Adelia sedang menuju ke butik miliknya, tapi saat di lampu merah Adelia turun dari mobil.
"Nyonya muda!" panggil pengawal Adelia.
Adelia menghampiri seorang gadis kecil yang mengamen di pinggir jalan saat panas terik matahari yang begitu menyengat.
Adelia pun mengajak gadis kecil itu menepi, "cantik, kenapa kamu mengamen seperti ini?" tanya Adelia.
"Aku hanya-," jawab gadis itu tapi terputus karena seorang wanita menariknya dengan kasar.
"Mau apa kamu dengan putriku, pergi tak perlu bersikap sok baik seperti ini," kata wanita itu kasar.
"Bicara yang sopan dengan nyonya muda keluarga Gusman," kata para pengawal itu.
Wanita itu pun terkejut melihat dua pria yang mengawal Adelia, pasalnya Adelia memang terlihat seperti wanita biasa.
"Kalian tenanglah, atau pergi dari sini," kata Adelia kesal pada kedua orang itu.
Dua pengawal itu pun menjauh, "maafkan pengawal saya, saya hanya kasihan melihat gadis sekecil ini mengamen di jalanan," kata Adelia menjelaskan.
"Aku hanya buruh cuci, dan ayahnya sedang sakit, apa salah dia membantuku," jawab Wanita itu.
Adelia pun memberikan uang pada wanita itu, "biarkan dia bermain dan belajar, ini ada uang dua puluh juta, dan ibu bisa membuka usaha dengan uang ini."
Wanita itu pun langsung mengambil uang dari Adelia tanpa malu, "terima kasih nyonya, kalau begitu kami pamit," kata wanita itu pergi bersama putrinya.
Adelia pun melihat gadis itu pergi karena di tarik paksa oleh wanita yang mengaku sebagai ibunya.
Adelia pun memutuskan untuk ke butik, karena dia ada janji siang nanti bersama nyonya Anggoro.
Di bandara Juanda Surabaya mendarat sebuah jet pribadi milik seorang pengusaha besar asal Eropa.
Bahkan pengawalan begitu ketat saat pria paruh baya itu turun. Di usianya pun pria itu masih terlihat begitu tampan.
Orang-orang pun di buat binggung dengan pengawal yang begitu banyak, tak lama sebuah pesawat yang lebih besar juga mendarat.
Itu adalah pesawat medis yang di sewa khusus untuk memindahkan orang yang begitu berharga.
Para dokter dan perawat serta ambulance langsung mendekat untuk memindahkan pasien sesegera mungkin.
"Semoga kamu bisa lekas sembuh saat dekat dengan putri mu, tapi yang pertama aku harus menjelaskan semuanya pada putrimu itu," batin pria itu.
"Tuan besar, mobil anda sudah menunggu," kata pelayan rumah.
"Baiklah pak Kim," jawab pria itu.
Pria itu adalah Leonardo Hafsah Amadea, pengusaha terkenal asal Eropa.
Dia adalah kepala keluarga dari keluarga konglomerat Amadea, dia datang untuk bertemu keponakannya yang sudah lama tak di lihatnya.
Pria itu sudah dua kali menginjakkan kakinya di kota Surabaya, yang pertama sebagai kakak dari seorang gadis.
Dan sekarang sebagai paman dari seorang wanita yang menjadi pewaris terakhir keluarga besar itu.
Berita pun tersebar dengan cepat, karna kedatangan yang begitu mencolok.
Hafsah sampai di rumah yang akan di tempati selama di Surabaya, dia masuk ke ruang steril yang tersedia.
"Apa dia baik-baik saja?" tanya Hafsah.
"Iya tuan Hafsah, nyonya sangat baik bahkan dari respon Indra juga mengalami kemajuan," jawab dokter Arkam yang sudah menangani wanita yang begitu Hafsah cintai itu.
Hafsah pun menghampiri wanita yang sedang terbaring itu, "bangunlah Vena, jangan membuatku menunggu lagi, sudah lebih dari enam belas tahun, aku mohon bangunlah, apa kamu tak merindukan putrimu," kata Hafsah mencium kening wanita itu.
Mama Laura membaca berita tentang kedatangan Hafsah yang mendadak, mama Laura tak mengira Hafsah akan datang secepat ini.
"Hai, kakak Hafsah ternyata tetap sama, tak sabaran dari dulu," gumam mama Laura setelah membaca berita.
