Bab 13 - Tamparan Keras

Hiro telah kembali ke rumah dengan senyuman yang merekah diwajahnya. Tatapan Akira yang seolah mengancam seketika membuat senyuman itu langsung memudar.

"Mana Izumi?" timpal Akira. Dia tadi sebenarnya berniat menyusul Hiro dan Izumi, tetapi urung karena mengurus pakaian pelanggan yang harus dicuci.

"Dia sudah pulang," jawab Hiro seraya melingus pergi ke arah kamarnya.

"Tunggu, hidungmu kenapa?" tanya Akira yang mendadak sudah memegangi wajah Hiro, lalu memperhatikan keadaan hidung putranya.

"Aku tidak apa-apa." Hiro melepaskan tangan Akira dari wajahnya. "Pokoknya hidup kita akan baik-baik saja. Kau bisa tenang sekarang," tutur Hiro lembut. Kembali dengan senyuman simpul. Dia pun segera masuk ke kamarnya.

Akira hanya bisa mengernyitkan kening, karena tidak memahami maksud ucapan Hiro.

Gelap perlahan menyelimuti. Sore pun berubah menjadi malam. Hiro sekarang tengah duduk saling berhadapan dengan Akira. Di sebuah meja makan kecil yang memang hanya terdapat dua bangku. Suara lalu-lalang transportasi menemani suasana makan malam. Benar, dua ibu dan anak tersebut memilih untuk menghening.

Akira menatap sendu ke arah Hiro. Putranya itu terlihat sangat menikmati hidangannya. Memakan begitu lahap nasi dan sayuran dengan menggunakan sumpitnya. Sesekali ia akan mengambil beberapa pangsit untuk dimasukkan ke mulut. Indera pengecapnya bergumul dengan giat merasakan dan menghancurkan campuran makanan.

Akira sedikit mengerutkan dahi, karena setelah divonis amnesia, perilaku putranya itu berubah drastis. Dia merasa asing dengan Hiro yang sekarang. Namun apalah daya, sebagai seorang ibu yang baik, Akira akan menerima Hiro dalam keadaan bagaimana pun. Bahkan jika anaknya itu mengalami cacat sekali pun.

"Hiro..." Akira sepertinya mencoba memulai pembicaraan. Dia membuat Hiro langsung mendongakkan kepala dan membalas tatapannya.

"Hmm?" Hiro merespon sambil melebarkan kelopak matanya. Dia segera meletakkan sumpit dan lekas-lekas menelan makanan melalui tenggorokannya.

"Kau tadi tidak melakukan hal buruk lagi kepada Izumi kan?" tanya Akira.

"Aku tidak..." Hiro menghela nafas sejenak. "Sebenarnya aku sama sekali tidak pernah berbuat buruk kepadanya. Biar kuberitahu, Izumi itu sepenuhnya menipumu. Dia ingin membuatmu marah kepadaku. Sebagai seorang ibu harusnya kau lebih mempercayaiku dari pada gadis itu!"

"Hiro, Izumi menangis tersedu-sedu saat datang. Terdapat lebam dan juga luka disudut bibirnya, dia bilang kau-lah yang telah menyakitinya!" balas Akira, kembali mengukir kernyitan di keningnya.

"Jadi kau tidak percaya kepadaku?"

"Bukan begitu, dia adalah seorang perempuan. Ibu yang merasa sebagai perempuan tentu merasa tidak tega melihatnya." Akira memberikan penjelasan.

"Apa dia memberikan bukti kepadamu kalau akulah yang menyakitinya?"

Akira langsung membisu. Dia mencoba mengingat apa yang dilakukannya saat saling bicara bersama Izumi. Akira sangat ingat, kalau gadis tersebut hanya membicarakan perihal penderitaannya dan terus-terusan menyalahkan Hiro.

"Tidak ada kan?" timpal Hiro, mengamati raut wajah yang sedang ditunjukkan oleh sang ibu. "Kau harus mempercayai anakmu, dan kau juga harus tahu betapa buruknya sikap Izumi saat di sekolah." Hiro menggelengkan kepala pelan, karena mengingat sikap buruk Izumi ketika di sekolah.

Akira sudah mengangakan mulut, karena hendak bicara. Namun suara ketukan di pintu membuatnya harus menyimpan kalimatnya terlebih dahulu. Kemudian menggerakkan kaki menuju pintu.

Ceklek!

Akira membuka pintu, dan dia langsung disambut oleh penampakan dua sosok pria msiterius.

"Apakah benar ini rumah kediaman milik Akira Kenichi?" tanya salah satu lelaki dengan jaket kulit hitamnya. Terdapat sebuah pistol tersemat di ikat pinggangnya. Selanjutnya dia segera menunjukkan sebuah kartu yang menunjukkan identitasnya. Ternyata kedua lelaki itu adalah polisi.

"I-iya? itu saya sendiri..." jawab Akira enggan. Dia mulai diserang rasa cemas, meskipun masih tidak mengetahui alasan dibalik kedatangan polisi ke rumahnya.

"Kami mendapatkan laporan, kalau anda dan putra anda terlibat dalam penyerangan yang terjadi di rumah Tuan Takeshi!" ujar salah satu polisi menjelaskan.

Akira membelalakkan mata. Dia langsung menoleh ke arah Hiro, dan mulai merasa curiga.

Hiro baru saja berjalan menghampiri Akira. Dia menatap heran ke arah semua orang. Sebelah tangannya menggaruk tengkuk tanpa alasan.

