Adeline masih terbayang wajah tampan Joshua, dan dia tak suka saat melihat pria itu bersama Adelia di atas panggung tadi.
Adeline pulang ke rumah, tapi Wina langsung menampar pipi Adeline, "dasar adik tak berguna, kenapa kamu tak menggantikan ku tadi!" maki Wina marah.
"Aku terluka karena buru-buru, jadi aku membatalkannya," jawab Adeline.
"Bodoh, gara-gara dirimu, aku di blacklist dari dunia modeling karena dia adalah pemilik butik terkenal dan suaminya itu pemilik Gusman Grub," maki Wina.
"Apa? Dia istri pemilik Gusman Grub, tapi aku tak melihatnya saat ikut pesta dengan papi," Jawab Adeline.
"Kamu buta sampai gak tau," kesal Wina yang sedang tak baik.
Mendengar ucapan sang kakak, Adeline pun marah dan pergi ke kamarnya untuk mencari tahu tentang semuanya.
Adeline ingin membuat rencana untuk merebut pria yang dia impikan, meski harus menghancurkan Adelia.
Adelia pun langsung membuka sosial media miliknya, dan benar saja berita tentang fashion hari ini pun trending.
Bahkan foto Adelia dan Joshua menghiasi seluruh pemberitaan di linimasa berita online.
"Wah ini mudah, aku bisa minta bantuan papi untuk masuk ke perusahaan itu, dan aku bisa mendekati pria idaman ku itu," gumam Adeline.
Dia pun langsung mengambil tasnya kembali, dan bergegas pergi menuju ke kantor sang papi.
Wina pun kaget melihat Adeline yang keluar dengan buru-buru tapi dia tak mengubrisnya.
Tapi langkah Adeline terhenti karena sang papi ternyata sudah pulang dari bekerja.
"Mau kemana putri cantik papi?" tanya tuan Adi Sugiantoro.
"Papi sudah pulang, aku ada sesuatu yang penting mau di bicarakan dengan papi," kata Adeline semangat langsung mengandeng tangan dari papi Adi.
"Jangan minta hal gila lagi Adeline, kamu bahkan membuatku menganggur saat ini," kata Wina yang menyapa sang papi.
"Kok bisa, bukannya kamu ada catwalk hari ini," tanya papi Adi.
"Ya gara-gara gadis kesayangan papi ini aku di blacklist, Karena dia tak datang mengantikan diriku yang sakit perut tadi," jawab Wina kesal.
"Sudah lah maaf kan aku kakakku yang cantik, sekarang kamu bisa fokus kuliah kedokteran mu bukan, dan biarkan aku bicara dengan papi sebentar," kata Adeline membujuk Wina.
Papi Adi pun mengikuti anak gadisnya itu ke ruang kerja, dan Adelia menunjukkan brosur yang tadi dia print.
"Aku ingin papi membantuku masuk ke perusahaan itu, bisa kan?" mohon Adeline.
"Kebetulan, disana membutuhkan lowongan sekertaris dan sepertinya kamu cocok, kamu yakin mau?" kata papi Adi meyakinkan Adeline.
"Tentu papi, siapa yang tidak mau untuk bisa bekerja di perusahaan besar seperti itu," jawab Adeline semangat membara.
"Baiklah, biar nanti aku rundingan dengan direktur perusahaan itu, dan ingat selalu buat yang terbaik, dan jangan berulah," kata papi mewanti-wanti Adeline.
"Siap papi," jawab Adeline semangat.
Sedang di tempat lain, Adelia dan keluarga sedang melakukan pesta barbeque bersama para pegawai di rumah mewah itu.
Darwin bahkan tak bisa diam dari tadi, hingga akhirnya Darwin memecahkan beberapa piring.
Melihat itu Adelia melihat putranya begitupun mama Laura, "Darwin..." panggil keduanya.
Darwin pun berdiri sambil menunduk takut, melihat tingkah Darwin yang begitu polos pun membuat keduanya tertawa.
"Sudahlah kemari dan bantu papa mu, biar Mbak Retno membersihkan pecahan piring itu, dan lain kali hati-hati oke," kata Adelia.
Darwin pun mengangguk mendengar perkataan Adelia, kini dia berdiri di atas kursi untuk membantu Joshua.
Papa Federico datang setelah melakukan rapat dadakan dengan para pemilik saham.
"Bagaimana pa?" tanya Joshua.
