Setelah acara pernikahan itu, Adelia masih tak menyangka harus menikah dengan pria yang ingin dia hindari selama ini.
"Kenapa menatap ku seperti itu, kamu kaget karena harus menikah dengan ku, lagi pula ini juga perjanjian keluarga kita," seru Joshua santai.
"Dasar pria menyebalkan, kenapa harus kamu, dan aku ingin buat perjanjian dengan mu," kata Adelia menyodorkan sebuah kertas.
Joshua pun memicingkan matanya, kemudian mengambil kertas yang di berikan, setelah membacanya Joshua murka karena poin perjanjian.
Joshua pun langsung melemparkan kertas itu kearah Adelia, "kau pikir aku menikahi mu untuk permainan, aku bukan pria sebajingan itu, dan aku ingin kamu lupakan perjanjian gila ini," kata Joshua akan pergi meninggalkan Adelia.
"Hei.. om jelek, kenapa kau bersikap kasar pada mama," kata Darwin yang melihat ulah Joshua.
Darwin langsung menghampiri Adelia dan memeluknya, "ingat ini Adelia, aku menikah dengan mu dengan keyakinan dan jangan rusak itu," kata Joshua yang pergi dan membanting pintu.
Adelia memeluk Darwin erat, sekarang hanya putranya itu sebagai obat untuk kesedihannya.
Darwin pun tak sengaja melihat kertas yang berhamburan di lantai, Darwin mengambilnya.
Darwin pun mengerti dengan apa yang di lakukan Adelia hingga membuat Joshua marah.
"Mama ini apa?" tanya Darwin.
"Bukan apa-apa, ayo kita keluar dan menemui keluarga papa mu," ajak Adelia.
Ternyata Joshua masih di depan pintu, pria itu sebenarnya tak berniat marah pada istrinya itu.
Hanya saja keputusan Adelia yang memberinya surat perjanjian pernikahan itu membuatnya kesal.
"Ayo kita keluar bersama, jangan membuat semua orang curiga," kata Joshua mengandeng Darwin di sisi Kirinya.
Sedang Adelia mengandeng lengan kanan Joshua, dan mulai memasang senyum untuk bertemu semua orang.
Bu Laura melihat Yumna dan Teana yang juga datang dengan tatapan tak suka.
Sedang Teana melihat keharmonisan Joshua dan Adelia itu merasa marah, dia merasa Adelia merebut segalanya.
"Aku akan merebut semuanya yang harusnya untukku, awas kau Adelia," gumam Teana marah.
"Tenang nak, mama sudah mengatur sesuatu untuk mu, dan itu akan berhasil," bisik Yumna.
"Lihat Vena, aku menepati janjiku, sekarang Jojo dan Adel sudah menikah, dan semoga kamu bahagia di sana, maafkan aku yang telat menyadari semuanya," batin Laura.
"Mama, sekarang sudah mau pulang kan, lagi pula kamu sudah melihat mereka menikah," bujuk Federico.
"Tentu, aku harus membuat menantuku nyaman bukan, dan papa harus buktikan jika papa juga bisa menerima Adelia dan putranya," kata Laura.
"Pasti ma, tenang saja," jawab Federico.
"Maafkan aku Vena, aku terpaksa dulu mengusir mu, atau kamu akan menderita seperti diriku saat ini," batin Yusrin yang memilih minum di pojokan.
Pesta taman pun selesai, kini Adelia dan Darwin di ajak ke rumah besar keluarga Gusman.
Saat sampai Adelia dan Darwin terkejut melihat Bu Laura yang berpenampilan begitu anggun dan berdiri di samping ayah dari Joshua.
"Ibu di sini?" binggung Adelia.
"Maafkan aku Adelia, sebenarnya aku adalah mama dari Joshua, dan aku selama ini menjagamu karena aku ingin menebus dosa ku pada mamamu," kata Bu Laura.
"Ibu membohongiku, ibu adalah satu-satunya orang yang aku percaya," kata Adelia sedih.
"Tidak seperti itu Adelia, sebenarnya kalian memang sudah di jodohkan, tapi saat beberapa tahun lalu ibu pulang ke Indonesia, ibu baru tau jika ibumu sudah meninggal dunia, dan kamu tinggal bersama kakek angkat, yang sebenarnya pengasuh ibumu, dan yang paling membuat ibu terkejut kamu hamil karena ulah putraku," jawab Bu Laura.
