Reincarnation : A Quite Revenge

Reincarnation : A Quite Revenge

Bab 1 - Berpindah Tubuh

...***...

Hiroshi Yamada adalah salah satu ninja terlatih. Dia sekarang tengah bertugas mematai-matai seorang petinggi negara bernama Takeda. Sebuah alat pemanah dan pedang terpaut di punggungnya.

Selain dikenal sebagai ninja yang hebat bertarung, Hiroshi juga merupakan pembunuh bayaran. Bagi orang-orang yang berniat membayar Hiroshi untuk membunuh, mereka harus memberikan alasan yang tepat. Hiroshi bukan lelaki gila harta. Dia hanya tidak suka dengan ketidakadilan. Makanya klan-klan yang mengenal dirinya pun adalah para pesohor baik.

Hiroshi mempertimbangkan beberapa alasan sebelum membunuh sasarannya. Pertama, kesalahan besar apa yang telah dibuat olehnya. Kedua, seberapa banyak kesalahannya terhadap tanah leluhur. Ketiga, pengkhianatan. Jika semua alasan tersebut memenuhi. Maka dia tidak akan ragu membunuh sasarannya.

Hiroshi berlari dalam kegelapan. Ada dua rekannya yang mengikuti dari belakang. Mereka bergerak seperti kilatan bayangan. Menembus kabut dimalam hari.

Menghindari cahaya, dan bergerak tanpa bersuara adalah hal yang wajib dilakukan oleh seorang ninja. Semuanya demi teknik spionase menjadi lebih sempurna. Dengan mengenakan pakaian serba hitam, Hiroshi dapat menyatu dengan kegelapan. Dia hanya menyisakan bagian matanya untuk tidak ditutupi.

Setelah berhasil mengendap-endap melewati perumahan warga. Hiroshi pun melanjutkan aksinya naik ke salah satu rumah. Dia melakukannya dengan gesit dan hening. Sesekali bola matanya di arahkan ke belakang untuk memastikan keadaan kedua rekannya.

Hiroshi sudah berada di atap. Dia sekarang berjalan ke titik yang lebih gelap. Kemudian mengamati kediaman Takeda yang hanya terhelat beberapa buah rumah. Mata tajamnya mampu menyaksikan betapa sepinya rumah sasarannya. Dahi Hiroshi mengerut, karena dia merasa ada yang aneh.

"Terlihat sepi, ini kesempatan yang sangat bagus!" ucap Akio, salah satu rekan Hiroshi yang berbadan kecil.

"Benar, apa lagi yang kita tunggu." Goku menyetujui pendapat Akio. Namun tidak untuk Hiroshi, matanya masih mengamati dengan seksama keadaan di sekitar rumah Takeda.

"Tidak, kita tunggu dahulu!" ujar Hiroshi tenang.

"Tetapi kesempatan tidak datang dua kali!" Goku bersikeras. Kemudian lebih dahulu bergegas menuju rumah Takeda. Akio sepertinya sepemikiran dengan Goku, langkahnya bergerak mengikuti dari belakang.

Hiroshi menggertakkan gigi dari balik penutup wajahnya. Sebelah tangannya mengepalkan tinju. Alhasil lelaki berusia dua puluh empat tahun tersebut tidak punya pilihan lain selain mengikuti Goku dan Akio.

Hiroshi telah menginjakkan kakinya ke tanah. Dia dan kedua rekannya berhasil melewati pagar tinggi yang mengelilingi kediaman Takeda. Posisi mereka sekarang berada di pinggir rumah. Tepatnya di dekat sebuah sumur berhiaskan dengan kelopak-kelopak bunga sakura yang berguguran.

Syut!

Sebuah panah tiba-tiba mengalihkan atensi Hiroshi dan kedua rekannya. Anak panah itu tertancap tepat ke sebuah pohon yang berada di belakang Akio.

Satu per satu para pengawal muncul, dan mengepung. Mereka mengarahkan masing-masing senjatanya kepada Hiroshi dan kedua rekannya. Sia-sia menggunakan metsubushi, karena pengawal yang sedang mengelilingi lebih dari sepuluh orang.

