Tiga hari kemudian,
Refa sudah keluar dari rumah sakit, kini Ina juga sudah keluar dari pekerjaannya, ia ingin fokus menjaga anak-anaknya, kecelakaan yang Refa alami membuatnya sadar jika ia tidak mau kehilangan mereka.
Satria sangat senang dengan keputusan Ina, Sisil dan Leo pun mendukung hal itu. Sementara Mey-mey masih mau bekerja meskipun farel beberapa kali berbicara padanya.
Seperti biasanya Rena, Ina dan Mey-mey memasak bersama untuk meyiapkan makanan untuk anggota keluarga lainnya.
" Ka Rena aku sudah memutuskan untuk berhenti bekerja " ucap Ina sambil tersenyum
" Apa yang benar " ucapnya Rena sambil tersenyum
" Ia ka, aku mau fokus menjaga ketiga anakku, aku ga mau kejadian Refa terulang lagi " ucap Ina
" Lagian Refa jatuh juga bukan salah kamu, itu salah dia kenapa lari-lari " ucap Mey-mey
" Ga ada yang salah ko, semuanya sudah direncanakan Allah, ambil hikmahnya saja " ucap Rena
" Ka Rena benar " ucap Ina
" Kamu yakin Ina tidak mau bekerja lagi " ucap Mey-mey
" Ia ka, aku ga mau terjadi apa-apa pada anakku... " ucap Ina
" Nanti satria selingkuh.. banyak dokter muda-muda disana apalagi kalau satria ngurus dua rumah sakit " ucap Mey-mey mengompori Ina
" Astaga ka... masa ia Satria selingkuh, dia kan sayang banget sama ina " ucap Rena agar Ina tidak terpancing dan ribut
" Ku percaya sama satria ka " ucap Ina
" Kamu yakin, satria juga kan lelaki normal apalagi wanitanya lebih cantik darimu " ucap Mey-mey
" Ka Mey-mey cukup ya, aku bukan tipe pencemburu seperti kaka " ucap Ina kesal
" Aku hanya memberitahumu " ucap Mey-mey
" Aku lebih mengenal suamiku dibanding kamu " ucap Ina dengan wajah kesal
" Terserah " ucap Mey-mey kesal langsung pergi dari sana menuju kamarnya sedangkan Rena mencoba menenangkan Ina
" Ina sudah jangan didengar ya ucapan Ka Mey-mey " ucap Rena
" Ia ka, aku lebih kenal satria, aku yakin satria tidak begitu " ucap ina
" Kaka juga yakin satria tidak begitu " ucap Rena
" Ia ka "
Mereka Segera menuju kamar masing-masing untuk bersiap-siap sarapan bersama tak lupa juga mereka kekamar anak mereka untuk mempersiapkan mereka sekolah.
Reza dan Rezi sudah rapi dan siap untuk segera pergi ke sekolah mereka segera menuju ruang makan, dan memanggil sang pembantu disana.
" Bibik... " ucap Reza dan Rezi
" Ada apa sih kalian berisik sekali " ucap Lio menghampiri mereka
" Ia Tuan muda " ucap Sang bibik
" Tolong siapkan bekal untuk kami nasi untuk di bawa ke sekolah " ucap Reza
" Dan kecap " ucap Rezi
" Apa mau menambahkan lauk pauk yang lain " tanya sang bibi
"Tidak usah " ucap Reza dan Rezi
" Kalau Tuan muda Lio mau bibik bikinkan sama atau berbeda " tanya Sang bibi
" Aku mau mie goreng saja " ucap Lio
" Baik Tuan Muda, permisi bibi mau kedapur dulu " ucapnya
" Ok bi " ucap mereka sambil tersenyum
Datanglah Rafa dan Rifa sambil tersenyum
" Klian tidak menungguku di kamar " ucapnya Refa
" Hey Refa ngapain aku harus menunggumu di kamar " Ucapnya Reza
" Maksudnya nanti kita bareng keruang makan " ucap Rafa
" Yaelah, satu rumah ini " ucap Rezi
" Sudah-sudah jangan ribut, dengarkan aku kalian nanti mau ikut loba apa " tanya Lio
" Aku mau loba karung saja " ucap Rifa
" Ok siapa takut " ucap Rafa
" Aku juga berani melawan mu " ucap Reza
" Ayo kita buktikan siapa pemenangnya " ucap Rezi
" Aku setuju.. " ucap Lio sambil tersenyum
Datanglah Ina dan Refa mendengarkan ucapan mereka.
