Bab 12. Kaila Merajuk, Grace Mengomel

Persetujuan yang diberikan Belva membuat duo Kay sudah bisa merasakan bagaimana rasanya berlatih bela diri. Setelah malam persetujuan itu lagi nya Belva langsung mengantar kedua anak kembarnya mendaftarkan diri di tempat pelatihan yang dekat dengan kantor Tuan Hector.

Hari ini adalah hari pertama duo Kay berlatih. Seragam bela diri berwarna putih itu menempel di tubuh mungil mereka membuat mereka terlihat imut dan menggemaskan dengan lengan baju dan celana yang sedikit kedodoran.

Pelatih mereka bernama Hiro Arata pria keturunan Jepang yang masih cukup muda. Duo Kay memanggil nya Paman Hiro. Dengan sabar pria itu melatih duo Kay berbagai macam tingkah polah duo Kay membuat nya tersenyum dan menahan sabar. Hingga hari pertama latihan bocah kembar itu selesai.

Belva sudah menjemput kedua anak nya di depan Dojo. Duo Kay berlari dengan kaki kecil nya menuju Belva yang sudah menunggu.

"Maaamiiii...!!" Panggil duo Kay bersamaan.

"Hallo anak-anak Mami. Bagaimana latihan hari ini menyenangkan ?" Tanya Belva sembari menghapus keringat yang menempel di dahi kedua anaknya.

"Seru Mami..!!" Ucap Kaili dengan semangat.

Bocah itu jika di depan Mami nya jarang sekali menampilkan wajah dingin dan cuek nya.

"Loh anak Mami yang cantik satu ini kok cemberut sih sayang. Kenapa hem ?" Tanya Belva, wajah Kaila cemberut sedari tadi saat latihan.

"Mamiii... Aku tidak mau latihan. Kenapa seragam nya warna putih. Kan aku minta warna pink." Kaila merajuk. Bayangan nya sebelum mendaftarkan diri kemarin tak sesuai harapan nya. Jika sebelumnya Kaila membayangi akan berlatih dengan seragam warna pink terlebih bujuk rayu sang kakak yang mengatakan jika dirinya bisa mengganti seragam dengan warna pink agar bersedia ikut membujuk Mami nya.

Belva tersenyum geli pada putri kecil nya. Ada-ada saja yang diinginkan nya ini. Bagaimana bisa di tempat berlatih bela diri seperti ini bisa menggunakan seragam sesuai keinginan sendiri.

"Sayang, dengarkan Mami. Di Dojo ini peraturan nya adalah setiap anggota harus memakai seragam berwarna putih. Jadi, Kaila harus patuh. Nanti, sabuk nya yang akan berganti-ganti warna sesuai dengan kemampuan Kaila." Belva mencoba memberikan pengertian untuk Kaila.

"Iya Kaila nanti sabuk mu akan berganti warna-warni kamu tenang saja." Ucap Kaili.

"Tapi kamu bilang aku boleh pakai seragam warna pink." Kaila kekeuh pada argumen nya.

Belva menatap Kaila dan beralih menatap Kaili. Sudah tahu bahwa pasti sebelum terjadi keputusan memberikan persetujuan anak lelaki nya itu membujuk putri nya untuk ikut dengan berbagai iming-iming.

Hiro pelatih duo Kay menghampiri mereka karena dari kejauhan melihat murid nya seperti sedang merajuk pada ibunya.

"Permisi, ada apa Kaila ?" Belva menolehkan pandangannya ke sumber suara. Pelatih Dojo muda itu berada di samping nya.

"Tuan pelatih... Tidak ada apa-apa, Kaila hanya sedikit merajuk saja." Ucap Belva sopan pada orang yang baru dikenalnya.

"Apa karena masalah seragam ? Karena tadi saat berlatih Kaila tidak bersemangat. Dia mengatakan ingin berganti warna seragam." Memang sedari berlatih tadi Kaila selalu merajuk akan warna seragam nya. Ada saja tingkah polah nya saat merajuk tadi jadi Hiro dengan sabar menghadapi gadis kecil itu.

