Bab 3. Pertahanan Hidup Belva

Nyonya Hector dan putri nya Vanthe pulang bersama. Sampai lah mereka di apartemen sederhana milik Vanthe. Mata Nyonya Hector memutar malas. "Kapan kamu akan keluar dari tempat seperti ini Vanthe. Kasihan cucu ku berada di tempat sempit seperti ini." Protes Nyonya Hector.

"Haha mereka bahagia disini Ma. Tidak apa tenang lah. Ayo masuk mereka sudah menunggu ku." Pintu apartemen nya terbuka setelah menekan bel pintu. Perempuan cantik berusia 22 tahun membuka pintu. Dia tersenyum ramah melihat majikan nya sudah datang. "Apa mereka nakal hari ini ?" Tanya Vanthe pada pengasuh anak nya yang bernama Bella.

"Tidak Nona, mereka sangat pintar tidak pernah menyusahkan saya. Masuk lah mereka sudah menunggu. Silahkan masuk Nyonya Hector." Vanthe dan ibu nya masuk ke dalam. Langsung saja mereka disambut riang oleh balita-balita itu. "Omaaaa..." Teriak duo Kay memeluk kaki Oma nya. Kekehan kecil keluar dari bibir wanita paruh baya itu. Rupanya tidak hanya dirinya yang rindu tapi kedua cucunya juga merindukan nya.

"Hallo kesayangan Oma, apa kalian merindukan Oma ? Oma sangat rindu pada kalian." Nyonya Hector berjongkok menyamai tinggi kedua cucunya. Meski sudah berkepala 6 Nyonya Hector sangat sehat dan terlihat masih cantik awet muda. Perawatan orang berduit selalu menampilkan hasil yang berbeda. Tidak ada tekanan ekonomi membuat kerutan di wajah nya samar.

"Kami merindukan Oma." Ucap duo Kay dengan kompak. Saat bertemu Oma mereka bersikap layaknya balita pada umumnya yang ingin dimanja dan di sayang. Lengan kecil mereka merangkul tubuh Oma nya.

"Hemmm... Kalian melupakan Mami ?" Tanya Vanthe pura-pura merajuk. Sebenarnya melihat kedekatan kedua buah hati nya dengan Nyonya Hector membuatnya senang. "No Mami... Kita hanya rindu pada Oma. Mami tetap selalu di hati." Ucap Kaila putri cantik nya dengan nada ceria yang selalu terdengar dari bibir mungilnya.

"Mami tahu itu sayang. Gunakan waktu kalian dengan Oma. Mami akan bersih-bersih dulu." Vanthe mengecup pipi kedua anak nya lalu beranjak pergi menuju kamar.

"Nona, ada undangan yang di antarkan kurir tadi siang untuk mu." Bella memberikan sebuah undangan yang masih terbungkus amplop coklat. Saat tangan Vanthe sudah memegang handel pintu yang terbuka. "Oh terimakasih Bella, tolong siapkan makan malam untuk kita." Bella mengangguk dan berlalu dari hadapan Vanthe.

Dibukanya amplop coklat itu undangan dengan nama Belva Evanthe. Undangan untuk pesta pernikahan klien nya yang berada di Indonesia. Ya... Vanthe adalah Belva Evanthe putri angkat dari Tuan dan Nyonya Ganendra Hector. Kedua paruh baya yang menikah sejak lama dan tak memiliki anak lalu mengangkat Belva sebagai putri mereka saat bertemu Belva di desa terpencil 5 tahun yang lalu.

**

Dulu, 5 tahun yang lalu saat Belva memutuskan untuk bunuh diri dengan terjun di sungai dan hanyut. Belva tersangkut batu cukup besar. Seseorang wanita tua renta yang sedang mencuci baju di pinggir sungai menemukan nya. Tak jauh dari posisi wanita tua itu ada Tuan Hector dan Roichi yang sedang memancing. Teriakan wanita tua renta itu menarik perhatian kedua pria itu.

"Tolong...tolong... Ada mayat !" Teriak wanita tua itu dengan menunjukan tubuh manusia yang tersangkut di batu besar karena melihat Tuan Hector dan Roichi. Dengan sigap kedua pria itu langsung berlari menuju wanita tua yang bernama Mak Iyem.

Roichi perlahan mendekati tubuh yang tersangkut di dekat batu. Menarik nya dan membawa ke pinggir sungai. Keajaiban, setelah di cek gadis yang tak lain Belva itu masih bernyawa.

Hidup nya di selamat oleh orang yang tak dikenal Belva. Dirawat dan di pulihkan oleh Mak Iyem hingga beberapa bulan dengan cara-cara tradisional yang diketahui oleh wanita tua itu. Pertahanan bayi dalam kandungan Belva sangat kuat hingga bayi itu tetap berkembang di dalam perut Belva.

Susah payah Belva bertahan hidup di tempat terpencil itu, tidak ada lampu tidak ada toko. Untuk mencari makan harus dengan berkebun membantu Mak Iyem. Di usia kandungan nya yang ke 4 bulan Mak Iyem meninggal dunia. Belva harus bertahan sendiri di rumah yang bisa dibilang berada di tengah-tengah hutan. Takut tapi mau bagaimana lagi tidak ada pilihan lain.

"Mak... Jangan pergi Belva dengan siapa jika Mak pergi hiks..hiks.." Menangis meratapi kepergian satu-satunya orang yang beberapa bulan ini berada di sisi nya.

Belva berjalan sejauh 2 kilo meter untuk mencari pertolongan. Dengan berpakaian lusuh yang kedodoran bekas milik Mak Iyem dan sengaja merubah diri menjadi buruk rupa dan memiliki bau badan menyengat agar tidak ada yang berniat mengganggu nya terlebih wanita hamil.

