Bab 4. Kembali Ke Indonesia

Selesai membersihkan diri Vanthe alias Belva kembali berkumpul bersama keluarga kecil nya. Mereka makan malam bersama dengan riang termasuk Bella pengasuh Kaila dan Kaili anak kembar Belva.

Selesai makan malam bersama mereka, pergi menuju rumah Nyonya Hector. Tuan Hector meminta putri dan cucunya datang untuk berkunjung. Sampai di kediaman Presdir Hector Group itu ternyata Tuan rumah sudah menunggu di ruang keluarga.

"Opaaa !!" Teriak duo Kay. Kini giliran Opa nya yang mendapatkan pelukan hangat dari dua bocah kecil itu.

"Oh cucu-cucu Opa. Opa rindu sekali dengan kalian." Tuan Hector menuntun kedua cucunya duduk di sofa.

Dua bocah itu duduk anteng dengan mainan masing-masing. Kaili dengan mainan kubus rubik nya yang menampilkan banyak warna acak yang sedang berusaha dikelompokkan oleh anak lelaki Belva. Sedangkan Kaila sibuk dengan gadget nya menonton berbagai macam gaun-gaun Barbie dengan kaki pendek nya yang bergoyang-goyang bergelantungan di sofa.

"Pa... Maaf aku baru datang." Sapa Belva memeluk Papa nya yang disambut oleh Tuan Hector. "Anak nakal... Kamu tidak memikirkan Papa mu yang sudah tua ini. Bisa-bisa aku mati karena merindukan kalian." Tuan Hector mencium puncak kepala Belva.

"Papa jangan seperti itu... Aku hanya sedang sibuk di butik Mama. Akhir-akhir ini banyak sekali pengunjung mereka sangat puas dengan layanan butik Mama." Belva menceritakan kesibukan nya saat ini. Butik Nyonya Hector sangat populer di kalangan sosialita di kota Paris. Layanan yang memuaskan dan rancangan baju yang sangat indah membuat banyak orang yang datang.

"Semua karena kerja keras mu sayang. Sejak kedatangan mu di butik omset bertambah naik. Mama bangga padamu sayang." Nyonya Hector memeluk Belva. Senyum hangat Belva berikan untuk Mama nya.

"Aku dapat undangan pernikahan dari klien butik. Dia menikah di Indonesia. Tapi aku ragu untuk datang ke sana." Pikiran yang sedari tadi menggumpal di otak nya kini luruh diceritakan nya pada kedua orang tua angkat nya. Mengingat kejadian masa lalu nya yang cukup kelam. Ingin rasanya menghapus kenangan itu tapi tak akan bisa kehadiran anak kembar nya seakan menjadi monumen sejarah kelam nya.

"Kapan ? Karena Papa ada rapat penting juga di negara itu. Pembangunan Mega proyek di sebuah instansi pemerintahan. Seluruh vendor yang mengikuti tender diharapkan hadir untuk mempresentasikan diri." Tuan Hector merupakan pengusaha di bidang property. Perusahaan nya di Indonesia di pantau nya dari negara Perancis di mana selama 5 tahun ini menetap.

"Minggu depan Pa... Apa aku harus membawa anak-anak ke sana ?" Tanya Belva dengan ragu. "Mereka akan ikut, karena Kaili akan dibutuhkan di sana. Kita semua akan pergi ke sana termasuk Bella." Keputusan bulat yang di buat oleh Tuan Hector. Belva tak bisa membantah apapun yang dikatakan Papa nya dia selalu menurut selama ini hanya mereka yang ada di samping nya.

***

Satu minggu kemudian . . .

Sedangkan di belahan bumi di seberang sana. Satya sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti rapat perebutan tender Mega proyek dua hari lagi.

"Jordi, apa materi presentasi besok sudah siap semua ?" Tanya Satya dengan wajah yang sangat serius. Dalam hal bekerja Satya tidak pernah main-main. Bagi nya kesalahan sedikit saja merupakan hal fatal. Waktu adalah uang bagi nya dan jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

"Sudah Tuan. Semua sudah beres kita tinggal datang dan mempresentasikan nya saja." Jawab Jordi dengan tegas.

"Apa kamu yakin untuk desain nya sudah kamu pilih yang terbaik ?"

"Sudah Tuan. Saya yakin tender ini kita yang akan memenangkan nya." Jordi benar-benar yakin dengan desain yang dipilih nya. Untuk semakin meyakinkan bos nya Jordi memperlihatkan desain bangunan yang akan digunakan besok.

Satya harus benar-benar memastikan semua nya, ini adalah Mega proyek dengan keuntungan yang sangat besar. "Oke. Bersiap untuk besok. Hari ini kita rapat kumpulan karyawan yang berkaitan dengan tender ini."

Jordi segera pergi, mengumpulkan bawahan nya untuk rapat di kantor sebelum mereka melakukan di kantor instansi pemerintah.