"Ah seperti itu kah ? Apakah tadi saat berlatih dia berbuat aneh-aneh ?" Tanya Belva karena dirinya paham jika anak-anak nya sedang merajuk pasti mereka melakukan hal-hal sesuka hati mereka untuk mengembalikan mood mereka sendiri.

"Itu biasa untuk anak-anak jadi tidak masalah." Ucap Hiro melihat Kaila masih memasang wajah cemberut.

"Gadis kecil ini lucu sekali saat cemberut, wajah nya cantik seperti ibu nya." Gumam Hiro dalam hati.

"Maaf jika membuat anda kerepotan dalam melatih mereka." Belva merasa tidak enak hati pada pelatih duo Kay.

"Tidak masalah, untuk seragam Kaila nanti akan coba saya bicarakan dengan kepala Dojo. Nyonyaa tidak perlu khawatir." Hiro mengusap lembut rambut Kaila. Sejak awal bertemu duo Kay, Hiro merasa tertarik dengan keduanya. Mereka anak-anak yang menggemaskan berbeda dengan anak-anak yang lain.

"Oh terimakasih tuan atas bantuan nya." Belva merasa lega, jika nanti pada akhirnya mendapatkan ijin untuk seragam putri nya. Sudah terlanjur mendaftar dan bayar biaya pelatihan di awal akan sangat disayangkan jika Kaila berhenti berlatih.

Meski tinggal di keluarga Tuan Hector, semua kebutuhan hidup Kaila dan anak-anak nya ditanggung oleh dirinya sendiri. Sebelumnya Tuan Hector kembali memaksa membiayai pelatihan duo Kay tapi dengan sopan Belva menolak. Tuan Hector tahu bagaimana Belva jadi hanya menghela nafas pasrah saja.

"Sama-sama nanti akan saya informasikan lebih lanjut Nyonya." Ucap Hiro tersenyum ramah.

"Baiklah kalau begitu kami permisi." Pamit Belva pada Hiro.

"Paman kami pulang." Ucap duo Kay berpamitan tanpa disuruh oleh Belva. Mereka tahu adap berpamitan yang sudah biasa Belva ajarkan.

Hiro mengangguk dan tersenyum mempersilahkan ibu dan anak itu pergi. Belva menggandeng tangan kedua bocah itu.

"Sekarang kita langsung pulang, karena kita harus mempersiapkan diri untuk datang ke acara pernikahan aunty Maria." Duo Kay mengangguk patuh.

***

Di kantor Satya masih sibuk dengan tumpukan pekerjaan nya. Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen nya. Anggaran ataupun pemasukan perusahaan nya serta beberapa dokumen pekerjaan bawahan nya yang harus di teliti sebelum rapat.

Jordi yang menunggu dokumen nya di dalam ruangan Satya memilih diam tak mengganggu konsentrasi bos nya. Dia lebih memilih memantau saham perusahaan dan bertukar pesan pada orang-orang penting yang bekerjasama pada perusahaan.

"Jordi, bagaimana penyelidikan mu ?" Pertanyaan yang diajukan Satya untuk kedua kalinya pada Jordi.

Asisten tampan itu mulai grogi dengan pertanyaan sensitif itu. Pasalnya, sampai saat ini Jordi belum juga berhasil menemukan siapa arsitek yang dipilih Hector Group dalam presentasi tender kemarin.

"Em... Maaf Tuan." Baru saja dua kata yang keluar dari mulut Jordi. Lirikan tajam Satya sudah menusuk nyali Jordi seketika.

"Kamu gagal ?" Pertanyaan atau pernyataan tapi ada sedikit nada tanya pada bagian akhir nya.

" Bukan... Hanya belum berhasil Tuan." Jordi berani mengelak bos rupanya. Tapi memang menurut Jordi dirinya tidak gagal hanya belum berhasil menyelidiki nya saja.

"Sudah berminggu-minggu perintah ini keluar Jordi. Tapi sampai saat ini kamu tak berhasil mendapatkan informasi apapun. Aku rasa kinerja mu mulai menurun." Kedua tangan Satya tersangga di atas meja dan saling bertautan di depan wajahnya. Tatapan tajam dan dingin setia pada dua bola matanya.

"Aku berikan waktu sampai bulan depan. Jika kamu gagal potong gaji 30%." Keputusan tegas yang harus dibuat Satya agar tidak membuang-buang waktu.