Orang-orang yang kasihan dengan Belva membantu nya mengurus jenazah Mak Iyem. Tak sedikit dari mereka yang penasaran dengan Belva dan berbisik tentang penampilan serta bau badan Belva yang menyengat. "Itu perempuan siapa nya Mak Iyem ? Eh bau banget badan nya." Bisik-bisik terdengar sayup di pendengaran Belva tapi tak dihiraukan nya sama sekali karena memang itu tujuan nya untuk melindungi diri dari gangguan orang lain.

Selesai pemakaian, Belva benar-benar sendirian dan sepi. Tidak ada uang yang dia miliki, selama ini tak pernah keluar dari hutan. Sekali saat kematian Mak Iyem saja. Belva rasa lebih baik tinggal di gubug reyot ini dari pada di pinggir jalan hidup nya akan lebih keras lagi.

Saat berjalan ke pinggir sungai untuk mencuci pakaian. Pakaian nya yang lusuh sisa dari Mak Iyem hanyut. Belva mencoba meraih nya menggunakan ranting tapi tak bisa. Perut besar nya tak mendukung untuk bergerak bebas.

"Ada apa ?" Tanya Roichi di belakang Belva hingga membuat perempuan itu terkejut. "Eh siapa kamu ?" Belva ketakutan melihat orang asing terlebih laki-laki. Belva berjalan mundur menjaga jarak dan waspada.

"Tenang, aku bukan orang jahat. Tapi sebentar aku seperti pernah melihat mu. Bukan nya kamu perempuan yang hanyut di sungai waktu itu ya ?" Roichi mengingat-ingat wajah Belva. wajah ketakutan Belva terlihat jelas dimata Roichi. Gadis itu mengangguk kecil sebagai jawaban tapi wajah Belva masih ragu dan takut.

"Mana wanita tua yang bersama mu waktu itu ? Dia yang membawa mu setelah kami menolong mu." Wajah Belva berubah penasaran. Pria di depan nya yang pernah menolong nya tapi kenapa dia tak pernah melihat wajah pria itu.

"Em.. Mak Iyem sudah meninggal 3 bulan yang lalu." Ucap Belva lirih. Wajah sedih nya terlihat jelas di mata Roichi.

Akhirnya singkat cerita Roichi menolong Belva dan membawa nya bertemu Tuan Hector. Melihat keadaan perempuan hamil yang tinggal sendirian di tempat terpencil sangat berbahaya. Tuan Hector membujuk Belva ikut bersama nya dan mengangkatnya sebagai anak.

Mengenai kehamilan Belva, Tuan Hector dan istrinya juga mempertanyakan itu. Semua diceritakan oleh Belva dari awal hingga akhir tanpa ada yang ditutupi bahkan sampai pengusiran dan fitnah yang di dapatkan nya.

Tuan dan Nyonya Hector semakin merasa kasihan dengan kehidupan Belva. Pasangan paruh baya itu pun semakin mengasihi Belva. Selama tinggal bersama mereka, meski hamil Belva tetap aktif dan rajin membantu di rumah Tuan Hector. Sikap yang ditunjukkan oleh Belva membuat orang tua angkatnya merasa semakin menyayangi nya.

"Bi, aku bantu cuci piring nya ya."

"Eh tidak usah non, nanti Tuan dan Nyonya marah. Non, duduk saja lihat Bibi."

"Tidak apa-apa Bi, mereka tidak akan marah. Aku yang akan menjelaskan nya. Bosan jika harus berdiam diri di kamar." Belva tersenyum lembut ke arah Bibi pembantu rumah Tuan Hector.

Keramahan dan kebaikan Belva membuat orang yang bertemu dengan nya mampu menerima nya dengan senang.

"Sayang, apa yang kamu lakukan. Harus nya kamu istirahat." Tegur Nyonya Hector.

"Maaf Nyonya saya sudah melarang tapi non tetap memaksa." Bibi tertunduk takut jika Nyonya nya marah.

"Mama... Aku tak apa-apa ini kegiatan ringan. Aku bosan jika harus berdiam diri terus. Pergerakan ku akan membuat bayi ku sehat."

Nyonya Hector menggelengkan kepala. "Baiklah selesaikan tugas mu nona. Setelah ini bersiap lah kita akan ke rumah sakit untuk mengecek kandungan mu sebelum kita pergi." Perintah Nyonya Hector dengan lembut dan tersenyum.

"Pergi ? Memang kita mau ke mana ?" Tanya Belva penasaran.

"Papa mu ada pekerjaan yang harus di urus di Perancis. Jadi, kemungkinan kita akan menetap di sana untuk waktu yang lama. Bersiaplah seluruh kebutuhan mu sudah di urus oleh Papa. Kamu tenang saja."

Hanya menurut saja apa yang dikatakan oleh Mama angkat nya. Setelah kehadiran Mak Iyem kini Tuhan menghadirkan Tuan Hector dan istrinya sebagai pendamping hidupnya. Sungguh Tuhan sangat baik pada nya.

Pulang dari rumah sakit Nyonya Hector sangat bahagia. Hasil USG Belva menyatakan dirinya mengandung anak kembar. Sekali mendapatkan cucu langsung dua sekaligus.

"Sayang... Mama sangat bahagia dan senang. Tuhan sangat baik pada Mama karena telah mempertemukan Mama dengan gadis cantik dan baik seperti mu. Dan sekarang Mama akan punya dua cucu sekaligus." Wajah cerah terpancar dari Nyonya Hector. Senyum di bibirnya mengembang sempurna. Tapi sedetik kemudian rasa haru saat teringat gambar hitam putih yang terekam dari transducer muncul dilayar monitor.

