Hari ini adalah hari tersibuk untuk seorang Satya. Mengecek seluruh pekerjaan yang ada di Jakarta sebelum ditinggalkan nya nanti. Mempersiapkan diri untuk perjalanan bisnis nya ke beberapa kota bahkan luar negeri untuk beberapa hari ke depan.
"Tuan... Ini masih ada dokumen yang belum di cek. Silahkan dicek terlebih dahulu dan dokumen ini juga membutuhkan tanda tangan Anda." Jordi menyerahkan satu map berisi pekerjaan bawahan nya yang harus diteliti kembali oleh Satya.
"Kumpulan semua yang harus aku tanda tangani Jordi agar semua nya bisa selesai sebelum kita pergi perjalanan." Perintah Satya.
"Baik Tuan... Saya permisi." Jordi keluar dari ruangan Satya.
Satya kembali sibuk dengan pekerjaan nya hari ini. Jika sudah bekerja seperti ini Satya akan fokus dan serius. Meninggalkan semua masalah nya untuk pekerjaan nya. Perusahaan lebih penting dari apapu terlebih daripada memikirkan istri dan anak nya.
Entah selama menikah dengan Sonia, pria itu tidak pernah merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Semua yang terlihat hanyalah semu, bayangan keharmonisan dan kebahagiaan hanya tampak luarnya saja.
Tok...Tok...Tok...
Pintu terketuk dari luar, Grace sekertaris nya masuk dengan membawa lagi dokumen untuk Satya. Rasanya hari ini Satya seperti karyawan yang diperintah oleh banyak bos saja.
"Permisi Pak... Maaf ini ada dokumen lagi yang harus ditandatangani. Dan saya juga mau memberikan informasi bahwa meeting tender di Surabaya akan dimajukan lebih cepat satu hari." Ucap garce dengan sopan.
"Dimajukan ? Panggil lagi Jordi kesini." Ucap Satya.
"Baik Pak... Saya permisi dulu." Grace undur diri. Sekertaris wanita itu pun ikut sibuk menyelesaikan pekerjaan sebelum bos nya pergi melakukan perjalanan bisnis.
Tak lama menunggu asisten yang selalu setia menemani setiap pekerjaan Satya pun datang. Jordi datang dengan membawa beberapa dokumen lagi ditangan nya.
"Ada apa Tuan ?" Tanya Jordi yang sudah masuk ke dalam ruangan Satya.
"Banyak sekali dokumen yang harus aku periksa. Beberapa dokumen ku serahkan pada mu Jordi. Kamu cek jika sudah selesai berikan padaku agar ku tandatangani."
"Meeting tender di Surabaya dimajukan apa kamu sudah tahu ?" Tanya Satya yang mata nya masih fokus pada beberapa dokumen nya.
"Sudah Tuan... Baru saja tadi Grace memberikan informasi pada ku. Dokumen sudah siap beberapa hari yang lalu dan sudah Tuan bawa." Jordi mengingatkan pada Tuan nya akan keberadaan dokumen penting yang akan menjadi materi mereka besok.
Satya menghentikan kegiatan nya, menghela nafas tangan nya yang tersangga di atas meja kembali memijat keningnya mencoba menenangkan pikiran nya yang kembali kacau.
"Jordi, entah ini keteledoran ku atau apa. Dokumen itulah sudah ku letakkan di atas meja kerja ku sebelum kita pergi ke pesta pernikahan putri Tuan Maxim. Dan dokumen itu hilang." Ucap Satya dengan wajah dingin dan datar.
Jordi langsung menatap Tuan nya, cukup aneh bagi nya jika sampai Tuan nya teledor atas dokumen penting miliknya sendiri. Setahu Jordi bos nya itu tidak pernah seteledor ini bila berhubungan dengan pekerjaan nya.
"Tuan yakin jika dokumen itu hilang ? Setahu ku Tuan tak pernah seteledor ini." Ucap Jordi yang merasa heran untuk kali ini.
"Aku tak tahu Jordi. Sudah ku cari seluruh isi ruang kerja ku tapi tak menemukan nya. Bahkan Bibi di rumah juga sudah membantu ku untuk mencari nya." Satya masih tampak berfikir mengingat-ingat dimana dirinya meletakkan map penting itu.