Jordi menelan ludah nya, tenggorokan terasa kering. Pasrah saja jika sudah seperti ini toh ini kesalahan nya. Protes pun percuma yang ada dirinya bisa jadi akan ditelan hidup-hidup oleh bos nya. Satya sangat menyeramkan jika marah dan sudah mengambil keputusan.

Dulu pernah saat Jordi baru beberapa bulan bekerja dengan Satya dirinya melayangkan protes atas pemotongan gaji karena pekerjaan nya yang tidak memuaskan. Namun, pada akhirnya Jordi diberhentikan bekerja selama 1 minggu dan gaji nya bahkan dipotong hingga setengah nya bahkan lebih. Jordi hanya menerima seperempat gaji nya dalam satu bulan. Belum lagi masa skorsing nya habis banyak pekerjaan menumpuk yang harus dikerjakan nya siang malam hingga hampir pingsan karena kelelahan.

"Baik Tuan. Oh iya mengenai undangan pernikahan dari Tuan Maxim yang di undur menjadi hari ini. Apa Tuan akan menghadiri nya ?" Tanya Jordi mengalihkan topik pembicaraan karena membahas tugas dan pemotongan gajinya nanti membuat kepala nya pusing.

"Jam berapa acara nya ?" Satya selalu tak pernah bersikap hangat. Dingin dan datar dalam keadaan biasa. Sifat arogan nya muncul jika suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja.

"Jam 8 malam Tuan."

"Baik lah, suruh Grace menyiapkan hadiah nya untuk nanti malam. Aku akan berangkat."

"Bersama Nyonya Sonia ?" Tanya Jordi. Dia harus memastikan karena jika istri Tuan nya itu ikut maka Jordi harus siap dengan segala keribetan yang aakn dibuat oleh Sonia.

"Kita lihat saja nanti. Siap-siap menjemput ku lebih awal." Perintah Satya sembari memberikan dokumen milik Jordi.

Itu artinya Jordi sudah boleh keluar dari ruangan Satya. Dengan membawa dokumen itu Jordi undur diri. "Baik Tuan saya keluar dulu memberitahu kan pada Grace."

Setelah menutup pintu Satya dengan rapat Jordi menghampiri garce yang sedang bersiap.meraoikan dokumen-dokumen yang ada di atas meja.

"Grace, Tuan bos meminta mu mencari hadiah untuk pernikahan putri Tuan Maxim."

"Oke... Acaranya untuk kapan akan aku carikan besok." Dengan santai Grace masih merapikan dokumen.

"Acara 3 jam lagi dari sekarang." Ucap Jordi santai. Dalam hati Jordi tertawa terbahak-bahak melihat Grace yang masih sangat santai.

"What ?!! 5 menit lagi sudah jam 5, kenapa baru mengabari sekarang." Ucap Grace terkejut perempuan cantik itu begitu kesal dengan perintah yang diberikan oleh Jordi.

Jordi melipat bibirnya ke dalam menahan tawa agar tak keluar begitu saja. Melihat wajah panik Grace saat ini.

Jordi menghendikan bahu nya. "Perintah Tuan bos."

"Ck... Kenapa harus selalu mendadak sih, kenapa kamu tak memberitahu ku tanggal pernikahan itu pasti aku akan mempersiapkan nya sejak kemarin. Jam pulang kantor itu macet Jordi, aku harus memilih hadiah seperti apa juga belum terpikirkan." Grace mengomel akibat kekesalan yang dirasakan nya. Kuping Jordi terasa panas jika Grace sudah mengomel seperti ini.

Terkadang tugas yang perintahkan bos mereka mampu membuat mereka berdua berdebat. Entah itu Jordi yang kesal atau Grace yang mengomel. Apa yang mereka rasakan hanya mampu mereka curahkan berdua saja. Mengeluarkan uneg-uneg satu sama lain.

Jordi mengusap telinga nya yang terasa panas akibat suara mengomel Grace. "Belikan saja perhiasan di toko yang biasa Nyonya Sonia berbelanja. Pergilah sekarang agar tidak terlalu buru-buru."

