Sepanjang malam Grey resah, matanya sulit terpejam dengan kepala yang dipenuhi kejadian beberapa jam lalu. Sambil berbaring miring kini Grey mengusap bibirnya, hal yang sempat ia duga jika Reyno memiliki perasaan untuknya nyatanya benar-benar ada.
Grey mendesah panjang mencoba memejamkan mata tapi masih saja sulit, matanya tetap terjaga padahal jam di dinding sudah menunjukkan lebih dari pukul sebelas dini hari.
Lantas ia pun memilih untuk beranjak dan mengambil jaketnya. Sambil berjalan mengendap agar tak ketahuan Lisa, ia pun mengendap keluar dari apartement.
Kebetulan ia tinggal di lingkungan yang lumayan padat penduduk masih di pusat kota dan di jam yang bisa dibilang cukup larut ini di negara tempat sekarang ia tinggal masih bisa terbilang cukup ramai. Bahkan transportasi seperti KRL tetap beroperasi dan tak jarang ia berpapasan dengan para pekerja yang baru pulang dari aktifitasnya.
Grey berjalan menyusuri trotoar dan tak mudah karena ia mengandalkan tongkatnya, sesekali ia yang merasakan linu di kakinya meringis menahan sakit. Ketika Grey mengamati tempat dimana ia berdiri disadarinya kalau ia telah berjalan jauh.
"Pantas saja..." gumam Grey lalu hilang keseimbangan sebab tongkatnya tersenggol dari belakang.
Grey terpekik dan tubuhnya jatuh, sedangkan orang menyenggolnya hanya meminta maaf lalu pergi begitu saja.
Grey menyadari jika ia salah karena baru saja berhenti mendadak. Ia tak mempermasalahkan hal itu lalu mencoba bangkit berdiri tanpa bantuan dari siapa pun. Karena juga dipikirnya malam telah larut, Grey memutuskan untuk pulang saja namun kali ini ia tak akan melanjutkan jalannya dengan berjalan kaki melainkan mencari taksi.
Grey memutar pandangannya dan menemukan ada mobil taksi yang terparkir di seberang jalan, jarak yang lumayan jauh tak mungkinkannya berteriak memanggil taksi itu untuk datang. Grey pun kini berusaha mendatangi berjalan menuju arah zebra cross.
Lampu petunjuk pejalan kaki yang masih menyala hijau kini membuatnya bergegas mengambil langkah bersamaan dengan pejalan kaki yang mendahului langkahnya. Entah langkahnya yang lambat atau lampu hijau yang sudah menyala lama kini berangsur cepat berganti, yang artinya kendaraan sudah bersiap kembali untuk melaju. Sementara Grey yang kurang sedikit lagi sampai ke tepi kini tersentak kaget akibat dari klakson mobil yang begitu tak sabaran memperingatinya.
Grey jadi terburu-buru dan langkah yang tak bisa cepat itu justru mengakibatkannya kembali terjatuh dan tersungkur. Sakitnya yang juga tak bisa ditahan kali ini tak bisa membuatnya untuk bangkit sendiri.
Cukup lama ia berdiam pada posisi yang seperti tadi sebelum ada dua lengan orang yang berbaik lagi mau menolongnya. Grey diangkat hingga sampai pada tepi jalan, dan ketika Grey hendak di turunkan kini ia mencoba mengangkat pandangan untuk menatap orang yang telah sudi menolongnya.
Mata Grey kali ini bersitatap dengan orang di hadapannya, belum ia mengeluarkan sepatah kata untuk berujar terimakasih justru dirinya tersentak oleh tatapan juga ucapan terkejut dari orang di hadapannya.
"Grey. Apa yang kamu lakukan di sekitaran sini? Kemana saja kamu selama ini?"
Grey terkejut sebab ucapan yang dilontarkan untuknya bukan bahasa asing, juga sapaan itu? Grey terpaku sejenak dengan orang di hadapannya yang masih menatapnya dengan sorot ketidakpercayaan.
"Apa kita saling kenal?" ucap Grey yang dengan singkat lekas mengalihkan pandangan pada suara patahan tongkatnya yang lupa keburu diambil hingga tergilas ban mobil.
"Tongkatku," keluh Grey menyayangkan tongkatnya yang sudah patah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
SweetMuffin SM
andreas yang ketemu grey
2023-02-04
0
Yani Cuhayanih
Darrel kah itu yg menolong grey
2023-01-02
0
SweetMuffin SM
pasti adreas karena Darrel masih minum
2022-01-15
0