"Lancar, dan besok akan ada beberapa pegawai baru yang datang," jawab papa Federico.
"Jangan taruh pegawai wanita di bawah pengawasan ku, atau aku akan membuatnya keluar hari itu juga," kata Joshua datar.
"Darwin bisa bantu," kata Darwin ikut-ikutan.
"Kamu itu selalu suka ngerjain orang, tapi di bagian sekertaris ada lowongan jadi papa mengambil satu sekertaris untukmu, dan papa yakin gadis itu tak akan macam-macam," kata papa Federico.
"Baiklah Darwin, besok ikut papa ke perusahaan, dan kamu tau apa yang harus di lakukan bukan," kata Joshua pada putranya.
"Tenang papa, aku sudah siap dengan pertempuran melawan nenek lampir tentunya," kata Darwin.
"Berhenti mengajari anak mu yang aneh-aneh sayang," kata Adelia yang mengambil daging dan sosis yang sudah matang.
"Tapi Darwin melindungi papa milik mama, karena opa memilih seorang wanita untuk jadi sekertaris papa, itu sangat di larang," jawab Darwin langsung.
"Mama dukung Joshua, buat wanita itu keluar, karena aku tak ingin menantuku terluka lagi," kata mama Laura.
"Siap ma, lagi pula siapa yang sanggup di bawah tekanan kerja berat di bawah pengawasan Hans, sudah berkali-kali para sekertaris wanita keluar," jawab Joshua lagi.
Tak lama Hans dan Novan datang untuk ikut berpesta barbeque karena baru selesai bekerja.
"Hallo om Novan, bisa bantu aku sebentar," kata Darwin yang melihat kedatangan Novan.
"Tentu tuan kecil," jawab Novan yang pergi mengikuti Darwin.
"Hans ikut dengan ku ke ruang kerja," ajak Joshua.
"Baik tuan muda," jawab Hans.
Papa Federico melihat reaksi kedua pria itu, "sepertinya besok akan ada kejadian besar di kantor," gumam papa Federico.
"Itu karena ulah mu sendiri pa," jawab mama Laura kesal.
Malam itu mereka melewati dengan suasana hangat meski Adelia harus membujuk Joshua dan Darwin dulu.
Pagi hari di rumah keluarga sugiantoro, papi Adi dan Wina melihat Adeline yang bersiap dengan stelan blazer terbaik.
"Adeline, kenapa make up mu tebal sekali, itu kesan yang buruk, coba pakai makeup natural saja, lebih terlihat cantik dan fresh," kata Wina mengusulkan.
"Itu benar, karena di perusahaan ada putra dari CEO yang sekarang juga sering datang, jadi jangan membuat bocah itu ketakutan," kata papi Adi.
"Kenapa ada bocah di perusahaan itu Pi?" tanya Wina dan Adeline penasaran.
"Karena dia itu kepala IT yang baru, dan dia juga pengawas di sana, dan dia di bebaskan bermain di perusahaan," jawab papa Adi.
"Wow..." kata Wina.
Adeline makin penasaran, tapi tujuan utamanya adalah untuk mendekati Joshua.
Dan tak ada urusan dengan pria kecil itu, lagi pula Adelia juga jarang ke perusahaan, jadi dia punya kesempatan besar bukan.
Dia pun pergi dengan percaya diri, sedang di rumah Darwin dan Joshua sudah memasang wajah usil.
Adelia dan mama Laura yang sadar pun menahan tawa, dan bisa di pastikan jika keduanya akan membuat orang ilfil dan marah.
"Ada apa?" tanya papa Federico.
"Siap siap perusahaan papa bisa hancur karena ulah dua pria itu," tunjuk mama Laura pada Joshua dan Darwin.
Papa Federico pun menelan ludahnya, sepertinya salah mengusik Joshua, karena selama Joshua sendiri yang memilih bawahannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Nur Halia
mantaaap hancurkan pelakorr
2022-07-24
0
Princesq
🤣🤣🤣🤣🤣,,,smga adeline kapok an g jadi kerja d tmpatx joshua,,,ayo darwin kerjain it ma lmpir biar kapok,, 😂😂😂
2022-04-18
0
Dewi Sofiana
suka banget sama karakter Joshua & Darwin singkirkan & buang jauh bibit pelakor .. 👍👍👊👊💪💪💪💪💪
2022-01-07
1