Bab 14. Siapa Perempuan Itu, Kenapa Bocah Itu

Satya masih terdiam saat Belva pergi berlalu dari hadapan nya. Kini giliran pikiran Satya yang putus koneksi nya. Wajah perempuan cantik yang baru saja di temui nya mampu membekukan otak nya sementara.

"Cantik." Gumam Satya lirih tanpa sadar.

Tak pernah Satya mengagumi paras cantik para gadis dan perempuan yang berada di sekeliling nya. Tapi kali ini tanpa sadar Satya menggumamkan satu kata yang tak pernah laku di mulut nya.

"Wajah nya tidak asing, apa aku pernah bertemu dengan perempuan itu ?" Gumam Satya kembali.

Penampilan Belva yang berbeda hampir 90% membuat Satya tak mengenali secara langsung wajah Belva. Dulu gadis yang telah menjadi ibu muda itu tampil sangat polos dan apa adanya. Namun, kini polesan make up meski tak tebal, pakaian serta semua yang menunjang penampilan Belva membuat nya tak bisa langsung terdeteksi.

"Perempuan itu kenapa mengingat aku dengan seseorang tapi aku lupa siapa orang itu." Gumam Satya.

Satya kembali ke perkumpulan nya bersama rekan-rekan bisnis nya. Disana masih ada Jordi, yang masih sibuk berbincang membahas bisinis mereka masing-masing. Jordi terus memperhatikan bocah kecil yang diam anteng dalam gendongan Roichi.

"Bocah ini, kalau benar-benar diperhatikan wajah nya juga mirip dengan Tuan bos. Tapi tidak mungkin kan kalau bocah ini anak nya. Apa hubungan Tuan bos dengan Tuan Hector jika bocah ini anak nya." Gumam Jordi dalam hati. Semakin besar rasa penasaran nya.

"Tuan Satya Anda lama sekali, kami baru saja membahas tender yang kemarin sempat anda ikuti dan dimenangkan oleh Tuan Hector." Ucap Tuan Maxim.

"Maaf... Toilet sedang mengantri." Satya beralasan.

"Tuan Hector, Tuan Satya ini selama ini tidak pernah kalah dalam permainan tender. Tapi kemunculan Anda membuat nya sedikit bergeser hahaha." Kekehan terdengar dari beberapa perkumpulan itu. Seketika membuat perubahan mood pada Satya.

"Mulut nya mengesalkan sekali." Gumam Satya dalam hati yang merasa kesal dengan Tuan Maxim. Kekesalan nya akan kekalahan nya dalam tender itu saja belum bisa hilang, kenapa harus dibahas lagi.

Jordi sudah pasang kuda-kuda jika nanti bos nya berubah menjadi menjengkelkan hingga menjadi monster saat pulang nanti.

Tuan Hector dan Roichi hanya tersenyum saja. Tidak ada maksud untuk menertawakan atau menghina. Justru Tuan Hector merasa tidak enak jika harus membahas hal seperti ini di hadapan Satya.

"Bukan maksud kami untuk membuat Tuan Satya bergeser. Kami bahkan tidak menyangka jika kami akan memenangkan tender itu. Semua berkat dukungan dari cucu ku yang tampan ini." Ucap Tuan Hector menepuk kecil punggung Kaili.

"Wah tampak nya Anda sangat menyayangi pria kecil ini." Ucap Tuan Maxim menatap Kaili.

Banyak yang menatap wajah Kaili dan Satya mereka melihat ada kemiripan diantara keduanya hanya saja mereka diam tak berani bersuara di hadapan Tuan Hector dan Satya.

Sebagian dari mereka tahu bagaimana reputasi Tuan Hector dan Satya yang tidak main-main dalam menghadap lawan yang mengusik mereka.

Satya ikut menatap Kaili dan bocah kecil itu pun menatap Satya yang ada di seberang nya.

Deg... !!! Mata kedua pria berbeda generasi itu bertemu. Ada perasaan aneh yang Satya rasakan saat menatap bocah kecil itu.

"Opa muda kenapa menatap ku seperti itu ?" Tanya Kaili menunjuk pada Satya yang menatap nya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Tatapan mata beberapa orang itu berganti menatap Satya. Termasuk Jordi, Tuan Hector dan Roichi.

