Bab 9. Bertemu Budhe Rohimah

Bangga sekali dirasakan oleh Belva atas kedua buah hatinya. Mereka selalu bisa membantu Belva saat dirinya membutuhkan bantuan. Terutama Kaila yang selalu terjun langsung membantu Belva karena memang pekerjaan Belva sama seperti kecerdasan yang dimiliki Kaila.

Sedangkan Kaili memang tidak secara langsung membantu Belva karena jalur pekerjaan yang berbeda dengan nya. Tapi justru sejalur dengan kakek angkat nya. Meski begitu Kaili selalu menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk keluarga kecil nya.

Percaya atau tidak, selama Belva melahirkan kedua buah hatinya di dalam keluarga Tuan Hector. Sejak itu pula Belva selalu menolak uang pemberian Tuan Hector. Maka dari itu Nyonya Hector yang melihat kemampuan yang dimiliki Belva, beliau membantu mengasah kemampuan gadis itu dulu. Sehingga karena Belva menolak uang pemberian nya jadi Nyonya Hector memberikan penawaran untuk bekerja di butiknya.

Orang-orang di luar melihat Belva adalah anak dari tuan Hector yang kaya sehingga hidup nya nyaman dan enak. Tapi sesungguhnya untuk pemenuhan hidup nya sehari-hari Belva mencari uang sendiri dengan kerja kerasnya bekerja di butik Nyonya Hector.

Sikap rendah hati nya masih menempel dalam diri Belva mengingat asal usul nya yang dari kampung dan hanya orang rendahan. "Bi, mau kemana ?" Tanya Belva yang melihat wanita paruh baya yang sudah rapi dengan membawa tas cukup besar yang berbahan plastik.

"Oh non, Bibi kaget. Ini Bibi mau ke pasar tradisional beberapa bahan dapur habis."

"Pasar ? Boleh aku ikut menemani Bibi ?" Satu nama tempat yang membuat Belva tertarik. Tempat itu adalah salah satu tempat yang dirindukan oleh Belva.

"Tapi Non, disana bau dan juga kotor. Non, tidak akan betah berlama-lama disana." Bibi khawatir karena Nona nya baru saja datang dari luar negeri jadi kemungkinan besar bersinggungan dengan tempat-tempat sederhana itu akan membuat Nona nya tidak nyaman pikir nya.

"Tidak Bi, justru aku sangat menginginkan untuk pergi ke tempat itu. Selama di Perancis aku tak pernah bisa menemui pasar seperti di Indonesia. Jadi, aku ingin ikut boleh ya.?" Belva tetap memohon untuk bisa ikut menemani pembantu rumah tangga nya.

"Lalu Nona kecil dan Tuan kecil bagaimana ?"

"Biar mereka di rumah saja. Ada Bella yang menjaga aku takut mereka belum terbiasa. Kapan-kapan setelah aku ikut dengan Bibi aku bisa membawa mereka sendiri ke pasar." Sekalian Belva survei lapangan terlebih dahulu. Sebelum memastikan sendiri untuk anak-anak nya.

Bibi tidak bisa menolak karena Bibi kepala mengangguk kan kepala sebagai ijin untuk menerima Nona nya ikut. Bibi kepala adalah kepala pelayan di rumah keluarga Hector. Dia lebih tahu asal usul kedatangan Belva dari awal pertama kedatangan perempuan itu.

Senang sekali rasanya bisa mendapatkan ijin untuk ikut ke pasar tradisional. Dengan di antar oleh sopir keluarga Hector seperti biasa jika para pembantu rumah tangga belanja.

Menginjakkan kaki di pasar seperti dulu, membuat Belva mengenang masa lalu nya saat berbelanja di pasar bersama Budhe Rohimah. Senyum sedih itu muncul meski hanya tipis saja. Lagi-lagi rasa rindu terhadap Budhe Rohimah meraba hati nya.

"Non... Non yakin mau ikut masuk ke pasar ? Disana becek jalan nya non apalagi ini tadi habis hujan." Tanya Bibi ragu jika Nona nya bisa masuk ke dalam pasar.

"Yakin Bibi. Tidak apa-apa aku memakai sendal jika becek nanti bisa cuci kaki. Ayi kita masuk dan berbelanja kebutuhan dapur." Belva menggandeng bibi masuk ke dalam pasar. Perlakuan Belva semakin membuat bibi menjadi tidak enak.