Satya sangat yakin jika dirinya tak salah dan tak lupa meletakkan nya. Tapi yang jadi pertanyaan nya kali ini adalah mengapa dokumen itu bisa hilang begitu saja. Yang keluar masuk ke dalam ruang kerja nya hanyalah pembantu rumah tangga nya. Tidak mungkin jika pembantu nya mengambil beberapa kertas penting itu, untuk apa.
"Lalu bagaimana Tuan ? Kita tak punya waktu lagi untuk menyiapkan materi itu. Soft file dari materi itu pun berada dalam map tersebut." Jordi kembali mengingatkan tidak Tuan nya.
"Aargghh... Kita tidak bisa mundur dari meeting ini Jordi." Satya akhirnya meluapkan kekesalan terhadap dirinya sendiri.
"Apa ada materi cadangan ? Seharusnya ada karena aku sudah sering mengingatkan untuk membuat materi cadangan jika terkendala pada materi utama." Tanya Satya memikirkan rencana lain atas masalah yang dihadapi nya saat ini.
"Ada Tuan... Sebentar saya cek pada Grace nanti saya akan kembali lagi." Jordi segera keluar lagi untuk memeriksa materi cadangan mereka.
Biasanya ada beberapa materi yang dipilih untuk proyek mereka. Pemilihan desain 1 dan desain 2. Desain 1 digunakan untuk materi utama dan desain 2 sebagai materi cadangan.
Satya berharap karyawan nya tak lupa akan hal yang selalu diingatkan nya jika mereka harus membuat materi cadangan.
Jordi kembali untung saja mereka tak lupa menyiapkan materi cadangan. Desain yang digunakan untuk presentasi terpaksa berubah dari materi utama.
Satya kembali mendesah sedikit kecewa dengan persiapan meeting untuk diluar kota kali ini. Merasa jika akhir-akhir ini kinerja di kantor nya mulai menurun. Apa yang salah dengan dirinya atau memang keberuntungan sedang tidak berpihak padanya.
Segala persiapan sudah selesai, hari ini waktu keberangkatan Satya dan Jordi ke Surabaya. Dengan menggunakan pesawat umum Satya berangkat menuju kota dimana dirinya akan mengikuti meeting penting. Kali ini memang Satya tidak menggunakan pesawat pribadi nya karena dirasa hanya dekat saja dari kota Jakarta.
Sampai di bandara Soekarno Hatta banyak pasang mata menatap Satya dengan kagum karena ketampanan nya. Satya tahu itu dan sebenarnya dia merasa risih tapi mau bagaimana lagi pilihan nya menggunakan pesawat umum bersama penumpang yang lain tidak bisa diurungkan. Waktu sudah mepet akibat sibuk membenahi materi yang baru.
Satu jam lebih Satya dan Jordi sampai di Bandara Juanda Surabaya. Koper dibawa oleh mereka masing-masing. Sebelumnya Jordi sudah mencari taksi online untuk menuju Magnolia hotel dimana meeting diadakan.
Bahkan baru sampai saja Satya dan Jordi sudah harus langsung menuju meeting room yang ada di Magnolia hotel setelah koper mereka masuk ke kamar yang mereka sewa.
"Jordi, file nya sudah siap dibawa semua ?" Tanya Satya memastikan.
"Sudah Tuan kita tinggal menuju ruangan meeting saja." Jawab Jordi tegas. Kali ini Jordi sudah memastikan dengan benar semua file materi presentasi mereka.
"Aku harap hasil dari meeting ini tidak mengecewakan ku." Ucap Satya.
"Semoga saja Tuan, saya juga berharap seperti itu."
Keduanya berjalan dengan langkah tegas dan berwibawa. Meeting tender kali ini tidak seberat dan sebanyak peserta saat meeting tender Mega proyek dari pemerintah kemarin.
Saat membuka pintu sudah ada beberapa peserta yang duduk di bangku yang sudah ditentukan oleh pihak penyelenggara. Satya dan Jordi mendapatkan bangku deretan depan dekat dengan layar proyektor.
"Silahkan Tuan meeting akan segera dimulai kita hanya menunggu satu perusahaan saja." Ucap panitia penyelenggara.
"Terimakasih Tuan." Jawab Fahmi. Satya hanya mengangguk saja tanpa senyum sama sekali.