"Opa muda ?" Tanya Satya, bingung dengan maksud Kaili. Bahkan pertanyaan Kaili tidak dijawab oleh Satya.

"Maaf tuan Satya, cucu saya ini memang selalu memanggil seseorang yang lebih muda dari ku dengan sebutan Opa muda sama seperti asisten ku yang dipanggil nya dengan sebutan Opa muda." Jawab Tuan Hector tersenyum.

"Benar Tuan Satya, jadi kami mohon maaf dan harap Tuan memaklumi nya." Imbuh Roichi menundukkan singkat kepalanya.

"Ah ya... Tidak masalah. Memang berapa usia anak anda Tuan Hector apakah tidak seumuran dengan ku ?" Tanya Satya dengan wajah datar dan dingin nya.

"Ibu nya baru berusia 22 tahun masih sangat muda." Jawab Tuan Hector.

Semua manggut-manggut mendengar jawaban Tuan Hector. Ada pula yang tak menyangka. "Berarti di usia 17 tahun anak Anda sudah bahkan sebelum usia itu anak anda sudah menikah ?" Tanya rekan kerja yang lain.

Pertanyaan yang tak menyenangkan untuk Tuan Hector tapi sebisa mungkin pria paruh baya itu tidak menampilkan ketidaksukaannya. "Ah iya usia genap 17 tahun sudah menikah." Jawab Tuan Hector dengan tenang. Saat akan ada pertanyaan lain yang muncul ponsel Roichi berdering. Jawaban singkat dan anggukan kepala dari Roichi saat mengangkat panggilan telepon itu.

"Tuan, maaf Nyonya sudah menunggu di mobil. Nona sakit." Bisik Roichi pada tuan Hector.

"Ada apa Tuan Hector ?" Tanya Tuan Maxim.

"Maaf semuanya, saya harus pulang." Pamit Tuan Hector. Roichi mengangguk sebagai tanda hormat.

"Opa semua, aku pulang." Pamit Kaili tanpa diminta oleh siapapun. Semua yang mendengar tersenyum bahkan terkekeh kecil.

"Tuan Hector, cucu anda pintar sekali." Puji Jordi yang sedari tadi diam.

"Terimakasih Tuan." Jawab Tuan Hector sebelum mereka benar-benar pergi.

Di luar mobil Belva sudah bersama nyonya Hector, Bella dan juga Kaila. Belva menyandarkan kepalanya di sandaran kursi taman mata nya terpejam. Saat ini perasaan nya tak karuan bertemu dengan seseorang yang ada di masa lalu nya dimana orang itu memiliki peran cukup besar yang menyumbang kekelaman hidupnya.

"Kamu kenapa sayang ?" Tanya Nyonya Hector khawatir.

"Tidak Mama, kepalaku hanya tiba-tiba pusing saja." Belva masih memejamkan matanya.

"Ya sudah kita pulang, tunggu Papa mu, Roichi dan Kaili dulu." Nyonya Hector menenangkan Belva yang dipikirnya memang sedang sakit saat ini.

Pintu mobil terbuka setelah nyonya Hector selesai berbicara. Suami, cucu serta asisten pribadi suami nya datang.

"Ada apa dengan Vanthe ?" Tanya Tuan Hector.

"Dia hanya pusing saja Pa, mungkin kelelahan karena beberapa hari yang lalu kan dia juga sibuk merancang gaun untuk putri Tuan Maxim." Jawab Nyonya Hector.

"Ya sudah kita pulang saja sekarang." Putus Tuan Hector.

Semua masuk ke dalam mobil dan langsung pergi meninggalkan hotel tempat acara. Roichi mengemudi mobil dengan kecepatan sedang. Belva hanya diam saja sedari tadi. Kaila melihat Mami nya tak baik-baik saja pin hanya diam tak banyak bicara, takut mengganggu Mami nya. Kaili seperti biasa selalu tak banyak bicara tapi hati bocah itu khawatir pada Mami nya.

****

Masih di area ballroom tempat acara pernikahan Maria. Satya dan Jordi masih bergabung dengan Tuan Maxim dan yang lain. Suasana semakin malam semakin ramai saja acara itu. Bahkan acara pernikahan mewah ini menjadi ajang reunian untuk para orang tua yang hadir di acara itu.

