Adelia dan Bu Laura terikat di kursi, dan didepan mereka seorang wanita sedang tertawa bahagia.
"Kalian semua, tolong awasi kedua wanita ini, jangan melakukan apapun sebelum aku menyuruhnya, atau kalian mengerti akibatnya bukan," kata Yumna pada anak buahnya.
"Baik nyonya," jawab para preman anak buah Yumna.
Yumna pun mengawasi mereka dari jauh. karena dia tak ingin berurusan langsung dengan Adelia ataupun nyonya besar yang menjengkelkan itu.
Adelia pun sadar dan merasa tubuhnya begitu sakit dan tak bisa bergerak.
"Ini dimana?" kata Adelia melihat sekeliling.
"Mama, bangun ma," panggil Adelia saat melihat Laura masih pingsan.
Laura pun mengangkat wajahnya saat sadar, Adelia berusaha untuk lepas dari kursi itu tapi tak bisa.
Begitupun Laura yang juga sudah kesakitan, "kalian mau apa, aku bisa memberikan uang, tapi lepaskan kami," kata Laura.
"Maaf nyonya, tapi tuan kami ingin menyiksa kalian dulu," jawab pimpinan preman itu.
"Lalu apa yang kalian inginkan, cepat lepaskan kami!" teriak Laura.
"Hey nyonya besar berhenti berteriak, atau aku akan membungkam mulutmu selamanya," ancam Yumna dari sisi gedung lain.
"Kalau berani keluar, jangan beraninya bersembunyi, kau pengecut," kata Laura.
"Tenanglah, aku sudah menghubungi putra mu, dan dia akan datang," kata Yumna.
"Mau apa sebenarnya, tolong lepaskan kami," kata Laura.
"Aku tak ingin menyakitimu, karena targetku adalah menantu mu yang cantik itu, lihat wajah polosnya, cih gadis murahan," kata Yumna kesal.
"Kalau begitu lepaskan mama mertuaku, aku akan bersedia melakukan apapun," kata Adelia.
"Tidak semudah itu gadis cantik, goprak, tampar gadis itu tiga kali," perintah Yumna.
"Tentu tuan," jawab goprak yang memiliki badan paling besar.
"Tidak jangan menyentuh Adelia, atau kamu akan menyesal," kata Laura terus berontak.
Goprak pun menampar pipi Adelia tiga kali dengan keras, dari sudut bibir Adelia pun mengeluarkan darah segar.
Goprak melihat kalung Adelia yang bagus pun menariknya hingga melukai leher Adelia.
"Tidak, itu kalung pemberian putraku," kata Adelia menangis.
"Kalau begitu aku akan menghancurkan kalung ini," kata goprak menginjak kalung itu.
alarm di jam tangan Darwin pun berbunyi, Darwin pun membuka laptop miliknya.
Sedang di perusahaan Joshua marah besar karena mendapat kiriman foto dari orang tak di kenal.
Foto itu menunjukkan Adelia dan Bu Laura terikat dan pingsan, dan di leher mereka di acungi pisau.
"Siapa yang berani menculik mama dan istriku, mereka tak tau berurusan dengan orang yang salah," kata Joshua murka.
Joshua pun pergi sendiri, karena kedua asistennya akan melakukan rapat besar.
Joshua langsung menuju ke lokasi yang dia terima, Noval juga mengirim anak buahnya.
Sedang Darwin pun memilih pamit ke toilet pada sang guru, Darwin pun melacak lokasi dari Adelia.
"Halo tante, bisakah membantu mama, dia sedang berada dalam masalah, aku tak bisa keluar dari sekolah," kata Darwin dari sebrang telpon.
"Baiklah, kirimkan lokasi mama mu, biar aku membereskan para cecungguk itu," kata wanita di sebrang.
"Oke Tante, oh ya nanti aku transfer ya," kata Darwin.
"Harus, jangan mengecewakan aku ya bocah kecil," kata wanita itu.
Darwin pun menutup telponnya, kemudian mengirimkan uang yang di maksud.
Sedang wanita itu bersiap dengan membawa pisau dan juga senjata miliknya.
Wanita itupun naik motor kesayangannya, dia pun menembus jalanan kota menuju ke daerah terpencil.
"Sepertinya aku sudah terlambat, mending aku lihat dari jauh saja," gumam wanita itu yang memilih naik kesebuah pohon.
Joshua sudah datang ke gedung kosong itu, Teana tersenyum bahagia melihat pria itu.
"Jojo, kenapa kamu datang kemari," kata Bu Laura.