Akio memberanikan diri menggerakkan sebelah tangan untuk mengambil senjata shuriken-nya. Namun sebelum sempat melakukan perlawanan, sebuah panah sudah menancap ke bagian kakinya. Hal yang sama juga di alami oleh Hiroshi. Keduanya seketika tumbang dalam keadaan berlutut ke tanah. Goku pun terlihat ikut terjatuh.

Seorang lelaki membelah susunan pengawal yang sedang mengepung. Dialah Takeda, seorang lelaki yang dikenal berkhianat dengan tanah airnya sendiri. Takeda diketahui telah membiarkan bangsa asing untuk masuk dan berkuasa di wilayah Jepang.

Takeda berjalan mendekat. Kedua tangannya seolah saling bertautan dari balik punggungnya. Matanya menatap kesal ketiga ninja yang sudah berani masuk ke kediamannya tanpa ijin.

"Berdirilah Goku!" titah Takeda sembari tersenyum miring.

Goku bangkit dan berdiri. Kemudian berjalan mendekati Takeda. Dia membungkukkan badan sekitar seratus delapan puluh derajat.

"Terimakasih, Senpai!" ujar Goku sambil menyatukan kepalan tangannya. Sekarang jelas sudah alasan Goku menjadi satu-satunya orang yang tidak diserang oleh pengawal Takeda.

Hiroshi dan Akio dibuat begitu kaget. Keduanya langsung saling bertukar pandang. Mereka tidak menyangka Goku akan berkhianat.

"Kau harusnya malu kepada dirimu sendiri, Goku! kau tidak saja berkhianat kepada kami, tetapi juga pada leluhurmu!" Hiroshi bersuara dengan lantang. Matanya menyalang penuh amarah.

Goku tampak membuka penutup wajahnya. Kemudian menunjukkan senyuman puas. Dia sama sekali tidak tertarik dengan segala ungkapan Hiroshi.

Perlahan Takeda mengeluarkan benda yang sedari tadi disembunyikan dari balik badannya. Sebuah katana yang mengkilap digenggam erat oleh kedua tangannya. Dia mengarahkan benda itu tepat ke leher Akio.

Tanpa pikir panjang, Takeda pun mengayunkan katana-nya.

Swing!

Darah Akio langsung merembes dari lehernya. Tubuhnya bergetar hebat dengan keadaan mata yang terbelalak.

"Akio!!!" pekik Hiroshi histeris. Dia mencoba mencabut pedang yang sedari tadi terpaut di balik punggungnya. Namun Takeda melakukan serangan lebih dahulu, dengan cara menendang wajahnya. Kemudian menancapkan katana-nya tepat ke jantung Hiroshi.

Jleb!!

Hiroshi merasakan sakit yang teramat sangat. Tenggorokannya tercekat hebat. Deru nafasnya perlahan melambat. Terakhir kali kalimat yang dia dengar sebelum penglihatannya menggelap adalah, 'Sekarang kau bisa bergabung dengan leluhurmu...'

"Hiro! bangunlah!" suara seorang perempuan terdengar sangat panik. Hiroshi merasa tubuhnya diguncang-guncang hebat oleh sosok perempuan tersebut.

"Uhh..." Hiroshi bergumam seraya membuka matanya dengan pelan. Kepalanya diserang rasa pusing yang menyengat. Perlahan dia mencoba bangkit sambil memegangi bagian jidatnya.

"Hiro! syukurlah, kau sudah sadar. Ibu sangat takut... hiks, hiks!" ujar perempuan yang sedang duduk di samping Hiroshi.

"Apa?" Hiroshi mengerjapkan mata, agar bisa sadar sepenuhnya.

Deg!

Jantungnya langsung berdegub kencang akibat menyaksikan dirinya sedang berada di sebuah mobil. Apalagi sekarang kedua telinganya bisa mendengar suara hiruk pikuk keributan di sekelilingnya.

Mata Hiroshi membulat sempurna. Mulutnya menganga lebar. Kepalanya celingak-celingukan ke berbagai arah. Hiroshi bahkan tidak sadar kalau bagian kepalanya sedang merembeskan darah yang banyak.

Hiroshi sangat kebingungan dengan keadaan yang dilihatnya. Dari mobil yang berlalu lalang, gedung-gedung tinggi, serta beberapa papan reklame neon.

