Joshua datang bersama Darwin ke perusahaan, Hans dan Novan mengawal keduanya.
Para pegawai yang di rekomendasikan juga ikut menyambut kedatangan kedua orang penting di perusahaan itu.
Joshua bahkan tak melihat Adeline sedikit pun, sedang Darwin sudah menandai setiap orang yang menatap kearah papanya.
Darwin pun meminta iPad yang berisi nama dan jabatan yang akan di tempati.
"Sepertinya opa memang mencarikan ular untukku bermain, belum saja dia lihat singa betina mengamuk," kata Darwin memberikan iPad pada Joshua.
"Ternyata gadis ini, dia merasa terlalu hebat ternyata, aku sekali membantu dirinya, dan sekarang dia ingin masuk ke perusahaan ku, kau bisa melakukan apapun padanya," kata Joshua.
"Baiklah, hanya seorang putri dari pemilik perusahaan kecil, bahkan dia tak tau siapa yang dia hadapi," kata Darwin menyeringai.
Keduanya pun berpisah, Darwin pun menuju ke ruangan bersama Novan sedang Joshua masuk ke ruangan miliknya.
Adeline pun melapor pada asisten Hans, dia menunjukkan surat yang diberikan oleh pihak HRD.
Hans melihat itu, dan langsung menelpon bagian HRD, "keruangan ku sekarang, cepat!" bentak Hans keras.
Semua pegawai pun langsung menciut mendengar bentakan dari Hans, pasalnya Hans adalah orang yang tak seharusnya di ganggu.
Adeline masih berdiri di depan meja Hans, tak lama seorang pria dari bagian HRD datang.
"Selamat pagi asisten Hans, ada apa?" tanya manager HRD itu.
"Baca dengan keras intinya," kata Hans melempar kertas ke wajah manager HRD itu.
"Nama Adeline Azalia Sugiantoro, lulusan S1 ekonomi, dan di tempatkan di bagian sekertaris CEO," kata manager HRD itu.
Tanpa bicara Hans langsung mencengkram dagu manager HRD.
"Sejak kapan aku memintamu menambah pegawai baru tanpa persetujuan CEO ataupun diriku, kau sudah bosan bekerja disini, kau lupa aturan tempat ini," bentak Hans keras dan mendorongnya.
"Maaf asisten Hans, tapi ini adalah permintaan dari tuan Federico dan para pemegang saham," jawab manager HRD.
"Anda keterlaluan, dia memiliki jabatan lebih tinggi dari pada jabatan anda, anda harus hormat padanya," kata Adeline membela manager HRD itu.
"Keluar," kata Hans menatap Adeline.
"Apa-" kata Adeline terbata.
"Aku bilang keluar, atau perlu ku panggil security untuk menyeret mu," kata Hans mengusir Adeline.
"Anda tidak bisa mengusirku dari sini, karena saya adalah orang yang di tunjuk direktur, dan papi saya juga memiliki saham di perusahaan ini," kata Adeline.
"Siapa yang bilang, baru saja aku membeli saham itu dari ayahmu, jadi sekarang kamu bisa pergi karena kamu tak di butuhkan di sini," kata Adelia yang berjalan memasuki ruangan itu.
"Siapa kamu, berani mengusirku," kata Adeline menunjuk Adelia.
"Aku adalah pemegang saham terbesar ketiga di perusahaan ini, sekaligus istri dari CEO dan menantu dari direktur utama," jawab Adelia menantang Adeline.
Joshua pun datang, melihat pria yang diimpikan datang, Adeline pun langsung berpura-pura terluka.
"Maafkan aku nyonya, aku tak memiliki niat seperti itu, Tuan tolong aku, mereka semua melukai ku dengan ucapannya dan menghinaku begitu saja tanpa mengerti kesalahan ku, bahkan mereka tak sopan pada manager HRD," kata Adeline memegang lengan Joshua.
Adelia terlihat santai, Joshua pun menghempaskan tangan Adeline dari lengannya.
Joshua pun melepas jas yang di pakai dan membuangnya ke tempat sampah.
"Siapa dirimu berani menyentuhku, dan di tempatku memang memiliki aturan tersendiri, dan jika bukan orang pilihan maka jangan harap kau bisa bergabung," jawab Joshua yang kini merangkul pinggang Adelia.
"Kau sudah dengar, manager HRD mau bawa dia pergi, atau aku harus mendepak mu keluar dari perusahaan ini juga," kata Joshua.
"Baik tuan," jawab manager HRD.