"Tidak terlalu buru-buru bagaimana ? Ini saja sudah buru-buru. Kamu tahu di toko perhiasan itu seperti masuk ke bank saja harus menunggu terlebih dahulu menggunakan nomor antrian."

Toko perhiasan untuk orang-orang kaya memang selalu berbeda pelayanan. Demi memberikan pelayanan yang maksimal dan secara privasi.

Keduanya terus berdebat hingga akhirnya Grace yang sudah tak memiliki waktu lalu mengalah begitu saja demi keamanan pekerjaan nya.

Undangan pernikahan Tuan Maxim untuk Satya atas pernikahan putri nya yang bernama Maria klien sekaligus teman dari Belva.

****

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Apakah Satya dan Belva akan bertemu ? Simak terus kelanjutan ceritanya !!

Terimakasih buat para reader setia.

Jangan lupa berikan Vote, Kritik, Saran dan Like nya.

Bagaimana dengan part ini bisa silahkan komen ya guys 🙏

Terpopuler

Comments

Cika🎀

Cika🎀

semoga bertemuuuuuu
dan satya pun terpesona aku terpesona🤣

2022-03-24

1

Martini

Martini

semoga bertemu ya Thor biar asyik

2022-01-06

3

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

gimana ya perasaan mereka klu bertemu

2021-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Insiden
2 Bab 2. Hamil.
3 Bab 3. Pertahanan Hidup Belva
4 Bab 4. Kembali Ke Indonesia
5 Bab 5. Kemenangan Dari Kaili
6 Bab 6. Bersaing Dengan Bocah
7 Bab 7. Sketsa Kaila
8 Bab 8. Orang Misterius
9 Bab 9. Bertemu Budhe Rohimah
10 Bab 10. Rindu dan Haru
11 Bab 11. Bela Diri dan Bujuk Rayu Kaili
12 Bab 12. Kaila Merajuk, Grace Mengomel
13 Bab 13. Bertemu Dengannya
14 Bab 14. Siapa Perempuan Itu, Kenapa Bocah Itu
15 Bab 15. Pertengkaran Sonia dan Satya
16 Bab 16. Bertemu Budhe Rohimah Lagi
17 Bab 17. Ketahuan Alya
18 Bab 18. Dendam Lama Bersemi Kembali
19 Bab 19. Perjalanan Bisnis Satya
20 Bab 20. Ditanggung Budhe Rohimah
21 Bab 21. Kabar Duka
22 Bab 22. Penyelidikan Dimulai
23 Bab 23. Bertemu Alya 1
24 Bab 24. Bertemu Alya 2
25 Bab 25. Rencana Belva dan Keluarga Hector
26 Bab 26. Bertemu Satya Lagi
27 Bab 27. Tuan Hector Kembali Ke Paris
28 Bab 28. Tebakan Satya
29 Bab 29. Tatapan Kagum Satya
30 Bab 30. Tinggal Bersama Saudara Jauh
31 Bab 31. Mulai Merangkak
32 Bab 32. Goncangan Awal Bisnis
33 Bab 33. Perlombaan Bela Diri
34 Bab 34. Kesedihan Mami Dibayar Kaili
35 Bab 35. Kedatangan Nyonya Dimitri
36 Bab 36. Perintah Yang Memalukan Diri Sendiri
37 Bab 37. Tumbang
38 Bab 38. Anak Pengertian
39 Bab 39. Kedatangan Sonia