"Ya ampun Non ini sungguh rendah hati sekali. Tidak malu berada disini bahkan menggandeng tangan pembantu." Batin bibi dalam hati.

Perbedaan penampilan yang cukup terlihat antara Belva dan bibi. Meski Belva hanya menggunakan celana kulot dengan panjang 7/8 warna hitam yang kontras dengan kulitnya yang putih dan kaos berwarna putih pas dengan tubuh nya sudah membuat semua orang berfikir jika Belva bukan perempuan dari kelas rendahan.

Banyak mata memperhatikan wajah cantik dan tubuh bersih Belva. Perempuan itu memang sejak dulu sudah cantik dan berkulit putih. Cukup lama tinggal di luar negeri membuat kulitnya semakin terlihat bersih ditambah penampilan nya yang semakin modis.

"Kita beli apa dulu Bi ?" Tanya Belva melirik bermacam-macam barang yang di jual di beberapa lapak.

"Beli sayur dulu Non nanti baru beli daging di sebelah belakang sana." Jawba Bibi mulai memilih beberapa sayur hijau segar.

Belva ikut memilih sayur mayur. Berbelanja di pasar adalah kesukaan nya karena bisa mendapatkan banyak sayuran segar dan harga murah. Bahkan kemampuan Belva untuk tawar menawar pun masih melekat dalam dirinya. Sehingga barang belanjaan sayur, bumbu dapur dan beberapa keperluan lain lebih banyak hasil dari aksi tawar menawar dari Belva.

"Wah Non, Bibi tidak menyangka kalau Non pintar sekali tawar-menawar." Bibi kagum dengan kemampuan tawar menawar Belva yang cukup apik. Tidak terlalu membunuh harga pedagang tapi tetap bisa mendapatkan harga murah untuk dirinya sendiri.

"Hehehe... Sudah ku bilang aku sangat senang jika Bibi mengijinkan ku ikut ke pasar. Aku senang berbelanja di pasar Bi. Kita bisa dapat harga murah dan bahan-bahan yang segar. Lagi pula belanja di pasar itu kita bisa dapat barang lebih banyak porsinya ketimbang di supermarket."

Bibi hanya manggut-manggut mendengar penuturan Nona nya. Tak menyangka anak orang kaya seperti Belva bisa berbelanja di pasar pikir Bibi dan itu semakin membuat Bibi bertambah kagum.

"Sekarang kita beli daging kan Bi ? Daging ayam atau sapi ?" Tanya Belva karena ada dua lapak penjual daging.

"Kita beli dua-duanya Non."

Kedua nya berjalan menuju lapak penjual daging. Barang yang harus di beli untuk terakhir kalinya sebelum kembali ke rumah. Selesai dengan daging mereka akhirnya berjalan pulang ke rumah. Ternyata barang belanjaan merek banyak melebihi tas yang dibawa Bibi sehingga ada beberapa kantong plastik yang harus dibawa. Belva membantu untuk membawakan beberapa kantong plastik itu dengan paksa karena bibi sedari tadi melarang nya. Tapi apalah daya Bibi tidak berani menolak kemauan Nona nya.

Berjalan menyusuri jalanan pasar yang sempit Belva tak pernah mengeluh sama sekali. Dari kejauhan sedari tadi ada seseorang yang melihat Belva. Penasaran dengan orang yang dilihatnya dia langsung berlari mengikuti orang yang dirasa dikenal nya. Terus memanggil hingga banyak orang memperhatikan nya.

BRUK..!!

"Belva...!! Sshh... Aduh kaki ku." Rintih orang itu yang terjatuh karena tersandung.

"Belva...!! Belva...!!" Orang itu terus memanggil sekuat-kuatnya.

Belva merasa sedari tadi namanya dipanggil menghentikan langkahnya. Menengok ke kiri dan kanan tidak ada siapapun. Banyak orang-orang pasar berjalan lalu lalang tidak ada tanda-tanda orang memanggilnya.

"Non, ada apa ? Ayo kita segera pulang ini sudah siang." Ajak Bibi.

"Ah iya ayo Bi kita pulang." Belva kembali melanjutkan langkah nya. Tapi hati nya bergumam. "Seperti nya tadi ada yang memanggil ku."

"Belva ...!!" Orang itu memanggil kembali dengan masih terduduk di tanah karena kaki nya sangat sakit sekali. Orang-orang pasar tak segera menolong nya justru memperlihatkan karena sedari tadi berteriak-teriak sendiri.

