Episode 11

Sementara Rena pergi kesekolah paud bersama dengan sang suami dan ketujuh anak kembar itu.

Tampak mereka sedih mendengar saudaranya sedang sakit apalagi tadi mereka melihat Refa tergeletak dilantai dengan darah di wajahnya.

Ehan menggantikan posisi Leo menjadi supir bis mini tersebut, terlihat ke tujuh anak kembar itu tampak sedih sama halnya dengan Rena.

Bahkan sepanjang perjalanan mereka tidak banyak bergerak, mereka diam dan tampak memikirkan keadaan Refa.

Kini mereka sudah sampai di sekolah, Ehan membukakan pintu bis mini Tersebut, Rena pun menyuruh mereka untuk turun dari bis dengan tertib.

" Sudah sampai semuanya " ucap Ehan

" Oh sudah sampai " ucap mereka tidak menyadarinya

" Sebaiknya kita turun tapi ingat jangan berdesak-desakan, harus tertib ya.. " ucapnya Rena pada mereka

" Baik Umi " ucap Mereka serempak

Mereka segera turun yang diikuti oleh Rena dan Ehan.

" Sayang kenapa kamu masih disini " tanya Rena

" Aku ingin membantu mu menjaga mereka " ucapnya Ehan sambil tersenyum

" Kamu yakin sayang " tanya Rena

" Kenapa tidak " ucap Ehan

" Asik ayah Ehan mau nemenin kita " ucap Mereka senang

" Asal kalian jangan nakal ya " ucap Ehan sambil tersenyum

" Siap ayah " ucap Mereka

Mereka segera menuju kelasnya dan mulai pelajaran sedangkan Rena dan Ehan menunggu di luar.

Sang guru pun datang dan mulai memberikan pelajaran namun mereka terlebih dahulu mengerjakan PR nya yang kemarin ditugaskan sang guru.

" Ayo anak-anak kumpulan buku klaian " ucapnya sang guru

" Baik Bu " ucap Mereka bersemangat

Mereka satu persatu kedepan dan mengumpulkan bukunya di meja sang guru, setelah itu pelajaran pun dimulai.

Setelah satu jam pelajaran berlalu barulah semua anak disuruh untuk memakai baju oleh Raga, diberikan waktu lima belas menit untuk menggantinya bergiliran ke toilet.

" Ibu beri waktu lima belas menit ya untuk kalian memakai baju oleh Raga dan nanti kita kumpul di lapangan yang ada di depan ya " ucap Sang guru

" Baik Bu guru " ucapnya mereka

Sang guru pun pergi meninggalkan kelas, ketujuh anak kembar itu langsung menghampiri Rena sambil membawa baju olahraga.

" Umi " ucap Mereka

" Sekarang waktunya olah raga ya nak " ucap Rena sambil tersenyum

" Ia umi kita diberikan waktu lima belas menit untuk ganti baju " ucapnya Lia

" Baiklah kalau begitu par lelaki kalian ganti bajunya bersama ayah " ucap Ehan sambil tersenyum

" Lia sama Leya bagaimana " tanyanya

" Lia sama Leya sama Umi ya " ucap Rena

" Ok Umi " ucapnya Bersemangat

Ehan membawa kelima anak kembar itu kedalam toilet mereka bersama-sama mengganti bajunya yang di lihat oleh Ehan agar tidak salah menggunakan baju.

Sedangkan Rena sedang didalam toilet wanita, ia memakaikan baju pada Leya dan Lia.

Setelah selesai, barulah mereka berkumpul untuk berolahraga, mereka snagat bersemangat apalagi anak lelaki, mereka berharap bisa main bola bersama.

Sang guru pun menghampiri mereka karena mereka sudah memakai baju olah raga yang rapi.

" Siang anak-anak " Ucapnya Sang guru

" Siang bu " ucap Merek

" Mumpung masih pagi ya, kita berolahraga " Sang guru

" Hore... " ucapnya mereka

Sang guru langsung menyalakan lagu untuk memulainya

" Bu guru.. " ucapnya Reza

" Ia Reza ada apa " tanya Sang guru sambil tersenyum

" Ko ada musik aku maunya sepak bola.. " ucap Reza

" Ia betul Bu " ucap Lio

" Aku setuju " ucap Rafa dan Rifa

" Ih mending kita senam saja biar sehat " ucapnya Lia

" Ga mau " ucapnya Lio

" Kenapa Lio tidak mau " tanya sang guru

" Masa joget-joget begitu.. malu lah bu " jawabnya

" Ih bukan joged tapi senam " ucapnya Leya

" Sama aja kali " ucap Rezi

" Sudah kalian jangan ribu ya, untuk sekarang kita akan berilah raga senam dulu " ucapnya Sang guru membujuk siswanya

" Kalian semua harus ikutin gerakan ibu ya " ucap Sang guru

" Baik Bu guru " ucap Mereka

Lia dan Leya senang bisa senam sedangkan anak laki-laki merasa kesal dan malas apalagi mereka anggap itu joget-joget saja.

Sementara Rena dan Ehan tampak bahagia melihat anak-anak mereka tampak ceria meskipun Lio terlihat sedikit tidak senang.

" Mereka lucu ya Sayang " ucapnya Rena

" Ia, waktu begitu cepat ya, sebentar lagi mereka sekolah Sd " ucapnya Ehan

" Ia Sayang... " ucap Rena

" Terima kasih sudah menjaga mereka " ucap Ehan merangkul Rena

" Sudah menjadi tugasku Sayang " ucapnya Rena sambil tersenyum

" Terima kasih juga sudah menjaga anak Abang Farel dan juga ina " ucapnya Ehan

" Aku senang bisa menemani mereka dari bayi, karena dulu aku juga kurang perhatian dari Mamihku.. dia terlalu sibuk dengan kerjaannya hingga suatu saat mamih dan Abi pisah, dan Umi Rahmi lah yang selalu menjaga aku " ucap Rena dengan wajah sedihnya

" Kamu jangan sedih " ucap Ehan

" Aku tau rasanya kurang perhatian dan kasih sayang, apalagi seorang ibu.. aku ga mau orang lain merasakan hal itu " ucapnya Rena

" Ia sayang.. " ucap Ehan

" Kadang aku sedih jika anak-anak ka Mey-mey dan Ina lebih dekat denganku dari pada orang tuanya sendiri, aku takut mereka akan benci dan marah padaku " ucap Rena

" Ini semua bukan salahmu " ucapnya Ehan

" Kita kan ga pernah tau jika kita sewa baby sister apa dia baik atau jahat " ucap Rena

" Aku setuju soal itu, lagian kan kita satu rumah.. kita Saudara masa mereka berprasangka buruk padamu " ucapnya Ehan menenangkan sang istri

" Aku harap juga begitu sayang " ucap Rena

" Sudah ya jangan sedih lagi... ada aku disini.. nanti weekend kita liburan bersama Lia dan Lio " ucap Ehan

" Tapi kan Refa masih sakit " ucap Rena

" Benar juga ya, Minggu depan saja " ucapnya Ehan

" Aku setuju sayang " ucap Rena

Bersambung....

Jangan Lupa dipencet tombol Like....Komen..... dan Vote ......

Biar saya lebih semangat nulisnya..

Saya ucapkan banyak-banyak Terima kasih pada kalian semua yang sudah mampir ke Novel Ku dan memberikan Like....Komen..... dan Vote ......