40 Bab 40. Seperti Perhatian Ayah
41 Bab 41. Alya Cari Gara-Gara
42 Bab 42. Pertemuan Belva Sonia
43 Bab 43. Fitnah Pelakor
44 Bab 44. Tidak Punya Ayah
45 Bab 45. Gadis Kecil
46 Bab 46. Boleh kah ?
47 Bab 47. Kemarahan Kaili
48 Bab 48. Menenangkan Diri
49 Bab 49. Semua Baik-baik Saja
50 Bab 50. Menegang
51 Bab 51. Dilirik Brand Terkenal
52 Bab 52. Tak Sengaja
53 Bab 53. Penasaran
54 Bab 54. Lelang
55 Bab 55. Musuh Dalam Selimut
56 Bab 56. Mode Iblis
57 Bab 57. Let's Play
58 Bab 58. Bukti Nyata
59 Bab 59. Kecelakaan
60 Bab 60. Fakta Baru Lagi
61 Bab 61. Kepanikan
62 Bab 62. Cerita Budhe Rohimah
63 Bab 63. Sadar
64 Bab 64. Panggilan Kesayangan
65 Bab 65. Berbagai Sabun
66 Bab 66. Memulai Karmanya
67 Bab 67. Penyakit Menular
68 Bab 68. Sudah Punya Papi
69 Bab 69. Cucu atau Anak
70 Bab 70. Tak Bisa Menahan
71 Bab 71. Papi Sungguhan
72 Bab 72. Mantan Anak
73 Bab 73. Kamar Baru
74 Bab 74. Pengakuan Satya
75 Bab 75. Kepulangan Kaila
76 Bab 76. Pingsan
77 Bab 77. Memasak Bersama
78 Bab 78. Ayam Kuah Kuning
79 Bab 79. Berbagi Ranjang & Selimut
80 Bab 80. Membangunkan Daddy
81 Bab 81. Potret Keluarga Harmonis
82 Bab 82. Mendidik Duo Kay
83 Bab 83. Tak Bersuami
84 Bab 84. Bermain Busa
85 Bab 85. Kejadian Lama
86 Bab 86. Membiasakan Diri
87 Bab 87. Apartemen
88 Bab 88. Demam
89 Bab 89. Skin To Skin
90 Bab 90. Morning Kiss
91 Bab 91. Ultimatum
92 Bab 92. Urat Kewarasan
93 Bab 93. Salep Anti Memar
94 Bab 94. Penolakan
95 Bab 95. Sibuk
96 Bab 96. Desas-desus
97 Bab 97. Private Room
98 Bab 98. Penjelasan
99 Bab 99. Istri Durhaka
100 Bab 100. Monster Berwajah Cantik
101 Bab 101. Sepakat
102 Bab 102. Mas
103 Bab 103. Lapar
104 Bab 104. Tunawisma
105 Bab 105. Gugup
106 Bab 106. Calon Mertua
107 Bab 107. Lampu Hijau
108 Bab 108. Mulai Bereaksi
109 Bab 109. Curiga
110 Bab 110. Persiapan Kejutan
111 Bab 111. Surprise 1
112 Bab 112. Surprise 2
113 Bab 113. Digrebeg
114 Bab 114. Istimewa Tapi Sederhana
115 Bab 115. Nyonya Baru
116 Bab 116. Kabur
117 Bab 117. Peperangan
118 Bab 118. Barang Langka
119 Bab 119. Muntah
120 Bab 120. Mulai Menderita
121 Bab 121. Menemukan Bantalan
122 Bab 122. Jentik-Jentik
123 Bab 123. Bibit Ancaman
124 Bab 124. Si Japus
125 Bab 125. Satu Saja Tidak Habis
126 Bab 126. Roda Itu Berputar
127 Bab 127. Wanita Santai
128 Bab 128. Alamat Puasa
129 Bab 129. Sarita
130 Bab 130. Kekhawatiran
131 Bab 131. Pertengkaran Pertama
132 Bab 132. Diduga Orang Ketiga