Belva kembali berhenti dan menengok ke arah belakang. Mata nya membulat sempurna. "Budhe.." Ucap Belva lirih air matanya berkaca-kaca.

Belva melihat Budhe nya, Budhe Rohimah keluarga kandung satu-satunya. Yang memanggil Belva sedari tadi adalah Budhe Rohimah.

Langkah cepat Belva menghampiri Budhe Rohimah. Bibi memperhatikan Nona nya dengan bingung. Tapi tetap mengikuti langkah Nona nya menghampiri wanita paruh baya yang sedang terduduk di tanah.

"Budhe... Ya ampun Budhe... Budhe ayo bangun." Meletakkan kantong plastik belanjaan nya dan lebih memilihwmbantu Budhe Rohimah berdiri.

"Aow...sshh.... Belva... Ini benar kamu Nduk ?" Rintihan kesakitan pada kaki nya bercampur dengan keterkejutan dan rasa tak percaya. Keponakan satu-satunya ada di depan matanya.

Air mata Budhe Rohimah menetes deras sembari meraba-raba wajah Belva. Merasa tak percaya keponakan nya masih hidup.

"Budhe....kenapa ? Apa ada yang sakit ?" Tanya Belva khawatir sekaligu haru bisa bertemu dengan keluarga satu-satunya.

"Aw.. aduh...kaki ku." Rintih Budhe Rohimah.

"Non..." Panggil Bibi yang sedari tadi tak mengerti apa yang sedang terjadi di depan matanya. Siapa wanita paruh baya itu, apa hubungannya dengan Nona nya.

"Bibi... Kita cari tempat duduk dulu ya.. atau minta tolong hubungi Pak Min untuk datang ke sini bawa barang-barang belanjaan kita." Pinta Belva dan dengan cepat Bibi mengangguk melaksanakan perintah Belva menghubungi Pak Min sopir keluarga Hector.

Tak lama Pak Min datang. "Ada apa Marni ?" Tanya Pak Min.

"Min, tolong bawa barang belanjaan ke mobil. Aku harus bantu Nona menolong ibu ini." Ucap Bibi Marni.

"Memang siapa dia Marni ?" Tanya Pak Min lagi.

"Aduh Min, cepat jangan banyak tanya angkat saja dulu barang-barang itu. Ini perintah Nona." Ucap Bibi Marni geregetan. Mendengar itu perintah Belva, Pak Min langsung membawa seluruh barang belanjaan Belva dan Bibi Marni.

"Bibi, minta tolong bawakan barang belanjaan itu ya. Aku harus menuntun Budhe Rohimah dulu." Barang belanjaan Budhe Rohimah dibawa oleh Bibi Marni.

Karena pasar terlalu banyak orang tidak mungkin Belva duduk di sekitar pasar yang ramai. Perlahan Belva membawa Budhe nya ke dalam mobil nya. Budhe Rohimah terkejut dengan mobil mewah yang di tumpangi nya.

"Belva, ini mobil siapa ?" Tanya Budhe Rohimah.

"Tenang Budhe nanti aku ceritakan semua nya. Sekarang kita ke klinik terdekat saja dulu untuk mengobati kaki Budhe." Ucap Belva. Banyak hal yang ingin dilakukan dan diceritakan nya pada Budhe nya itu.

Demikian Budhe Rohimah banyak sekali pertanyaan dalam benak nya untuk keponakan satu-satunya.

"Pak Min, kita ke klinik terdekat ya." Pinta Belva yang di angguki oleh Pak Min. Selain mengangguk dan berkata iya dan siap apalagi yang bisa Pak Min katakan karena dirinya digaji sebagai sopir disini.

Sampai di klinik terdekat, Budhe di tuntun oleh Belva masuk dan segera di tangani oelh dokter klinik. Untung saja kaki nya tidak parah hanya sedikit lecet kecil dan terkilir saja. Menurut dokter dalam waktu satu sampai dua minggu sudah bisa sembuh total.

Belva dan Budhe keluar ruangan setelah pemeriksaan. Mereka duduk di kursi yang ada di klinik tersebut. Pak Min dan Bibi Marni menunggu di mobil.

Satelah duduk Budhe Rohimah menangis dan langsung memeluk Belva. "Hiks... Nduk ini benar-benar kamu ? Ini benar Belva keponakan ku yang cantik ?" Masih tidak percaya bisa memeluk dan menyentuh tubuh keponakan nya.