"Kita tidak pernah melihat bagaimana rupa putri Tuan Hector." Ucap rekan bisnis yang lain.

"Tuan Hector orang yang tertutup. Tapi putrinya sangat baik sekali, gaun putri ku yang sempat bermasalah hingga tanggal pernikahan di undur saja putri Tuan Hector yang membuatkannya." Ucap Tuan Maxim.

"Aku sempat melihat tadi ada dua perempuan cantik datang bersama dengan tuan Hector. Tapi yang pakai gaun merah tadi lebih cantik lagi." Rekan bisnis yang lain juga mengomentari.

Bagi Satya sudah tidak ada lagi pembahasan yang menarik. Hanya membahas putri seorang pebisnis saja tidaklah penting bagi Satya. Pria dingin itu akhirnya memutuskan untuk pulang bersama Jordi.

Di dalam mobil yang dikendarai oleh Jordi Satya terdiam. Pikiran nya tertuju pada perempuan cantik yang tak sengaja bertemu dengan nya dan juga bocah kecil yang menjadi cucu Tuan Hector.

"Siapa perempuan itu, aku seperti tidak asing dengan nya tapi aku tak tahu siap dia." Batin Satya terus memikirkan perempuan tadi.

Selama Belva bekerja dulu di rumah Satya. Pria itu jarang sekali menatap pembantu muda nya. Bagi nya para pekerja di rumah nya tak perlu mendapat perhatian lebih dari nya, dirinya cukup menggaji mereka dengan layak dan mereka harus bekerja sesuai gaji yang diterima.

"Dan bocah itu kenapa melihat nya aku jadi merasakan perasaan aneh." Satya masih sibuk dengan pikiran dan batin nya.

Jordi memperhatikan Tuan nya yang sedang melamun sedari tadi. Dirinya pun sebenarnya sibuk dengan pikirannya terhadap bocah kecil cucu Tuan Hector. Ingin rasanya bertanya pada Satya tapi tak berani mengingat tadi Tuan Maxim sempat membuat mood Satya berubah buruk.

Untung saja saat berangkat Tuan nya tak mengajak Sonia. Jika ada wanita itu pasti mood Satya akan semakin anjlok dan yang menjadi imbas nya adalah dirinya.

"Tuan kita langsung pulang ?" Tanya Jordi memberanikan diri.

"Ke bar... Aku malas pulang. Sonia berada di rumah." Jawab Satya dingin.

Jordi tahu pasti Tuan nya sedang memiliki banyak pikiran. Pertemuan dengan kedua orang yang berbeda tadi mampu membuat pikiran nya kacau. Aneh... Bukan siapa-siapa dan tidak mengenal mereka tapi mampu membuat pikiran Satya bubar jalan.

Sampai di bar Satya langsung memesan minuman yang sudah dipastikan adalah alkohol, Jordi menemani Tuan nya.

"Tuan sedang banyak pikiran ?" Tanya Jordi hati-hati.

"Seperti nya begitu." Jawab Satya singkat.

"Saya siap mendengar Tuan jika Tuan mau." Jordi menawarkan diri. Satya hanya diam saja tak menjawab. Sibuk dengan alkohol yang sudah dibawakan oleh pelayan bar.

Satya sangat jarang sekali masuk ke bar jika pikiran nya tidak benar-benar ruwet. Pria itu meski arogan dan dingin tidak pernah mau membuang waktunya sia-sia untuk ke tempat seperti ini.

Tetap berada di rumah juga tidak bisa menjadi pilihan yang baik untuk nya saat ini. Sonia hanya akan menambah beban pikiran nya. Sudah lama Satya ingin berpisah dengan Sonia hanya saja dirinya tak memiliki alasan cukup kuat.

****

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Apa yang membuat Satya ingin berpisah dengan Sonia ? Lalu bagaimana nanti apakah Satya bisa mengenali dengan cepat siapa perempuan itu ? Tunggu kelanjutannya !!

Terimakasih buat para reader setia.

Jangan lupa berikan Vote, Kritik, Saran dan Like nya.