133 Bab 133. Sama-sama Salah Paham
134 Bab 134. Babak Baru
135 Bab 135. Tragedi Lantai Becek
136 Bab 136. Kejadian Sebenarnya
137 Bab 137. Permintaan Maaf
138 Bab 138. Sarita Lagi
139 Bab 139. Meluapkan Emosi
140 Bab 140. Keputusan Satya
141 Bab 141. Jebakan
142 Bab 142. Christina Diora
143 Bab 143. Tergantung Servis
144 Bab 144. Kabar Duka
145 Bab 145. Peristirahatan Terakhir
146 Bab 146. Kebesaran Hati
147 Bab 147. Di Atas Rata-Rata
148 Bab 148. Prestasi
149 Bab 149. Ulang Tahun
150 Bab 150. Semi Mudik
151 Bab 151. Menangis
152 Bab 152. Kejutan
153 Bab 153. Terpantau
154 Bab 154. Barang Antik
155 Bab 155. Keracunan.
156 Bab 156. Jangan-jangan
157 Bab 157. Dua Bulan
158 Bab 158. Menjadi Ayah Kembali
159 Bab 159. Ingin Bertemu
160 Bab 160. Kedatangan Roichi
161 Bab 161. Terapi Kejut
162 Bab 162. Bayi Malang
163 Bab 163. Lalai
164 Bab 164. Menyelamatkan Jasmine
165 Bab 165. Mabuk Udara
166 Bab 166. Rujak
167 Bab 167. Ayam Geprek
168 Bab 168. Ide Tak Sengaja
169 Bab 169. Detik-Detik Nasib Bayi Malang
170 Bab 170. Bujang Lapuk
171 Bab 171. Ular
172 Bab 172. Memasak Bersama
173 Bab 173. Menengok Adik Bayi
174 Bab 174. Dendam Pribadi
175 Bab 174. Lebih Bar-Bar
176 Bab 176. Urusan Lelaki
177 Bab 177. Penasaran
178 Bab 178. Surat Perjanjian
179 Bab 179. Ajisaka Alexi Balakosa
180 Bab 180. Ternyata Arsitek Andalan
181 Bab 181. Siwi
182 Bab 182. Banjir
183 Bab 183. Frustasi
184 Bab 184. Bandung
185 Bab 185. Rahasia
186 Bab 186. Welcome Home Baby As
187 Bab 187. Kereta Cepat
188 Bab 188. Mulai Tercium
189 Bab 189. Pemilik Sah
190 Bab 190. Malam Terakhir Di Bali
191 Bab 191. Perkenalan
192 Bab 192. Santai
193 Bab 193. Pemeriksaan
194 Bab 194. Penculikan
195 Bab 195. Rencana Barter
196 Bab 196. Awal Kebahagiaan Siwi
197 Bab 197. Syok
198 Bab 198. Kabar Panik
199 Bab 199. Keputusan Tuan Hector
200 Bab 200. Keputusan Mutlak
201 Bab 201. Mengamuk
202 Bab 202. Memantau
203 Bab 203. Adakah Harapan?
204 Bab 204. Belum Usai
205 Bab 205. Bertemu Istri
206 Bab 206. Flashback Part 1
207 Bab 207. Flashback Part 2
208 Bab 208. Terseret Semua
209 Bab 209. Cuek
210 Bab 210. Patah Tulang Ringan
211 Bab 211. Membandelnya Biang Rusuh
212 Bab 212. Alarm Emergency
213 Bab 213. Drama Persalinan
214 Bab 214. Keributan Bella Jordi
215 Bab 215. Balas Dendam Dimulai
216 Bab 216. Saus Yang Menempel
217 Bab 217. Kebahagiaan Siwi & Satya
218 Bab 218. Pewaris Utama
219 Bab 219. Selesai
Episodes