"Tapi bagaimana ibu tau aku hamil dengan pria itu," kata Adelia melirik Joshua.
"Karena cincin yang di pakaikan oleh Joshua hanya bisa di lepas oleh keluarga Gusman," jawab Bu Laura memperlihatkan cincin itu.
"Maafkan aku...." kata Bu Laura yang langsung memeluk Adelia.
"Tidak Bu, aku beruntung bisa bersama ibu, apalagi Darwin juga bisa menjadi seperti ini karena ibu," jawab Adelia.
"Baiklah, sekarang ayo masuk, dan cucu opa, mulai sekarang jangan panggil eyang tapi Oma ya, dan untuk mu nak, panggil papa dan Mama ya," kata tuan Federico pada Adelia.
Adelia pun hanya mengangguk, kemudian mereka pun masuk dan beristirahat.
Adelia memilih tidur di sofa, karena dia tak ingin berbagi ranjang dengan Joshua.
Sedang Darwin tak mengira Bu Laura memberikannya sebuah komputer yang begitu canggih di kamarnya.
"Bagaimana Darwin, kamu suka?" tanya Bu Laura.
"Suka Oma, terima kasih, ini adalah komputer yang Darwin inginkan, jadi Darwin bisa bantu mama," kata Darwin.
"Oke, tapi sekarang kamu harus tidur, dan jangan coba membuat perusahaan Opa dan papa mu bangkrut lagi ya," kata Bu Laura mencubit hidung bocah itu.
"Tidak membuat bangkrut Oma, hanya aku ingin melihat siapa papa ku ini," kata Darwin.
Keesokan harinya, Adelia bangun terlebih dahulu, dan melihat Joshua tidur dengan bertelanjang dada.
"Dasar pria menyebalkan," gumam Adelia yang turun ke dapur.
Adelia pun ingin membuat sarapan untuk keluarga barunya, tapi kepala pelayan Yun menghalanginya.
"Tidak nona, tuan akan marah," kata pak Yun.
"Tidak, aku hanya ingin menyiapkan yang spesial untuk keluarga baruku, aku mohon," kata Adelia.
"Baiklah nona, kalau begitu biarkan tiga pelayan membantu anda," kata pak Yun.
Adelia pun mengizinkan, setelah berkutat di dapur semuanya akhirnya bisa selesai.
"Pak nanti tolong di tata di meja, sekarang saya akan naik keatas dulu," kata Adelia.
Saat Adelia masuk kedalam kamar mandi, dia kaget melihat Joshua hanya mengenakan handuk di pinggangnya.
"Dasar mesum, apa yang kau lakukan," kata Adelia menutup matanya.
Joshua pun iseng dan langsung menghimpit Adelia ke dinding kamar mandi.
"Kenapa malu, ini adalah milikmu, kau bahkan tidak hanya boleh melihatnya, tapi kau bisa menyentuh dan menikmatinya," kata Joshua membuka tangan Adelia.
"Apa yang ingin kau lakukan," kata Adelia takut.
Joshua pun langsung mencium dan meninggalkan cap merah di leher Adelia.
Adelia tak bisa mengontrol dirinya, kemudian Joshua membalik tubuh Adelia.
"Aku selalu suka dengan reaksi mu sayang," bisik Joshua sebelum meninggalkan Adelia.
Adelia pun melempar pintu yang baru tertutup itu dengan botol sampo, dia merasa Joshua keterlaluan.
Akhirnya Adelia turun dengan gaun selutut dengan kerang tinggi, karena ingin menutupi bekas bibir Joshua.
"Darwin, ayo papa antar ke sekolah, biarkan mama dan Oma belanja," kata Joshua.
"Siap papa," jawab Darwin.
Akhirnya ketiganya pergi, begitupun dengan Bu Laura dan Adelia yang ingin berkunjung ke makam Bu Vena.
Tapi sayang mobil mobil mereka di Pepet oleh mobil tak di kenal, hingga akhirnya keduanya di bius.
Beberapa pria turun dan membawa keduanya, mereka berdua di bawa ke sebuah gedung kosong.
Di sana telah menunggu seorang wanita muda dengan seringai di wajahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Siti Nurjanah
pasti itu yumna atau teana
2024-10-30
0
Wirda Lubis
semoga ibu Laura
2022-05-24
1
Princesq
smga mrk g apa dan joshia xpat mnylmatkn mrk.
2022-04-18
0