Bagaimana dengan part ini bisa silahkan komen ya guys 🙏

Terpopuler

Comments

Nor Azlin

Nor Azlin

selusi sebaik nya jamu cari tau aja kemana Belva pergi selana ini atau cari tau kalau di rumah mu itu ada tidak cctv nya yah😂😂😂 maka kamu tau dengan siapa kamu tidur waktu itu & cari tau juga siapa isterimu itu kenapa selalu pergi keluar negeri atas urusan apa & kenapa dia selalu meminta uwang tidak sampai beberapa hari lalu meminta uwang yang banyak lagi ...apa kamu ini tidak pernah curiga atau kamu memang main terima aja apa yang Sonia buat kali ...sesulit itu kah mau cerai sama Sonia dasar satya ...alasan nya cukup banyak kalau jamu mau cerai kan nya bukan ...tukang menghabiskan uwang mu patut diceraikan aja biar kamu aman mau cari tau siapa kaili yang sebenarnya .. lanjut thor

2023-07-07

0

Vina

Vina

knp Satya tdk meng ingat akan kejadian perkosaan itu

2022-05-27

1

Martini

Martini

jangan bikin penasaran dong

2022-01-06

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Insiden
2 Bab 2. Hamil.
3 Bab 3. Pertahanan Hidup Belva
4 Bab 4. Kembali Ke Indonesia
5 Bab 5. Kemenangan Dari Kaili
6 Bab 6. Bersaing Dengan Bocah
7 Bab 7. Sketsa Kaila
8 Bab 8. Orang Misterius
9 Bab 9. Bertemu Budhe Rohimah
10 Bab 10. Rindu dan Haru
11 Bab 11. Bela Diri dan Bujuk Rayu Kaili
12 Bab 12. Kaila Merajuk, Grace Mengomel
13 Bab 13. Bertemu Dengannya
14 Bab 14. Siapa Perempuan Itu, Kenapa Bocah Itu
15 Bab 15. Pertengkaran Sonia dan Satya
16 Bab 16. Bertemu Budhe Rohimah Lagi
17 Bab 17. Ketahuan Alya
18 Bab 18. Dendam Lama Bersemi Kembali
19 Bab 19. Perjalanan Bisnis Satya
20 Bab 20. Ditanggung Budhe Rohimah
21 Bab 21. Kabar Duka
22 Bab 22. Penyelidikan Dimulai
23 Bab 23. Bertemu Alya 1
24 Bab 24. Bertemu Alya 2
25 Bab 25. Rencana Belva dan Keluarga Hector
26 Bab 26. Bertemu Satya Lagi
27 Bab 27. Tuan Hector Kembali Ke Paris
28 Bab 28. Tebakan Satya
29 Bab 29. Tatapan Kagum Satya
30 Bab 30. Tinggal Bersama Saudara Jauh
31 Bab 31. Mulai Merangkak
32 Bab 32. Goncangan Awal Bisnis
33 Bab 33. Perlombaan Bela Diri
34 Bab 34. Kesedihan Mami Dibayar Kaili
35 Bab 35. Kedatangan Nyonya Dimitri
36 Bab 36. Perintah Yang Memalukan Diri Sendiri
37 Bab 37. Tumbang
38 Bab 38. Anak Pengertian
39 Bab 39. Kedatangan Sonia
40 Bab 40. Seperti Perhatian Ayah
41 Bab 41. Alya Cari Gara-Gara
42 Bab 42. Pertemuan Belva Sonia