***

Satya dan Jordi sibuk mempersiapkan diri. Hal yang sama dilakukan oleh Belva dan keluarga nya sudah yang sedang bersiap untuk pergi ke bandara. Beberapa koper sudah masuk ke dalam mobil. Banyak nya koper membuat mereka harus diantar menggunakan dua mobil, satu untuk Belva dan keluarga lalu satu untuk koper mereka.

Tuan Hector juga di dampingi oleh asisten pribadi nya Roychi yang sering di panggil om oleh Belva. Mereka tentu melakukan perjalanan cukup jauh dan memakan waktu yang lama.

"Apa semua sudah siap ?" Tanya Tuan Hector pada Roichi. Mereka berdua tengah berdiri di samping mobil. Sedangkan para perempuan dan bocah-bocah masih berada di dalam rumah tengah membereskan hal-hal kecil.

"Sudah semua Tuan. Koper sudah masuk ke dalam mobil. Kita hanya tinggal menunggu Nyonya, Nona Vanthe dan anak-anak." Jawab Roichi.

"Baiklah kita tunggu sebentar pasti mereka sebentar lagi keluar." Ucap Tuan Hector yang masih berdiri di samping mobil. Keduanya lantas berbincang-bincang membahas persiapan mereka untuk mengikuti rapat tender.

Tak lama Nyonya Hector dan Belva keluar rumah bersama Bella dan duo Kay. Mereka keluar dengan diantar oleh para ART yang bekerja di rumah Tuan Hector. Berpamitan untuk pergi beberapa waktu ke Indonesia.

Di Bandara Charles de Gaulle keluarga Tuan Hector telah sampai, check in dan menunggu beberapa saat untuk penerbangan menuju ke Indonesia. Hampir 20 jam lama nya perjalanan yang mereka tempuh akibat penerbangan yang tertunda karena kendala cuaca. Kaila dan Kaili sangat senang menginjak kan kaki di negara kelahiran ibu nya.

Kaila gadis kecil itu terlihat riang sekali pada dasar nya bocah itu sangat ceria selalu mengekspresikan apa yang dia rasakan berbeda dengan Kaili yang terlihat dingin dan cuek saat berada di luar rumah.

"Sayang apa kalian senang ?" Tanya Nyonya Hector sembari menggandeng kedua lengan cucunya.

"Senang sekali Oma... Disini tidak dingin seperti di rumah. Kalau keluar rumah kita harus pakai jaket tebal." Ucap Kaila dengan riang, dia cerewet sekali jika sudah merasa senang. Kaili hanya menjawab dengan deheman dan anggukan saja sungguh menggemaskan bocah balita itu terlihat sok cool.

Kedatangan mereka sudah diinformasikan kepada para pekerja kediaman Tuan Hector. Sopir sudah siap menjemput di bandara begitu mereka mendarat.

Dalam perjalanan duo Kay tampak tertidur lelap, mungkin karena kelelahan dalam perjalanan. Sejak menginjakkan kaki di Jakarta, pikiran Belva tertuju pada Budhe nya. Bagaimana kabar keluarga satu-satunya itu setelah kepergian nya mereka sama sekali tidak pernah bertukar kabar. "Bagaimana kabar Budhe. Aku sangat merindukannya. Maafkan aku Budhe pasti kamu kecewa padaku." Batin Belva. Matanya sibuk memandang jalanan Jakarta yang sangat ramai dan padat.

Jakarta adalah kota terpadat di Indonesia dengan segara rutinitas nya yang ramai. Tak heran jika banyak sekali kendaraan yang tak pernah sepi melewati jalanan ibukota itu.

Sampai rumah besar milik Tuan Hector terlihat sepi karena memang hanya beberapa pembantu saja yang menempati nya untuk mengurus rumah itu.

Salah satu ART yang terlihat paling tua diantara yang lain menyambut kedatangan Tuan Hector dan keluarga.

"Selamat datang Tuan dan Nyonya." Kalimat yang seakan menjadi aba-aba untuk para ART yang lain untyk mereka menundukkan kepala sebagai rasa hormat pada majikan mereka.

"Terimakasih Bibi Tini." Ucap Nyonya Hector.

"Mari silahkan masuk semuanya." Bibi Tini dan yang lain bergerak memulai tugas mereka. Bibi Tini berjalan mengikuti majikan nya masuk ke dalam sedangkan yang lain membantu membawakan koper yang diturunkan dari mobil oleh sopir keluarga Tuan Hector.

"Nyonya, apa ada hal lain yang diperlukan ? Jika tidak ada saya akan membuatkan minuman untuk Nyonya dan keluarga." Bibi Marni berdiri tak jauh dari nyonya Hector. Siap siaga untuk membantu apa yang dibutuhkan oleh majikannya.

"Tidak ada Bi. Buatkan saja teh untuk kami orang dewasa. Anak-anak mungkin masih mengantuk." Ucap Nyonya Hector.

"Baik Nyonya." Bibi Tini segera pergi ke dapur setelah mendengar perintah Nyonya Hector.

