
Bab 184. Bandung
185
Bab 185. Rahasia
186
Bab 186. Welcome Home Baby As
187
Bab 187. Kereta Cepat
188
Bab 188. Mulai Tercium
189
Bab 189. Pemilik Sah
190
Bab 190. Malam Terakhir Di Bali
191
Bab 191. Perkenalan
192
Bab 192. Santai
193
Bab 193. Pemeriksaan
194
Bab 194. Penculikan
195
Bab 195. Rencana Barter
196
Bab 196. Awal Kebahagiaan Siwi
197
Bab 197. Syok
198
Bab 198. Kabar Panik
199
Bab 199. Keputusan Tuan Hector
200
Bab 200. Keputusan Mutlak
201
Bab 201. Mengamuk
202
Bab 202. Memantau
203
Bab 203. Adakah Harapan?
204
Bab 204. Belum Usai
205
Bab 205. Bertemu Istri
206
Bab 206. Flashback Part 1
207
Bab 207. Flashback Part 2
208
Bab 208. Terseret Semua
209
Bab 209. Cuek
210
Bab 210. Patah Tulang Ringan
211
Bab 211. Membandelnya Biang Rusuh
212
Bab 212. Alarm Emergency
213
Bab 213. Drama Persalinan
214
Bab 214. Keributan Bella Jordi
215
Bab 215. Balas Dendam Dimulai
216
Bab 216. Saus Yang Menempel
217
Bab 217. Kebahagiaan Siwi & Satya
218
Bab 218. Pewaris Utama
219
Bab 219. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!