"Aku ingin menyelamatkan mama dan Adelia," jawab Joshua.
"Pergi, jangan hiraukan aku, jika kita terluka, bagaimana dengan Darwin, siapa yang akan menjaganya, pergi aku mohon!" kata Adelia.
"Kemari tuan besar, duduklah, aku akan memberikan tontonan terbaik untukmu," suara Yumna.
Goprak pun langsung mendekati Adelia, Joshua sudah di tahan anak buah goprak.
"Jangan berani menyentuhnya," ancam Joshua terus berontak.
"Aku ingin menikmati tubuh wanita ini, dan kamu sebagai suaminya akan menyaksikannya," kata goprak tertawa.
"Lena! tolong aku!" teriak Adelia.
Goprak langsung terkapar dan dari kepalanya mengeluarkan darah, Lena membidik para pria yang memegangi Joshua.
Setelah seorang lagi mati, Joshua pun kini mulai bertarung melawan semua orang itu.
Adelia pun berdiri dan menghancurkan kursi yang dia duduki hingga akhirnya ikatan itu terlepas.
Adelia langsung mengambil pisau itu dan menusukkan ke tubuh preman, untuk melindungi Joshua dari pria yang ingin memukulnya.
Tapi preman itu menampar Adelia cukup keras, Joshua pun langsung memukulnya dengan balok.
Adelia pun langsung berlari untuk menyelamatkan mama mertuanya.
Setelah itu Lena kembali menembak seorang preman yang ingin menyerang Adelia dari belakang.
Joshua berhasil melumpuhkan semua anak buah Yumna, tak lama anak buah Joshua baru datang.
Mereka mengamankan orang-orang itu, Adelia memeluk mama Laura, tak di duga Teana turun dan menembak kearah Adelia.
Dan Joshua melindungi kedua wanita itu dengan tubuhnya, Adelia pun menoleh dan melihat Teana.
"Joshua...." lirih Adelia kaget melihat Joshua terjatuh dengan luka tembak.
Lena pun turun dan berlari masuk, dia berpapasan dengan Yumna dan Teana.
Lena memukul Yumna hpingga pingsan dan mencekik Teana.
Setelah itu membenturkan kepala Teana ke tembok, setelah itu Lena mematahkan kaki Teana agar cacat.
Setelah itu Lena menghampiri Adelia dan melihat kondisi dari Joshua.
"Kita harus bawa dua ke rumah sakit secepatnya," kata Lena.
Anak buah Joshua pun membawa bos mereka ke rumah sakit, Adelia memangku kepala Joshua.
"Aku mohon bertahanlah, kamu harus tetap hidup, apa yang harus aku katakan pada Darwin, jika sesuatu terjadi sesuatu padamu, aku mohon..." tangis Adelia.
"Hei tenanglah, aku tidak akan semudah itu mati, jadi jangan menangis, kamu sangat jelek...." lirih Joshua.
Adelia mengeleng, kemudian Joshua pun pingsan dan Adelia makin panik melihat itu.
Saat sampai di rumah sakit, Lena langsung ikut berlari menuju ruang operasi.
Lena adalah seorang dokter bedah yang di juluki tangan dewa, tapi dia memiliki sisi gelap.
Dan itulah yang membuat Lena bisa menegang senjata api, dan berkenalan dengan bocah kecil yang seorang hebat.
Adelia terus berdo'a untuk kesembuhan Joshua, Darwin datang ke rumah sakit bersama dengan Federico.
Darwin pun memeluk sang mama, Adelia pun masih belum bisa mengontrol dirinya.
"Maafkan aku, papa mu terluka karena melindungi mama," kata Adelia.
"Tenang mama, di dalam ada Tante Rambo, jadi kita hanya perlu berdo'a," kata Darwin menghapus air mata Adelia.
Lena pun keluar dengan wajah yamg begitu lesu setelah beberapa jam melakukan operasi, "maaf Adelia, aku sudah melakukan yang terbaik, tapi peluru itu berhasil menembus paru-paru dan untung tidak sampai ke jantung Joshua, tapi dua puluh empat jam kedepan adalah masa kritis, jika dalam jangan waktu ini dia tidak sadar, maka dia akan dalam keadaan koma," kata Lena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
nadira ST
keren lo len, ayo hajar bikin cacat saja
2024-06-29
1
Haslina Harrison
3 kali setelah
2022-08-15
1
Haslina Harrison
Sebelum ini saya pernah komen... 1 novel... Yang suka menggunakan ayat " pun" pada novelnya... Adakah ini orang yang sama juga...???
2022-08-15
0