Tak terasa sudah enam tahun Adelia jalani bersama Bu Laura dan Darwin.
Adelia kini sudah menjelma menjadi seorang pemilik butik yang cukup terkenal di kota itu.
Dan putranya menjadi bocah Genius, bahkan nilai tes IQ milik Darwin yang baru berusia lima tahun itu cukup mencengangkan.
Darwin bahkan menguasai tiga bahasa, di umurnya dan Bu Laura yang menjadikan Darwin kecil begitu pintar.
Seorang pria sedang berjalan di sebuah bandara dengan pengawalan begitu ketat, hari ini dia kembali ke kota itu untuk mencari gadis yang enam tahun ini menghantui dirinya.
Pria itu pun masuk ke dalam mobil, dan asistennya memberikan sebuah iPad padanya.
“Kita akan menghadiri acara ini?” tanya Joshua.
“Benar tuan, ini adalah acara amal yang di rancang oleh para desainer muda berbakat, dan hasil penjualan pakaian akan di sumbangkan di panti asuhan dan panti jompo,” jawab Hans.
“Baiklah, langsung ke sana, aku sepertinya akan menemukan sesuatu yang menyenangkan di sana,” kata Joshua tersenyum karena melihat sosok gadis yang di carinya.
Joshua Alejandra Gusman, seorang pengusaha muda yang sukses, pria yang begitu sempurna dengan tinggi 183 cm, badan tegap berotot, wajah tampan dan kulit putih tanpa celah.
Pria itu mengenakan pakaian mahal dan yang menempel padanya tak ada yang jelek.
Hans dan Novan berjalan mengawal bos mereka memasuki sebuah ruangan yang sudah di sulap bak negeri dongeng.
“Selamat datang tuan besar Joshua, mari saya tunjukkan meja anda,” kata Robby mempersilahkan.
Tiba-tiba seorang bocah berusia lima tahun menabrak Joshua, dan langsung bersembunyi di balik kakinya.
“Tolong sembunyikan aku dari mama, dia ingin menjadikanku lelucon,” kata pria kecil itu.
“memang apa yang ingin di lakukan ibumu?” tanya Joshua tertawa melihat bocah itu.
“Dia ingin aku menjadi pangeran, tapi papa saja aku tak punya,” jawab bocah itu yang terus memeluk kaki Joshua.
“Darwin berhenti membuat mamamu marah, itu buruk Darwin!” kata Robby ingin menarik bocah itu.
“tunggu tak perlu seperti itu, biarkan dia,” kata Joshua menahan tangan Robby.
“Ya dasar pria kecil ini, Darwin kemarilah, jangan sembunyi, maaf tuan, putraku membuat Anda tak nyaman,” kata Adelia pada Joshua dan rombongan.
“Adelia, dia hanya anak-anak,” kata Robby pura-pura baik.
“om tolong aku, mama ingin membuatku jadi pangeran,” kata Darwin memeluk kaki Joshua.
“Darwin, kamu sudah janji sama mama, jadi sekarang ikut mama,” kata Adelia.
“Benar itu nak, pria yang di pegang itu janjinya,” bujuk Joshua.
“Baiklah, aku akan pergi dengan mama,” jawab Darwin pasrah.
Joshua tersenyum melihat keduanya pergi, sedang Adelia seperti tak asing dengan suara pria itu.
Tapi dia tak bisa mengingatnya, Adelia pun di bantu Bu Laura mendandani Darwin, pria kecil itu pun sedikit menurut.
Tapi hal yang tak di duga terjadi, model yang seharusnya menemani mereka malah tak bisa datang.
Rey sedang sakit, dan dia tak bisa membantu, begitupun dengan temannya yang di minta menggantikan, sebenarnya ini adalah ide Darwin karena dia tak menyukai Rey.
“Terus bagaimana kita mencari model dadakan, aku bingung Bu dan lagi tidak ada yang bisa memakai baju Rey karena itu ukuran sudah sesuai proporsional ukuran tubuh Rey,” kata Adelia lemah.
“Aku tahu, tunggu disini mama, Oma, aku akan kembali sebentar saja,” kata Darwin keluar dan mencari sosok pria yang ditabraknya tadi.
Darwin pun menghampiri Joshua sambil memohon seperti anak anjing kecil yang imut.
“Om. mau tidak tolongin mama aku, model mama tidak datang hari ini, please ....” mohon Darwin.
“Baiklah, aku akan membantumu,” jawab Joshua.
“Tapi tuan,” kata Novan ingin melarangnya.
“Tenanglah aku bisa melakukan ini, kalian tak perlu khawatir, dan ingat apa pun yang terjadi kalian harus menunggu perintah dariku,” kata Joshua.
“Baik tuan,” jawab Keduanya.
Joshua pun mengikuti Darwin, Joshua masuk ke ruang ganti milik Adelia.
Tapi Joshua terdiam melihat dua sosok wanita di depannya, Darwin pun mengejutkannya dengan menginjak kakinya.