"Hiro? kau kenapa?" tanya perempuan yang sedari tadi duduk di sebelah Hiroshi.

"Apa-apaan ini?! aku dimana?" tanya Hiroshi tak percaya.

"Tenanglah Hiro, biar Ibu obati dahulu lukamu. Sebentar lagi kita akan sampai ke rumah sakit," ujar perempuan berperawakan kurus, dengan rambut hitam yang di ikat sederhana. Dia bernama Akira Kenichi. Tangannya sekarang berusaha mengelap darah yang bercucuran di kepala anaknya.

"Hei! kau siapa?!" ujar Hiroshi seraya menjauhkan tangan Akira.

"Hiro! kau kenapa memperlakukan Ibu seperti itu?!" Akira menatap nanar Hiroshi. Dia benar-benar bingung dengan perubahan sikap putranya.

"Hiro? Ibu? apa maksudmu?" Hiroshi masih diterpa kebingungan yang begitu dalam.

"Mungkin perubahan putramu karena disebabkan luka dikepalanya. Aku akan segera mengantarkan kalian ke rumah sakit terdekat. Berusahalah untuk menenangkan putramu!" lelaki yang sedang duduk di depan setir menyahut. Dia sedari tadi mendengarkan pembicaraan kedua penumpangnya.

"Arigatou gozaimasu," balas Akira menghargai kepedulian sopir taksi yang sedang membawanya. Dia sedikit membungkukkan kepala untuk menunjukkan pose hormat.

Akira menghela nafas, kemudian kembali mencoba mengelap darah di kepala anaknya. Lagi-lagi Hiroshi menepisnya dengan kasar.

"Hiro, jika kau tidak mau Ibu yang melakukannya, bagaimana kau lakukan sendiri saja?" Akira menyodorkan sapu tangannya.

Hiroshi mengernyitkan kening, lalu menyentuh area kepalanya. Hingga akhirnya dia baru sadar kalau ada banyak darah yang keluar. Hiroshi lantas mengambil sapu tangan yang diberikan Akira. Ia sekarang menekan-nekan bagian kepalanya yang terluka. Ringisan wajahnya membuktikan kalau dirinya tengah menahan rasa sakit.

Catatan kaki :

- Metsubushi : Serbuk bom yang dapat mengeluarkan asap, dan dapat membantu melarikan diri.

- Shuriken : Senjata berbentuk bintang dengan empat bilah pisau.

- Spionase : Adalah suatu praktik pengintaian, atau memata-matai untuk mengumpulkan informasi.