Seseorang yang dulu pernah dikabarkan meninggal karena bunuh diri dan hanyut di sungai hingga jasad nya tak ditemukan.

"Budhe... Hiks... Iya ini aku Belva. Budhe aku sangat merindukan mu hiks..." Belva juga memeluk budhe nya dengan erat.

Kedua nya saling memeluk dengan erat. Lama sekali mereka berpelukan sama seperti perasaan yang lama sekali sudah terpisah dulu. Rindu yang sering menyelinap masuk di benak mereka masing-masing hari ini terobati. Banyak kata-kata yang ingin sekali terlontar keluar dari mulut masing-masing. Namun, untuk saat ini seolah mulut mereka terkunci kiblat merasakan rindu yang sangat besar.

Sejenak teringat masa lalu, sebuah kenyataan yang menyakitkan bagi Budhe Rohimah atas kepergian keponakan nya. Rasa rindu justru berubah menjadi rasa takut setelah bertemu Belva.

****

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Wah Belva sudah bertemu dengan budhe nya. Mengapa Budhe justru merasa takut bertemu Belva ? Yuk simak terus kelanjutan ceritanya !!!

Terimakasih buat para reader setia.

Jangan lupa berikan Vote, Kritik, Saran dan Like nya.

Bagaimana dengan part ini bisa silahkan komen ya guys 🙏

Terpopuler

Comments

Nor Azlin

Nor Azlin

pastinya budhe Rohimah takut kah jerawat majikan nya yang super dingin & kejam tidak berperasaan...mungkin itu juga yang ditakuti nya kerana Belva hamil & mungkin Budhe Rohimah tau siapa yang menjebak nya sehingga Belva hamil ...aku berharap Belva ambulans budhe nya ikut dengan nya biar tidak usah berkerja lagi keluarga satya lagi.. lanjut thor

