Acara pernikahan Maria dilakukan pukul 8 malam di sebuah hotel mewah milik keluarga Maria. Perempuan cantik itu kini tengah bersiap di dalam sebuah kamar hotel. Para MUA membantunya merias diri dan memakai kan gaun rancangan Kaila dan Belva.
"Nona, anda benar-benar cantik sekali dengan gaun ini." Puji salah satu karyawan MUA.
"Benarkah ? Gaun ini memang sangat cantik untuk ku." Maria tersenyum senang memperhatikan dirinya di depan cermin besar.
Gaun pernikahan yang sederhana namun terlihat elegan seperti yang dikatakan oleh Belva waktu itu.
Tubuh Maria memang mengalami kenaikan berat badan bukan berarti tubuhnya gembrot dengan banyak lemak. Hanya saja tubuhnya yang semula langsing kini semakin berisi karena asupan makanan dengan porsi yang berlebih akibat stress.
"Mereka sangat pandai membuat gaun untuk ku. Tidak salah aku setia pada rancangan-rancangan Belva dan putrinya." Gumam Maria dalam hati.
Maria memuji hasil rancangan gaun yang dipakai nya. Begitu pas di tubuhnya dan membuat dirinya semakin cantik di hari pernikahan nya.
****
Di tempat yang berbeda, Belva dan keluarga Tuan Hector sedang bersiap-siap untuk menghadiri acara pernikahan Maria.
"Papa mau kemana ?" Tanya Belva melihat Tuan Hector sudah rapi dan terlihat gagah dengan salah satu jas rancangan nya.
"Papa, mau menunggu mu dan cucu-cucu ku. Papa juga mendapat undangan pernikahan putri Tuan Maxim. Itu artinya putri Tuan Maxim adalah klien mu yang kamu buatkan gaun." Tuan Hector duduk di sofa ruang keluarga.
"Benarkah ? Aku justru tidak memperhatikan itu. Jadi kita akan berangkat bersama ?" Ucap Belva. Dirinya memang tidak memperhatikan dengan teliti jika Maria adalah putri dari rekan bisnis Papa angkat nya.
"Tentu saja, sekalian Papa juga menunggu Mama mu yang sedang berdandan. Kamu segera bersiap lah Vanthe."
"Baiklah... Aku baru saja membantu duo Kay bersiap." Ucap Belva.
Duo Kay keluar dari kamar, mereka sudah siap terlihat cantik dan tampan. Kaili menggunakan tuksedo kecil dengan bahan satin mengkilap berwarna hitam dengan kemeja putih di dalam nya serta ditambah aksesoris dasi kupu-kupu warna merah maroon.
Kaila si gadis kecil yang selalu ceria itu menggunakan gaun pesta warna maroon mix warna putih dengan model off shoulder kali ini tidak menggunakan warna pink favorit nya karena ibu dan anak itu sudah menyiapkan gaun sendiri untuk pesta pernikahan Maria. Rambut panjang nya yang biasa digerai kini di cepol.
Sedangkan Belva menggunakan gaun panjang model off shoulder warna maroon serta memiliki belahan gaun yang cukup tinggi sehingga menampilkan kaki jenjang nya yang putih mulus. Rambut panjang yang berwarna kecoklatan di gerai dengan model sedikit bergelombang.
Mereka terlihat sangat tampan dan cantik. Telah siap semua dengan penampilan mereka kini Belva dan keluarga berangkat bersama menggunakan satu mobil yang cukup besar untuk menampung mereka semua. Mobil dikendarai oleh Roichi asisten pribadi Tuan Hector.
"Kamu cantik sekali sayang." Ucap Nyonya Hector pada Belva.
"Terimakasih... Mama juga terlihat cantik. Ayo kita masuk 30 menit acara di mulai." Ucap Belva tersenyum cantik.
Kailia digendong oleh Roichi sedangkan Kaila digandeng oleh Bella. Duo Kay justru tidak berdampingan dengan Belva ketika memasuki ballroom hotel.
Semua mata memandang keluarga Tuan Hector saat memasuki hotel. Banyak pasang mata yang melirik ke arah Belva, perempuan cantik dengan tubuh sintal membuat banyak mata pria menatap kagum pada nya. Bahkan bisikan-bisik juga terdengar dari beberapa orang. "Bukan kah itu Tuan Hector yang baru saja memenangkan tender besar itu ?" Bisik para tamu undangan yang lain.
