Berada di pusat kota Andreas seharusnya tak kebingungan mencari akses tempat tujuannya untuk bersenang-senang, lagi pula bahasa asing yang dikuasai cukup membuatnya mampu dan mudah untuk mencari apa yang dicari.
Namun hampir satu jam ia yang meninggalkan Darrel dan berganti tempat club untuk mencari kesenangannya, ia justru baru sadar akan sesuatu jika saat ini ia sama sekali tak membawa sepeser pun uang.
Sial... Andreas mengumpat dalam hati, yang tadinya sok-sok an meninggalkan Darrel padahal dari awal sebelum mereka berdua pergi, ia lah yang ingin bergantung pada bosnya itu.
Andreas dengan terpaksa membatalkan pesanannya karena saat mencoba menghubungi Darrel panggilannya tidak kunjung diangkat.
Dengan menginggalkan club kini Andreas berjalan kaki menyusuri trotoar. Ia terus saja mengumpat dan satu-satunya pilihan adalah ia kembali ke hotel tempatnya menginap.
Namun ada yang kali ini membuat perhatiannya teralih oleh suara berisik klakson mobil, matanya mengarah pada sumber suara. Dan ia mendapati ada seorang perempuan yang tersungkur di jalanan tanpa ada yang menolong.
Rasanya ia ingin tak terlihat masalah di negara orang apalagi sudah banyak berita jika ada tindak kriminal atau kecelakaan, orang yang menjadi saksi mata akan kena imbasnya dengan rentetan perkara sidang, beda di negara tempat asal Andreas jika melihat korban yang tak berdaya akan berbondong-bondong menolong.
Saat Andreas hendak memutar langkah dan memilih mengabaikan, hatinya nuraninya terasa begitu amat berat. Hatinya yang kini kesal membuatnya berbalik arah dan bergegas menolong. Tanpa berbicara apa-apa kini tangan Andreas mengangkat tubuh yang tidak berdaya untuk bangkit itu.
Ketika Andreas telah di tepian jalan dan menurunkan berat beban yang digendongnya, ia justru tersentak saat pandangannya bertemu dengan wanita yang ditolongnya.
"Grey. Apa yang kamu lakukan di sekitaran sini? Kemana saja kamu selama ini?" ucap Andreas cepat mengamati wajah Grey. Ya, meski wajah di hadapannya polos tak seperti Grey yang dikenakannya dulu yang selalu memakai riasan tebal, tapi ia sangat yakin kalau apa yang dilihatnya adalah Grey.
"Apa kita saling kenal?"
Tak salah, batin Andreas yang mana kali ini tanngapan itu teralih sebab terdengar suara patahan tongkatnya yang tergilas ban mobil.
"Tongkatku, mobil itu melindasnya."
Pandangan Andreas mengikuti kata-kata itu. Andreas terdiam, ia melihat tongkat yang sudah remuk lalu matanya beralih pada kaki di depannya.
"Apa yang sudah terjadi selama setahun belakangan ini? Apa karena kakimu yang sakit kamu meninggalkan Darrel?" kata Andreas yang khawatir dan refleks memegang kaki yang masih berselonjor di lantai aspal.
Namun Grey cepat menepis. "Maaf tapi apa kita saling kenal?" ucapnya hati-hati.
"Grey, ini aku Andreas. Bagaimana mungkin aku tak mengenalku, jangan bercanda. Ayo, Darrel sudah mencarimu. Dia akan bahagia dengan kamu yang sudah kutemukan," ucap Andreas menarik lengan Grey.
"Tapi maaf sekali lagi, kita tidak saling kenal. Terimakasih atas bantuannya ya," kata Grey yang berusaha bangkit namun kesusahan.
Pikiran Andreas berperang, sangat yakin bahwa orang yang di hadapannya lah yang selama selalu dicari.
"Permisi, maaf sekali lagi aku merepotkanmu. Boleh minta tolong angkat aku untuk berdiri dan menuju taksi itu," kata Grey yang mana memecah lamunan Andreas.
"Ya... ya ya. Bisa," sahut Andreas yang kini malah mengangkat badan Grey untuk digendong.
Tapi dengan cepat Grey menolak. "Tidak usah, cukup papah aku saja," kata Grey yang memang masih merasakan sakit di kakinya akibat terjatuh tadi.
Setelah mendapatkan taksi dan Grey yang sudah duduk di kursi jok belakang hendak berpamit serta berterimakasih pada Andreas justru kini dikejutkan oleh pria itu yang malah mengambil duduk di sampingnya.
"Maaf kenapa kamu naik ke taksi ini?" ucap Grey terkejut menatap Andreas yang malah menutup pintu.
Andreas menanggapi dengan senyum singkat lantas berujar, "Aku lupa bawa uang. Aku menumpang taksimu "
"Tapi apa kita searah?" protes Grey.
"Anggap tumpangan ini ucapan terimakasihmu."
Grey tak lagi memberikan protes lantas ia pun memberi perintah pada sang supir taksi agar memulai perjalanan.
Namun di tengah mobil yang berjalan Andreas masih berfikir keras dan sejenak curi pandang mengamati orang yang duduk di sampingnya lalu tiba-tiba ada satu ide terlintas dalam benaknya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Bunda Aish
apa yang akan terjadi...
2023-09-27
0
SweetMuffin SM
itulah klo ada yang hubungi handphone berkali2 angkat darrel pasti penting tuh
2023-02-04
0
SweetMuffin SM
duh klo Darrel ditelpon pasti gak diangkat
2022-01-15
0