Menunggu beberapa saat, satu perusahaan yang ditunggu akhirnya datang. Seorang pria yang seusia dengan Satya memasuki ruangan dengan santai nya.
"Baik karena semua perusahaan sudah berkumpul. Mari kita mulai saja meeting nya hari ini. Untuk presentasi silahkan berurutan sesuai dengan nomor yang ada di meja." Panitia penyelenggara memulai rapat dan memberikan petunjuk serta pembagian presentasi.
Satu persatu peserta menunjukkan dan menjelaskan materi mereka. Begitupun dengan Satya dan Jordi mereka memaparkan materi mereka dengan cukup baik karena memang kedua pria itu sudah malang melintang di dunia bisnis seperti itu.
Hingga pada akhirnya giliran dari perusahaan FF Group. Peserta yang datang paling terakhir dan mendapatkan urutan yang terakhir. Dengan rasa percaya diri seorang pria yang diduga adalah CEO FF Group berdiri dari duduknya, layar proyektor menampilkan materi yang akan dipresentasikan oleh nya.
Awal presentasi berjalan biasa saja hingga sampai ke tengah pembahasan Satya dan Jordi begitu terkejut. Saling pandang dengan mata membola. Salah satu tangan Satya terkepal kuat di dalam saku celananya.
Akhirnya meeting diumumkan bahwa pemenang dari meeting tender tersebut adalah FF Group. Tepuk tangan menggema, senyum lebar terpasang dibibir seorang pria dari FF Group. Diliriknya sekilas Satya yang menahan kekecewaan dan kesal dengan sinis.
Meeting selesai, peserta membubarkan diri. Tak berlama-lama Satya langsung pergi meninggalkan ruang meeting disusul oleh Jordi. Langkah cepat Satya menuju kamar nya.
BRAK !!!
Pintu hotel di tutup dengan cukup kasar. Rahang mengeras sedari tadi. Kedua tangan Satya bertolak pinggang. "Brengsek !!! Kenapa bisa seperti ini." Satya mengumpat.
Satya kalah lagi dalam tender kali ini. Kekalahan nya dialami dua kali secara berturut-turut.
PRANG !!! Gelas yang ada di kamar hotel nya dibanting. Benda mati yang sialnya menjadi sasaran empuk kemarahan Satya.
"Tuan..." Panggil Jordi yang baru saja masuk ke dalam kamar Satya.
"Jordi, selidik siapa yang berani bermain di belakang ku. Pasti ada orang dalam yang membocorkan ini semua." Ucap Satya menahan amarah nya.
Jordi sama hal nya dengan Satya, merasa kecewa karena materi mereka bisa berada ditangan orang lain. Bahkan perusahaan itu bukan lah perusahaan yang dikenal oleh Satya ataupun Jordi. Seharusnya mereka yang memenangkan tender kali ini. Tapi materi itu ada yang membocorkan nya.
****
Selesai urusan meeting di Surabaya yang menghasilkan kekecewaan. Satya langsung melakukan penerbangan menuju negara Perancis. Dimana disana Satya juga memiliki perusahaan, kini perusahaan nya mendapatkan jadwal kunjungan rutin dari Satya setiap satu atau dua tahun sekali.
Di negara menara Eiffel itu, Satya memiliki apartemen mewah yang dekat dengan perusahaan nya. Perjalanan yang cukup jauh membuat pria bertubuh kekar itu memilih untuk mengistirahatkan tubuh nya sesaat.
Tak terasa ternyata Satya tertidur hingga sore hari. Jordi mengetuk pintu kamar Satya untuk membangunkan Tuan nya.
"Ada apa ?" Tanya Satya dengan suara serak khas bangun tidur. Rupa nya pria itu kelelahan.
"Sudah sore sore Tuan. Sejak sampai Tuan belum makan. Makan lah terlebih dahulu." Ucap Jordi yang begitu memperhatikan asupan energi untuk Tuan nya.
"Nanti saja sekalian malan malam." Pikir Satya sudah nanggung sebentar lagi akan memasuki waktu makan malam.
"Masuk. Ada yang ingin ku bicarakan." Perintah Satya.
Jordi duduk menegak kan punggung nya di sofa milik Satya yang ada di kamar mewah itu. Satya yang hanya menggunakan pakaian santai kaos oblong warna putih dan celana pendek selutut duduk di atas ranjang.