2023-07-07

0

Shuhairi Nafsir

Shuhairi Nafsir

biar bundhe Rohimah tinggal bersama sama Belva

2022-03-30

3

Martini

Martini

mudah mudahan budhenya Belva mau ikut dia ya Thor kasihan sekali

2022-01-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Insiden
2 Bab 2. Hamil.
3 Bab 3. Pertahanan Hidup Belva
4 Bab 4. Kembali Ke Indonesia
5 Bab 5. Kemenangan Dari Kaili
6 Bab 6. Bersaing Dengan Bocah
7 Bab 7. Sketsa Kaila
8 Bab 8. Orang Misterius
9 Bab 9. Bertemu Budhe Rohimah
10 Bab 10. Rindu dan Haru
11 Bab 11. Bela Diri dan Bujuk Rayu Kaili
12 Bab 12. Kaila Merajuk, Grace Mengomel
13 Bab 13. Bertemu Dengannya
14 Bab 14. Siapa Perempuan Itu, Kenapa Bocah Itu
15 Bab 15. Pertengkaran Sonia dan Satya
16 Bab 16. Bertemu Budhe Rohimah Lagi
17 Bab 17. Ketahuan Alya
18 Bab 18. Dendam Lama Bersemi Kembali
19 Bab 19. Perjalanan Bisnis Satya
20 Bab 20. Ditanggung Budhe Rohimah
21 Bab 21. Kabar Duka
22 Bab 22. Penyelidikan Dimulai
23 Bab 23. Bertemu Alya 1
24 Bab 24. Bertemu Alya 2
25 Bab 25. Rencana Belva dan Keluarga Hector
26 Bab 26. Bertemu Satya Lagi
27 Bab 27. Tuan Hector Kembali Ke Paris
28 Bab 28. Tebakan Satya
29 Bab 29. Tatapan Kagum Satya
30 Bab 30. Tinggal Bersama Saudara Jauh
31 Bab 31. Mulai Merangkak
32 Bab 32. Goncangan Awal Bisnis
33 Bab 33. Perlombaan Bela Diri
34 Bab 34. Kesedihan Mami Dibayar Kaili
35 Bab 35. Kedatangan Nyonya Dimitri
36 Bab 36. Perintah Yang Memalukan Diri Sendiri
37 Bab 37. Tumbang
38 Bab 38. Anak Pengertian
39 Bab 39. Kedatangan Sonia
40 Bab 40. Seperti Perhatian Ayah
41 Bab 41. Alya Cari Gara-Gara
42 Bab 42. Pertemuan Belva Sonia
43 Bab 43. Fitnah Pelakor
44 Bab 44. Tidak Punya Ayah
45 Bab 45. Gadis Kecil
46 Bab 46. Boleh kah ?
47 Bab 47. Kemarahan Kaili
48 Bab 48. Menenangkan Diri
49 Bab 49. Semua Baik-baik Saja
50 Bab 50. Menegang
51 Bab 51. Dilirik Brand Terkenal
52 Bab 52. Tak Sengaja
53 Bab 53. Penasaran
54 Bab 54. Lelang
55 Bab 55. Musuh Dalam Selimut
56 Bab 56. Mode Iblis
57 Bab 57. Let's Play
58 Bab 58. Bukti Nyata
59 Bab 59. Kecelakaan
60 Bab 60. Fakta Baru Lagi
61 Bab 61. Kepanikan
62 Bab 62. Cerita Budhe Rohimah
63 Bab 63. Sadar
64 Bab 64. Panggilan Kesayangan
65 Bab 65. Berbagai Sabun
66 Bab 66. Memulai Karmanya
67 Bab 67. Penyakit Menular
68 Bab 68. Sudah Punya Papi
69 Bab 69. Cucu atau Anak
70 Bab 70. Tak Bisa Menahan
71 Bab 71. Papi Sungguhan
72 Bab 72. Mantan Anak
73 Bab 73. Kamar Baru
74 Bab 74. Pengakuan Satya
75 Bab 75. Kepulangan Kaila
76 Bab 76. Pingsan
77 Bab 77. Memasak Bersama
78 Bab 78. Ayam Kuah Kuning
79 Bab 79. Berbagi Ranjang & Selimut
80 Bab 80. Membangunkan Daddy
81 Bab 81. Potret Keluarga Harmonis
82 Bab 82. Mendidik Duo Kay
83 Bab 83. Tak Bersuami
84 Bab 84. Bermain Busa
85 Bab 85. Kejadian Lama
86 Bab 86. Membiasakan Diri
87 Bab 87. Apartemen
88 Bab 88. Demam
89 Bab 89. Skin To Skin
90 Bab 90. Morning Kiss
91 Bab 91. Ultimatum
92 Bab 92. Urat Kewarasan
93 Bab 93. Salep Anti Memar
94 Bab 94. Penolakan
95 Bab 95. Sibuk
96 Bab 96. Desas-desus
97 Bab 97. Private Room
98 Bab 98. Penjelasan
99 Bab 99. Istri Durhaka
100 Bab 100. Monster Berwajah Cantik
101 Bab 101. Sepakat
102 Bab 102. Mas
103 Bab 103. Lapar
104 Bab 104. Tunawisma