Updated 219 Episodes

1
Bab 1. Insiden
2
Bab 2. Hamil.
3
Bab 3. Pertahanan Hidup Belva
4
Bab 4. Kembali Ke Indonesia
5
Bab 5. Kemenangan Dari Kaili
6
Bab 6. Bersaing Dengan Bocah
7
Bab 7. Sketsa Kaila
8
Bab 8. Orang Misterius
9
Bab 9. Bertemu Budhe Rohimah
10
Bab 10. Rindu dan Haru
11
Bab 11. Bela Diri dan Bujuk Rayu Kaili
12
Bab 12. Kaila Merajuk, Grace Mengomel
13
Bab 13. Bertemu Dengannya
14
Bab 14. Siapa Perempuan Itu, Kenapa Bocah Itu
15
Bab 15. Pertengkaran Sonia dan Satya
16
Bab 16. Bertemu Budhe Rohimah Lagi
17
Bab 17. Ketahuan Alya
18
Bab 18. Dendam Lama Bersemi Kembali
19
Bab 19. Perjalanan Bisnis Satya
20
Bab 20. Ditanggung Budhe Rohimah
21
Bab 21. Kabar Duka
22
Bab 22. Penyelidikan Dimulai
23
Bab 23. Bertemu Alya 1
24
Bab 24. Bertemu Alya 2
25
Bab 25. Rencana Belva dan Keluarga Hector
26
Bab 26. Bertemu Satya Lagi
27
Bab 27. Tuan Hector Kembali Ke Paris
28
Bab 28. Tebakan Satya
29
Bab 29. Tatapan Kagum Satya
30
Bab 30. Tinggal Bersama Saudara Jauh
31
Bab 31. Mulai Merangkak
32
Bab 32. Goncangan Awal Bisnis
33
Bab 33. Perlombaan Bela Diri
34
Bab 34. Kesedihan Mami Dibayar Kaili
35
Bab 35. Kedatangan Nyonya Dimitri
36
Bab 36. Perintah Yang Memalukan Diri Sendiri
37
Bab 37. Tumbang
38
Bab 38. Anak Pengertian
39
Bab 39. Kedatangan Sonia
40
Bab 40. Seperti Perhatian Ayah
41
Bab 41. Alya Cari Gara-Gara
42
Bab 42. Pertemuan Belva Sonia
43
Bab 43. Fitnah Pelakor
44
Bab 44. Tidak Punya Ayah
45
Bab 45. Gadis Kecil
46
Bab 46. Boleh kah ?
47
Bab 47. Kemarahan Kaili
48
Bab 48. Menenangkan Diri
49
Bab 49. Semua Baik-baik Saja
50
Bab 50. Menegang
51
Bab 51. Dilirik Brand Terkenal
52
Bab 52. Tak Sengaja
53
Bab 53. Penasaran
54
Bab 54. Lelang
55
Bab 55. Musuh Dalam Selimut
56
Bab 56. Mode Iblis
57
Bab 57. Let's Play
58
Bab 58. Bukti Nyata
59
Bab 59. Kecelakaan
60
Bab 60. Fakta Baru Lagi
61
Bab 61. Kepanikan
62
Bab 62. Cerita Budhe Rohimah
63
Bab 63. Sadar
64
Bab 64. Panggilan Kesayangan
65
Bab 65. Berbagai Sabun
66
Bab 66. Memulai Karmanya
67
Bab 67. Penyakit Menular
68
Bab 68. Sudah Punya Papi
69
Bab 69. Cucu atau Anak
70
Bab 70. Tak Bisa Menahan
71
Bab 71. Papi Sungguhan
72
Bab 72. Mantan Anak
73
Bab 73. Kamar Baru
74
Bab 74. Pengakuan Satya
75
Bab 75. Kepulangan Kaila
76
Bab 76. Pingsan
77
Bab 77. Memasak Bersama
78
Bab 78. Ayam Kuah Kuning
79
Bab 79. Berbagi Ranjang & Selimut
80
Bab 80. Membangunkan Daddy
81
Bab 81. Potret Keluarga Harmonis
82
Bab 82. Mendidik Duo Kay
83
Bab 83. Tak Bersuami
84
Bab 84. Bermain Busa
85
Bab 85. Kejadian Lama
86
Bab 86. Membiasakan Diri
87
Bab 87. Apartemen
88
Bab 88. Demam
89
Bab 89. Skin To Skin
90
Bab 90. Morning Kiss
91
Bab 91. Ultimatum
92
Bab 92. Urat Kewarasan
93
Bab 93. Salep Anti Memar
94
Bab 94. Penolakan
95
Bab 95. Sibuk
96
Bab 96. Desas-desus
97
Bab 97. Private Room
98
Bab 98. Penjelasan
99
Bab 99. Istri Durhaka
100
Bab 100. Monster Berwajah Cantik
101
Bab 101. Sepakat
102
Bab 102. Mas
103
Bab 103. Lapar
104
Bab 104. Tunawisma
105
Bab 105. Gugup
106
Bab 106. Calon Mertua
107
Bab 107. Lampu Hijau
108
Bab 108. Mulai Bereaksi
109
Bab 109. Curiga
110