“Darwin,” kata Adelia melihat putranya.
“Maaf om. mama ini yang akan membantu kita, ganteng kan pilihanku?” kata Darwin tersenyum.
“Maaf tuan putra ku sedikit nakal, anda bisa kembali ke tempat duduk,” kata Adelia yang menarik Darwin.
“Tidak masalah, aku juga tak keberatan membantu pria kecil ini, mana pakaian yang harus aku gunakan,” kata Joshua mengulurkan tangannya.
“Ini nak, kamu bisa ganti sekarang,” kata Bu Laura yang terpaku melihat sosok Joshua.
“Terima kasih Bu, Darwin bantu om ganti pakaian, mau?” tawar Joshua pada Darwin.
“Siap om ganteng,” jawab Darwin mengikuti Joshua ke ruang ganti.
Bu Laura melihat Adelia tampak khawatir, Bu Laura mengusap punggung Adelia agar tenang.
“Tenanglah nak,” kata Bu Laura.
“Iya Bu, maafkan aku, aku hanya gugup,” jawab Adelia berbohong.
Tak lama Adelia dan Bu Laura terkejut melihat dandanan kedua orang itu yang begitu mirip.
“Apa terlihat begitu meyakinkan sebagai ayah bocah ini?” tanya Joshua.
“Aku suka denganmu om, mau jadi papa ku, lagi pula aku tak punya papa,” tawar Darwin.
“Darwin jangan ngomong sembarangan,” kata Adelia tersenyum canggung.
“Tentu, lagi pula aku belum menikah,” jawab Joshua antusias.
“Sudahlah kita naik ke panggung dulu, dan tuan mohon maaf jangan memberi harapan palsu pada putraku,” sinis Adelia.
Joshua pun tersenyum mendengar ungkapan Adelia, saat berada di dekatnya Adelia.
Joshua mencium aroma yang sama seperti enam tahun lalu, “aroma mu tidak berubah sayang, maaf membuatmu membesarkan putra kita sendirian,” bisik Joshua dengan suara berat.
Adelia terperangah dan kembali teringat malam naas itu, dia pun melihat sosok Joshua yang tersenyum kearahnya.
“Nona Adelia, giliran anda,” kata tim produksi.
Joshua pun berjalan sambil merangkul pinggang Adelia, sedang Darwin sudah naik kuda terlebih dahulu.
Saat di panggung Joshua pun melepas pelukan di pinggang Adelia, mereka berjalan seperti pasangan yang begitu sempurna, dan kemudian Joshua berlutut di depan semua orang.
“Tuan putri, maukah menjadi permaisuri di kerajaan ku, aku siap mengorbankan hidupku untuk mu,” kata Joshua mengulurkan tangannya.
Adelia terpaku melihat pria itu, Darwin memberikan tangan Adelia pada Joshua.
“Maaf telah membuatmu terluka dan pergi jauh darimu,” kata Joshua mencium kening Adelia.
“Tuan jangan berlebihan, atau aku akan memukulmu,” bisik Adelia mencubit perut sixpack milik Joshua.
“Hari ini, aku ingin mama ku menikah dengan pria yang tepat, karena aku punya bukti siapa saja pria yang mendekati Mama selama ini, adalah pria tak pantas,” kata Darwin memutar sebuah video di layar LED.
Bukti-bukti dari Robby yang ternyata seorang playboy dan sering gonta-ganti pasangan, dan juga Rey model terkenal yang hanya ingin menikmati uang Adelia pun terungkap.
“Darwin...” lirih Adelia.
“Bocah pintar dan genius,” kata Joshua bangga dan bertepuk tangan.
Darwin pun tersenyum mengejek Robby, Robby yang kesal ingin membunuh bocah itu karena merusak nama baiknya.
“Tahan pria itu yang ingin menyerang putra dari Joshua Alejandra Gusman,” kata Joshua memerintahkan anak buahnya.
“Dia putraku,” kata Adelia menghempaskan tangan Joshua dari pinggangnya.
“Jika malam itu tak terjadi, kamu tak akan bisa memiliki pria pintar seperti ku nona, dan aku ingin kamu menikah dengan ku,” kata Joshua tersenyum dan memeluk Adelia.
“Dalam mimpimu,” jawab Adelia kesal.
“Aku suka gayamu yang sok menolak, tapi sentuhan ku bisa membuatmu setuju,” kata Joshua mencium paksa bibir Adelia.
Novan menutup mata Darwin, “aku ingin lihat,” kata Darwin berusaha melepas tangan Novan.
“Tak baik, kamu anak kecil,” bisik Novan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Ari_nurin
cepet eram .. dan waktu 6th mosok masih ingat aroma seseorang yg br dikenal semalam 🤔
2023-05-24
3
Yuen
Ngebuuuuuut sampai bingung 😂
2023-01-11
0
Alby Raziq
pemeran pria cool
2022-07-15
0