105 Bab 105. Gugup
106 Bab 106. Calon Mertua
107 Bab 107. Lampu Hijau
108 Bab 108. Mulai Bereaksi
109 Bab 109. Curiga
110 Bab 110. Persiapan Kejutan
111 Bab 111. Surprise 1
112 Bab 112. Surprise 2
113 Bab 113. Digrebeg
114 Bab 114. Istimewa Tapi Sederhana
115 Bab 115. Nyonya Baru
116 Bab 116. Kabur
117 Bab 117. Peperangan
118 Bab 118. Barang Langka
119 Bab 119. Muntah
120 Bab 120. Mulai Menderita
121 Bab 121. Menemukan Bantalan
122 Bab 122. Jentik-Jentik
123 Bab 123. Bibit Ancaman
124 Bab 124. Si Japus
125 Bab 125. Satu Saja Tidak Habis
126 Bab 126. Roda Itu Berputar
127 Bab 127. Wanita Santai
128 Bab 128. Alamat Puasa
129 Bab 129. Sarita
130 Bab 130. Kekhawatiran
131 Bab 131. Pertengkaran Pertama
132 Bab 132. Diduga Orang Ketiga
133 Bab 133. Sama-sama Salah Paham
134 Bab 134. Babak Baru
135 Bab 135. Tragedi Lantai Becek
136 Bab 136. Kejadian Sebenarnya
137 Bab 137. Permintaan Maaf
138 Bab 138. Sarita Lagi
139 Bab 139. Meluapkan Emosi
140 Bab 140. Keputusan Satya
141 Bab 141. Jebakan
142 Bab 142. Christina Diora
143 Bab 143. Tergantung Servis
144 Bab 144. Kabar Duka
145 Bab 145. Peristirahatan Terakhir
146 Bab 146. Kebesaran Hati
147 Bab 147. Di Atas Rata-Rata
148 Bab 148. Prestasi
149 Bab 149. Ulang Tahun
150 Bab 150. Semi Mudik
151 Bab 151. Menangis
152 Bab 152. Kejutan
153 Bab 153. Terpantau
154 Bab 154. Barang Antik
155 Bab 155. Keracunan.
156 Bab 156. Jangan-jangan
157 Bab 157. Dua Bulan
158 Bab 158. Menjadi Ayah Kembali
159 Bab 159. Ingin Bertemu
160 Bab 160. Kedatangan Roichi
161 Bab 161. Terapi Kejut
162 Bab 162. Bayi Malang
163 Bab 163. Lalai
164 Bab 164. Menyelamatkan Jasmine
165 Bab 165. Mabuk Udara
166 Bab 166. Rujak
167 Bab 167. Ayam Geprek
168 Bab 168. Ide Tak Sengaja
169 Bab 169. Detik-Detik Nasib Bayi Malang
170 Bab 170. Bujang Lapuk
171 Bab 171. Ular
172 Bab 172. Memasak Bersama
173 Bab 173. Menengok Adik Bayi
174 Bab 174. Dendam Pribadi
175 Bab 174. Lebih Bar-Bar
176 Bab 176. Urusan Lelaki
177 Bab 177. Penasaran
178 Bab 178. Surat Perjanjian
179 Bab 179. Ajisaka Alexi Balakosa
180 Bab 180. Ternyata Arsitek Andalan
181 Bab 181. Siwi
182 Bab 182. Banjir
183 Bab 183. Frustasi
184 Bab 184. Bandung
185 Bab 185. Rahasia
186 Bab 186. Welcome Home Baby As
187 Bab 187. Kereta Cepat
188 Bab 188. Mulai Tercium
189 Bab 189. Pemilik Sah
190 Bab 190. Malam Terakhir Di Bali
191 Bab 191. Perkenalan
192 Bab 192. Santai
193 Bab 193. Pemeriksaan
194 Bab 194. Penculikan
195 Bab 195. Rencana Barter
196 Bab 196. Awal Kebahagiaan Siwi
197 Bab 197. Syok
198 Bab 198. Kabar Panik
199 Bab 199. Keputusan Tuan Hector
200 Bab 200. Keputusan Mutlak
201 Bab 201. Mengamuk
202 Bab 202. Memantau
203 Bab 203. Adakah Harapan?
204 Bab 204. Belum Usai
205 Bab 205. Bertemu Istri
206 Bab 206. Flashback Part 1
207 Bab 207. Flashback Part 2
208 Bab 208. Terseret Semua
209 Bab 209. Cuek
210 Bab 210. Patah Tulang Ringan
211 Bab 211. Membandelnya Biang Rusuh
212 Bab 212. Alarm Emergency
213 Bab 213. Drama Persalinan
214 Bab 214. Keributan Bella Jordi
215 Bab 215. Balas Dendam Dimulai
216 Bab 216. Saus Yang Menempel
217 Bab 217. Kebahagiaan Siwi & Satya
218 Bab 218. Pewaris Utama
219 Bab 219. Selesai
Episodes