"Kalian beristirahat lah terutama cucu-cucu Opa kalian harus tidur yang nyenyak. Besok Kaili ikut dengan Opa." Tuan Hector menjawil hidung mungil nan mancung milik Kaili. Mata bocah itu masih sayu karena mengantuk.

"Siap Opa.." Jempol kecil nya di acungkan untuk Opa tersayang nya. Tuan Hector terkekeh kecil melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Kaili seperti orang teler.

"Kaila boleh ikut ?" Tanya Kaila yang selalu antusias jika ada anggota keluarga nya pergi keluar. Mata ngantuk nya sudah lenyap saat mendengarkan besok akan ada acara bepergian. "No, kamu di rumah dengan Mami." Kalimat tegas keluar dari bibir Kaili untuk kembaran nya. Kaila langsung cemberut saat kakak kembarnya tidak mengijinkan nya ikut.

Belva tersenyum melihat kedua anak kembar nya. Gemas melihat wajah cemberut Kaila dengan bibir mengerucut seperti bebek.

"Sayang, besok Mami membutuhkan bantuan Kaila jadi biar Opa pergi dengan kakak nanti Kaila di rumah sama Mami. Oke ?" Ibu muda itu langsung menghibur jika besok dirinya sangat membutuhkan bantuan putri kecilnya.

"Apakah mendesain lagi ?" Tanya Kaila yang langsung bersemangat kembali, gadis kecil itu tahu bantuan apa yang ibu nya maksud.

"Hem.. iya seperti biasa sayang kita akan bermain warna besok. Jadi, sekarang Kaila dan Kaili istirahat yuk. Biar besok tubuh kalian lebih segar dan tidak terasa lelah lagi." Belva tersenyum, setiap kalimat yang diucapkan pada kedua buah hatinya selalu lembut. Tak sekalipun Belva menggunakan kekerasan, seujung kuku pun Belva tak pernah menyakiti anak-anak kesayangan nya.

***

Hari berganti rapat dengan instansi pemerintah dilakukan hari ini. Semua vendor sudah berkumpul. Hanya menunggu 2 perusahaan saja yang belum datang. Kedatangan Tuan Hector beserta Roichi dan Kaili bersamaan dengan Satya dan Jordi.

Kaili di gendong oleh Roichi, saat berjalan menuju ruang rapat mereka bertemu dengan Satya dan Jordi. Namun, rombong Tuan Hector tidak menaruh atensi pada kedua pria yang tak jauh dari mereka. Jordi, menatap Kaili kening nya mengernyit "Anak itu kenapa aura nya mirip sekali dengan si bos." Gumam Jordi dalam hati.

"Jordi, cepat sedikit apa yang kamu lakukan." Satya menoleh ke arah belakang. Jordi semakin memelankan langkah nya untuk melihat kedatangan Tuan Hector dan Roichi yang menggendong Kaili dari arah samping.

Saat menoleh ke belakang Satya mengernyitkan dahi dengan apa yang dilakukan oleh asisten nya. Hanya demi memandang ketiga orang yang berada tak jauh dari mereka. "Ck... Dia seperti manusia purba yang tak biasa melihat manusia lain dengan pakaian bagus." Gumam Satya dalam hati mencibir kelakuan asisten nya. Tapi satu yang membuat nya aneh anak kecil ikut dalam rapat Tender besar ini.

Tuan Hector, Roichi dan Kaili mereka memang menggunakan setelan jas yang sangat bagus dari model nya. Dan dipastikan harga nya sangat mahal.

"Jordi cepat. Atau ku pecat." Tegas Satya dengan tatapan tajam. Satya jengah melihat asisten nya seperti orang kuno yang sebegitu intens menatap ketiga orang yang tak mereka kenal. "Eeh... Iya bos iya cepat ini." Jordi kelabakan berjalan cepat mengimbangi langkah bos nya. Satu kata "pecat" yang terdengar membuat jordi tersadar atas kelakuannya yang aneh bagi Satya.

Satya tak memperhatikan Kaili dengan penuh karena hanya sekilas saja menatap bocah itu. Fokus nya menatap pada Jordi yang lambat dalam berjalan. Presdir Bala Corp itu ingin sekali segera sampai di ruang rapat karena waktu yang sudah mepet.

Tuan Hector dan rombongan hanya mengamati Satya dan Jordi. "Arogan sekali." Gumam Roichi lirih masih bisa di dengar oleh Tuan Hector dan Kaili. "Haha sudah ayo kita percepat jalan nya sudah hampir terlambat." Tuan Hector terkekeh kecil. Respon yang menunjukkan sikap tidak ingin berkomentar lebih untuk seorang yang tidak mereka kenal. Buang-buang waktu bergosip seperti ibu-ibu kompleks.

Kedua perwakilan perusahaan itu datang berderet. Satya dan Jordi terlebih dahulu baru di susul rombongan Tuan Hector. Banyak mata memperhatikan mereka ada yang berbisik kenapa Tuan Hector membawa anak kecil ada pula yang berbisik apa hubungan Tuan Hector dengan Satya karena anak kecil yang digendong Roichi mirip sekali dengan Satya. Pikiran mereka bertanya-tanya dan menebak-nebak bahkan ada beberapa yang mencocok-cocok an Satya dengan Kaili.

