Saat sampai di perusahaan Hans dan Novan sedang berusaha menghalau hacker itu untuk mencuri data.
Darwin pun sudah mendapatkan yang diinginkan, setelah itu Darwin mengunggah foto binatang kesukaannya yaitu simpanse dan juga kuda Nil.
"Selamat bersenang-senang, he-he-he," tawa Darwin.
Sedang di perusahaan Joshua kaget menerima kiriman gambar itu, Joshua pun marah besar karena merasa di permainkan.
"Lacak IP dari hacker ini," perintah Joshua.
"Tidak bisa bos, dia mengunakan alamat IP yang bisa berpindah-pindah, sepertinya dia bukan orang biasa," jawab Novan yang memang bisa IT.
"Dasar tak berguna, sekarang cari apa saja yang dia curi, dan pulihkan segera, setelah itu buat perlindungan yang tak bisa di bobol lagi," perintah Joshua.
"Baik bos," jawab semua pegawai.
Adelia pun masuk ke kamar putranya itu, "Darwin sayang, kamu belum tidur?" tanya Adelia.
"Sebentar lagi mama," kata Darwin menutup laptopnya kemudian naik ketempat tidur.
"Darwin maafin mama ya nak," kata Adelia sedih.
"Kenapa ma? mama gak buat salah kok," jawab Darwin mengusap pipi Adelia.
Adelia pun memeluk putranya itu, Adelia hanya takut kehilangan Darwin.
Apalagi sekarang Joshua sudah menemukan mereka, Adelia ingin rasanya pergi menjauh karena dia tak ingin berurusan dengan pria itu.
Bu Laura baru saja pulang dan melihat kamar Adelia, dia terkejut karena kamar itu kosong.
Kemudian Bu Laura melihat ke dalam kamar Darwin, melihat Adelia yang memeluk putranya itu.
Hati Bu Laura tersentuh dan tanpa sadar air matanya menetes, "ibu akan membuatmu bahagia nak, ini adalah hal yang harus di tebus oleh putraku," gumam Bu Laura lirih.
Keesokan paginya, Adelia bangun dan melihat jam, Adelia terkejut melihat sudah hampir pukul tujuh pagi.
Dia tak menemukan Darwin, Adelia pun keluar dan melihat Darwin sedang sarapan dan juga bermain permainan mengasah otak.
"Pagi gantengnya mama," kata Adelia mencium Darwin.
"Mama bau, mandi cepat ya, aku tidak mau telat ke sekolah lagi," kata Darwin yang sibuk dengan iPad miliknya.
"Baiklah, mama akan mandi," jawab Adelia mencubit pipi Darwin.
"Pagi Bu, maaf Adelia gak bantu ya," kata Adelia memeluk Bu Laura.
"Iya nak, sekarang mandi dan sarapan, kasihan Darwin sudah menunggu mu dari tadi," kata Bu Laura.
Adelia pun bergegas masuk kedalam kamar miliknya untuk bersiap, cukup setengah jam Adelia keluar dengan celana jeans dan kaos yang di padu dengan sweater.
"Ayo berangkat, mama juga lupa kalau mama ada janji jam sembilan," ajak Adelia.
Darwin pun turun dari kursinya dan mencium Bu Laura, Adelia pun sama, Bu Laura memberikan kotak bekal pada Adelia.
"Jangan lupa nanti di makan," kata Bu Laura.
Mobil Adelia pun meninggalkan rumah itu, tak terasa kehidupan Adelia berkembang pesat setelah memiliki Darwin.
Darwin adalah anugerah dan hadiah yang begitu indah dari Tuhan, dan putranya itu juga memiliki kecerdasan yang begitu tinggi.
"Mama, nanti tak usah menjemput ku, aku nanti di jemput Oma," kata Darwin yang berpamitan pada Adelia.
"Baiklah, tapi mama baru lihat seragam mu kok beda?" tanya Adelia.
"Karena aku bukan TK lagi," jawab Darwin turun dari mobil.
Adelia pun melihat putranya yang mengunakan seragam sekolah menengah.
Adelia pun binggung, karena selama ini yang mengurus sekolah Darwin adalah Bu Laura.
"Biarlah, nanti tanpa pada ibu saja," kata Adelia yang kini berangkat menuju butik miliknya.
Yusrin sudah menjelaskan pada Teana, dan Teana tak bisa menerima keputusan dari orang tua Joshua.