Sedang Yusrin merasa terancam oleh kedatangan Hafsah, karena dia tau bagaimana perangai pria itu.
Hafsah dulu hampir membunuhnya saat menikahi Vena, dan Yusrin tau apa yang akan terjadi jika Hafsah sampai tau bagaimana perlakuan keluarga Sukoco pada Adelia.
Hafsah masih membaca semua laporan dari anak buahnya, Hafsah memang menyelidiki semua yang terjadi.
Hafsah makin marah saat melihat dan membaca laporan itu, bahkan dia tak mengira keponakannya itu sudah menderita dari kecil.
"Kau harus membayarnya Yusrin, semuanya," kata Hafsah melempar semua laporan itu.
"Andi, hubungi Laura, katakan padanya untuk membantu membuat pesta untukku, dia selalu bisa di andalkan untuk hal seperti itu, dan ingat buat Yusrin sebagai tamu istimewa karena dia harus tau dia berhadapan dengan siapa?" kata Hafsah pada asistennya.
"Baik tuan besar," jawab Andi.
"Aku harap kamu bisa segera bangun dan menemui putrimu Vena, aku mohon dan tunjukkan siapa dirimu, jangan terus menyiksa diriku seperti ini," kata Hafsah meneteskan air matanya.
Akhirnya mama Laura datang ke rumah besar itu, rumah tiga lantai itu begitu luas dan mewah.
"Silahkan masuk nyonya Gusman, tuan sudah menunggu anda," kata pak Kim sopan.
"Baiklah, terima kasih pak," jawab mama Laura sopan.
"Hallo Laura, kamu makin cantik ternyata, lama tak bertemu," kata Hafsah yang turun dari lantai atas.
"Kami juga tetap menjadi pria tampan kak, bahkan kedatangan mu menghebohkan satu kota ini," kata mama Laura memeluk Hafsah.
"Semoga kamu selalu bahagia, dan terima kasih sudah menjaga Adelia," kata Hafsah.
"Apa yang kamu katakan, dia juga putriku, dan gara-gara putra ku itu sekarang Adelia menjadi bagian keluarga kami," kata mama Laura tertawa.
"Baiklah, pak Kim persiapkan makanan kesukaan Laura, dan ayo ikut aku berkeliling rumah," ajak Hafsah.
"Baiklah," jawab mama Laura.
Keduanya pun berkeliling sambil mengenang masa lalu, sedang di kantor papa Federico panik.
Pasalnya dia takut mama Laura akan jatuh cinta lagi dengan Hafsah yang merupakan cinta pertamanya.
Papa Federico pun masuk ke ruangan Joshua dengan cemas dan terburu-buru.
"Ada apa papa kemari? tumben?" tanya Joshua terkejut.
"Tolong telpon mama mu, dan tanyakan dimana dia, karena cinta monyet mama mu datang, itu membuat papa khawatir," kata papa Federico.
"Telpon sendiri," jawab Joshua datar.
"Dasar anak tak berbakti, cepat telpon atau aku akan membawa Adelia pergi darimu," kata papa Federico.
"Dasar tukang paksa," kata Joshua kesal.
Joshua pun menelpon mama Laura, dan tersambung, "loud speaker, cepat," perintah papa Federico.
Joshua pun mengikuti keinginan papanya itu. Saat telpon di angkat Joshua pun langsung memberondong mama Laura dengan pertanyaan.
"mama lagi dimana? ngapain? sama siapa? mama keluar kenapa tidak pamit? mama tau papa gila karena cinta monyet mama datang," kata Joshua.
"Dasar anak tak tau diri," marah papa Federico meninggalkan ruangan Joshua.
Sedang mama Laura binggung mendengar pertanyaan Joshua, "papa mu masih cemburu, bilang padanya aku hanya mencintainya sekarang," kata mama Laura sambil tertawa.
"Bilang sendiri, dia sudah pergi sepertinya ngambek," jawab Joshua.
"Joshua Alejandra Gusman! jangan membuatku marah!" teriak mama Laura.
Hafsah pun hanya tertawa melihatnya, pasalnya Wanita di sampingnya itu tak berubah sedikitpun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Kod Driyah
papa federico cmburusm mama laura
2022-06-04
0
NurHafni
Kok Kak Hafsah gk kasih tau Mama Laura kalo Vena msh hidup,
psti Adelia bkl Bahagia banget setelh tau Ibu nya msh hidup.
2022-01-18
0
n.heti
pengen tawa terus
2021-09-05
1