Rapat di mulai, presentasi desain bangunan untuk Mega proyek itu di mulai. Satu persatu dari setiap perusahaan yang hadir menjabarkan dan menjelaskan secara detail desain mereka.

Saat perusahaan Satya mendapatkan giliran presentasi semua hadirin yang mengikuti rapat bertepuk tangan, desain yang di berikan bagus dan memuaskan. Jordi dan Satya sangat yakin jika mereka akan memenangkan tender besar ini. Bala Corp tak pernah kalah dalam tender-tender besar selama ini.

Kini giliran perusahaan terakhir yang mempresentasikan materi mereka. Roichi mewakili Tuan Hector untuk menjelaskan secara rinci desain mereka bahkan mereka juga sedikit menjelaskan manajemen pelaksanaan bangunan dan ketahanan bangunan nya. Tuan Hector memangku bocah kecil yang menjadi bagian dari rapat tender ini tanpa disadari oleh banyak orang. Semua di presentasikan dengan sangat apik dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan penyelenggara tender.

Tepuk tangan menggema di dalam ruangan itu. Kaili bocah kecil tampan itu tersenyum puas mendengar riuh tepuk tangan. Mereka sangat kagum dengan desain yang di berikan begitu indah, bisa dibayangkan jika menggunakan desain itu maka seluruh staf dan bahkan orang-orang yang berkunjung dengan kepentingan mereka masing-masing akan merasa nyaman.

Saat tepuk tangan diberikan kepada Roichi, lelaki yang hampir seumuran dengan Satya itu duduk di samping Tuan Hector dan Kaili. Secara otomatis Satya bisa melihat wajah Kaili yang tersenyum menghadap wajah Tuan Hector.

Saat menatap wajah Kaili, ada perasaan yang tak biasa dirasakannya. Biasanya saat bertemu dengan orang baru Satya akan merasa cuek tapi kali ini seperti ada sesuatu yang seakan membuatnya pernah merasa bertemu dengan bocah itu.

Kelopak mata Satya sedikit menyipit. "Anak kecil itu kenapa aku seperti merasa de Javu ?" Satya bergumam dalam hati. Dia masih sibuk dengan pikirannya sendiri tanpa menyadari jika tepuk tangan riuh telah berhenti sejak tadi.

"Baik... Kita istirahat terlebih dahulu 2 jam lagi kita akan berkumpul kembali di tempat ini dan memutuskan siapa pemenang dari tender Mega proyek ini." Ucap kepala penyelenggara tender.

"Tuan... Ayo kita keluar." Jordi menepuk bahu Satya dengan tepukan kecil. Hal itu tentu membuat lamunan Satya buyar.

"Ah... Iya Jordi ?" Tanya Satya dengan wajah tegas nya.

"Kita mau makan dimana untuk istirahat siang ini Tuan ?" Tanya Jordi sambil berdiri dari kursi nya begitupun hal yang sama dilakukan oleh Satya.

"Kita ke restoran biasa saja." Jawab Satya sambil berjalan keluar dari ruang rapat.

Semua anggota rapat membubarkan diri dari ruangan rapat. Mereka pergi ke tempat tujuan masing-masing untuk beristirahat.

Satya dan Jordi pergi ke restoran untuk makan siang. Sedangkan Tuan Hector dan Roichi beserta Kaili menyempatkan untuk pulang ke rumah, mereka ingin menikmati makan siang bersama keluarga mereka.

"Kita pulang saja Roi... Vanthe dan Zeta pasti sudah memasak makan siang untuk kita. Tadi aku mengatakan jika akan makan siang di rumah." Ajak Tuan Hector. Zeta adalah nama asli dari Nyonya Hector.

"Baik Tuan. Mari Tuan muda gendong Opmu."

Kaili merentangkan tangan nya dengan senang hati menerima gendongan Roichi yang sering di panggil nya Opmu alias Opa muda.

Manusia dengan tiga generasi itu berjalan menuju mobil mereka. Hati mereka merasa riang setengah hari ini mereka lewati dengan lancar tanpa ada suatu kendala apapun hingga presentasi tender telah selesai mereka bawakan.

***

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Bagaimana pertemuan mereka ? Terasa biasa saja, mungkin belum sadar. Siapakah pemenang tender ? Yang terbaik terkadang tidak bisa menjadi pilihan pasti ada kurang dan lebih yang perlu di pertimbangkan. Simak terus kelanjutannya !!!

Terimakasih buat para reader setia.

Jangan lupa berikan Vote, Kritik, Saran dan Like nya.

