Setelah makan siang, Joshua kembali ke ruang kerjanya bersama dengan kedua asistennya.
Sedang Darwin bersama papa Federico dan mama Laura bermain di halaman samping rumah.
Adelia juga sedang mengisi waktunya untuk membuat beberapa desain gaun baru.
Hingga dia mendapatkan sebuah pesan misterius, tapi Adelia tak memperdulikan itu.
Adelia sedang fokus bekerja, tak lama anak buahnya menelpon Adelia, karena ada keperluan yang mendesak.
"Iya hallo, ada apa Dena?" tanya Adelia.
"Mbak bisakah ke butik sebentar, ada seseorang yang mencarimu, kami tak bisa mengusirnya," kata Dena ketakutan.
"Baiklah, aku akan ke sana, kalian tunggu ya," jawab Adelia mematikan telpon itu.
Adelia pun mengetuk pintu ruang kerja Joshua, "bolehkah aku masuk?" tanya Adelia dari balik pintu.
Hans membukakan pintu, dan terlihat Joshua sedang bekerja sambil mengunakan kaca mata.
"Ada apa Adelia?" tanya Joshua.
"Aku hanya ingin izin ke butik ku sebentar saja, karena ada sesuatu yang harus aku urus, bolehkah?" tanya Adelia.
"Tentu, dan bawa supir dan juga pengawal," kata Joshua.
"Baiklah, terserah dirimu," jawab Adelia.
Noval pun langsung berdiri dan memanggil dua orang berbadan besar dan tegap.
Keduanya pun sudah siap mengantar Adelia ke butik, perjalanan tak memakan waktu lama.
Saat sampai, Adelia sedikit terkejut melihat dua mobil mewah terparkir di butiknya.
"Silakan nyonya muda," kata kedua pria itu.
"Terima kasih," jawab Adelia.
Saat masuk ke butik, Adelia kaget melihat pak Yusrin dan juga Robbi.
"Mau apa kalian berdua di sini?" tanya Adelia.
"Aku hanya kebetulan mampir, dan ingin menyapamu, karena aku merindukanmu," kata Robby mendekat ke arah Adelia.
"Menjauh dari ku, aku sudah menikah," kata Adelia memperingatkan.
"Sekarang kau sombong sekali setelah menjadi nyonya muda keluarga Gusman itu, apa kau kira itu keluarga berpengaruh," ejek Robby.
"Tutup mulutmu, lebih baik kau pergi jika tak ada yang ingin kau katakan, dan ingat jangan pernah berani menghina keluarga ku, karena kamu bahkan tak sesuai secuil pun dari mereka," jawab Adelia.
"Kau!" kata Robby marah.
Dua pengawal itu langsung melindungi Adelia langsung, Robby pun memilih pergi karena dia tau jika tak sebanding dengan dua orang itu.
Sedang tuan Yusrin masih melihat Adelia yang bisa mengusir Robby, padahal Robby adalah putra dari pengusaha garmen terbesar di kota itu.
"Mau apa tuan Yusrin Sukoco yang terhormat datang ke butik kecilku, tak mungkin mau membelikan barang buruk ini untuk istrimu bukan," kata Adelia sambil tersenyum melihat pria di depannya itu.
"Aku hanya ingin minta tolong, jangan mencampuri urusan perusahaan ku, terutama Joshua, atau aku bisa membuatnya menyesal," kata tuan Yusrin.
"Benarkah, aku tak ikut campur sedikit pun masalah itu, jika anda ingin berbicara silahkan temui suamiku, anda juga tau dimana alamatnya dan juga perusahaannya," jawab Adelia.
"Lihatlah, putri terbuang sekarang sudah sombong karena di angkat menjadi orang kaya, kau ternyata tak jauh beda dengan ibumu," hina Yusrin.
"Tutup mulut mu, jangan pernah berani menghina ibuku, dia mengorbankan semua miliknya demi pria seperti dirimu, cih... itu membuatku menyesal dan malu sebagai putri mu," kata Adelia tegas.
"Kau," kata Yusrin terhenti tiba-tiba.
Yusrin pun pergi dari butik itu, "sebaiknya jangan pernah lagi menginjakkan kakiku kesini, karena sampai kapanpun kamu tak akan diterima," kata Adelia saat Yusrin pergi.
Yusrin pergi begitu saja, saat di sampingnya, Yusrin bernafas lega melihat Adelia yang bisa membela dirinya saat ini.
"Maafkan kebodohan ayah Adelia, setidaknya itu demi kebaikanmu, karena ayah tak ingin selamanya kamu di sakiti oleh Yumna dan Teana," gumam Yusrin sebelum pergi.
Sedang di butik Adelia langsung terduduk lemas, Adelia pun menangis melihat ayahnya bahkan makin membencinya.
"Kenapa ayah tak bisa sekali saja memelukku, aku rindu pelukan ayah," lirih Adelia sambil terisak.
