Reyno berdehem, sesaat memasuki ruang perawatan tempat Grey berada. Lelaki itu kini mendekat dan tersenyum ke arah Grey yang menoleh ke arahnya.
"Tak usah bangun, berbaringlah," ucap Reyno mencegah Grey saat kesulitan menggerakkan anggota badannya.
Ia sudah tahu keadaan Grey, karena sebelum tiba disini ia terlebih dahulu menemui pihak dokter. Rasa bersalah menghantamnya saat tahu bila wanita di hadapannya tak mengingat apa pun usai kejadian kecelakaan yang terjadi beberapa hari lalu dan wanita itu juga dinyatakan lumpuh sementara waktu karena cidera di kakinya.
"Apa aku mengenalmu?"
Di dalam mulutnya lidah Reyno serasa terpuntir, ia kesulitan untuk menjawab.
"Aku tak ingat dengan apa yang terjadi. Tiba-tiba aku bangun dan merasakan sakit di kepala dan sekujur badanku, dan lebih parahnya aku tak ingat siapa aku. Aku masih berusaha mengingat-ingatnya tapi semakin kucoba kepalaku justru semakin sakit."
"Kamu sempat tak sadarkan diri lebih dari tiga hari setelah mengalami kecelakaan. Istirahatlah dulu, jangan memaksakan untuk mengingat apa pun."
"Tapi, kamu kenapa ada disini? Apa kamu benar mengenalku? Dan lukamu?" tanya Grey ingin tahu dan memperhatikan kondisi Reyno yang juga dipenuhi luka memar di sekitaran wajah juga berjalan dengan kaki pincang.
Dan dengan berat hati Reyno mengangguk, ia hanya tak ingin bila keadaannya lebih buruk. Atau wanita di hadapannya marah setelah tahu karenanya wanita itu jadi seperti sekarang.
"Kita kemarin mengalami kecelakaan saat bersama," ucap Reyno yang seakan ingin menggigit lidahnya sebab kebohongan yang disampaikannya.
"Syukurlah kalau kamu mengenalku," sahut Grey yang menarik sudut bibirnya tersenyum. "Lalu kemana keluargaku, kenapa tak ada satupun dari mereka yang datang?"
Reyno kesulitan untuk menarik napas, kebohongan satu yang diciptakan nyatanya masih menuntut jawaban lainnya. Bila terlanjur begini, ia tak bisa lagi berbuat banyak selain...
Belum mengeluarkan suara kali ini terdengar ketukan pintu, dan Lucas asisten Ayahnya berucap permisi untuk masuk. Berfikir saat ini adalah kesempatan yang bagus, Reyno pun segera mengalihkan pembicaraan dan memilih berpamit sejenak.
"Istirahat lah, aku ada urusan sebentar. Nanti aku akan berkunjung lagi," ucap Reyno yang bergegas berbalik badan tak memperdulikan Grey yang menanggapinya.
Reyno memberi kode kepada Lucas agar mengikutinya keluar dari ruang perawatan.
"Informasi apa yang sudah kamu dapatkan dari identitas wanita itu?" tanya Reyno yang kali ini sudah tak sabaran.
"Dari kartu identitas yang ditinggalkan di dalam mobil wanita itu, dia bernama Greysia. Dan informasi yang saya dapat lainnya orangtuanya telah meninggal, menurut kartu identitas tempat tinggal asalnya bukan di kota ini."
"Apa itu artinya dia sudah tak memiliki keluarga? Lalu dalam beberapa hari belakangan ini apa ada informasi yang mencari keberadaan orang hilang?"
Lucas menggeleng. "Menurut informasi yang saya lacak, wanita itu masih memiliki saudara laki-laki yang masih bersekolah."
Reyno berfikir keras. Wanita itu masih butuh perawatan lebih dan dalam minggu ke depan aku harus sudah kembali ke Jepang. Mustahil Ayah akan mengurusnya hingga wanita itu benar-benar sembuh.
"Pastikan kamu hapus bukti kecelakaan itu. Sembunyikan identitas aslinya, dan kamu urus identitas baru untuknya. Pakai nama Renata, aku yang akan menjaminnya sendiri hingga ia sembuh dan bisa mengingat kembali siapa dirinya."
"Tapi Tuan..."
"Lakukan sesuai perintahku, aku tak butuh bantahan," tegas Reyno yang kembali melangkah masuk ke ruang dimana Grey berada.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Bunda Aish
aku ketinggalan baca novel²mu thor..... cerita mu itu keren, bervariasi, mengharu biru.....tapi entah kenapa kok sepi...
2023-09-27
0
SweetMuffin SM
di bawalah grey ke jepang terus apa kabar dengan darrel
2023-02-04
0
SweetMuffin SM
Darrell masih mencari...baru terasa klo grey gak ada
2022-01-15
0