Sementara Didalam mobil Farel tampak marah pada Sang istri yang sudah bersikap keterlaluan pada Rena.
" Mey-mey apa maksud kamu bilang seperti itu pada Rena " ucap Farel dengan wajah merah menahan amarahnya
" Untuk apa aku jagain anak-anak itu, toh mereka lebih nurut pada Rena di banding aku " ucap Mey-mey
" Setidaknya kamu peduli pada anakmu, darah daging mu... " ucap Farel sambil menyetir mereka bertengkar di dalam mobil
" Dimata keluargamu hanya Rena dan Rena yang baik, tapi aku.. selalu di pandang sebelah mata " ucap Mey-mey
" Mereka sayang sama kamu, Ga pernah membeda-bedakan siapapun.. camkan itu " ucap Farel
" Mereka selalu menyindir ku, apa salah aku.. " ucap Mey-mey sambil menangis
" Itu karena kamu sendiri salah, Aku ga pernah nyuruh kamu buat kerja, cukup kamu jagain anak kita aku sudah bahagia.. " ucap Farel membentak Mey-mey
" Ini semua karena Dona, dia selalu menghubungimu dan mencari celah untuk dekat denganmu " ucap Mey-mey
" Kamu lucu sekali, kita sudah menikah berapa lama, apa pernah aku sedikit pun dekat dengan wanita lain " ucap Farel
" Salah jika aku menjaga suamiku dari sang mantan yang selalu mengejar-ngejar nya setelah ia keluar dari penjara " ucap Mey-mey
" Kamu tidak percaya padaku " tanya Farel
" Aku mau turun sekarang juga " ucap Mey-mey pada sang suami agar menurunkannya ditengah jalan
" Aku ga mau " ucap Farel semakin melajukan mobilnya kencang
" Turunkan aku " ucap Mey-mey
" Aku tidak mau " bentak Farel
" Bahkan sekarang kamu sudah berani membentak Aku " ucap Mey-mey meneteskan air matanya
" Terserah kamu " ucapnya Farel kesal
" Aku mau turun " ucap Mey-mey namun tak didengar
" Kalau Kau tidak berhenti dan menurunkan ku sekarang juga maka aku akan lompat " ucap Mey-mey
" Silahkan saja karena Aku sudah mengunci semua pintu itu dengan otomatis " Ucapnya Farel sambil tersenyum licik
" Sial, aku harus tenang jangan marah-marah " batin Mey-mey
" Aku tau sifat mu bukan seperti ini, tapi kenapa kamu sekarang berubah " batin Farel
Kini mereka sudah sampai di kantor, Farel segera menarik tangan sang istri tanpa melihat karyawannya melihat dirinya dan Mey-mey
" Mas lepaskan " ucap Mey-mey sedikit kesakitan
" Kamu harus ikut aku sekarang juga " ucap Farel dengan raut wajah marah
" Belum pernah aku melihat Mas Farel begitu marah seperti ini " batin Mey-mey
" Dari pada kamu kabur dari hidupku, mungkin ini lebih baik " batin Farel
" Mas kita mau kemana.. " tanya Mey-mey
" Nanti juga kamu tahu " ucap Farel
" Mas aku mohon lepaskan " ucapnya Mey-mey
" Ayo ikut saja " ucap Farel
Farel membawa Mey-mey kedalam Ruangannya dan mengurungnya di ruangan rahasia yang berada di ruangan Farel.
" Aku lakukan ini semua untuk kebaikanmu " ucap Farel
Tok.... Tok... Tok...
" Farel buka pintunya... " ucap Mey-mey
" Farel.. tolong buka pintunya " ucap Mey-mey namun tak di dengar oleh Ferel
.
...****************...
.
Sementara di rumah sakit Refa sudah berada di ruangan UGD, Ina dan Satria terlihat cemas, Sisil dan Leo mencoba menenangkan Mereka.
" Ina sudah jangan menangis, lebih baik Kamu berdoa " ucap Sisil memeluk Ina
" Bunda aku takut terjadi sesuatu pada Refa " ucap Ina masih menangis
" Kenapa kamu lalai menjaga Refa " tanya Satria
" Maafkan aku sayang, Refa tiba-tiba berlari ingin segera ke bawah, aku tidak bisa menghentikannya " ucap Ina
" Sudah satria ini semua kecelakaan tidak usah saling menyalahkan " ucap Sisil
Tak lama kemudian sang dokter keluar dan menghampiri keluarga Refa.
" Apa kalian kelurga pasien yang bernama Refa " ucap Sang Dokter
" Saya Ibunya dok " ucap Ina
" Saya ayahnya dok " ucap Satria
" Pasien Refa kehilangan banyak darah, dia harus segera mendapatkan donor darah, berita buruknya di rumah sakit ini pasien untuk golongan darah Ab persediaannya sedang kosong, mohon untuk orang Tua Refa menghubungi PMI atau pihak keluarga yang darahnya sama dengan Pasien untuk mendonorkan darahnya untuk Refa " ucap sang dokter
" Ambil saja darah saya dok " ucap Ina
" Baik Nona, kita segera menuju ruangan pendonor, di temani suster " ucap Sang Dokter
" Mari silahkan Nona " ucap Suster
Ina segera keruangan pendonor ditemani Sisil sedangkan Leo dan Satria menunggu mereka di depan ruangan UGD.
" Satria.. " ucap Leo
" Ia ayah "
" Kamu jangan menyalahkan Ina jika anak-anak mu lebih menurut pada Rena di banding kalian " ucap Leo
" Kami tau Ayah kami terlalu sibuk pada Pekerjaan kami, tapi pekerjaan kami juga penting karena seorang dokter pekerjaan mulia, Kami mengobati pasien hingga sembuh " ucap Satria
" Pekerjaan kalian memang mulia tapi kalian pernah tau bagaimana perasaan anak-anak kalian, kalian jangan egois, ayah tidak melarang kamu bekerja, karena kamu memang wajibnya untuk bekerja tapi Ina.. dia tidak wajib untuk bekerja dia wajibnya untuk menjaga, mendidik dan membimbing anak-anak kalian " ucap Leo membuat Satria memikirkan semua omongan Leo
" Tapi ayah aku takut jika Aku melarang Ina, Ina akan marah padaku " ucap Satria
" Kamu bicara saja, jadikan kejadian ini sebagai alasan Ina sudah tidak boleh bekerja, jika Ina marah ayah akan membelamu " ucap Leo
" Yang dikatakan Ayah benar.. nanti aku harus bicara sama Ina " ucapnya
" Kamu luangkan waktu weekend mu untuk jalan-jalan bersama Anak-anak mu " ucap Leo
" Ia ayah, nanti aku akan atur semuanya, aku tak mau kejadian seperti itu terulang " ucap Satria
.
.
.
Bersambung....
Jangan Lupa dipencet tombol Like....Komen..... dan Vote ......
Biar saya lebih semangat nulisnya..
Saya ucapkan banyak-banyak Terima kasih pada kalian semua yang sudah mampir ke Novel Ku dan memberikan Like....Komen..... dan Vote ......
So... Ikuti terus kisahnya...
Jangan bosen-bosen ya .....
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua.... jangan lupa jaga kesehatan ya guyz
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Yuni Verro
mey suamimu gk akan lari jika kamu menyanyangi anakmu
2023-03-19
0
Nur Lizza
lanjut
2021-08-12
0
Reja Dihatiq
lanjut
2021-08-12
0