"Ada apa Tuan ?" Tanya Jordi.
"Bagaimana penyelidikan Hector Group ?" Tanya Satya.
"Maaf... Tuan boleh memotong gaji saya. Saya belum bisa menemukan siapa arsitek Hector Group." Jordi tak berani menatap Satya atas kegagalan nya. Bukan gagal tapi belum berhasil mendapatkan informasi yang seakan tertutup rapat.
"Tapi mereka memiliki perusahaan di negara ini dan memiliki beberapa cabang di negara ini dan di Indonesia." Imbuh Jordi dengan sedikit memberanikan diri melirik arah Tuan nya.
Satya menghela nafas beranjak dari duduknya di atas ranjang lalu berdiri di depan kaca jendela besar kamar nya. Kedua tangan nya dimasukkan ke dalam saku celananya. "40% sisa gaji mu bulan depan." Putus Satya dengan cepat tanpa banyak berpikir lagi.
Jordi hanya menghela nafas perlahan kecewa tapi tak bisa berbuat apa-apa sudah konsekuensi nya. Dua kali perintah Satya belum mampu di dapatkan nya.
"Ada lagi informasi lain ?" Tanya Satya.
"Dari beberapa perusahaan Hector Group, merek tidak hanya berbisnis dalam bidang properti saja. Melainkan dalam bidang furniture dengan kualitas yang baik. Banyak gedung-gedung besar seperti villa ataupun hotel mewah yang menggunakan furniture produksi dari mereka." Kali ini Jordi berani menatap Tuan nya, tepat nya menatap punggung Satya karena pria itu menatap ke arah luar. Lampu-lampu kota satu dua tempat telah menyala.
"Jalin kerjasama dengan perusahaan Hector Group." Keputusan tegas yang langsung keluar dari kepala Satya. Matanya masih menatap pemandangan kota Paris.
Pikiran Jordi sudah menangkap maksud dari Tuan nya. " Baik Tuan... Beberapa waktu kedepan saya akan menghubungi pihak Hector Group. Tapi rencana proyek apa yang akan kita kerjakan bersama mereka ?" Di dalam otak Jordi masih belum terpikirkan pekerjaan apa yang akan dilakukan nanti.
"Resort... Aku akan membuat resort yang ada di Bali. Proyek dengan tujuan bisnis ini tidak akan membuat pihak Hector Group curiga. Dengan berdalih memberikan fasilitas yang terbaik untuk pengunjung nanti kita akan menggunakan furniture dari Hector Group." Satya berbalik menghadap Jordi langkah nya perlahan dan tegas berdiri di samping Jordi dengan tangan masih tersimpan dibalik saku celananya.
Jordi mengangguk paham atas ide yang digunakan oleh Tuan nya. "Untuk desain apakah kita akan mendesain resort itu sendiri ?"
"Tentu... Siapkan desain resort nya dan berikan pada ku setelah selesai. Tugas mu hubungi arsitek kita dan pihak Hector Group setelah desain sudah ku periksa." Lirikan mata Satya tertuju pada asistennya. Saat Jordi menatap Tuan nya seketika itu juga senyum menyeringai menyimpan makna yang terselubung.
Bertahun-tahun bekerja dengan Satya, sedikit banyak Jordi paham akan keinginan-keinginan bos nya. Anggukan sebagai kata paham Jordi berikan untuk Satya. Terlihat santai pria yang sudah berkepala 4 itu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi untuk menyegarkan diri.
****
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Rencana seperti apa yang akan Satya lakukan ? Simak terus kelanjutan ceritanya !!!
Terimakasih buat para reader setia.
Jangan lupa berikan Vote, Kritik, Saran dan Like nya.
Bagaimana dengan part ini bisa silahkan komen ya guys 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 219 Episodes
Comments
Nor Azlin
pastinya Sonia lah keran yang memenangi tender itu pastinya selingkuhan nya Sonia sendiri atau jangan2 itu syah nya si Alya bukan...Semoga satya cepat taju kaili kaila itu anak2 nya ...lanjut thor
2023-07-07
0
Nartye Sikki Siradjang
satya pasti penasaran dgn kaili...🤣🤣🤣
2022-08-01
0
Martini
itu Sonia yang ber khianat
2022-01-06
2