Terpopuler

Comments

𝒯ℳ

𝒯ℳ

Up

2021-10-10

0

𝒯ℳ

𝒯ℳ

Ups

2021-10-09

0

𝒯ℳ

𝒯ℳ

P

2021-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Berpindah Tubuh
2 Bab 2 - Hiro Kenichi
3 Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4 Bab 4 - Sekolah?
5 Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6 Bab 6 - Memberitahu Shima
7 Bab 7 - Perlawanan Hiro
8 Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9 Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10 Bab 10 - Mencuri Jemuran
11 Bab 11 - Perkelahian
12 Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13 Bab 13 - Tamparan Keras
14 Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15 Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16 Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17 Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18 Bab 18 - Tentang Ayah
19 Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20 Bab 20 - Menemukan Goku?
21 Bab 21 - Klub Malam
22 Bab 22 - Mabuk
23 Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24 Bab 24 - Menguak Rahasia
25 Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26 Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27 Bab 27 - Luka Tembak
28 Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29 Bab 29 - Trauma Akira
30 Bab 30 - Syarat Aneh
31 Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32 Bab 32 - Apartemen Misterius
33 Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34 Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35 Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36 Bab 36 - Mengikuti Akira
37 Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38 Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39 Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40 Bab 40 - Terluka Lagi
41 Bab 41 - Olahraga Judo
42 Bab 42 - Pertarungan Hiro
43 Bab 43 - Melatih Shima [1]
44 Bab 44 - Melatih Shima [2]
45 Bab 45 - Melatih Shima [3]
46 Bab 46 - Ular Misterius
47 Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48 Bab 48 - Ketahuan?
49 Bab 49 - Mencari Tahu
50 Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51 Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52 Bab 52 - Perebutan
53 Bab 53 - Teler
54 Bab 54 - Tawaran
55 Bab 55 - Keributan Di Kantin
56 Bab 56 - Bersenang-Senang?
57 Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58 Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59 Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60 Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61 Bab 61 - Kenyataan Pahit
62 Bab 62 - Penculikan [1]
63 Bab 63 - Penculikan [2]
64 Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65 Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66 Bab 66 - Rencana Penipuan
67 Bab 67 - Mendominasi Izumi
68 Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69 Bab 69 - Surga Dari Izumi
70 Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71 Bab 71 - Hypnotize
72 Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73 Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74 Bab 74 - Kebenaran
75 Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76 Bab 76 - Menuju Basement
77 Bab 77 - Melarikan Diri
78 Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79 Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80 Bab 80 - Alarm Penyelamat
81 Bab 81 - Tawaran Izumi
82 Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83 Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84 Bab 84 - Toilet Wanita
85 Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86 Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87 Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88 Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89 Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90 Bab 90 - Berusaha Selamat
91 Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92 Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93 Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94 Bab 94 - Bertemu Katashi
95 Bab 95 - Shirohebi
96 Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97 Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98 Bab 98 - Keadaan Akira
99 Bab 99 - Keadaan Izumi
100 Bab 100 - Isi Briefcase
101 Bab 101 - Bagian Akhir
102 Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103 Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104 Bonus Chapter - Makan Malam
105 Kesalahan
106 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Berpindah Tubuh
2
Bab 2 - Hiro Kenichi
3
Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4
Bab 4 - Sekolah?
5
Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6
Bab 6 - Memberitahu Shima
7
Bab 7 - Perlawanan Hiro
8
Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9
Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10
Bab 10 - Mencuri Jemuran
11
Bab 11 - Perkelahian
12
Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13
Bab 13 - Tamparan Keras
14
Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15
Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16
Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17
Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18
Bab 18 - Tentang Ayah
19
Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20
Bab 20 - Menemukan Goku?
21
Bab 21 - Klub Malam
22
Bab 22 - Mabuk
23
Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24
Bab 24 - Menguak Rahasia
25
Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26
Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27
Bab 27 - Luka Tembak
28
Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29
Bab 29 - Trauma Akira
30
Bab 30 - Syarat Aneh
31
Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32
Bab 32 - Apartemen Misterius
33
Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34
Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35
Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36
Bab 36 - Mengikuti Akira
37
Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38
Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39
Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40
Bab 40 - Terluka Lagi
41
Bab 41 - Olahraga Judo
42
Bab 42 - Pertarungan Hiro
43
Bab 43 - Melatih Shima [1]
44
Bab 44 - Melatih Shima [2]
45
Bab 45 - Melatih Shima [3]
46
Bab 46 - Ular Misterius
47
Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48
Bab 48 - Ketahuan?
49
Bab 49 - Mencari Tahu
50
Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51
Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52
Bab 52 - Perebutan
53
Bab 53 - Teler
54
Bab 54 - Tawaran
55
Bab 55 - Keributan Di Kantin
56
Bab 56 - Bersenang-Senang?
57
Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58
Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59
Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60
Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61
Bab 61 - Kenyataan Pahit
62
Bab 62 - Penculikan [1]
63
Bab 63 - Penculikan [2]
64
Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65
Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66
Bab 66 - Rencana Penipuan
67
Bab 67 - Mendominasi Izumi
68
Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69
Bab 69 - Surga Dari Izumi
70
Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71
Bab 71 - Hypnotize
72
Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73
Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74
Bab 74 - Kebenaran
75
Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76
Bab 76 - Menuju Basement
77
Bab 77 - Melarikan Diri
78
Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79
Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80
Bab 80 - Alarm Penyelamat
81
Bab 81 - Tawaran Izumi
82
Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83
Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84
Bab 84 - Toilet Wanita
85
Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86
Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87
Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88
Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89
Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90
Bab 90 - Berusaha Selamat
91
Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92
Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93
Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94
Bab 94 - Bertemu Katashi
95
Bab 95 - Shirohebi
96
Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97
Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98
Bab 98 - Keadaan Akira
99
Bab 99 - Keadaan Izumi
100
Bab 100 - Isi Briefcase
101
Bab 101 - Bagian Akhir
102
Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103
Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104
Bonus Chapter - Makan Malam
105
Kesalahan
106
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!