Bab 110. Persiapan Kejutan
111
Bab 111. Surprise 1
112
Bab 112. Surprise 2
113
Bab 113. Digrebeg
114
Bab 114. Istimewa Tapi Sederhana
115
Bab 115. Nyonya Baru
116
Bab 116. Kabur
117
Bab 117. Peperangan
118
Bab 118. Barang Langka
119
Bab 119. Muntah
120
Bab 120. Mulai Menderita
121
Bab 121. Menemukan Bantalan
122
Bab 122. Jentik-Jentik
123
Bab 123. Bibit Ancaman
124
Bab 124. Si Japus
125
Bab 125. Satu Saja Tidak Habis
126
Bab 126. Roda Itu Berputar
127
Bab 127. Wanita Santai
128
Bab 128. Alamat Puasa
129
Bab 129. Sarita
130
Bab 130. Kekhawatiran
131
Bab 131. Pertengkaran Pertama
132
Bab 132. Diduga Orang Ketiga
133
Bab 133. Sama-sama Salah Paham
134
Bab 134. Babak Baru
135
Bab 135. Tragedi Lantai Becek
136
Bab 136. Kejadian Sebenarnya
137
Bab 137. Permintaan Maaf
138
Bab 138. Sarita Lagi
139
Bab 139. Meluapkan Emosi
140
Bab 140. Keputusan Satya
141
Bab 141. Jebakan
142
Bab 142. Christina Diora
143
Bab 143. Tergantung Servis
144
Bab 144. Kabar Duka
145
Bab 145. Peristirahatan Terakhir
146
Bab 146. Kebesaran Hati
147
Bab 147. Di Atas Rata-Rata
148
Bab 148. Prestasi
149
Bab 149. Ulang Tahun
150
Bab 150. Semi Mudik
151
Bab 151. Menangis
152
Bab 152. Kejutan
153
Bab 153. Terpantau
154
Bab 154. Barang Antik
155
Bab 155. Keracunan.
156
Bab 156. Jangan-jangan
157
Bab 157. Dua Bulan
158
Bab 158. Menjadi Ayah Kembali
159
Bab 159. Ingin Bertemu
160
Bab 160. Kedatangan Roichi
161
Bab 161. Terapi Kejut
162
Bab 162. Bayi Malang
163
Bab 163. Lalai
164
Bab 164. Menyelamatkan Jasmine
165
Bab 165. Mabuk Udara
166
Bab 166. Rujak
167
Bab 167. Ayam Geprek
168
Bab 168. Ide Tak Sengaja
169
Bab 169. Detik-Detik Nasib Bayi Malang
170
Bab 170. Bujang Lapuk
171
Bab 171. Ular
172
Bab 172. Memasak Bersama
173
Bab 173. Menengok Adik Bayi
174
Bab 174. Dendam Pribadi
175
Bab 174. Lebih Bar-Bar
176
Bab 176. Urusan Lelaki
177
Bab 177. Penasaran
178
Bab 178. Surat Perjanjian
179
Bab 179. Ajisaka Alexi Balakosa
180
Bab 180. Ternyata Arsitek Andalan
181
Bab 181. Siwi
182
Bab 182. Banjir
183
Bab 183. Frustasi
184
Bab 184. Bandung
185
Bab 185. Rahasia
186
Bab 186. Welcome Home Baby As
187
Bab 187. Kereta Cepat
188
Bab 188. Mulai Tercium
189
Bab 189. Pemilik Sah
190
Bab 190. Malam Terakhir Di Bali
191
Bab 191. Perkenalan
192
Bab 192. Santai
193
Bab 193. Pemeriksaan
194
Bab 194. Penculikan
195
Bab 195. Rencana Barter
196
Bab 196. Awal Kebahagiaan Siwi
197
Bab 197. Syok
198
Bab 198. Kabar Panik
199
Bab 199. Keputusan Tuan Hector
200
Bab 200. Keputusan Mutlak
201
Bab 201. Mengamuk
202
Bab 202. Memantau
203
Bab 203. Adakah Harapan?
204
Bab 204. Belum Usai
205
Bab 205. Bertemu Istri
206
Bab 206. Flashback Part 1
207
Bab 207. Flashback Part 2
208
Bab 208. Terseret Semua
209
Bab 209. Cuek
210
Bab 210. Patah Tulang Ringan
211
Bab 211. Membandelnya Biang Rusuh
212
Bab 212. Alarm Emergency
213
Bab 213. Drama Persalinan
214
Bab 214. Keributan Bella Jordi
215
Bab 215. Balas Dendam Dimulai
216
Bab 216. Saus Yang Menempel
217
Bab 217. Kebahagiaan Siwi & Satya
218
Bab 218. Pewaris Utama
219
Bab 219. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!