Dan situasi ini lah yang Grey takutkan. Perhatian yang diterimanya dari Reyno diakuinya telah berlebihan. Lelaki di hadapannya tak pernah absen jika tak sedang ada jam kelas dan bahkan selalu menyempatkan untuk menemaninya check up ke Rumah sakit, padahal dipikir-pikir Lisa saja harusnya sudah cukup yang pergi menemaninya.
Kini Grey justru kesulitan menyikapi dengan kenyataan yang mana Reyno memiliki perasaan terhadapnya. Diakuinya Reyno memang baik, bahkan sangat baik hingga Grey sendirinya yang kadang salah tingkah untuk menyikapi.
"Rasanya salah Rey kalau kamu jatuh cinta terhadapku."
"Apa yang salah Ren? Aku yang merasakannya, jantungku berdebar tidak karuan ketika aku berhadapan denganmu. Seperti yang saat ini kurasakan," ujar Reyno menarik tangan Grey untuk ditempelkan di dadanya.
Grey terkejut, ia yang terlambat merespon tangannya justru telah menapak dan merasakan debaran di dada Reyno.
"Aku gak mengada-ada, aku mencintaimu Ren. Entah sejak kapan aku punya perasaan ini, yang jelas aku sendiri tidak tahu. Tapi kamu lah yang selalu di pikiranku, dimana pun dan kapanpun bahkan hingga detik ini meski pun sudah bertemu rasanya aku tetap merindukanmu."
Grey berusaha menarik tangannya, namun mustahil Reyno menggenggamnya begitu erat.
"Ren, tatap mataku," ujar Reyno menyentuh pipi Grey, membimbingnya agar mau menatap ke arahnya. "Awalnya aku mengajakmu ikut denganmu agar kamu sembuh. Sebagaimana aku yang memberimu nama Rena, aku juga awalnya bersikap selayaknya kita adalah sepupu. Tapi semakin waktu berlalu, aku sungguh tak bisa memungkiri perasaan yang menggerus di hatiku... bahwa sejatinya aku memiliki harapan lebih, memberi perhatian untukmu bukan lahiy selayaknya antar sepupu namun sebagai pria yang mencintaimu."
Ucapan Reyno pun terhenti dengan pandangannya yang kian tertunduk, sorot matanya yang redup kini tertuju pada satu titik, bibir Grey yang terpoles lipstik tipis. Debar di jantungnya yang kian bertalu seakan mengusiknya untuk meledakkan diri. Ia semakin kepayahan menahan gejolak dalam dirinya dan untuk meredamkannya ia lantas mencoba memberanikan diri, pelan namun pasti wajahnya ia majukan dan detik berikutnya bibirnya menangkap bibir indah wanita pujaannya.
Sementara Grey hanya terdiam, tak memberi respon apapun. Tubuhnya terpaku dengan mata yang tak berkedip sedikit pun, hingga tak berselang Reyno menarik diri sambil lekat menatapnya.
"Ren, aku tak bermaksud. Aku hanya mengikuti naluriku," ujar Reyno yang menarik tangan Grey untuk digenggam erat.
"Kalau kamu tak terima, kamu bisa menghukumku Ren," kata Reyno mengarahkan tangan Grey ke pipinya dan menggerakkan tangan Grey untuk menamparinya.
Jelas dengan tindakan Reyno yang menginvasinya, Grey tak terima. Grey berusaha kuat menghentikan tindakan Reyno dengan menepis sekuat tenaga.
"Aku salah Ren, maaf aku sudah lancang kepadamu. Aku betul-betul merasa bersalah, kamu bebas menghukumku," ujar Reyno dengan rasa bersalah dan terus mengarahkan tangan Grey memukul pada pipinya.
"Sudah hentikan Rey, gak seharusnya kamu lakukan ini. Bukan hanya kamu nyakitin diri sendiri, tapi tanganku sakit Rey."
Reyno tak memperdulikan ucapan Grey, hingga tanpa sadar membuat wanita itu kini hilang kendali dan meneriaki nama Rey dengan nada emosi. "Rey, hentikan!"
Namun tak cukup sampai disitu, ketika Reyno menghentikan tindakannya justru kini lelaki itu berlutut di hadapan Grey hingga membuat wanita itu terbelalak.
"Aku akan berhenti, asal kamu bisa maafin aku."
Rasa bersalah mendadak menghantam diri Grey, semua kebaikan Reyno tiba-tiba muncul di benaknya lalu apa iya Grey bisa menyalahkan perasaan fitrah yang ditujukan untuknya?
"Apa yang bisa kusalahkan Rey, perasaan yang kamu miliki itu naluri..."
"Jadi kamu tak keberatan Ren, kalau aku tetap mencintaimu?" Kata Reyno memotong kata-kata Grey yang belum selesai.
Grey seperti kehabisan kata ketika manik matanya terperangkap pada tatapan Reyno yang menatapnya penuh harap. Belum Grey membuka mulutnya untuk bersuara justru kali ini Reyno lah yang membuat keputusan sepihak sambil bangkit mendekap erat tubuh Grey yang masih terdiam. "Kita mulai lagi ya hubungan baru ini, yang mana tak ada lagi hubungan antar sepupu. Tapi aku sekarang sudah bebas merealisasikan perasaanku," kata Reyno berbisik.
"Aku mencintaimu, Ren," Kata Reyno menarik diri lalu menangkup wajah Grey guna mengecup kening untuk yang pertama kali.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
SweetMuffin SM
gak ada rasa untuk mu rey
2023-02-04
0
SweetMuffin SM
penasaran Ama visualnya kak Ar...
2022-01-15
0
☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ
waduh...Rey ini tipe pengeyelan yah😁
2021-12-01
0