43 Bab 43. Fitnah Pelakor
44 Bab 44. Tidak Punya Ayah
45 Bab 45. Gadis Kecil
46 Bab 46. Boleh kah ?
47 Bab 47. Kemarahan Kaili
48 Bab 48. Menenangkan Diri
49 Bab 49. Semua Baik-baik Saja
50 Bab 50. Menegang
51 Bab 51. Dilirik Brand Terkenal
52 Bab 52. Tak Sengaja
53 Bab 53. Penasaran
54 Bab 54. Lelang
55 Bab 55. Musuh Dalam Selimut
56 Bab 56. Mode Iblis
57 Bab 57. Let's Play
58 Bab 58. Bukti Nyata
59 Bab 59. Kecelakaan
60 Bab 60. Fakta Baru Lagi
61 Bab 61. Kepanikan
62 Bab 62. Cerita Budhe Rohimah
63 Bab 63. Sadar
64 Bab 64. Panggilan Kesayangan
65 Bab 65. Berbagai Sabun
66 Bab 66. Memulai Karmanya
67 Bab 67. Penyakit Menular
68 Bab 68. Sudah Punya Papi
69 Bab 69. Cucu atau Anak
70 Bab 70. Tak Bisa Menahan
71 Bab 71. Papi Sungguhan
72 Bab 72. Mantan Anak
73 Bab 73. Kamar Baru
74 Bab 74. Pengakuan Satya
75 Bab 75. Kepulangan Kaila
76 Bab 76. Pingsan
77 Bab 77. Memasak Bersama
78 Bab 78. Ayam Kuah Kuning
79 Bab 79. Berbagi Ranjang & Selimut
80 Bab 80. Membangunkan Daddy
81 Bab 81. Potret Keluarga Harmonis
82 Bab 82. Mendidik Duo Kay
83 Bab 83. Tak Bersuami
84 Bab 84. Bermain Busa
85 Bab 85. Kejadian Lama
86 Bab 86. Membiasakan Diri
87 Bab 87. Apartemen
88 Bab 88. Demam
89 Bab 89. Skin To Skin
90 Bab 90. Morning Kiss
91 Bab 91. Ultimatum
92 Bab 92. Urat Kewarasan
93 Bab 93. Salep Anti Memar
94 Bab 94. Penolakan
95 Bab 95. Sibuk
96 Bab 96. Desas-desus
97 Bab 97. Private Room
98 Bab 98. Penjelasan
99 Bab 99. Istri Durhaka
100 Bab 100. Monster Berwajah Cantik
101 Bab 101. Sepakat
102 Bab 102. Mas
103 Bab 103. Lapar
104 Bab 104. Tunawisma
105 Bab 105. Gugup
106 Bab 106. Calon Mertua
107 Bab 107. Lampu Hijau
108 Bab 108. Mulai Bereaksi
109 Bab 109. Curiga
110 Bab 110. Persiapan Kejutan
111 Bab 111. Surprise 1
112 Bab 112. Surprise 2
113 Bab 113. Digrebeg
114 Bab 114. Istimewa Tapi Sederhana
115 Bab 115. Nyonya Baru
116 Bab 116. Kabur
117 Bab 117. Peperangan
118 Bab 118. Barang Langka
119 Bab 119. Muntah
120 Bab 120. Mulai Menderita
121 Bab 121. Menemukan Bantalan
122 Bab 122. Jentik-Jentik
123 Bab 123. Bibit Ancaman
124 Bab 124. Si Japus
125 Bab 125. Satu Saja Tidak Habis
126 Bab 126. Roda Itu Berputar
127 Bab 127. Wanita Santai
128 Bab 128. Alamat Puasa
129 Bab 129. Sarita
130 Bab 130. Kekhawatiran
131 Bab 131. Pertengkaran Pertama
132 Bab 132. Diduga Orang Ketiga
133 Bab 133. Sama-sama Salah Paham
134 Bab 134. Babak Baru
