Grey mengendap memasuki apartemen tempat tinggalnya. Waktu telah menunjukkan pagi buta dan ia tak ingin kepulangannya diketahui oleh orang lain yang tinggal bersamanya, Lisa.
Begitu ia berhasil masuk ke kamar, ia lantas mengunci pintu. Meletakkan tasnya begitu saja kemudian merebahkan badannya menyamakan diri di atas kasur.
Sambil memejamkan mata, ia merasai hari yang dilewatinya begitu melelahkan.
Ia yang seharusnya hanya mencari udara segar untuk melepas penat justru harus bertemu dengan orang-orang aneh. Lalu tiba-tiba kelopak matanya spontan terbuka, ia memiliki masalah lain karena tongkat kruknya patah.
Ia yakin, sudah pasti esok Reyno akan mencercanya dengan banyaknya pertanyaan.
Grey mendesah, pun kesal dengan dirinya sendiri yang menyayangkan tindakannya tadi yang mengapa harus keluar rumah.
***
Pagi tiba, Grey bangun sesaat setelah ada yang mengguncang bahunya. Matanya mengerjap dan terkejut mendapati sudah ada Reyno yang duduk di sisi ranjang seraya menyunggingkan senyum untuknya.
"Kamu kecapekan? Atau sedang sakit?" ucap Reyno yang mengangsurkan tangan untuk memeriksa kening Grey.
Tapi Grey buru-buru merubah posisinya yang dari semula berbaring kini ia mencoba beranjak untuk mendudukkan diri. Kepalanya sedikit pening dan ia menoleh ketika punggung tangan Reyno telah menyentuh kening dan berangsur mengelus pipinya.
"Aku tak kenapa-kenapa, mungkin karena terlambat bangun," ucap Grey yang merasa kurang nyaman dengan perlakuan Reyno. Apalagi lelaki itu tiba-tiba muncul di dalam kamarnya.
"Kamu kapan sampai?"
Grey dan Reyno serempak menoleh ke arah pintu, telah ada Lisa disana. Seperti biasa wanita itu berbicara atau bertanya dengan tampang tanpa ekspresi.
Dulu Grey sempat merasa heran dengan sikap Lisa, namun seiring berjalannya waktu dan keterbiasaannya yang menjalani hidup bersama wanita yang ditugaskan Reyno untuk menemaninya selama tinggal di Jepang, Grey jadi maklum dan menganggap jika wanita yang kini masih berdiri di ambang pintu itu memiliki bawaan sikap dingin.
"Barusan, hari ini aku ada janji dengan Rena. Jadi aku menjemputnya," jelas Reyno pada Lisa lalu kembali menatap ke arah Grey.
"Aku akan siapkan makanan. Kalian makan lah lebih dulu sebelum pergi," sahut Lisa yang langsung berbalik.
"Tidak perlu, aku dan Rena akan makan di luar."
Seketika langkah Lisa terhenti namun tak kunjung membalikkan badan. Grey tahu akan hal itu, ia lantas segera berucap, "Aku akan sarapan di rumah."
Bukan tanpa alasan Grey berkata demikian, sebab ia jelas tak enak hati dengan Lisa yang memang setiap pagi selalu menyempatkan diri memasak makanan untuknya.
Reyno menaikkan alis berprotes, "Itu terlalu lama sayang. Bahkan kamu belum mandi kalau kita harus makan di rumah"
Grey serta merta terkejut dengan kata-kata Reyno, perlakuan dan sikap Reyno dirasanya amat berlebihan. Begitu pun kini ia mendapati Lisa yang berbalik badan kaku menatap tanpa ekspresi padanya.
Senyum Reyno tersungging yang langsung merangkul Grey. "Aku dan Rena telah meresmikan hubungan. Kami berpacaran," ucap Reyno memberitahukan kabar dengan senyum mengembang lalu mengecup puncak kepala Grey.
Diperlakukan demikian Grey jadi merasa tak enak, apalagi di depannya ada Lisa. "Hentikan Rey, bahkan aku belum mandi," kata Grey berusaha menghindar.
Namun Reyno seperti tak menghiraukan malah mendekap lebih erat sambil menyurukkan kepala untuk mencium pipi Grey yang berusaha meronta sambil mendorong dadanya agar menjauh.
"Selamat untuk hubungan kalian berdua," ucap Lisa dingin lalu berbalik melangkah pergi dari tempat berdirinya.
Reyno dan Grey pun sama-sama menoleh, lantas kini Reyno mengalah sambil mengusap puncak kepala Grey. "Segeralah mandi dan bersiap. Aku menunggumu," ucapnya lalu beranjak bangkit berdiri dari ranjang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Bunda Aish
apa Lisa ada hmm.... mungkin ya sama Rey?
2023-09-27
0
SweetMuffin SM
hati2 dengan lisa
2023-02-04
0
SweetMuffin SM
semoga Lisa gak jahat
2022-01-15
0