Belva memeluk Mama angkatnya, bahagia dan senang tak kalah merasuki hati calon ibu muda itu. "Mama, aku juga sangaaat bahagia sekali. Aku harus selalu bersyukur atas kehidupan ku saat ini."

"Iya itu harus sayang. Apapun yang terjadi dalam hidup mu semua adalah pengalaman yang berharga untuk mu. Mulai sekarang kamu jangan sedih-sedih lagi. Ada Mama dan Papa yang akan menjaga mu." Ucap Nyonya Hector dengan semangat, menunjukkan keceriaan wajahnya agar tersalur pada Belva.

Ibu hamil tidak boleh banyak pikiran, sebisa mungkin Nyonya Hector membuat mood Belva bagus setiap hari. Sejauh ini perkembangan kesehatan Belva dan janinnya baik-baik saja. Belva pun tidak pernah merasa repot dengan kehamilan nya. Seperti nya calon anak Belva sangat pengertian pada ibunya dan tak mau membuat susah ibunya.

"Iya Ma... Terimakasih banyak." Ucap Belva. Tak lama pintu terbuka, Tuan Hector berjalan menuju arah anak dan istrinya.

"Kenapa ini seperti nya ada sesuatu yang Papa lewatkan melihat ekspresi wajah kalian." Tanya Tuan Hector penuh selidik.

Siang hari Tuan Hector menyempatkan diri untuk pulang ke rumah hanya untuk makan siang bersama keluarga nya. Sejak adanya Belva dalam keluarga Tuan Hector, membuat pria paruh baya itu semakin mencintai keluarganya. Melihat istrinya yang tampak lebih bahagia dengan kehadiran Belva, Tuan Hector merasa ikut bahagia.

"Pa, kabar bahagia buat kita." Nyonya Hector tersenyum-senyum.

"Kabar bahagia apa Ma ?" Tuan Hector penasaran dengan kabar bahagia yang diucapkan oleh istrinya.

"Kita akan punya dua cucu Pa... Vanthe mengandung anak kembar." Nyonya Hector sangat girang sekali saat mengatakan kabar bahagia itu.

Wajah penasaran dari pria tua itu kini berubah bahagia. Senyum mengembang di kedua sudut bibir nya.

"Benarkah itu ?" Tanya Tuan Hector antusias.

Belva mengangguk dan tersenyum. Baru beberapa minggu tinggal bersama keluarga barunya sehingga ini kali pertama Belva melakukan pemeriksaan ke dokter dan USG kandungan nya.

"Papa sangat senang sekali mendengar nya. Apa Papa boleh memeluk mu nak ?" Tuan Hector ingin memeluk Belva tapi merasa tidak enak takut jika Belva menolaknya.

"Tentu Pa..." Belva berhambur memeluk Tuan Hector. Pria yang sangat baik hati mau menerima dirinya yang tidak dikenal sama sekali. Tapi Tuan Hector tetap menolong bahkan mengangkat nya menjadi putri dari keluarga Ganendra Hector.

Tuan Hector mengusap lembut punggung Belva. Lama sekali dirinya menginginkan kehadiran seorang anak tapi Tuhan tak mengijinkan hingga usianya sudah lanjut seperti ini. Nyonya Hector memiliki masalah pada rahimnya hingga dengan berat hati tak bisa memberikan keturunan untuk suaminya. Tapi diusia mereka yang sudah berkepala 6 Tuhan memberikan Belva untuk mereka.

Beberapa hari kemudian persiapan mereka berangkat ke Perancis sudah lengkap. Demi kepentingan bisnis Tuan Hector memboyong keluarganya ke negara yang memiliki menara tertinggi dengan memegang rekor muri selama 40 tahun.

Perancis bukan negara baru bagi Nyonya Hector. Sejak menikah dengan Tuan Hector mereka sering sekali pulang pergi ke negara ini. Beberapa kali menetap selama beberapa tahun pun pernah Tuan dan Nyonya Hector lakukan.

Bersama Tuan Hector dan istrinya hidup Belva jauh lebih baik. Kebutuhan akan hidupnya tidak lagi susah. Gizi untuk bayi di perut kini terpenuhi.

"Sayang, Mama bawakan kamu makan dan susu, ini baik untuk kesehatan ibu hamil dan bayi dalam perut." Nyonya Hector masuk ke dalam kamar Belva. Perempuan hamil itu tengah berbaring mengistirahatkan diri.

"Terimakasih Ma... Terimakasih sudah menolong ku. Aku tak tahu jika tidak ada kalian seperti apa hidup ku sekarang." Air mata Belva mengalir, kedua tangan nya menutupi wajah nya yang merah akibat menangis.

"Sayang, sudah jangan menangis. Kami sangat senang dan bahagia bertemu dengan mu. Kami tak memiliki anak sepanjang hidup kami. Kehadiran mu adalah anugerah untuk kami. Terlebih sebentar lagi kami akan memiliki cucu dari mu." Ada rasa haru yang dirasakan oleh Nyonya Hector.

Nyonya Hector memeluk Belva dengan sayang. Hari-hari Belva di lalui nya dengan lebih bahagia selama kehamilan nya hidup bersama keluarga angkat nya.