135 Bab 135. Tragedi Lantai Becek
136 Bab 136. Kejadian Sebenarnya
137 Bab 137. Permintaan Maaf
138 Bab 138. Sarita Lagi
139 Bab 139. Meluapkan Emosi
140 Bab 140. Keputusan Satya
141 Bab 141. Jebakan
142 Bab 142. Christina Diora
143 Bab 143. Tergantung Servis
144 Bab 144. Kabar Duka
145 Bab 145. Peristirahatan Terakhir
146 Bab 146. Kebesaran Hati
147 Bab 147. Di Atas Rata-Rata
148 Bab 148. Prestasi
149 Bab 149. Ulang Tahun
150 Bab 150. Semi Mudik
151 Bab 151. Menangis
152 Bab 152. Kejutan
153 Bab 153. Terpantau
154 Bab 154. Barang Antik
155 Bab 155. Keracunan.
156 Bab 156. Jangan-jangan
157 Bab 157. Dua Bulan
158 Bab 158. Menjadi Ayah Kembali
159 Bab 159. Ingin Bertemu
160 Bab 160. Kedatangan Roichi
161 Bab 161. Terapi Kejut
162 Bab 162. Bayi Malang
163 Bab 163. Lalai
164 Bab 164. Menyelamatkan Jasmine
165 Bab 165. Mabuk Udara
166 Bab 166. Rujak
167 Bab 167. Ayam Geprek
168 Bab 168. Ide Tak Sengaja
169 Bab 169. Detik-Detik Nasib Bayi Malang
170 Bab 170. Bujang Lapuk
171 Bab 171. Ular
172 Bab 172. Memasak Bersama
173 Bab 173. Menengok Adik Bayi
174 Bab 174. Dendam Pribadi
175 Bab 174. Lebih Bar-Bar
176 Bab 176. Urusan Lelaki
177 Bab 177. Penasaran
178 Bab 178. Surat Perjanjian
179 Bab 179. Ajisaka Alexi Balakosa
180 Bab 180. Ternyata Arsitek Andalan
181 Bab 181. Siwi
182 Bab 182. Banjir
183 Bab 183. Frustasi
184 Bab 184. Bandung
185 Bab 185. Rahasia
186 Bab 186. Welcome Home Baby As
187 Bab 187. Kereta Cepat
188 Bab 188. Mulai Tercium
189 Bab 189. Pemilik Sah
190 Bab 190. Malam Terakhir Di Bali
191 Bab 191. Perkenalan
192 Bab 192. Santai
193 Bab 193. Pemeriksaan
194 Bab 194. Penculikan
195 Bab 195. Rencana Barter
196 Bab 196. Awal Kebahagiaan Siwi
197 Bab 197. Syok
198 Bab 198. Kabar Panik
199 Bab 199. Keputusan Tuan Hector
200 Bab 200. Keputusan Mutlak
201 Bab 201. Mengamuk
202 Bab 202. Memantau
203 Bab 203. Adakah Harapan?
204 Bab 204. Belum Usai
205 Bab 205. Bertemu Istri
206 Bab 206. Flashback Part 1
207 Bab 207. Flashback Part 2
208 Bab 208. Terseret Semua
209 Bab 209. Cuek
210 Bab 210. Patah Tulang Ringan
211 Bab 211. Membandelnya Biang Rusuh
212 Bab 212. Alarm Emergency
213 Bab 213. Drama Persalinan
214 Bab 214. Keributan Bella Jordi
215 Bab 215. Balas Dendam Dimulai
216 Bab 216. Saus Yang Menempel
217 Bab 217. Kebahagiaan Siwi & Satya
218 Bab 218. Pewaris Utama
219 Bab 219. Selesai
Episodes