Updated 219 Episodes

1
Bab 1. Insiden
2
Bab 2. Hamil.
3
Bab 3. Pertahanan Hidup Belva
4
Bab 4. Kembali Ke Indonesia
5
Bab 5. Kemenangan Dari Kaili
6
Bab 6. Bersaing Dengan Bocah
7
Bab 7. Sketsa Kaila
8
Bab 8. Orang Misterius
9
Bab 9. Bertemu Budhe Rohimah
10
Bab 10. Rindu dan Haru
11
Bab 11. Bela Diri dan Bujuk Rayu Kaili
12
Bab 12. Kaila Merajuk, Grace Mengomel
13
Bab 13. Bertemu Dengannya
14
Bab 14. Siapa Perempuan Itu, Kenapa Bocah Itu
15
Bab 15. Pertengkaran Sonia dan Satya
16
Bab 16. Bertemu Budhe Rohimah Lagi
17
Bab 17. Ketahuan Alya
18
Bab 18. Dendam Lama Bersemi Kembali
19
Bab 19. Perjalanan Bisnis Satya
20
Bab 20. Ditanggung Budhe Rohimah
21
Bab 21. Kabar Duka
22
Bab 22. Penyelidikan Dimulai
23
Bab 23. Bertemu Alya 1
24
Bab 24. Bertemu Alya 2
25
Bab 25. Rencana Belva dan Keluarga Hector
26
Bab 26. Bertemu Satya Lagi
27
Bab 27. Tuan Hector Kembali Ke Paris
28
Bab 28. Tebakan Satya
29
Bab 29. Tatapan Kagum Satya
30
Bab 30. Tinggal Bersama Saudara Jauh
31
Bab 31. Mulai Merangkak
32
Bab 32. Goncangan Awal Bisnis
33
Bab 33. Perlombaan Bela Diri
34
Bab 34. Kesedihan Mami Dibayar Kaili
35
Bab 35. Kedatangan Nyonya Dimitri
36
Bab 36. Perintah Yang Memalukan Diri Sendiri
37
Bab 37. Tumbang
38
Bab 38. Anak Pengertian
39
Bab 39. Kedatangan Sonia
40
Bab 40. Seperti Perhatian Ayah
41
Bab 41. Alya Cari Gara-Gara
42
Bab 42. Pertemuan Belva Sonia
43
Bab 43. Fitnah Pelakor
44
Bab 44. Tidak Punya Ayah
45
Bab 45. Gadis Kecil
46
Bab 46. Boleh kah ?
47
Bab 47. Kemarahan Kaili
48
Bab 48. Menenangkan Diri
49
Bab 49. Semua Baik-baik Saja
50
Bab 50. Menegang
51
Bab 51. Dilirik Brand Terkenal
52
Bab 52. Tak Sengaja
53
Bab 53. Penasaran
54
Bab 54. Lelang
55
Bab 55. Musuh Dalam Selimut
56
Bab 56. Mode Iblis
57
Bab 57. Let's Play
58
Bab 58. Bukti Nyata
59
Bab 59. Kecelakaan
60
Bab 60. Fakta Baru Lagi
61
Bab 61. Kepanikan
62
Bab 62. Cerita Budhe Rohimah
63
Bab 63. Sadar
64
Bab 64. Panggilan Kesayangan
65
Bab 65. Berbagai Sabun
66
Bab 66. Memulai Karmanya
67
Bab 67. Penyakit Menular
68
Bab 68. Sudah Punya Papi
69
Bab 69. Cucu atau Anak
70
Bab 70. Tak Bisa Menahan
71
Bab 71. Papi Sungguhan
72
Bab 72. Mantan Anak
73
Bab 73. Kamar Baru
74
Bab 74. Pengakuan Satya
75
Bab 75. Kepulangan Kaila
76
Bab 76. Pingsan
77
Bab 77. Memasak Bersama
78
Bab 78. Ayam Kuah Kuning
79
Bab 79. Berbagi Ranjang & Selimut
80
Bab 80. Membangunkan Daddy
81
Bab 81. Potret Keluarga Harmonis
82
Bab 82. Mendidik Duo Kay
83
Bab 83. Tak Bersuami
84
Bab 84. Bermain Busa
85
Bab 85. Kejadian Lama
86
Bab 86. Membiasakan Diri
87
Bab 87. Apartemen
88
Bab 88. Demam
89
Bab 89. Skin To Skin
90
Bab 90. Morning Kiss
91
Bab 91. Ultimatum
92
Bab 92. Urat Kewarasan
93
Bab 93. Salep Anti Memar
94
Bab 94. Penolakan
95
Bab 95. Sibuk
96
Bab 96. Desas-desus
97
Bab 97. Private Room
98
Bab 98. Penjelasan
99
Bab 99. Istri Durhaka
100
Bab 100. Monster Berwajah Cantik
101
Bab 101. Sepakat
102
Bab 102. Mas
103
Bab 103. Lapar
104
Bab 104. Tunawisma
105
Bab 105. Gugup
106
Bab 106. Calon Mertua
107
Bab 107. Lampu Hijau
108
Bab 108. Mulai Bereaksi
109
Bab 109. Curiga
110