"Iya benar. Lalu siapa dua perempuan cantik dan dua bocah kecil itu ? Kalau wanita paruh baya itu sudah pasti Nyonya Hector." Bisik lagi yang lain.
"Mungkin anak-anak dan cucu nya, Tuan Hector tidak pernah mempublikasikan anggota keluarga nya. Jadi kita tidak pernah tahu." Jawab lagi Tamu yang lain. Masih banyak sekali bisik-bisik dengan kalimat tanya dari bibir mereka mengenai keluarga Tuan Hector.
Belva maupun Tuan Hector dan keluarga tidak menanggapi mereka. Tujuan mereka saat ini adalah untuk segera duduk menyaksikan acara pemberkatan pernikahan dan dilanjutkan dengan resepsi pernikahan.
Belva dan keluarga berjalan mendatangi Maria dan suami yang berada di kursi pelaminan. "Maria... Selamat atas pernikahan mu. Aku turut berbahagia dan semoga rumah tangga kalian selalu diberi kelimpahan berkat serta segera diberikan momongan." Belva memeluk Maria.
"Ouh Belva... Terimakasih sayang. Kamu tahu aku sangat bahagia hari ini. Gaun rancangan mu sangat indah dan membuat ku terlihat cantik sekali." Maria membalas pelukan Belva.
Keduanya terlihat begitu dimata para tamu undangan. Bergantian dengan Maria memberikan selamat pada suami Maria. Kini giliran Tuan Hector dan yan lain yang memberikan selamat. Dan tak lupa duo Kay pun memberikan selamat. "Hallo aunty.. selamat menikah." Ucap Kaila dengan nada ceria nya melambai-lambai kan tangan mungil nya.
"Terimakasih sayang. Lihat gaun buatan mu dan Mami mu sangat indah kan." Ucap Maria pada Kaila yang di angguki oleh gadis kecil itu. Tak lupa Maria mengecup pipi Kaila yang sedang bergandengan tangan dengan Bella.
"Aunty... Selamat." Ucap Kaili dengan mengacungkan tangan. Ekspresi nya datar dan cuek.
Ucapan selamat yang diberikan oleh Kaili membuat Maria dan suami nya terkekeh. Tak tahan Maria mencubit lembut pipi Kaili yang tengah berada di gendongan Roichi. "Terimakasih anak tampan. Jangan pelit dengan senyuman." Goda Maria yang tidak mendapat respon apapun dari Kaili.
"Vanthe... Anak lelaki pun sungguh dingin sekali." Protes Maria yang hanya mendapatkan kekehan dari Belva dan yang lain nya.
Akhirnya Belva dan rombongan turun dari panggung. Mereka menyebar, Tuan Hector, Roichi dan Kaili bergabung dengan rekan bisnis yang lain. Tak lama Tuan Maxim datang bergabung dengan mereka.
"Tuan Max, selamat atas pernikahan putri mu." Ucap Tuan Hector mengulurkan tangan dan disambut dengan hangat oleh si tuan rumah. "Terimakasih Tuan Hector, saya sangat tersanjung bisa kedatangan Tuan Hector."
Tak lama kemudian Satya dan Jordi datang dan langsung menghampiri Tuan Max. "Tuan Maxim. Maaf aku terlambat. Selamat untuk pernikahan putri mu." Satya dengan wajah dingin nya hanya tersenyum tipis mengulurkan tangan pada Tuan Maxim. Hal yang sama dilakukan Jordi pada Tuan Maxim.
"Terimakasih Tuan Satya. Tidak masalah saya berterima kasih atas kedatangan Anda." Ucap Tuan Maxim menyambut uluran tangan Satya. Kemudian menyambut ukuran tangan dari Jordi yang juga mengucapkan selamat untuk acara putri nya.
"Oh Tuan Roichi, apakah ini putra mu ?" Tanya Tuan Maxim.
"Ahaha... Apakah saya masih pantas memiliki anak sekecil ini ?" Tanya Roichi yang mengundang gelak tawa rekan bisnis mereka yang lain.
"Ini cucu ku Tuan Max. Baru saja datang dari Paris beberapa minggu yang lalu hanya untuk menghadiri pernikahan putri mu." Jelas tuan Hector tersenyum.
"Oh benarkah ? Apa karena hanya mengikuti Anda jadi si kecil ini sampai ikut ke Indonesia ?" Tanya Tuan Maxim.
"Aku pun tak menyangka putri mu adalah klien dari putri ku Vanthe Ibu Kaili jadi dia ikut bersama ibunya."
