Lagi-lagi didapati ponsel milik Grey berdering. Lebih dari tiga hari sengaja Darrel tak mendatangi apartemen yang khusus ditempati oleh Grey.
Ia datang lebih awal, bahkan di hari yang masih terang tapi tetap saja tak juga Grey menampakkan batang hidungnya dan yang membuatnya lebih heran adalah kondisi apartemen yang sama seperti saat ia tinggalkan beberapa tempo hari.
Ponsel tak berpindah tempat dan gorden jendela yang masih tersibak. Ponsel yang lagi-lagi berdering itu akhirnya memancing rasa penasaran Darrel untuk mengangkatnya. Dan setelah panggilan terhubung ternyata yang menghubungi merupakan pihak Bank.
Tak berselang lama, panggilan yang masih berlangsung itu mendadak mati dan setelah diamati ponsel itu nyatanya telah mati. Darrel yakini bahwa daya ponsel telah habis.
Tak ada alasan lain untuknya berada disana, Darrel lantas beranjak pergi meninggalkan apartemen.
***
"Bagaimana dengan tugas yang kuberikan padamu tempo hari?"
"Sudah saya bersihkan tempat kejadian dan saya mengirim wanita itu ke Rumah Sakit khusus dan pihak pihak Rumah Sakit meyakinkan bisa menyembunyikan identitasnya."
"Bagus. Aku tak ingin ada saksi mata atau pun media tahu tentang kejadian tempo hari lalu. Sisanya kamu urus, aku tak ingin dengar masalah apapun dari perkara ini."
"Baik Pak, kalau begitu saya permisi."
Reyno yang mendengar percakapan antara Ayah dan asisten kepercayaan dari Ayahnya telah usai segera menyingkir menjauh dari pintu.
Ia mengamati dan bergegas mengekor pada pria yang bernama Lucas menanyai tentang detail permasalahan kecelakaan yang terjadi dengannya tempo hari.
"Pak Lucas, aku ingin bicara," tegas Reyno saat pria yang sudah berpuluh tahun menjadi kepercayaan Ayahnya itu hendak masuk ke dalam pintu lift.
Lucas nampak terkejut dengan keberadaan Reyno sebab yang ia tahu tuan mudanya itu masih berbaring di Rumah sakit untuk perawatan.
"Apa yang tuan muda lakukan disini?"
"Aku kesini hanya ingin tahu, dikemanakan orang yang kutabrak beberapa tempo hari? Apa Ayahku merencanakan sesuatu?"
Lucas mengamati sekitaran, lalu menarik tangan Reyno agar mengikuti langkahnya. "Sebaiknya tidak disini kita bicara."
Reyno menurut, mengikuti langkah Lucas. Dan setelah tiba di tempat yang diyakini tak ada orang, Lucas pun mulai bersuara.
"Gadis itu masih selamat. Dia mendapatkan perawatan baik, yang maaf saya tidak bisa menyebutkan tempatnya."
Reyno geram. "Ini kesalahanku, harusnya Ayahku tak ikut campur. Sekarang sebutkan dimana Rumah sakitnya, biar aku yang mengurusnya."
Lucas tetap bungkam dan itu membuat Reyno hilang kesabaran. "Apa ini menyangkut dengan partai politik yang dibangun Ayahku?" bentaknya.
"Semua dilakukan Tuan Adam untuk kebaikan anda, karena sebentar lagi anda juga akan diberangkatkan ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan medis disana. Saya harap tuan muda mengerti."
"Yang tak bisa ku mengerti adalah jalan pikiran Ayahku. Dimana letak pikirannya menutupi tiap-tiap masalah dan bukan malah menyelesaikannya. Sekarang katakan, ada dimana gadis itu, biar aku sendiri yang mengurusnya."
Mulut Lucas tetap saja bungkam, menuruti apa pun kata tuannya. Rasanya Reyno tak hilang akal, ia tetap menahannya meski sekarang terdengar ponsel dari pria itu tengah berdering dan hendak berpamit mengangkat panggilan.
"Angkat lah disini aku tak masalah, yang jelas urusan tadi belum selesai," tegas Reyno
Lucas pun hanya mundur beberapa langkah dan mengangkat panggilan.
Tak berlangsung lama pembicaraan di telpon itu, karena Reyno yang dari tadi mengamati kini ia pun berujar, "Baiklah kalau kamu masih bungkam, tapi kamu akan lebih kerepotan kalau aku sudah memutuskan untuk membangkang dari aturan-aturan Ayahku."
Sejenak Lucas terdiam, ia berfikir sejenak sebelum sepenuhnya buka suara. "Baru saja saya dapat kabar dari pihak dokter yang menangani gadis itu. Dia sudah siuman, tapi kata dokter, gadis itu tak mengenali siapa dirinya."
Mendengar perkataan Lucas, Reyno tersentak. "Separah itu?" gumamnya khawatir akan ketidakpercayaannya bila kecelakaan kemarin berefek sedemikian parah.
"Untuk memastikannya, saya sendiri yang akan mengeceknya kesana."
"Aku ikut bersamamu," tegas Reyno yang tak mampu dibantah oleh Lucas.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
SweetMuffin SM
darrel udah salah sangka...
2023-02-04
0
abu😻acii
seru nih cerita nya
2022-11-04
0
kafa ainshod
terlalu cepet alurnya... kurang greget bahasanya... gak kaya risalah hati, ruang rindu, senandung impian, love not scenario...
2022-06-04
0