Refa kini sudah berada di kamar perawatan, sedangkan Satria dan Ina berada di sisi ranjang Refa, agar mereka lebih dekat dengan sang putrinya.
Sementara Sisil dan Leo sedang duduk disofa, hati mereka sedikit lega meskipun Refa belum sadarkan diri.
" Sayang aku tadi pesankan makan untukmu dan yang lainnya, kamu harus makan yang banyak biar kuat merawat Refa " ucapnya Leo membujuk sang istri untuk makan
" Kamu benar Mas.. Mana makanan nya " tanya Sisil
" Sebentar lagi makanannya datang " jawabnya Leo sambil tersenyum
Tok... Tok... Tok...
" Biar Aku yang buka " ucap Leo pada sang istri langsung melangkah menuju pintu kamar tersebut.
" Atas nama Tuan Leo " ucap sang pengantar makanan
" Ia "
" Ini pesanan yang anda pesan beserta minumnya " ucapnya sang pengantar makanan
" Terima kasih, ini uangnya " ucap Leo
" Tuan tunggu " ucapnya
" Kenapa kurang " tanya Leo
" Bukan Tuan, tapi ini kelebihan " ucap Sang pengantar makanan
" Ambil kembaliannya untukmu " ucap Leo sambil tersenyum
" Alhamdulillah, terima kasih banyak Tuan... sekali lagi terima kasih " ucap Sang pengantar makanan langsung pergi dari sana
Leo langsung membawa makanan dan minumannya lalu menaruhnya di atas meja.
" Makanannya datang sayang " ucap Leo pada Sisil
" Ina satria makan dulu yu " ucap Sisil
" Ina tidak lapar Bunda "
" Satria belum laper bunda "
" Kasian juga mereka " batin Sisil
" Aku Suapin ya " ucap Leo
" Jangan mas, kaya anak kecil " ucap Sisil dengan wajah menahan malu
" Aam.mm...mmm " ucap Leo menyodorkan sendok yang berisi makanan lalu Sisil segera memakannya
" Enak " tanya Leo
" Enak sayang " ucap Sisil
Tiba-tiba Refa memangil-manggil satu nama yang membuat mereka kaget.
" Umi Rena.... umi... " ucap Refa
" Saat seperti ini ka Rena yang di cari oleh Refa.. rasanya hatiku sangat sakit " ucap Ina dalam hatinya
" Kamu yang sabar ya sayang " ucap Satria menenangkan sang istri
" Itu resiko jika kamu masih sibuk dengan pekerjaan mu " batin Satria
" Iya sayang " ucap Ina
" Sayang bangun nak, ini momih " ucap Ina meneteskan air matanya
" Refa Sayang ini ayah... bangun nak " ucap Satria
" Umi... Umi... Umi Rena " ucapnya tampak mengigau
" Sayang Bagun nak " ucap Sisil langsung menghampiri Refa
Refa perlahan membuka matanya, lalu ia bingung dengan keadaan sekitar karena ruangan itu tampak seperti bukan kamarnya
" Momih, ayah, Nenek, dimana umi " tanya Refa pada mereka
" Kamu tadi jatuh sayang, sekarang kamu sedang diobati " ucap Sisil
" Refa Mau sekolah Nenek " ucapnya
" Refa sayang, kamu istirahat ya " ucap Ina pada sang putrinya
" Ga mau, Refa mau pulang " ucapnya hendak bangun dari tempat tidur namun kepalanya masih sakit
" Aduh " ucap Refa
" Kamu kenapa sayang " tanya Satria
" Apanya yang sakit nak " ucap Ina tampak khawatir
" Kepala aku sakit dan pusing " ucapnya
Leo langsung memencet tombol emergency, dokter dan suster segera keruangan itu
" Makanya kamu istirahat nanti Nene akan menyuruh umi datang kesini " ucap Sisil
" Hore... Nene ga bohong kan " ucap Refa senang
" Kapan Nene bohong " ucap Sisil
" Makasih ya Nenek " ucap Refa sambil tersenyum
" Sekarang kamu istirahat ya sayang " ucap Ina menyelimuti sang putrinya.
" Baik Momih " ucap Refa mencoba memejamkan matanya
Ceklek,,
" Dok tadi anak saya mengeluh kepalanya sakit " ucap Ina
" Baik Nona kami akan segera memeriksanya " ucap sang dokter
" Suster tolong bantu saya " ucap Sang dokter
" Baik Dok "
Dokter segera memeriksa keadaan Refa sedangkan Ina dan Satria diharuskan menjauhi dokter dan pasien sebentar, karena dokter akan melakukan pemeriksaan.
Dokter segera mengecek luka dan kondisi keadaan Refa, namun tidak ada tanda-tanda infeksi atau darah tersumbat ditubuh Refa.
Sang dokter selesai memeriksa keadaan Refa segera menghampiri pihak keluarga yang sedang duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut.
" bagaimana Dok " tanya Ina langsung berdiri yang diikuti oleh sang suami dan kedua orangtuanya
" Alhamdulillah kondisinya semakin baik, lukanya pun tidak ada penyumbatan, Keadaanya akan berangsur-angsur membaik, nona dan Tuan tidak usah khawatir " ucap Sang dokter
" Alhamdulillah " ucap Mereka semua
" Pasien akan di rawat untuk beberapa hari agar kondisinya semakin pulih " ucap sang dokter
" Baik Dok " ucap mereka mulai merasa lega
" Kalau begitu kami permisi " ucap sang dokter pamit
" Baik Dok terimakasih " ucap Ina
Sementara itu Sisil langsung menghubungi Rena yang masih berada di Sekolah Paud bersama si kembar.
Tut... Tut... Tut...
" Halo bunda, assalamualaikum " ucap Rena
" Waalaikum salam Rena " ucap Sisil
" Bunda bagaimana keadaan Refa " tanya Rena dengan nada panik
" Alhamdulillah Refa sudah sadar, dan kondisinya baik " ucap Sisil sambil tersenyum
" Alhamdulillah, Rena senang dengernya " ucap Rena lega
" Rena sudah sadar tapi dia terus memanggil namamu terus " ucap Sisil
" Apa,, Nama Rena,, Bunda... maksudnya bagaimana... " ucap Rena
" Ia Refa memanggil namamu, Refa ingin bertemu denganmu.. bisa kamu kesini nanti setelah selesai sekolah si kembar " ucap Sisil
" Bisa bunda, nanti Rena Kesana tapi Rena Kesana membawa si kembar,, tidak apa-apa kan " ucap Rena
" Ia sayang, tidak apa-apa, Bunda tunggu ya " ucap Sisil
" Ia bunda, salam untuk semuanya,, assalamualaikum bunda " ucap Rena
" waalaikum salam nak " ucap Sisil langsung menutup teleponnya
Sisil segera duduk kembali dan melanjutkan makannya, sementara Refa kini tertidur kembali karena obat yang diberikan dokter mengharuskannya untuk banyak istirahat.
.
.
.
Bersambung....
Jangan Lupa dipencet tombol Like....Komen..... dan Vote ......
Biar saya lebih semangat nulisnya..
Saya ucapkan banyak-banyak Terima kasih pada kalian semua yang sudah mampir ke Novel Ku dan memberikan Like....Komen..... dan Vote ......
So... Ikuti terus kisahnya...
Jangan bosen-bosen ya .....
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua.... jangan lupa jaga kesehatan ya guyz
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Yuni Verro
nh nnti mey juga akan sadar
2023-03-19
0
Nur Lizza
lanjut thor
2021-08-13
0
syakirah saad
lanjut
2021-08-13
0