"Jika aku tak bisa menikahi Joshua, maka tidak ada seorang pun yang bisa menikah dengannya," kata Teana yang menghancurkan semua barang miliknya.
Yusrin pun tak menggubris Teana, dia hanya takut Laura membuktikan tentang ancamannya.
Yusrin pun berangkat ke butik milik Adelia, saat sampai dia tak mengira putri yang dia sia-siakan malah bisa sukses.
Yusrin pun masuk ke dalam, dan di sambut oleh seorang pegawai di sana.
"Selamat datang, ada yang bisa di bantu tuan?" sapa ramah para pegawai.
"Bisa aku bertemu dengan Adelia Calista Amadea," tanya Yusrin.
"Bapak bisa tunggu sebentar, karena nona sedang ada tamu," jawab pegawai itu.
"Baiklah," jawab Yusrin yang menunggu di lantai bawah.
Terdengar suara dari lantai dua, Adelia turun bersama seorang istri pejabat.
Adelia mengantar dengan begitu ramah, karena dia adalah pelanggan tetap butiknya.
"Mbak Adelia, ada yang ingin bertemu, dia sedang menunggu mbak," bisik Anna.
"Siapa?" tanya Adelia.
Anna pun menunjuk pria yang sedang menunggu di sofa di pojok butik, Adelia pun kaget melihat sosok itu.
"Ayah kemari? tanya Adelia.
Yusrin pun menoleh dan langsung berdiri menghampiri Adelia, "ada sesuatu yang penting yang perlu aku bicarakan dengan mu," jawab Yusrin.
"Ayo kita ke atas ayah,"ajak Adelia.
keduanya pun sampai di ruangan atas, tanpa basa-basi Yusrin langsung mengatakan maksudnya.
"Adelia, kamu harus mau menikah dengan pria pilihan ayah, ini juga permintaan ibumu," kata Yusrin.
"Ha-ha-ha, ayah ingin menjual ku, kenapa bukan putri kesayangan mu itu saja," kata Adelia tertawa hambar.
"Karena ini adalah permintaan dan janji mamamu, jika kamu tak mau aku bisa membatalkan hal itu, dan kamu membuktikan jika kamu putri yang tak berguna," kata Yusrin akan pergi.
"Tunggu, karena ini permintaan Mama, maka aku mau menikah tapi asal papa tau aku sudah memiliki anak," kata Adelia.
"Keluarga itu tak peduli tentang itu, nanti sore kalian akan menikah, dan aku akan mengirimkan alamatnya, dan jangan membuatku malu ingat itu," jawab Yusrin.
Adelia pun hanya bisa menangis meratapi nasibnya, dia tak mengira harus menikah dadakan seperti ini.
Apalagi dia tak tau dengan siapa pria yang akan menikah dengannya, pasalnya Yusrin juga tak mengatakan keluarga seperti apa yang akan di nikahkan dengannya.
Adelia mengambil sebuah gaun pernikahan yang memang dia rancang untuk pernikahan impian tapi semua tinggal rencana.
Sore harinya, Darwin tak mengerti dengan apa yang dia alami, dia harus ikut ke sebuah tempat bersama Bu Laura.
Dan Darwin juga mencari sang mama, "Oma. mama kemana? dan ini pernikahan siapa?" tanya Darwin.
"Hari ini mama akan menikah dengan papa kandung Darwin, jadi Darwin akan punya mama dan papa lengkap seperti keinginan mu," jawab Bu Laura.
"Tapi papa Darwin itu Joshua Oma, apa mama akan menikah dengannya," tanya Darwin.
Laura mengangguk, Joshua sudah berdiri sambil menunggu kedatangan dari Adelia.
Akhirnya Adelia datang dengan bersama dengan Yusrin di sampingnya, Darwin pun melihat sang mama yang sudah cantik dengan gaun pernikahan.
Joshua dan Adelia pun mengucapkan janji seumur hidup, setelah itu keduanya berciuman.
Laura pun bisa bernafas lega melihat usahanya berhasil, dan Darwin pun langsung berlari ke pelukan Joshua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Alfi Fatmayani
masa adelia segampang itu menerima tawaran menikah? kan seharusnya msih marah sama papa nya yg ga menanggap anak.
2022-09-04
2
Nur Halia
ceritanya kayak diburu hantu 😃😃😃
2022-07-23
0
Princesq
crtax sngat sru bnget.
2022-04-18
0