Dena dan Wina langsung menghampiri Adelia dan menenangkannya.
Sedang Joshua tau semua yang terjadi, karena semua sudah terekam dari kamera yang di bawa dua pengawal Adelia.
"Sebenarnya aku heran dengan tuan Yusrin, kenapa dia bisa begitu membela Yumna dan Teana," kata Joshua.
"Sepertinya ini bisa menjawab pertanyaan anda tuan," kata Noval memberikan laporan yang baru dia temukan.
"Panggilkan Darwin," kata Joshua tiba-tiba.
Hans pun memanggil Darwin yang sedang bermain catur dengan sang opa.
"Permisi, tuan besar dan nyonya besar, tuan muda ingin memanggil tuan Darwin ke ruang kerjanya," kata Hans meminta izin.
"Ada apa om?" tanya Darwin.
"Maaf tuan kecil, saya juga tak tau," jawab Hans.
Darwin pun bergegas menuju ke ruang kerja Joshua, saat masuk ruangan Joshua menatap tajam putranya itu.
"Ada apa papa?" tanya Darwin tersenyum manis.
"Apa kamu yang membuat ini Darwin," kata Joshua menunjukkan beberapa penurunan di perusahaan garmen milik keluarga Robby dan Sukoco.
"Mereka hanya rugi sedikit bukan, tidak bangkrut," jawab Darwin enteng.
"Kamu hampir membuat mama mu bahaya, karena keduanya menemui mama mu di butik, untungnya mereka tak melakukan apapun," kata Joshua memijat kepalanya.
"Terus kalau mereka melukai mama, kan ada papa, untuk apa kalian menikah kalau tidak bisa melindungi," kata Darwin dengan nada songgong nya.
"Dasar kamu ini, ya sudah kamu main saja," kata Joshua menyerah.
"Papa bisakah aku mewarnai mobilmu, sepertinya akan bagus," kata Darwin.
"Terserah kamu saja," jawab Joshua asal.
"Terima kasih,kalian berdua saksi oke, aku mau mewarnai dulu, yey...!" teriak Darwin.
"Tuan muda, apa tidak apa-apa tuan kecil?" tanya Hans khawatir.
"Memang apa yang bisa dilakukan oleh bocah itu, dia baru berusia enam tahun," jawab Joshua.
Darwin pun dengan iseng menguyur mobil mewah milik Joshua dengan cat warnah merah.
Pak Yun binggung melihat ulah putra majikannya itu, pasalnya itu mobil kesayangan dari Joshua.
"Tuan kecil, nanti tuan muda marah, saya mohon berhentilah," kata pak Yun.
"Papa sudah setuju pak Yun, aku bisa mewarnai mobil ini sesuai kesukaan ku, jadi jangan halangi aku," kata Darwin yang mulai melukis dengan cat semprot.
Mobil mewah itu kini sudah berubah menjadi warna warni, bahkan ada stiker Doraemon juga.
Mobil Adelia baru datang dan masuk garasi, Adelia terkejut melihat ulah Darwin.
Tak lama Joshua juga turun karena dia melihat rekaman CCTV, Joshua terkejut melihat mobil roll royce itu sudah berubah warna.
"Lihat papa, mobilmu jadi semakin bagus!" teriak Darwin.
"Ya Tuhan Darwin, kenapa mobil itu, disini banyak mobil lain, itu mobil kesayangan ku," kata Joshua.
"Aku boleh bermain dengan mobil yang lain," kata Darwin yang ingin pindah mobil.
"TIDAK!" teriak Adelia dan Joshua bersamaan.
Semua orang pun terkejut, Joshua pun langsung mengendong Darwin dan membawanya masuk rumah.
Adelia pun mengejar keduanya, "Noval, bagaimana pun, buat mobil itu kembali ke warna awalnya, jika tidak kamu akan tahu hukumannya," kata Joshua kesal.
"Semangat om Noval," kata Darwin berteriak di gendongan h
Joshua.
"Kenapa aku yang kena getahnya, begini banget nasib ku," kata Noval.
"Sabar ya Noval, orang sabar di sayang pacar," kata Hans.
"Kamu mengejekku," kata Noval kesal.
"Maafkan aku, aku lupa jika kamu jomblo," ejek Hans.
"Kau pun sama, dasar jomblo akut," jawab Noval kesal yang pergi meninggalkan Hans.
Pak Yun tertawa melihat kedua asisten Joshua itu yang tak kalah gokil, dan sekarang rumah mewah ini penuh tawa karena Adelia dan Darwin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Vera Lusiana
maaf ya thor yg saya baca dri awal smpai skrg banyak sekali mengucapkan kata PUN
2022-07-10
0
Princesq
😂😂😂😂😂
2022-04-18
0
nichic
sebenarnya ap yg dirahasiakan yusrin
2021-12-17
1