Darwin masih menjadi pimpinan tim IT perusahaan Joshua selama seminggu ini.
Sedang Noval mengejar semua musuh mereka, dan membuatnya terpuruk dan mengembalikan uang perusahaan.
Adelia masih berkutat dengan gambar gaun yang akan di berikan sebagai hadiah karena bantuan tiga nyonya besar.
Joshua juga begitu sibuk bersama Hans untuk mengembalikan kestabilan dari perusahaannya.
Sedang mama Laura mendapatkan telpon dari seseorang yang juga menyokong perusahaan Joshua dari jauh.
"Bagaimana keadaan mereka Laura, apa baik-baik saja?" tanya pria itu dari sebrang telpon.
"Iya kak, keduanya baik, segeralah datang dan temui keponakan mu, dan aku yakin kamu akan senang melihat Adelia," jawab mama Laura.
"Tidak untuk saat ini, oh ya aku juga sudah menemukan guru yang pas untuk anak Adelia, dan lusa mungkin dia akan sampai di Indonesia," katanya lagi.
"Baiklah kak, terima kasih atas dukungan mu pada kami," kata mama Laura.
"Ini bukan apa-apa Laura, setelah kejadian dari adikku, sekarang Adelia hanya memiliki keluarga mu untuk berlindung," jawab pria itu.
"Baiklah kak, aku harus pergi mengantar makan siang untuk semua orang, sekali lagi terima kasih," kata mama Laura.
"Baiklah, aku tutup telponnya," jawab pria itu.
Pria itu menghampiri seorang wanita yang sudah dua puluh tahun ini koma tanpa ada tanda-tanda bangun.
"Bangunlah, jika kamu bangun aku akan mengantarmu pada putrimu dan juga cucumu," kata pria itu mencium kening wanita cantik itu.
Mama Laura sudah menyiapkan makan siang dan akan membawanya ke perusahaan Joshua.
Adelia juga datang untuk makan siang bersama, dia juga tak lupa membelikan puding kesukaan dari putranya.
Saat sampai di perusahaan semua karyawan pun menunduk hormat melihat Adelia.
Wanita cantik itu terlihat begitu cantik meski hanya mengenakan celana jeans dan kaos oblong bermerek G*cci itu.
Adelia langsung menuju ke ruangan Joshua, "Hans, suamiku di dalam?" tanya Adelia.
"Iya nyonya muda, tuan ada di dalam, silahkan," kata Hans membukakan pintu untuk Adelia.
"Terima kasih," jawab Adelia saat masuk ke ruangan Joshua.
"Kamu sudah datang sayang," kata Joshua memeluk Adelia.
"Maaf mas, apa aku menganggu mu?" tanya Adelia.
"Tidak, aku malah ingin kamu bersama ku," kata Joshua yang mulai mencium leher Adelia.
"Hentikan, ini di kantor," kata Adelia mendorong Joshua.
"Kenapa? aku ingin meminta hak ku yang belum kamu berikan," kata Joshua menatap wajah cantik istrinya.
"Tapi tidak di kantor juga mas, lagi pula kamu masih berhutang bulan madu dengan ku," kata Adelia.
"Iya, dan setelah semua ini selesai, kita bisa berangkat," bisik Joshua yang kembali mencium bibir Adelia dan memeluknya erat.
"Mama sudah datang!" teriak Darwin dari luar ruangan.
Adelia mendorong Joshua hingga jatuh terduduk, Darwin masuk dan binggung melihat Joshua terduduk di lantai.
"Papa kenapa duduk di lantai?" tanya Darwin.
"Papa sedang melihat lantainya retak apa tidak," jawab Joshua berkilah.
"Owh ... mama bawa puding Darwin," tanya pria kecil itu yang antusias membuka kotak di atas meja.
"Semuanya untuk mu, oh ya ada brownies juga," kata Adelia membantu Darwin.
"Wah, tapi Oma datang dan masih di lantai bawah," kata Darwin yang sudah mengambil kue dan memberikannya pada Joshua.
"Emm...." kata Darwin dan Joshua bersamaan.
Adelia tersenyum melihat ulah keduanya yang begitu mirip, bahkan selera mereka juga sama.
Benar saja tak lama mana Laura datang sambil membawa beberapa kotak makan siang.