"Vanthe ? Oh jadi putri anda yang membantu acara pernikahan putri ku. Terimakasih sekali Tuan Hector." Tuan Maxim sangat beruntung bisa
Satya menyimak dan memperhatikan pembicaraan Tuan Maxim dan Tuan Hector. Sedikit banyak Satya mengetahui jika bocah kecil yang dibawa saat rapat waktu lalu adalah cucu dari pemilik Hector Group.
Sedangkan di sudut lain Belva, Bella dan Kaila berada di meja berbentuk bundar yang disediakan oleh pihak hotel. Mereka menikmati hidangan yang disediakan. Kaila sangat menikmati kue-kue manis yang tersedia. Belva mengijinkan nya agar putri nya menikmati acara ini. Nyonya Hector bergabung dengan gerombolan sosialita Jakarta, teman lama nya sebelum menetap di Perancis.
"Bella, aku ke toilet sebentar ya.. tolong jaga Kaila." Pamit Belva pada Bella.
Belva menuju toilet untuk menuntaskan buang air kecilnya. Keluar dari bilik toilet ponsel nya berbunyi. Klien nya yang berada di Paris menghubungi mereka membahas mengenai gaun pesanan sebelum Belva pergi ke Indonesia.
Berjalan ke luar toilet wanita dengan masih sibuk berbicara dengan klien nya. Clutch bag nya belum tertutup sempurna Belva sembari membetulkan clutch bag nya.
BRUKK...!!!
Tubuh Belva menabrak seseorang hingga ponsel nya terjatuh. Tangan kekar mengambil ponsel Belva. "Apa tidak bisa Anda memperhatikan jalan, hingga tidak perlu menabrak orang lain." Suara berat terdengar sembari mengulurkan ponsel kenarah Belva.
Suara yang terdengar tak asing bagi Belva, tapi dia tak tahu suara siapa itu hingga tangan nya terulur mengambil ponsel nya dan menatap pria itu.
Deg...!!!
Tubuh Belva terdiam sejenak, sepersekian detik pikiran Belva menjadi blank seketika. Tatapan mata mereka bertemu. "Ah maaf Tuan... Terimakasih ponselnya. Saya permisi." Belva kembali tersadar dan langsung mengambil ponsel nya dengan cepat lalu berjalan meninggalkan pria itu. Yang tak lain adalah Satya, majikan nya dulu.
Belva berjalan dengan langkah cepat. Ingatannya seketika tertuju pada permintaan Budhe Rohimah beberapa waktu lalu yang meminta nya untuk jangan sampai bertemu dengan keluarga Satya. Tapi, benar yang dipikirkan bahwa pasti akan ada waktu dimana ketidaksengajaan bisa saja terjadi seperti saat ini.
"Bella... Aku ke mobil terlebih dahulu. Kepala ku pusing, maaf aku menunggu saja di mobil." Belva langsung segera berlari keluar menuju mobil keluarga Hector. Yang dipikirkan saat ini adalah jangan sampai Satya mengetahui keberadaan nya saat ini. Ancaman keselamatan dirinya dan anak-anak nya membuatnya harus menghindari seperti permintaan Budhe Rohimah.
Nyonya Hector yang melihat sekelebat putrinya langsung menghentikan obrolan dengan teman-teman nya dan berpamitan pergi. Wanita paruh baya itu matanya melirik ke segala arah mencari keberadaan Bella.
"Bella, ada apa dengan Vanthe ? Kenapa pergi dari ruangan ini ?" Tanya Nyonya Hector dengan penasaran.
"Nona sedang sakit kepala Nyonya. Baru saja juga Nona mengabari untuk segera membawa Nona kecil ke mobil." Ucap Bella yang baru saja mendapatkan pesan untuk membawa Kaila wkuar dari ballroom hotel.
Untuk Kaili Belva tidam terlalu khawatir karena aman bersama Roichi. Belva takut jika saat dirinya menghampiri Bella dan Kaila sebelum pergi ke mobil tadi Satya melihat nya.
****
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Belva dan Satya bertemu, bagaimana reaksi Satya ? Terus simak kelanjutan ceritanya !!!
Terimakasih buat para reader setia.
Jangan lupa berikan Vote, Kritik, Saran dan Like nya.
Bagaimana dengan part ini bisa silahkan komen ya guys 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 219 Episodes
Comments
Amrih Ledjaringtyas
lamayaaaaa
2022-02-05
1
Martini
mungkinkah Setya mengenalinya
2022-01-06
2
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
Satya apa ngk sadar klu itu Belva
2021-10-09
1