Nyonya Hector memili butik di kota Paris. Butik yang memiliki brand de'La Hector didirikan beberapa puluh tahun yang lalu saat menetap di Perancis untuk beberapa tahun menemani Tuan Hector berbisnis. Kemanapun Tuan Hector pergi selalu membawa istrinya. Dua paruh baya itu sudah seperti paket komplit yang tak terpisahkan. Belva tertarik untuk mendesain baju-baju, Nyonya Hector beberapa kali membawa nya ke butik nya. Disana ia bisa melihat banyak gaun yang indah dan cantik, bahkan juga sering bertemu dengan perancang busana terkenal hingga menimbulkan minat nya.

Saat menunggu Nyonya Hector di butik, Belva sering memperhatikan pelanggan dan Mama angkatnya. Cara kerja Nyonya Hector benar-benar diperhatikan nya. Hingga terkadang merasa bosan dan mencoba untuk menggambar sketsa gaun-gaun sesuai dengan bayangan dan imajinasi nya.

"Sayang, kamu bosan ikut Mama ?" Tanya Nyonya Hector mendekat Belva setelah pelanggan nya pergi.

"Ma... Tidak terlalu... Di sini cukup menyenangkan." Belva tersenyum ke arah Nyonya Hector.

Nyonya Hector memperhatikan goresan pensil pada kertas yang ada di depan Belva. "Sayang, ini kamu yang menggambar ? Kapan ?" Tanya Nyonya Hector dan mengambil kertas tersebut. Goresan yang cukup bagus menurut Nyonya Hector.

"Oh.. em..iya Ma. Beberapa menit yang lalu, aku sedikit bosan karena tak melakukan apapun jadi aku main-main saja dengan kertas dan pensil yang ada di depan ku." Jawab Belva tersenyum.

"Apa kamu suka menggambar seperti ini ? Maksud Mama sketsa ini cukup bagus sayang. Jika kamu mau Mama akan memanggil guru privat untuk mu."

"Tapi Ma... Aku tidak yakin bisa melakukan nya seperti apa yang Mama lakukan." Memang Belva memiliki minat hanya saja minder dan ragu.

"Mama rasa kamu punya bakat sayang. Akan sayang sekali jika tidak diasah dan dikembangkan. Kalau saran Mama, cobalah dulu untuk belajar. Mama akan datangkan guru privat untuk mu. Bagaimana ?" Nyonya Hector mencoba membujuk Belva agar mau belajar dan mengasah kemampuan yang dimiliki gadis itu.

"Iya... Terserah Mama saja bagaimana baiknya akan aku coba terlebih dahulu." Akhirnya Belva mau menyetujui saran dari ibu angkat nya.

Mengisi waktu-waktu luang dengan aktivitas yang baru. Dalam satu minggu Belva berlatih mendesain bersama guru privat nya. Selain itu berkeliling kota Paris juga dilakukan nya untuk mengisi waktu luang nya dengan di temani Nyonya Hector atau pun Roichi asisten pribadi Tuan Hector. Banyak bangunan megah dan mewah yang menarik hati nya. Belva banyak membaca mengenai desain-desain bangunan di negara Perancis selama kehamilan nya selain minat nya menggambar desain-desain baju.

Hingga Belva melahirkan anak kembar nya laki-laki dan perempuan yang diberi nama Kaili Kennard untuk putra tampan nya dan Kaila Kamala untuk putri cantik nya.

Kehadiran bayi kembar itu menambah kebahagiaan Tuan Hector dan istrinya. Bayi-bayi menggemaskan itu di rawat sepenuh hati oleh Belva dengan bantuan Nyonya Hector. Meski tak memiliki anak Nyonya Hector bisa merawat bayi karena dulu pernah membantu mengurus keponakan nya saat bayi anak dari adik ipar nya. Tapi sayang keluarga satu-satunya yang dimiliki oleh suaminya itu satu keluarga meninggal akibat kecelakaan pesawat.

Duo Kay bertumbuh dan berkembang dengan sangat baik. Makanan yang terjamin menyumbang dengan baik untuk pertumbuhan mereka. Di usia satu tahun, Belva melihat kedua buah hati nya begitu tertarik dengan kertas, pena dan beberapa pensil warna. Dia membiarkan anak nya berkembang sesuai dengan keinginan anak nya selama masih dalam pandangan positif.

Ternyata kebiasaan nya saat hamil yang suka mendesain baju-baju dan membaca banyak desain-desain bangunan sangat berpengaruh bagi kedua buah hatinya.

Semakin lama bakat kedua anak nya terus berkembang hingga Tuan dan Nyonya Hector mendukung dengan memberikan kedua cucunya guru privat khusus untuk mereka agar lebih bisa mempertajam bakat mereka.

Meski di angkat anak oleh seseorang yang berada. Belva tetap mandiri setelah melahirkan kedua putra nya hingga berumur 1 tahun, Belva memilih hidup mandiri di sebuah apartemen sederhana di kota Paris. Saat kedua orang tuanya berada di rumah dan berkumpul bersama. Ini lah saat nya Belva mengutarakan keinginannya.

"Ma..Pa.. Aku mau bicara sebentar." Ijin Belva pada Tuan dan Nyonya Hector.

"Bicara apa Nak ? Bicaralah seperti nya ada sesuatu yang serius yabg ingin kamu bicarakan. Tidak biasanya pakai basa-basi seperti ini." Jawab Tuan Hector yang sibuk dengan memperhatikan tingkah polah cucuk kembar nya yang lucu dan menggemaskan.

Begitupun Nyonya Hector juga tak kalah antusias dalam memperhatikan duo Kay.

"Ma... Pa... Aku punya keinginan untuk hidup mandiri bersama kedua anak ku." Ucap Belva dengan hati-hati agar tidak menyinggung perasaan orang tua angkatnya.

Kening Tuan Hector mengkerut, Nyonya Hector langsung menatap Belva.