Setelah memberikan pada Adelia, Joshua dan Darwin, mama Laura pun bergegas ke ruangan papa Federico untuk makan siang bersama.
Adelia pun membantu Darwin makan, sedang Joshua makan sambil menyuapi Adelia.
Hans pun sudah kembali ke ruangan miliknya, dan makan siang dengan bekal pemberian dari seorang gadis tetangganya.
Setelah makan siang, Darwin kembali ke ruangan IT bersama seseorang yang menjemputnya atas perintah Joshua.
Sedang Joshua menarik Adelia hingga duduk di pangkuannya, Adelia pun mengalungkan tangannya pada Joshua.
"Apa yang ingin kamu lakukan, kembali bekerja, aku juga harus pergi sekarang," kata Adelia.
"Kamu ingin kemana?" tanya Joshua memeluk Adelia erat.
"Aku harus belanja kain untuk membuat gaun yang akan kuberikan pada tiga nyonya besar yang sudah membantu kita mas," kata Adelia.
"Tapi aku terlanjur menginginkan mu," bisik Joshua yang menahan hasratnya.
"Tidak akan pernah, kamu masih berhutang kepada ku," kata Adelia yang melepaskan diri Joshua.
Joshua pun tertawa melihat istrinya itu kabur dengan membawa barang-barangnya.
Akhirnya perusahaan Joshua pun mengalami kemajuan pesat, dan Darwin membuat security sistem terkuat untuk perusahaan itu sebelum pergi.
Pasalnya hari ini adalah hari terakhir Darwin membantu, karena mama Laura ingin Darwin belajar.
Adelia sampai di tempat membeli bahan mewah langganannya, Adelia memilih bahan yang cocok.
Setelah itu dia juga mengambil jam tangan yang sudah di pesan dan di desain khusus olehnya.
Joshua pun menghampiri putranya di ruang IT dan ternyata Darwin sedang tidur.
Joshua pun menggendongnya, "Hans, bawa barang-barang Darwin," kata Joshua.
"Baik tuan," jawab Hans.
Joshua pun kini pulang bersama putranya, dan dia terkejut saat melihat sebuah motor sport berhenti di sampingnya.
Tapi saat akan melihatnya dengan jelas, motor itu sudah menarik gas motornya dan hilang.
"Ada apa tuan?" tanya Hans.
"Tidak, aku hanya melihat istriku sekilas," jawab Joshua yang masih menyadarkan dirinya.
Adelia pun masuk ke halaman besar rumah Gusman dan pak Yun sudah memerintahkan seorang pengawal untuk membantu Adelia.
Setelah itu Adelia pun bergegas masuk ke dalam rumah dan menyapa kedua mertuanya.
"Sayang tadi ada orang butik yang datang dan mengantar kain dan juga sesuatu di kotak kayu," kata mam Laura.
"Iya ma, kebetulan aku tadi habis belanja, ya mau membuatkan hadiah," jawab Adelia.
"Baiklah, sekarang lebih baik kamu mandi, mungkin sebentar lagi Joshua akan pulang," kata papa Federico.
"Baiklah pa, aku ke atas dulu," pamit Adelia.
Benar saja Joshua pun masuk sambil mengendong Darwin, kemudian pak Yun meminta Darwin.
Joshua pun langsung naik keatas sambil berlari menuju ke kamarnya, Joshua masuk dan langsung memeluk Adelia.
"Kenapa lari Hem.. Aku melihat mu begitu gagah saat di atas motor tadi," bisik Joshua.
"Aku hanya ingin mencoba mengunakan motor milikmu, habis motor kok di buat pajangan, bukannya di naiki," kata Adelia.
"Aku tak bisa lagi karena aku pernah hampir mati saat mengendarai motor itu," jawab Joshua.
Adelia pun terkejut dan langsung berbalik dan memeluk tubuh suaminya.
"Kalau begitu jangan, aku tak ingin kehilangan mu lagi," jawab Adelia.
"tentu sayang, aku akan hidup dan mati sesuai keinginan mu," kata Joshua.
"dasar tukang gombal," Adelia pun tersenyum malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Wardah Juri
semoga cepat sadar ibunya adelia
2022-06-27
1
Oi Min
Ada kemungkinan ibunya Adelia msh hidup ini kek nya
2022-05-10
1
Ilan Irliana
curiga vena msh hidup ini mh..
2022-04-04
0