Bagaimana dengan part ini bisa silahkan komen ya guys 🙏

Terpopuler

Comments

Imas Karmasih

Imas Karmasih

mampir thor

2023-03-06

0

ossy Novica

ossy Novica

Satya tak menyadari ada ikatan batin antara dia dengan Kaili

2022-09-28

1

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

si Satya pas nidurin Belva ap GK curiga gitu ,ada bekas bercak darah kah 🤔🤔🤔🤔 ko anteng GK ada curiga SMA sekali

2022-06-03

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Insiden
2 Bab 2. Hamil.
3 Bab 3. Pertahanan Hidup Belva
4 Bab 4. Kembali Ke Indonesia
5 Bab 5. Kemenangan Dari Kaili
6 Bab 6. Bersaing Dengan Bocah
7 Bab 7. Sketsa Kaila
8 Bab 8. Orang Misterius
9 Bab 9. Bertemu Budhe Rohimah
10 Bab 10. Rindu dan Haru
11 Bab 11. Bela Diri dan Bujuk Rayu Kaili
12 Bab 12. Kaila Merajuk, Grace Mengomel
13 Bab 13. Bertemu Dengannya
14 Bab 14. Siapa Perempuan Itu, Kenapa Bocah Itu
15 Bab 15. Pertengkaran Sonia dan Satya
16 Bab 16. Bertemu Budhe Rohimah Lagi
17 Bab 17. Ketahuan Alya
18 Bab 18. Dendam Lama Bersemi Kembali
19 Bab 19. Perjalanan Bisnis Satya
20 Bab 20. Ditanggung Budhe Rohimah
21 Bab 21. Kabar Duka
22 Bab 22. Penyelidikan Dimulai
23 Bab 23. Bertemu Alya 1
24 Bab 24. Bertemu Alya 2
25 Bab 25. Rencana Belva dan Keluarga Hector
26 Bab 26. Bertemu Satya Lagi
27 Bab 27. Tuan Hector Kembali Ke Paris
28 Bab 28. Tebakan Satya
29 Bab 29. Tatapan Kagum Satya
30 Bab 30. Tinggal Bersama Saudara Jauh
31 Bab 31. Mulai Merangkak
32 Bab 32. Goncangan Awal Bisnis
33 Bab 33. Perlombaan Bela Diri
34 Bab 34. Kesedihan Mami Dibayar Kaili
35 Bab 35. Kedatangan Nyonya Dimitri
36 Bab 36. Perintah Yang Memalukan Diri Sendiri
37 Bab 37. Tumbang
38 Bab 38. Anak Pengertian
39 Bab 39. Kedatangan Sonia
40 Bab 40. Seperti Perhatian Ayah
41 Bab 41. Alya Cari Gara-Gara
42 Bab 42. Pertemuan Belva Sonia
43 Bab 43. Fitnah Pelakor
44 Bab 44. Tidak Punya Ayah
45 Bab 45. Gadis Kecil
46 Bab 46. Boleh kah ?
47 Bab 47. Kemarahan Kaili
48 Bab 48. Menenangkan Diri
49 Bab 49. Semua Baik-baik Saja
50 Bab 50. Menegang
51 Bab 51. Dilirik Brand Terkenal
52 Bab 52. Tak Sengaja
53 Bab 53. Penasaran
54 Bab 54. Lelang
55 Bab 55. Musuh Dalam Selimut
56 Bab 56. Mode Iblis
57 Bab 57. Let's Play
58 Bab 58. Bukti Nyata
59 Bab 59. Kecelakaan
60 Bab 60. Fakta Baru Lagi
61 Bab 61. Kepanikan
62 Bab 62. Cerita Budhe Rohimah
63 Bab 63. Sadar
64 Bab 64. Panggilan Kesayangan
65 Bab 65. Berbagai Sabun
66 Bab 66. Memulai Karmanya
67 Bab 67. Penyakit Menular
68 Bab 68. Sudah Punya Papi
69 Bab 69. Cucu atau Anak
70 Bab 70. Tak Bisa Menahan
71 Bab 71. Papi Sungguhan
72 Bab 72. Mantan Anak
73 Bab 73. Kamar Baru
74 Bab 74. Pengakuan Satya
75 Bab 75. Kepulangan Kaila
76 Bab 76. Pingsan
77 Bab 77. Memasak Bersama
78 Bab 78. Ayam Kuah Kuning
79 Bab 79. Berbagi Ranjang & Selimut
80 Bab 80. Membangunkan Daddy
81 Bab 81. Potret Keluarga Harmonis
82 Bab 82. Mendidik Duo Kay
83 Bab 83. Tak Bersuami
84 Bab 84. Bermain Busa
85 Bab 85. Kejadian Lama
86 Bab 86. Membiasakan Diri
87 Bab 87. Apartemen
88 Bab 88. Demam
89 Bab 89. Skin To Skin
90 Bab 90. Morning Kiss
91 Bab 91. Ultimatum
92 Bab 92. Urat Kewarasan
93 Bab 93. Salep Anti Memar
94 Bab 94. Penolakan
95 Bab 95. Sibuk
96 Bab 96. Desas-desus
97 Bab 97. Private Room
98 Bab 98. Penjelasan
99 Bab 99. Istri Durhaka