"Sayang, maksud mu dengan hidup mandiri bagaimana ?" Nyonya Hector hendak memastikan.

Tuan Hector menunggu jawaban putrinya. Dalam pikiran nya sudah menebak apa yang dimaksud dengan keinginan Belva.

"Aku... Ingin hidup hanya bertiga dengan duo Kay Ma. Kemarin saat jalan-jalan aku tak sengaja melihat apartemen sederhana dekat dengan butik Mama. Aku ingin tampil nggal disana Ma..Pa.."

"Tapi sayang, disini kalian akan lebih aman. Mama bisa menjaga cucu-cucu Mama. Kamu tega memisahkan Mama dengan mereka ? Baru saja Mama bahagia bermain bersama mereka." Raut wajah Nyonya Hector berubah sendu.

"Vanthe... Kenapa kamu berfikiran untuk tinggal di tempat itu ? Apa kamu tidak nyaman disini ?" Tanya Tuan Hector.

"Bukan begitu Pa... Justru karena disini terlalu nyaman untuk ku. Aku ingin bisa hidup sendiri, bekerja, dan mengurus anak-anak. Aku juga ingin mengajarkan pada mereka untuk hidup sederhana agar mereka tidak manja saat tumbuh besar nanti. Ijinkan aku Ma... Pa..." Belva memohon untuk diijinkan menempati apartemen sederhana dekat butik Mama nya.

Kedua orang tua angkat Belva masih tetap melarang keras tapi Belva selalu punya cara untuk membujuk mereka hingga mereka menyetujui nya dengan syarat harus ada yang menemaninya.

"Haafftt baiklah... asalkan ada yang menemani mu. Karena kamu harus bekerja di butik Mama." Ucap Nyonya Hector tegas.

Bella perempuan yang sama umur nya dengan Belva yang merupakan keponakan Roichi dipekerjakan untuk menjaga duo Kay saat Belva membantu Nyonya Hector di butik de'La Hector. Bakat Belva yang mumpuni mampu mengangkat butik itu menjadi lebih ramai lagi.

**

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Apakah Belva akan kembali dan bertemu dengan Pria beristri yang dingin dan arogan itu ? Simak terus kisah nya !!

Terimakasih buat para reader setia.

Jangan lupa berikan Vote, Kritik, Saran dan Like nya.

Bagaimana dengan part ini bisa silahkan komen ya guys 🙏

Terpopuler

Comments

salju

salju

gw salut ama pasutri Tuah Hectar dan Nyonya Hectar.mrk sll setia bahkan mash romantis walo dlm kehidupan rumah tangga tdk di karuniai anak.