"Kau melupakan ku begitu saja, kemarin kau menyentuh kaki ku dengan lembut dan kau melupakan itu begitu saja," kata Adeline.
"Kenapa memangnya, dia bahkan menyentuh seluruh tubuh ku, bahkan dia sering mencium kakiku saat kami bersama, untuk melakukan hal baik membantu itu bukan hal tabu bukan, nona saja yang kegeeran pada suami saya," kata Adelia menantang.
"Mama, dia adalah model yang membuatmu harus naik panggung untuk berjalan di catwalk, dan aku sudah membuat keluarganya hancur sekarang," kata Darwin datang dengan memainkan rubik santai.
Adelia langsung menatap marah ke arah Adeline, tanpa bicara Adelia langsung menjambak rambut gadis itu.
"Kau berani membatalkan surat kontrak demi menggoda suamiku, kau ingin mati huh!" bentak Adelia marah.
Adeline sudah kesakitan, dan Joshua baru kali ini melihat kemarahan Adelia yang begitu besar.
"Kau bisa membuatku rugi dan malu, dan kau tau hukuman untuk orang yang membuatku malu, hanya kehancuran atau mati," kata Adelia melepaskan jambakan di rambut Adeline.
"Kau ternyata wanita yang mengerikan, aku akan membalas perlakuan buruk ini, lihat saja!" teriak Adeline.
Plak.... tamparan keras diberikan oleh Adelia, "ini untuk menutup mulutmu, jika berani segera balas dendam mu padaku, dan aku akan menghadapi dirimu, dan aku tunggu saat itu," kata Adelia mengejek.
Adeline pun terdiam melihat tatapan amarah yang diberikan oleh Adelia padanya.
Kini dia pun di dorong keluar dari perusahaan itu dengan segala hinaan yang di terimanya.
Adelia menatap tajam Joshua, Darwin menunjukkan rekaman CCTV untuk membela sang ayah.
"Aku selesai di sini, aku harus kembali ke butik, Darwin jangan berulah lagi," kata Adelia yang ingin pergi.
"Kamu tak ingin di sini dulu," tahan Joshua.
Adelia pun menatap tajam ke arah Joshua, dan Joshua pun merinding melihat tatapan itu.
bukan merinding karena cinta, tapi merinding ketakutan melihat Adelia yang sedang marah.
Sedang di luar perusahaan itu, Adeline di hampiri seorang wanita yang tersenyum kearahnya.
"Musuh dari musuh kita adalah teman, jadi mau bergabung dengan ku, kau akan mendapatkannya dan aku bisa membunuh Adelia," kata Teana mengulurkan tangannya.
"Tentu, tujuan ku sekarang adalah untuk mempermalukan Adelia dan memiliki Joshua," kata Adeline.
"Berarti kita satu tujuan, dan Yo kita bicara di cafe dulu, agar lebih nyaman," ajak Teana.
Adeline pun ikut dan percaya pada Teana, sedang Teana tersenyum menyeringai.
"Tidak semudah itu kamu merebut Joshua, setelah ku membunuh Adelia, maka aku akan membuatmu menyusul kakak tiri ku itu," batin Teana.
Setelah bangun dari koma dan sembuh, Teana malah makin menjadi saat ini, dan tujuannya hanya satu merebut Joshua dari Adelia.
Saat di cafe, mereka juga bertemu Robby yang juga sudah menunggu keduanya.
"Dia siapa?" tanya Adeline.
"Dia tentu saja akan membantu kita melaksanakan keinginan kita, pria yang pernah di permalukan dan di hina oleh Adelia," jawab Teana tenang.
"Tentu, musuh dari musuh kita adalah teman," kata Robby tersenyum berpelukan dengan Teana.
Adeline tak mengira jika mudah memiliki sekutu untuk menyingkirkan Adelia.
Dan dia akan segera menjadi nyonya muda di keluarga Gusman konglomerat itu.
"Setelah aku menjadi nyonya muda Gusman, maka aku akan menyingkirkan dua serangga dan itu akan mudah," batin Adeline.
Mereka bertiga pun mulai mengatur strategi untuk membuat Adelia dan Joshua berpisah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
anca
lagian joshua ngapain juga baik hati minit kaki si adeline siluman ular itu,,,.eski niatnya baik tapisbnrny ga perku sampai begitu
2022-07-22
0
Oi Min
Aduh para coro saling bekerja sama
2022-05-11
0
Princesq
wow para pnjhat brgbung nich,,,,mkin sru nich crtax,🥰
2022-04-18
1