100 Bab 100. Monster Berwajah Cantik
101 Bab 101. Sepakat
102 Bab 102. Mas
103 Bab 103. Lapar
104 Bab 104. Tunawisma
105 Bab 105. Gugup
106 Bab 106. Calon Mertua
107 Bab 107. Lampu Hijau
108 Bab 108. Mulai Bereaksi
109 Bab 109. Curiga
110 Bab 110. Persiapan Kejutan
111 Bab 111. Surprise 1
112 Bab 112. Surprise 2
113 Bab 113. Digrebeg
114 Bab 114. Istimewa Tapi Sederhana
115 Bab 115. Nyonya Baru
116 Bab 116. Kabur
117 Bab 117. Peperangan
118 Bab 118. Barang Langka
119 Bab 119. Muntah
120 Bab 120. Mulai Menderita
121 Bab 121. Menemukan Bantalan
122 Bab 122. Jentik-Jentik
123 Bab 123. Bibit Ancaman
124 Bab 124. Si Japus
125 Bab 125. Satu Saja Tidak Habis
126 Bab 126. Roda Itu Berputar
127 Bab 127. Wanita Santai
128 Bab 128. Alamat Puasa
129 Bab 129. Sarita
130 Bab 130. Kekhawatiran
131 Bab 131. Pertengkaran Pertama
132 Bab 132. Diduga Orang Ketiga
133 Bab 133. Sama-sama Salah Paham
134 Bab 134. Babak Baru
135 Bab 135. Tragedi Lantai Becek
136 Bab 136. Kejadian Sebenarnya
137 Bab 137. Permintaan Maaf
138 Bab 138. Sarita Lagi
139 Bab 139. Meluapkan Emosi
140 Bab 140. Keputusan Satya
141 Bab 141. Jebakan
142 Bab 142. Christina Diora
143 Bab 143. Tergantung Servis
144 Bab 144. Kabar Duka
145 Bab 145. Peristirahatan Terakhir
146 Bab 146. Kebesaran Hati
147 Bab 147. Di Atas Rata-Rata
148 Bab 148. Prestasi
149 Bab 149. Ulang Tahun
150 Bab 150. Semi Mudik
151 Bab 151. Menangis
152 Bab 152. Kejutan
153 Bab 153. Terpantau
154 Bab 154. Barang Antik
155 Bab 155. Keracunan.
156 Bab 156. Jangan-jangan
157 Bab 157. Dua Bulan
158 Bab 158. Menjadi Ayah Kembali
159 Bab 159. Ingin Bertemu
160 Bab 160. Kedatangan Roichi
161 Bab 161. Terapi Kejut
162 Bab 162. Bayi Malang
163 Bab 163. Lalai
164 Bab 164. Menyelamatkan Jasmine
165 Bab 165. Mabuk Udara
166 Bab 166. Rujak
167 Bab 167. Ayam Geprek
168 Bab 168. Ide Tak Sengaja
169 Bab 169. Detik-Detik Nasib Bayi Malang
170 Bab 170. Bujang Lapuk
171 Bab 171. Ular
172 Bab 172. Memasak Bersama
173 Bab 173. Menengok Adik Bayi
174 Bab 174. Dendam Pribadi
175 Bab 174. Lebih Bar-Bar
176 Bab 176. Urusan Lelaki
177 Bab 177. Penasaran
178 Bab 178. Surat Perjanjian
179 Bab 179. Ajisaka Alexi Balakosa
180 Bab 180. Ternyata Arsitek Andalan
181 Bab 181. Siwi
182 Bab 182. Banjir
183 Bab 183. Frustasi
184 Bab 184. Bandung
185 Bab 185. Rahasia
186 Bab 186. Welcome Home Baby As
187 Bab 187. Kereta Cepat
188 Bab 188. Mulai Tercium
189 Bab 189. Pemilik Sah
190 Bab 190. Malam Terakhir Di Bali
191 Bab 191. Perkenalan
192 Bab 192. Santai
193 Bab 193. Pemeriksaan
194 Bab 194. Penculikan
195 Bab 195. Rencana Barter
196 Bab 196. Awal Kebahagiaan Siwi
197 Bab 197. Syok
198 Bab 198. Kabar Panik
199 Bab 199. Keputusan Tuan Hector
200 Bab 200. Keputusan Mutlak
201 Bab 201. Mengamuk
202 Bab 202. Memantau
203 Bab 203. Adakah Harapan?
204 Bab 204. Belum Usai
205 Bab 205. Bertemu Istri
206 Bab 206. Flashback Part 1
207 Bab 207. Flashback Part 2
208 Bab 208. Terseret Semua
209 Bab 209. Cuek
210 Bab 210. Patah Tulang Ringan
211 Bab 211. Membandelnya Biang Rusuh
212 Bab 212. Alarm Emergency
213 Bab 213. Drama Persalinan
214 Bab 214. Keributan Bella Jordi
215 Bab 215. Balas Dendam Dimulai
216 Bab 216. Saus Yang Menempel
217 Bab 217. Kebahagiaan Siwi & Satya
218 Bab 218. Pewaris Utama
219 Bab 219. Selesai
Episodes