2022-01-15

5

Martini

Martini

kamu udah bahagian vanthe GK usah menjari dedynya

2022-01-06

4

arin

arin

nah crita yg kaya gni sy suka....😍

2021-12-10

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Insiden
2 Bab 2. Hamil.
3 Bab 3. Pertahanan Hidup Belva
4 Bab 4. Kembali Ke Indonesia
5 Bab 5. Kemenangan Dari Kaili
6 Bab 6. Bersaing Dengan Bocah
7 Bab 7. Sketsa Kaila
8 Bab 8. Orang Misterius
9 Bab 9. Bertemu Budhe Rohimah
10 Bab 10. Rindu dan Haru
11 Bab 11. Bela Diri dan Bujuk Rayu Kaili
12 Bab 12. Kaila Merajuk, Grace Mengomel
13 Bab 13. Bertemu Dengannya
14 Bab 14. Siapa Perempuan Itu, Kenapa Bocah Itu
15 Bab 15. Pertengkaran Sonia dan Satya
16 Bab 16. Bertemu Budhe Rohimah Lagi
17 Bab 17. Ketahuan Alya
18 Bab 18. Dendam Lama Bersemi Kembali
19 Bab 19. Perjalanan Bisnis Satya
20 Bab 20. Ditanggung Budhe Rohimah
21 Bab 21. Kabar Duka
22 Bab 22. Penyelidikan Dimulai
23 Bab 23. Bertemu Alya 1
24 Bab 24. Bertemu Alya 2
25 Bab 25. Rencana Belva dan Keluarga Hector
26 Bab 26. Bertemu Satya Lagi
27 Bab 27. Tuan Hector Kembali Ke Paris
28 Bab 28. Tebakan Satya
29 Bab 29. Tatapan Kagum Satya
30 Bab 30. Tinggal Bersama Saudara Jauh
31 Bab 31. Mulai Merangkak
32 Bab 32. Goncangan Awal Bisnis
33 Bab 33. Perlombaan Bela Diri
34 Bab 34. Kesedihan Mami Dibayar Kaili
35 Bab 35. Kedatangan Nyonya Dimitri
36 Bab 36. Perintah Yang Memalukan Diri Sendiri
37 Bab 37. Tumbang
38 Bab 38. Anak Pengertian
39 Bab 39. Kedatangan Sonia
40 Bab 40. Seperti Perhatian Ayah
41 Bab 41. Alya Cari Gara-Gara
42 Bab 42. Pertemuan Belva Sonia
43 Bab 43. Fitnah Pelakor
44 Bab 44. Tidak Punya Ayah
45 Bab 45. Gadis Kecil
46 Bab 46. Boleh kah ?
47 Bab 47. Kemarahan Kaili
48 Bab 48. Menenangkan Diri
49 Bab 49. Semua Baik-baik Saja
50 Bab 50. Menegang
51 Bab 51. Dilirik Brand Terkenal
52 Bab 52. Tak Sengaja
53 Bab 53. Penasaran
54 Bab 54. Lelang
55 Bab 55. Musuh Dalam Selimut
56 Bab 56. Mode Iblis
57 Bab 57. Let's Play
58 Bab 58. Bukti Nyata
59 Bab 59. Kecelakaan
60 Bab 60. Fakta Baru Lagi
61 Bab 61. Kepanikan
62 Bab 62. Cerita Budhe Rohimah
63 Bab 63. Sadar
64 Bab 64. Panggilan Kesayangan
65 Bab 65. Berbagai Sabun
66 Bab 66. Memulai Karmanya
67 Bab 67. Penyakit Menular
68 Bab 68. Sudah Punya Papi
69 Bab 69. Cucu atau Anak
70 Bab 70. Tak Bisa Menahan
71 Bab 71. Papi Sungguhan
72 Bab 72. Mantan Anak
73 Bab 73. Kamar Baru
74 Bab 74. Pengakuan Satya
75 Bab 75. Kepulangan Kaila
76 Bab 76. Pingsan
77 Bab 77. Memasak Bersama
78 Bab 78. Ayam Kuah Kuning
79 Bab 79. Berbagi Ranjang & Selimut
80 Bab 80. Membangunkan Daddy
81 Bab 81. Potret Keluarga Harmonis
82 Bab 82. Mendidik Duo Kay
83 Bab 83. Tak Bersuami
84 Bab 84. Bermain Busa
85 Bab 85. Kejadian Lama
86 Bab 86. Membiasakan Diri
87 Bab 87. Apartemen
88 Bab 88. Demam
89 Bab 89. Skin To Skin
90 Bab 90. Morning Kiss
91 Bab 91. Ultimatum
92 Bab 92. Urat Kewarasan
93 Bab 93. Salep Anti Memar
94 Bab 94. Penolakan
95 Bab 95. Sibuk
96 Bab 96. Desas-desus
97 Bab 97. Private Room
98 Bab 98. Penjelasan
99 Bab 99. Istri Durhaka
100 Bab 100. Monster Berwajah Cantik
101 Bab 101. Sepakat
102 Bab 102. Mas
103 Bab 103. Lapar
104 Bab 104. Tunawisma
105 Bab 105. Gugup