Bab 110. Persiapan Kejutan
111
Bab 111. Surprise 1
112
Bab 112. Surprise 2
113
Bab 113. Digrebeg
114
Bab 114. Istimewa Tapi Sederhana
115
Bab 115. Nyonya Baru
116
Bab 116. Kabur
117
Bab 117. Peperangan
118
Bab 118. Barang Langka
119
Bab 119. Muntah
120
Bab 120. Mulai Menderita
121
Bab 121. Menemukan Bantalan
122
Bab 122. Jentik-Jentik
123
Bab 123. Bibit Ancaman
124
Bab 124. Si Japus
125
Bab 125. Satu Saja Tidak Habis
126
Bab 126. Roda Itu Berputar
127
Bab 127. Wanita Santai
128
Bab 128. Alamat Puasa
129
Bab 129. Sarita
130
Bab 130. Kekhawatiran
131
Bab 131. Pertengkaran Pertama
132
Bab 132. Diduga Orang Ketiga
133
Bab 133. Sama-sama Salah Paham
134
Bab 134. Babak Baru
135
Bab 135. Tragedi Lantai Becek
136
Bab 136. Kejadian Sebenarnya
137
Bab 137. Permintaan Maaf
138
Bab 138. Sarita Lagi
139
Bab 139. Meluapkan Emosi
140
Bab 140. Keputusan Satya
141
Bab 141. Jebakan
142
Bab 142. Christina Diora
143
Bab 143. Tergantung Servis
144
Bab 144. Kabar Duka
145
Bab 145. Peristirahatan Terakhir
146
Bab 146. Kebesaran Hati
147
Bab 147. Di Atas Rata-Rata
148
Bab 148. Prestasi
149
Bab 149. Ulang Tahun
150
Bab 150. Semi Mudik
151
Bab 151. Menangis
152
Bab 152. Kejutan
153
Bab 153. Terpantau
154
Bab 154. Barang Antik
155
Bab 155. Keracunan.
156
Bab 156. Jangan-jangan
157
Bab 157. Dua Bulan
158
Bab 158. Menjadi Ayah Kembali
159
Bab 159. Ingin Bertemu
160
Bab 160. Kedatangan Roichi
161
Bab 161. Terapi Kejut
162
Bab 162. Bayi Malang
163
Bab 163. Lalai
164
Bab 164. Menyelamatkan Jasmine
165
Bab 165. Mabuk Udara
166
Bab 166. Rujak
167
Bab 167. Ayam Geprek
168
Bab 168. Ide Tak Sengaja
169
Bab 169. Detik-Detik Nasib Bayi Malang
170
Bab 170. Bujang Lapuk
171
Bab 171. Ular
172
Bab 172. Memasak Bersama
173
Bab 173. Menengok Adik Bayi
174
Bab 174. Dendam Pribadi
175
Bab 174. Lebih Bar-Bar
176
Bab 176. Urusan Lelaki
177
Bab 177. Penasaran
178
Bab 178. Surat Perjanjian
179
Bab 179. Ajisaka Alexi Balakosa
180
Bab 180. Ternyata Arsitek Andalan
181
Bab 181. Siwi
182
Bab 182. Banjir
183
Bab 183. Frustasi
184
Bab 184. Bandung
185
Bab 185. Rahasia
186
Bab 186. Welcome Home Baby As
187
Bab 187. Kereta Cepat
188
Bab 188. Mulai Tercium
189
Bab 189. Pemilik Sah
190
Bab 190. Malam Terakhir Di Bali
191
Bab 191. Perkenalan
192
Bab 192. Santai
193
Bab 193. Pemeriksaan
194
Bab 194. Penculikan
195
Bab 195. Rencana Barter
196
Bab 196. Awal Kebahagiaan Siwi
197
Bab 197. Syok
198
Bab 198. Kabar Panik
199
Bab 199. Keputusan Tuan Hector
200
Bab 200. Keputusan Mutlak
201
Bab 201. Mengamuk
202
Bab 202. Memantau
203
Bab 203. Adakah Harapan?
204
Bab 204. Belum Usai
205
Bab 205. Bertemu Istri
206
Bab 206. Flashback Part 1
207
Bab 207. Flashback Part 2
208
Bab 208. Terseret Semua
209
Bab 209. Cuek
210
Bab 210. Patah Tulang Ringan
211
Bab 211. Membandelnya Biang Rusuh
212
Bab 212. Alarm Emergency
213
Bab 213. Drama Persalinan
214
Bab 214. Keributan Bella Jordi
215
Bab 215. Balas Dendam Dimulai
216
Bab 216. Saus Yang Menempel
217
Bab 217. Kebahagiaan Siwi & Satya
218
Bab 218. Pewaris Utama
219
Bab 219. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!