Updated 219 Episodes

1
Bab 1. Insiden
2
Bab 2. Hamil.
3
Bab 3. Pertahanan Hidup Belva
4
Bab 4. Kembali Ke Indonesia
5
Bab 5. Kemenangan Dari Kaili
6
Bab 6. Bersaing Dengan Bocah
7
Bab 7. Sketsa Kaila
8
Bab 8. Orang Misterius
9
Bab 9. Bertemu Budhe Rohimah
10
Bab 10. Rindu dan Haru
11
Bab 11. Bela Diri dan Bujuk Rayu Kaili
12
Bab 12. Kaila Merajuk, Grace Mengomel
13
Bab 13. Bertemu Dengannya
14
Bab 14. Siapa Perempuan Itu, Kenapa Bocah Itu
15
Bab 15. Pertengkaran Sonia dan Satya
16
Bab 16. Bertemu Budhe Rohimah Lagi
17
Bab 17. Ketahuan Alya
18
Bab 18. Dendam Lama Bersemi Kembali
19
Bab 19. Perjalanan Bisnis Satya
20
Bab 20. Ditanggung Budhe Rohimah
21
Bab 21. Kabar Duka
22
Bab 22. Penyelidikan Dimulai
23
Bab 23. Bertemu Alya 1
24
Bab 24. Bertemu Alya 2
25
Bab 25. Rencana Belva dan Keluarga Hector
26
Bab 26. Bertemu Satya Lagi
27
Bab 27. Tuan Hector Kembali Ke Paris
28
Bab 28. Tebakan Satya
29
Bab 29. Tatapan Kagum Satya
30
Bab 30. Tinggal Bersama Saudara Jauh
31
Bab 31. Mulai Merangkak
32
Bab 32. Goncangan Awal Bisnis
33
Bab 33. Perlombaan Bela Diri
34
Bab 34. Kesedihan Mami Dibayar Kaili
35
Bab 35. Kedatangan Nyonya Dimitri
36
Bab 36. Perintah Yang Memalukan Diri Sendiri
37
Bab 37. Tumbang
38
Bab 38. Anak Pengertian
39
Bab 39. Kedatangan Sonia
40
Bab 40. Seperti Perhatian Ayah
41
Bab 41. Alya Cari Gara-Gara
42
Bab 42. Pertemuan Belva Sonia
43
Bab 43. Fitnah Pelakor
44
Bab 44. Tidak Punya Ayah
45
Bab 45. Gadis Kecil
46
Bab 46. Boleh kah ?
47
Bab 47. Kemarahan Kaili
48
Bab 48. Menenangkan Diri
49
Bab 49. Semua Baik-baik Saja
50
Bab 50. Menegang
51
Bab 51. Dilirik Brand Terkenal
52
Bab 52. Tak Sengaja
53
Bab 53. Penasaran
54
Bab 54. Lelang
55
Bab 55. Musuh Dalam Selimut
56
Bab 56. Mode Iblis
57
Bab 57. Let's Play
58
Bab 58. Bukti Nyata
59
Bab 59. Kecelakaan
60
Bab 60. Fakta Baru Lagi
61
Bab 61. Kepanikan
62
Bab 62. Cerita Budhe Rohimah
63
Bab 63. Sadar
64
Bab 64. Panggilan Kesayangan
65
Bab 65. Berbagai Sabun
66
Bab 66. Memulai Karmanya
67
Bab 67. Penyakit Menular
68
Bab 68. Sudah Punya Papi
69
Bab 69. Cucu atau Anak
70
Bab 70. Tak Bisa Menahan
71
Bab 71. Papi Sungguhan
72
Bab 72. Mantan Anak
73
Bab 73. Kamar Baru
74
Bab 74. Pengakuan Satya
75
Bab 75. Kepulangan Kaila
76
Bab 76. Pingsan
77
Bab 77. Memasak Bersama
78
Bab 78. Ayam Kuah Kuning
79
Bab 79. Berbagi Ranjang & Selimut
80
Bab 80. Membangunkan Daddy
81
Bab 81. Potret Keluarga Harmonis
82
Bab 82. Mendidik Duo Kay
83
Bab 83. Tak Bersuami
84
Bab 84. Bermain Busa
85
Bab 85. Kejadian Lama
86
Bab 86. Membiasakan Diri
87
Bab 87. Apartemen
88
Bab 88. Demam
89
Bab 89. Skin To Skin
90
Bab 90. Morning Kiss
91
Bab 91. Ultimatum
92
Bab 92. Urat Kewarasan
93
Bab 93. Salep Anti Memar
94
Bab 94. Penolakan
95
Bab 95. Sibuk
96
Bab 96. Desas-desus
97
Bab 97. Private Room
98
Bab 98. Penjelasan
99
Bab 99. Istri Durhaka
100
Bab 100. Monster Berwajah Cantik
101
Bab 101. Sepakat
102
Bab 102. Mas
103
Bab 103. Lapar
104
Bab 104. Tunawisma
105
Bab 105. Gugup
106
Bab 106. Calon Mertua
107
Bab 107. Lampu Hijau
108
Bab 108. Mulai Bereaksi
109
Bab 109. Curiga
110