106 Bab 106. Calon Mertua
107 Bab 107. Lampu Hijau
108 Bab 108. Mulai Bereaksi
109 Bab 109. Curiga
110 Bab 110. Persiapan Kejutan
111 Bab 111. Surprise 1
112 Bab 112. Surprise 2
113 Bab 113. Digrebeg
114 Bab 114. Istimewa Tapi Sederhana
115 Bab 115. Nyonya Baru
116 Bab 116. Kabur
117 Bab 117. Peperangan
118 Bab 118. Barang Langka
119 Bab 119. Muntah
120 Bab 120. Mulai Menderita
121 Bab 121. Menemukan Bantalan
122 Bab 122. Jentik-Jentik
123 Bab 123. Bibit Ancaman
124 Bab 124. Si Japus
125 Bab 125. Satu Saja Tidak Habis
126 Bab 126. Roda Itu Berputar
127 Bab 127. Wanita Santai
128 Bab 128. Alamat Puasa
129 Bab 129. Sarita
130 Bab 130. Kekhawatiran
131 Bab 131. Pertengkaran Pertama
132 Bab 132. Diduga Orang Ketiga
133 Bab 133. Sama-sama Salah Paham
134 Bab 134. Babak Baru
135 Bab 135. Tragedi Lantai Becek
136 Bab 136. Kejadian Sebenarnya
137 Bab 137. Permintaan Maaf
138 Bab 138. Sarita Lagi
139 Bab 139. Meluapkan Emosi
140 Bab 140. Keputusan Satya
141 Bab 141. Jebakan
142 Bab 142. Christina Diora
143 Bab 143. Tergantung Servis
144 Bab 144. Kabar Duka
145 Bab 145. Peristirahatan Terakhir
146 Bab 146. Kebesaran Hati
147 Bab 147. Di Atas Rata-Rata
148 Bab 148. Prestasi
149 Bab 149. Ulang Tahun
150 Bab 150. Semi Mudik
151 Bab 151. Menangis
152 Bab 152. Kejutan
153 Bab 153. Terpantau
154 Bab 154. Barang Antik
155 Bab 155. Keracunan.
156 Bab 156. Jangan-jangan
157 Bab 157. Dua Bulan
158 Bab 158. Menjadi Ayah Kembali
159 Bab 159. Ingin Bertemu
160 Bab 160. Kedatangan Roichi
161 Bab 161. Terapi Kejut
162 Bab 162. Bayi Malang
163 Bab 163. Lalai
164 Bab 164. Menyelamatkan Jasmine
165 Bab 165. Mabuk Udara
166 Bab 166. Rujak
167 Bab 167. Ayam Geprek
168 Bab 168. Ide Tak Sengaja
169 Bab 169. Detik-Detik Nasib Bayi Malang
170 Bab 170. Bujang Lapuk
171 Bab 171. Ular
172 Bab 172. Memasak Bersama
173 Bab 173. Menengok Adik Bayi
174 Bab 174. Dendam Pribadi
175 Bab 174. Lebih Bar-Bar
176 Bab 176. Urusan Lelaki
177 Bab 177. Penasaran
178 Bab 178. Surat Perjanjian
179 Bab 179. Ajisaka Alexi Balakosa
180 Bab 180. Ternyata Arsitek Andalan
181 Bab 181. Siwi
182 Bab 182. Banjir
183 Bab 183. Frustasi
184 Bab 184. Bandung
185 Bab 185. Rahasia
186 Bab 186. Welcome Home Baby As
187 Bab 187. Kereta Cepat
188 Bab 188. Mulai Tercium
189 Bab 189. Pemilik Sah
190 Bab 190. Malam Terakhir Di Bali
191 Bab 191. Perkenalan
192 Bab 192. Santai
193 Bab 193. Pemeriksaan
194 Bab 194. Penculikan
195 Bab 195. Rencana Barter
196 Bab 196. Awal Kebahagiaan Siwi
197 Bab 197. Syok
198 Bab 198. Kabar Panik
199 Bab 199. Keputusan Tuan Hector
200 Bab 200. Keputusan Mutlak
201 Bab 201. Mengamuk
202 Bab 202. Memantau
203 Bab 203. Adakah Harapan?
204 Bab 204. Belum Usai
205 Bab 205. Bertemu Istri
206 Bab 206. Flashback Part 1
207 Bab 207. Flashback Part 2
208 Bab 208. Terseret Semua
209 Bab 209. Cuek
210 Bab 210. Patah Tulang Ringan
211 Bab 211. Membandelnya Biang Rusuh
212 Bab 212. Alarm Emergency
213 Bab 213. Drama Persalinan
214 Bab 214. Keributan Bella Jordi
215 Bab 215. Balas Dendam Dimulai
216 Bab 216. Saus Yang Menempel
217 Bab 217. Kebahagiaan Siwi & Satya
218 Bab 218. Pewaris Utama
219 Bab 219. Selesai
Episodes