" Momih Refa mau ikutan lomba " ucapnya sambil tersenyum
" Sayang, kamu kan baru sembuh, sebaiknya jangan ikutan lomba ya " ucap Ina
" Tapi momih... " ucap Refa kesal
" Ia Refa jangan ikutan lomba nanti kamu sakit lagi " ucap Lio
" Betul tuh Refa, nanti kamu ke rumah sakit lagi " ucapnya Reza dan Rezi
" Pokonya kamu ga boleh ikutan lomba kamu duduk yang manis saja dan doakan aku menang " ucap Rafa
" Doakan aku juga ya " ucapnya Rifa
" Lia mau ikutan, boleh kan umi " ucapnya Lia menghampiri mereka bersama dengan Rena dan Ehan
" Boleh dong sayang " ucapnya Rena sambil tersenyum
" Umi Refa boleh ikutan lomba " ucap Refa
" Jangan dulu ya sayang, umi tidak mau kamu sakit lagi " ucapnya Rena
" Tapi Umi..m " ucap Refa sedih
" Refa sayang tidak sama Umi " tanya Rena
" Sayang umi " ucapnya
" Kalau Refa sayang umi, nurut ya sayang.. ini juga untuk kebaikan mu dan kita bersama " ucap Rena sambil tersenyum
" Baiklah umi " ucap Refa
" Umi kalau lega boleh ikutan " ucapnya langsung menghampiri Rena
" Boleh sayang " ucap Rena
" Hore " ucapnya senang
" Nanti kamu jatuh loh nak, sebaiknya kamu diam saja " ucap Farel menghampiri sang anak
" Tidak ayah, aku akan hati-hati ko " ucap Leya bersemangat
" Ngapain ikutan yang kaya begitu, toh hadiahnya cuma buku bukan emas atau uang puluhan juta " cibir Mey-mey
" Kamu .. " ucap Farel menatap tajam sang istri
" Farel kamu jangan ribut disini, ini tempat makan " ucap Sang Oma
" Ia Oma mafkan aku " ucap Farel segera duduk dikursi bersama dengan mereka
" Kamu harus tau Mey-mey bagi anak-anak ngikuti lomba itu bagus untuk tumbuh kembangnya bukan hanya hadiahnya " ucap Sis
" Bukan begitu maksudku " ucap Mey-mey merasa malu dengan Sisil
" Ka Mey-mey bermain lomba-lomba di hari kemerdekaan itu seru dan langka, hanya di lakukan setahun sekali.. " ucap Ina
.
.
.
Bersambung....
Jangan Lupa dipencet tombol Like....Komen..... dan Vote ......
Biar saya lebih semangat nulisnya..
Saya ucapkan banyak-banyak Terima kasih pada kalian semua yang sudah mampir ke Novel Ku dan memberikan Like....Komen..... dan Vote ......
So... Ikuti terus kisahnya...
Jangan bosen-bosen ya .....
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua.... jangan lupa jaga kesehatan ya guyz
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Yuni Verro
hadeh mey kok gitu
2023-03-19
0
Lies Yarlies
lanjutkan
2021-08-17
0
Indah Yuli
mey" kenapa jdi jutek bingit sich...... sebelum dpt fahrel hidup maey" gimana ....hati" nnt klau fahrel dh mrah bingung dech
2021-08-17
1