Bab 110. Persiapan Kejutan
111
Bab 111. Surprise 1
112
Bab 112. Surprise 2
113
Bab 113. Digrebeg
114
Bab 114. Istimewa Tapi Sederhana
115
Bab 115. Nyonya Baru
116
Bab 116. Kabur
117
Bab 117. Peperangan
118
Bab 118. Barang Langka
119
Bab 119. Muntah
120
Bab 120. Mulai Menderita
121
Bab 121. Menemukan Bantalan
122
Bab 122. Jentik-Jentik
123
Bab 123. Bibit Ancaman
124
Bab 124. Si Japus
125
Bab 125. Satu Saja Tidak Habis
126
Bab 126. Roda Itu Berputar
127
Bab 127. Wanita Santai
128
Bab 128. Alamat Puasa
129
Bab 129. Sarita
130
Bab 130. Kekhawatiran
131
Bab 131. Pertengkaran Pertama
132
Bab 132. Diduga Orang Ketiga
133
Bab 133. Sama-sama Salah Paham
134
Bab 134. Babak Baru
135
Bab 135. Tragedi Lantai Becek
136
Bab 136. Kejadian Sebenarnya
137
Bab 137. Permintaan Maaf
138
Bab 138. Sarita Lagi
139
Bab 139. Meluapkan Emosi
140
Bab 140. Keputusan Satya
141
Bab 141. Jebakan
142
Bab 142. Christina Diora
143
Bab 143. Tergantung Servis
144
Bab 144. Kabar Duka
145
Bab 145. Peristirahatan Terakhir
146
Bab 146. Kebesaran Hati
147
Bab 147. Di Atas Rata-Rata
148
Bab 148. Prestasi
149
Bab 149. Ulang Tahun
150
Bab 150. Semi Mudik
151
Bab 151. Menangis
152
Bab 152. Kejutan
153
Bab 153. Terpantau
154
Bab 154. Barang Antik
155
Bab 155. Keracunan.
156
Bab 156. Jangan-jangan
157
Bab 157. Dua Bulan
158
Bab 158. Menjadi Ayah Kembali
159
Bab 159. Ingin Bertemu
160
Bab 160. Kedatangan Roichi
161
Bab 161. Terapi Kejut
162
Bab 162. Bayi Malang
163
Bab 163. Lalai
164
Bab 164. Menyelamatkan Jasmine
165
Bab 165. Mabuk Udara
166
Bab 166. Rujak
167
Bab 167. Ayam Geprek
168
Bab 168. Ide Tak Sengaja
169
Bab 169. Detik-Detik Nasib Bayi Malang
170
Bab 170. Bujang Lapuk
171
Bab 171. Ular
172
Bab 172. Memasak Bersama
173
Bab 173. Menengok Adik Bayi
174
Bab 174. Dendam Pribadi
175
Bab 174. Lebih Bar-Bar
176
Bab 176. Urusan Lelaki
177
Bab 177. Penasaran
178
Bab 178. Surat Perjanjian
179
Bab 179. Ajisaka Alexi Balakosa
180
Bab 180. Ternyata Arsitek Andalan
181
Bab 181. Siwi
182
Bab 182. Banjir
183
Bab 183. Frustasi
184
Bab 184. Bandung
185
Bab 185. Rahasia
186
Bab 186. Welcome Home Baby As
187
Bab 187. Kereta Cepat
188
Bab 188. Mulai Tercium
189
Bab 189. Pemilik Sah
190
Bab 190. Malam Terakhir Di Bali
191
Bab 191. Perkenalan
192
Bab 192. Santai
193
Bab 193. Pemeriksaan
194
Bab 194. Penculikan
195
Bab 195. Rencana Barter
196
Bab 196. Awal Kebahagiaan Siwi
197
Bab 197. Syok
198
Bab 198. Kabar Panik
199
Bab 199. Keputusan Tuan Hector
200
Bab 200. Keputusan Mutlak
201
Bab 201. Mengamuk
202
Bab 202. Memantau
203
Bab 203. Adakah Harapan?
204
Bab 204. Belum Usai
205
Bab 205. Bertemu Istri
206
Bab 206. Flashback Part 1
207
Bab 207. Flashback Part 2
208
Bab 208. Terseret Semua
209
Bab 209. Cuek
210
Bab 210. Patah Tulang Ringan
211
Bab 211. Membandelnya Biang Rusuh
212
Bab 212. Alarm Emergency
213
Bab 213. Drama Persalinan
214
Bab 214. Keributan Bella Jordi
215
Bab 215. Balas Dendam Dimulai
216
Bab 216. Saus Yang Menempel
217
Bab 217. Kebahagiaan Siwi & Satya
218
Bab 218. Pewaris Utama
219
Bab 219. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!