Updated 219 Episodes

1
Bab 1. Insiden
2
Bab 2. Hamil.
3
Bab 3. Pertahanan Hidup Belva
4
Bab 4. Kembali Ke Indonesia
5
Bab 5. Kemenangan Dari Kaili
6
Bab 6. Bersaing Dengan Bocah
7
Bab 7. Sketsa Kaila
8
Bab 8. Orang Misterius
9
Bab 9. Bertemu Budhe Rohimah
10
Bab 10. Rindu dan Haru
11
Bab 11. Bela Diri dan Bujuk Rayu Kaili
12
Bab 12. Kaila Merajuk, Grace Mengomel
13
Bab 13. Bertemu Dengannya
14
Bab 14. Siapa Perempuan Itu, Kenapa Bocah Itu
15
Bab 15. Pertengkaran Sonia dan Satya
16
Bab 16. Bertemu Budhe Rohimah Lagi
17
Bab 17. Ketahuan Alya
18
Bab 18. Dendam Lama Bersemi Kembali
19
Bab 19. Perjalanan Bisnis Satya
20
Bab 20. Ditanggung Budhe Rohimah
21
Bab 21. Kabar Duka
22
Bab 22. Penyelidikan Dimulai
23
Bab 23. Bertemu Alya 1
24
Bab 24. Bertemu Alya 2
25
Bab 25. Rencana Belva dan Keluarga Hector
26
Bab 26. Bertemu Satya Lagi
27
Bab 27. Tuan Hector Kembali Ke Paris
28
Bab 28. Tebakan Satya
29
Bab 29. Tatapan Kagum Satya
30
Bab 30. Tinggal Bersama Saudara Jauh
31
Bab 31. Mulai Merangkak
32
Bab 32. Goncangan Awal Bisnis
33
Bab 33. Perlombaan Bela Diri
34
Bab 34. Kesedihan Mami Dibayar Kaili
35
Bab 35. Kedatangan Nyonya Dimitri
36
Bab 36. Perintah Yang Memalukan Diri Sendiri
37
Bab 37. Tumbang
38
Bab 38. Anak Pengertian
39
Bab 39. Kedatangan Sonia
40
Bab 40. Seperti Perhatian Ayah
41
Bab 41. Alya Cari Gara-Gara
42
Bab 42. Pertemuan Belva Sonia
43
Bab 43. Fitnah Pelakor
44
Bab 44. Tidak Punya Ayah
45
Bab 45. Gadis Kecil
46
Bab 46. Boleh kah ?
47
Bab 47. Kemarahan Kaili
48
Bab 48. Menenangkan Diri
49
Bab 49. Semua Baik-baik Saja
50
Bab 50. Menegang
51
Bab 51. Dilirik Brand Terkenal
52
Bab 52. Tak Sengaja
53
Bab 53. Penasaran
54
Bab 54. Lelang
55
Bab 55. Musuh Dalam Selimut
56
Bab 56. Mode Iblis
57
Bab 57. Let's Play
58
Bab 58. Bukti Nyata
59
Bab 59. Kecelakaan
60
Bab 60. Fakta Baru Lagi
61
Bab 61. Kepanikan
62
Bab 62. Cerita Budhe Rohimah
63
Bab 63. Sadar
64
Bab 64. Panggilan Kesayangan
65
Bab 65. Berbagai Sabun
66
Bab 66. Memulai Karmanya
67
Bab 67. Penyakit Menular
68
Bab 68. Sudah Punya Papi
69
Bab 69. Cucu atau Anak
70
Bab 70. Tak Bisa Menahan
71
Bab 71. Papi Sungguhan
72
Bab 72. Mantan Anak
73
Bab 73. Kamar Baru
74
Bab 74. Pengakuan Satya
75
Bab 75. Kepulangan Kaila
76
Bab 76. Pingsan
77
Bab 77. Memasak Bersama
78
Bab 78. Ayam Kuah Kuning
79
Bab 79. Berbagi Ranjang & Selimut
80
Bab 80. Membangunkan Daddy
81
Bab 81. Potret Keluarga Harmonis
82
Bab 82. Mendidik Duo Kay
83
Bab 83. Tak Bersuami
84
Bab 84. Bermain Busa
85
Bab 85. Kejadian Lama
86
Bab 86. Membiasakan Diri
87
Bab 87. Apartemen
88
Bab 88. Demam
89
Bab 89. Skin To Skin
90
Bab 90. Morning Kiss
91
Bab 91. Ultimatum
92
Bab 92. Urat Kewarasan
93
Bab 93. Salep Anti Memar
94
Bab 94. Penolakan
95
Bab 95. Sibuk
96
Bab 96. Desas-desus
97
Bab 97. Private Room
98
Bab 98. Penjelasan
99
Bab 99. Istri Durhaka
100
Bab 100. Monster Berwajah Cantik
101
Bab 101. Sepakat
102
Bab 102. Mas
103
Bab 103. Lapar
104
Bab 104. Tunawisma
105
Bab 105. Gugup
106
Bab 106. Calon Mertua
107
Bab 107. Lampu Hijau
108
Bab 108. Mulai Bereaksi
109
Bab 109. Curiga
110
Bab 110. Persiapan Kejutan
111
Bab 111. Surprise 1
112
Bab 112. Surprise 2
113
Bab 113. Digrebeg
114
Bab 114. Istimewa Tapi Sederhana
115
Bab 115. Nyonya Baru
116
Bab 116. Kabur
117
Bab 117. Peperangan
118
Bab 118. Barang Langka
119
Bab 119. Muntah
120
Bab 120. Mulai Menderita
121
Bab 121. Menemukan Bantalan
122
Bab 122. Jentik-Jentik
123
Bab 123. Bibit Ancaman
124
Bab 124. Si Japus
125
Bab 125. Satu Saja Tidak Habis
126
Bab 126. Roda Itu Berputar
127
Bab 127. Wanita Santai
128
Bab 128. Alamat Puasa
129
Bab 129. Sarita
130
Bab 130. Kekhawatiran
131
Bab 131. Pertengkaran Pertama
132
Bab 132. Diduga Orang Ketiga
133
Bab 133. Sama-sama Salah Paham
134
Bab 134. Babak Baru
135
Bab 135. Tragedi Lantai Becek
136
Bab 136. Kejadian Sebenarnya
137
Bab 137. Permintaan Maaf
138
Bab 138. Sarita Lagi
139
Bab 139. Meluapkan Emosi
140
Bab 140. Keputusan Satya
141
Bab 141. Jebakan
142
Bab 142. Christina Diora
143
Bab 143. Tergantung Servis
144
Bab 144. Kabar Duka
145
Bab 145. Peristirahatan Terakhir
146
Bab 146. Kebesaran Hati
147
Bab 147. Di Atas Rata-Rata
148
Bab 148. Prestasi
149
Bab 149. Ulang Tahun
150
Bab 150. Semi Mudik
151
Bab 151. Menangis
152
Bab 152. Kejutan
153
Bab 153. Terpantau
154
Bab 154. Barang Antik
155
Bab 155. Keracunan.
156
Bab 156. Jangan-jangan
157
Bab 157. Dua Bulan
158
Bab 158. Menjadi Ayah Kembali
159
Bab 159. Ingin Bertemu
160
Bab 160. Kedatangan Roichi
161
Bab 161. Terapi Kejut
162
Bab 162. Bayi Malang
163
Bab 163. Lalai
164
Bab 164. Menyelamatkan Jasmine
165
Bab 165. Mabuk Udara
166
Bab 166. Rujak
167
Bab 167. Ayam Geprek
168
Bab 168. Ide Tak Sengaja
169
Bab 169. Detik-Detik Nasib Bayi Malang
170
Bab 170. Bujang Lapuk
171
Bab 171. Ular
172
Bab 172. Memasak Bersama
173
Bab 173. Menengok Adik Bayi
174
Bab 174. Dendam Pribadi
175
Bab 174. Lebih Bar-Bar
176
Bab 176. Urusan Lelaki
177
Bab 177. Penasaran
178
Bab 178. Surat Perjanjian
179
Bab 179. Ajisaka Alexi Balakosa
180
Bab 180. Ternyata Arsitek Andalan
181
Bab 181. Siwi
182
Bab 182. Banjir
183
Bab 183. Frustasi
184
Bab 184. Bandung
185
Bab 185. Rahasia
186
Bab 186. Welcome Home Baby As
187
Bab 187. Kereta Cepat
188
Bab 188. Mulai Tercium
189
Bab 189. Pemilik Sah
190
Bab 190. Malam Terakhir Di Bali
191
Bab 191. Perkenalan
192
Bab 192. Santai
193
Bab 193. Pemeriksaan
194
Bab 194. Penculikan
195
Bab 195. Rencana Barter
196
Bab 196. Awal Kebahagiaan Siwi
197
Bab 197. Syok
198
Bab 198. Kabar Panik
199
Bab 199. Keputusan Tuan Hector
200
Bab 200. Keputusan Mutlak
201
Bab 201. Mengamuk
202
Bab 202. Memantau
203
Bab 203. Adakah Harapan?
204
Bab 204. Belum Usai
205
Bab 205. Bertemu Istri
206
Bab 206. Flashback Part 1
207
Bab 207. Flashback Part 2
208
Bab 208. Terseret Semua
209
Bab 209. Cuek
210
Bab 210. Patah Tulang Ringan
211
Bab 211. Membandelnya Biang Rusuh
212
Bab 212. Alarm Emergency
213
Bab 213. Drama Persalinan
214
Bab 214. Keributan Bella Jordi
215
Bab 215. Balas Dendam Dimulai
216
Bab 216. Saus Yang Menempel
217
Bab 217. Kebahagiaan Siwi & Satya
218
Bab 218. Pewaris Utama
219
Bab 219. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!