Updated 219 Episodes

1
Bab 1. Insiden
2
Bab 2. Hamil.
3
Bab 3. Pertahanan Hidup Belva
4
Bab 4. Kembali Ke Indonesia
5
Bab 5. Kemenangan Dari Kaili
6
Bab 6. Bersaing Dengan Bocah
7
Bab 7. Sketsa Kaila
8
Bab 8. Orang Misterius
9
Bab 9. Bertemu Budhe Rohimah
10
Bab 10. Rindu dan Haru
11
Bab 11. Bela Diri dan Bujuk Rayu Kaili
12
Bab 12. Kaila Merajuk, Grace Mengomel
13
Bab 13. Bertemu Dengannya
14
Bab 14. Siapa Perempuan Itu, Kenapa Bocah Itu
15
Bab 15. Pertengkaran Sonia dan Satya
16
Bab 16. Bertemu Budhe Rohimah Lagi
17
Bab 17. Ketahuan Alya
18
Bab 18. Dendam Lama Bersemi Kembali
19
Bab 19. Perjalanan Bisnis Satya
20
Bab 20. Ditanggung Budhe Rohimah
21
Bab 21. Kabar Duka
22
Bab 22. Penyelidikan Dimulai
23
Bab 23. Bertemu Alya 1
24
Bab 24. Bertemu Alya 2
25
Bab 25. Rencana Belva dan Keluarga Hector
26
Bab 26. Bertemu Satya Lagi
27
Bab 27. Tuan Hector Kembali Ke Paris
28
Bab 28. Tebakan Satya
29
Bab 29. Tatapan Kagum Satya
30
Bab 30. Tinggal Bersama Saudara Jauh
31
Bab 31. Mulai Merangkak
32
Bab 32. Goncangan Awal Bisnis
33
Bab 33. Perlombaan Bela Diri
34
Bab 34. Kesedihan Mami Dibayar Kaili
35
Bab 35. Kedatangan Nyonya Dimitri
36
Bab 36. Perintah Yang Memalukan Diri Sendiri
37
Bab 37. Tumbang
38
Bab 38. Anak Pengertian
39
Bab 39. Kedatangan Sonia
40
Bab 40. Seperti Perhatian Ayah
41
Bab 41. Alya Cari Gara-Gara
42
Bab 42. Pertemuan Belva Sonia
43
Bab 43. Fitnah Pelakor
44
Bab 44. Tidak Punya Ayah
45
Bab 45. Gadis Kecil
46
Bab 46. Boleh kah ?
47
Bab 47. Kemarahan Kaili
48
Bab 48. Menenangkan Diri
49
Bab 49. Semua Baik-baik Saja
50
Bab 50. Menegang
51
Bab 51. Dilirik Brand Terkenal
52
Bab 52. Tak Sengaja
53
Bab 53. Penasaran
54
Bab 54. Lelang
55
Bab 55. Musuh Dalam Selimut
56
Bab 56. Mode Iblis
57
Bab 57. Let's Play
58
Bab 58. Bukti Nyata
59
Bab 59. Kecelakaan
60
Bab 60. Fakta Baru Lagi
61
Bab 61. Kepanikan
62
Bab 62. Cerita Budhe Rohimah
63
Bab 63. Sadar
64
Bab 64. Panggilan Kesayangan
65
Bab 65. Berbagai Sabun
66
Bab 66. Memulai Karmanya
67
Bab 67. Penyakit Menular
68
Bab 68. Sudah Punya Papi
69
Bab 69. Cucu atau Anak
70
Bab 70. Tak Bisa Menahan
71
Bab 71. Papi Sungguhan
72
Bab 72. Mantan Anak
73
Bab 73. Kamar Baru
74
Bab 74. Pengakuan Satya
75
Bab 75. Kepulangan Kaila
76
Bab 76. Pingsan
77
Bab 77. Memasak Bersama
78
Bab 78. Ayam Kuah Kuning
79
Bab 79. Berbagi Ranjang & Selimut
80
Bab 80. Membangunkan Daddy
81
Bab 81. Potret Keluarga Harmonis
82
Bab 82. Mendidik Duo Kay
83
Bab 83. Tak Bersuami
84
Bab 84. Bermain Busa
85
Bab 85. Kejadian Lama
86
Bab 86. Membiasakan Diri
87
Bab 87. Apartemen
88
Bab 88. Demam
89
Bab 89. Skin To Skin
90
Bab 90. Morning Kiss
91
Bab 91. Ultimatum
92
Bab 92. Urat Kewarasan
93
Bab 93. Salep Anti Memar
94
Bab 94. Penolakan
95
Bab 95. Sibuk
96
Bab 96. Desas-desus
97
Bab 97. Private Room
98
Bab 98. Penjelasan
99
Bab 99. Istri Durhaka
100
Bab 100. Monster Berwajah Cantik
101
Bab 101. Sepakat
102
Bab 102. Mas
103
Bab 103. Lapar
104
Bab 104. Tunawisma
105
Bab 105. Gugup
106
Bab 106. Calon Mertua
107
Bab 107. Lampu Hijau
108
Bab 108. Mulai Bereaksi
109
Bab 109. Curiga
110
Bab 110. Persiapan Kejutan
111
Bab 111. Surprise 1
112
Bab 112. Surprise 2
113
Bab 113. Digrebeg
114
Bab 114. Istimewa Tapi Sederhana
115
Bab 115. Nyonya Baru
116
Bab 116. Kabur
117
Bab 117. Peperangan
118
Bab 118. Barang Langka
119
Bab 119. Muntah
120
Bab 120. Mulai Menderita
121
Bab 121. Menemukan Bantalan
122
Bab 122. Jentik-Jentik
123
Bab 123. Bibit Ancaman
124
Bab 124. Si Japus
125
Bab 125. Satu Saja Tidak Habis
126
Bab 126. Roda Itu Berputar
127
Bab 127. Wanita Santai
128
Bab 128. Alamat Puasa
129
Bab 129. Sarita
130
Bab 130. Kekhawatiran
131
Bab 131. Pertengkaran Pertama
132
Bab 132. Diduga Orang Ketiga
133
Bab 133. Sama-sama Salah Paham
134
Bab 134. Babak Baru
135
Bab 135. Tragedi Lantai Becek
136
Bab 136. Kejadian Sebenarnya
137
Bab 137. Permintaan Maaf
138
Bab 138. Sarita Lagi
139
Bab 139. Meluapkan Emosi
140
Bab 140. Keputusan Satya
141
Bab 141. Jebakan
142
Bab 142. Christina Diora
143
Bab 143. Tergantung Servis
144
Bab 144. Kabar Duka
145
Bab 145. Peristirahatan Terakhir
146
Bab 146. Kebesaran Hati
147
Bab 147. Di Atas Rata-Rata
148
Bab 148. Prestasi
149
Bab 149. Ulang Tahun
150
Bab 150. Semi Mudik
151
Bab 151. Menangis
152
Bab 152. Kejutan
153
Bab 153. Terpantau
154
Bab 154. Barang Antik
155
Bab 155. Keracunan.
156
Bab 156. Jangan-jangan
157
Bab 157. Dua Bulan
158
Bab 158. Menjadi Ayah Kembali
159
Bab 159. Ingin Bertemu
160
Bab 160. Kedatangan Roichi
161
Bab 161. Terapi Kejut
162
Bab 162. Bayi Malang
163
Bab 163. Lalai
164
Bab 164. Menyelamatkan Jasmine
165
Bab 165. Mabuk Udara
166
Bab 166. Rujak
167
Bab 167. Ayam Geprek
168
Bab 168. Ide Tak Sengaja
169
Bab 169. Detik-Detik Nasib Bayi Malang
170
Bab 170. Bujang Lapuk
171
Bab 171. Ular
172
Bab 172. Memasak Bersama
173
Bab 173. Menengok Adik Bayi
174
Bab 174. Dendam Pribadi
175
Bab 174. Lebih Bar-Bar
176
Bab 176. Urusan Lelaki
177
Bab 177. Penasaran
178
Bab 178. Surat Perjanjian
179
Bab 179. Ajisaka Alexi Balakosa
180
Bab 180. Ternyata Arsitek Andalan
181
Bab 181. Siwi
182
Bab 182. Banjir
183
Bab 183. Frustasi
184
Bab 184. Bandung
185
Bab 185. Rahasia
186
Bab 186. Welcome Home Baby As
187
Bab 187. Kereta Cepat
188
Bab 188. Mulai Tercium
189
Bab 189. Pemilik Sah
190
Bab 190. Malam Terakhir Di Bali
191
Bab 191. Perkenalan
192
Bab 192. Santai
193
Bab 193. Pemeriksaan
194
Bab 194. Penculikan
195
Bab 195. Rencana Barter
196
Bab 196. Awal Kebahagiaan Siwi
197
Bab 197. Syok
198
Bab 198. Kabar Panik
199
Bab 199. Keputusan Tuan Hector
200
Bab 200. Keputusan Mutlak
201
Bab 201. Mengamuk
202
Bab 202. Memantau
203
Bab 203. Adakah Harapan?
204
Bab 204. Belum Usai
205
Bab 205. Bertemu Istri
206
Bab 206. Flashback Part 1
207
Bab 207. Flashback Part 2
208
Bab 208. Terseret Semua
209
Bab 209. Cuek
210
Bab 210. Patah Tulang Ringan
211
Bab 211. Membandelnya Biang Rusuh
212
Bab 212. Alarm Emergency
213
Bab 213. Drama Persalinan
214
Bab 214. Keributan Bella Jordi
215
Bab 215. Balas Dendam Dimulai
216
Bab 216. Saus Yang Menempel
217
Bab 217. Kebahagiaan Siwi & Satya
218
Bab 218. Pewaris Utama
219
Bab 219. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!