"Kalian harus ikut ke kantor kami sekarang juga!" ucap salah satu polisi lagi, mendesak.

"Ada apa?" tanya Hiro tak mengerti.

"Hiro, apa yang sudah kau lakukan?!" tanya Akira dengan nada penuh penekanan.

"Apa maksudmu?" sahut Hiro terheran. Dia hanya berharap Akira dapat menjelaskan apa yang telah terjadi.

"Kalian bisa membicarakannya di kantor polisi. Ayo!" kata polisi, sengaja menghentikan interaksi yang terjadi di antara Hiro dan Akira. Mereka semua akhirnya pergi ke kantor polisi.

...***...

Hiro dan Akira sudah berada di kantor polisi. Di sana Hiro kembali bertemu Takeshi. Terdapat juga dua bawahannya, yang siang tadi sempat mendapat pukulan dan tendangan dari Hiro.

"Hei! bukankah aku sudah memberikan kalian--"

"Hiro, hentikan!" Akira lekas-lekas menutup mulut putranya. Dia tidak ingin masalah yang menimpanya semakin panjang.

"Kenapa kau selalu berusaha mencegahku! padahal ini juga demi keselamatan--"

Plak!

Ucapan Hiro lagi-lagi terputus. Kali ini dia mendapatkan tamparan keras dari Akira. Sebelah pipinya sekarang terasa sakit dan sedikit memerah.

"Menurutlah! biarkanlah orang dewasa yang mengurus masalah ini. Kau lebih baik diam dan duduk saja!" omel Akira dengan keadaan mata yang sudah berembun. Dia terpaksa melakukan pukulan keras agar Hiro tidak ikut campur lagi dengan urusannya. Sebagai orang tua, tentu Akira tidak akan membuat putranya ikut terlibat dalam masalah yang besar.

"Dasar anak muda zaman sekarang!" Takeshi melakukan sarkas secara terang-terangan. Dia menatap remeh ke arah Hiro. Kemudian terkekeh dengan geli bersama dua bawahannya.

Hiro hanya bisa menyalangkan mata. Pantatnya perlahan duduk ke sebuah kursi panjang yang ada di dekatnya. Sebenarnya dia sangat ingin menyumpal mulut Takeshi dengan kepalan tinju, namun tidak dilakukannya demi perasaan sang ibu.

Akira dan Takeshi terlihat sedang di interogasi bersama. Mereka menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Terutama Takeshi, dia berbicara dengan lugas dan meyakinkan. Lelaki berkumis tipis tersebut berhasil memojokkan Akira, dengan cerita mengenai serangan Hiro dan juga masalah hutang yang belum dibayar. Akira sontak tertohok. Apalagi saat Takeshi menunjukkan surat kontrak yang sudah ditandatangani oleh Akira. Takeshi juga menuding, kalau Akira-lah yang menyuruh Hiro melakukan serangan ke rumahnya.

"Sepertinya kau terbukti bersalah. Jika Takeshi meneruskan tuntutannya, kau bisa dimasukkan ke penjara!" ujar polisi yang bertugas. Dia menatap Akira dengan serius.

Akira menundukkan kepala. Dia mencoba menahan air mata yang terus memaksa untuk keluar. Dia tidak tahu polisi yang ada dihadapannya sekarang, saling bertukar tatapan penuh arti kepada Takeshi. Benar, polisi bernama Mizou itu memiliki hubungan tertentu dengan Takeshi. Tidak heran dia selalu menyetujui setiap pernyataan Takeshi, dan berhasil membuat Akira kalah telak.

"Bolehkah aku dan Takeshi saling bicara terlebih dahulu?" tanya Akira, yang sepertinya sudah punya rencana untuk menyelesaikan masalahnya.

"Maksudmu secara empat mata?" Mizou memastikan.

Akira menjawab dengan anggukan kepala. Dia dan Takeshi segera pergi ke suatu tempat untuk berbicara serius. Seringai puas pun perlahan terukir diwajah Takeshi.

Terpopuler

Comments

shinobi chan

shinobi chan

mantab thor..semangattttt

2021-10-28

0

Whidie Arista 🦋

Whidie Arista 🦋

Tuh Polisi pasti dah di sogok sama si rentenir kampret😒

2021-08-17

5

Lubby®

Lubby®

biarkan thor hiro baku hantam di kantor polisi itu pasti epik momen, wkwk 😁

ok next up...

salam dari Group 😁

jangan lupa mampir sejenak ya..

2021-08-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Berpindah Tubuh
2 Bab 2 - Hiro Kenichi
3 Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4 Bab 4 - Sekolah?
5 Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6 Bab 6 - Memberitahu Shima
7 Bab 7 - Perlawanan Hiro
8 Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9 Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10 Bab 10 - Mencuri Jemuran
11 Bab 11 - Perkelahian
12 Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13 Bab 13 - Tamparan Keras
14 Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15 Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16 Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17 Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18 Bab 18 - Tentang Ayah
19 Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20 Bab 20 - Menemukan Goku?
21 Bab 21 - Klub Malam
22 Bab 22 - Mabuk
23 Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24 Bab 24 - Menguak Rahasia
25 Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26 Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27 Bab 27 - Luka Tembak
28 Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29 Bab 29 - Trauma Akira
30 Bab 30 - Syarat Aneh
31 Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32 Bab 32 - Apartemen Misterius
33 Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34 Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35 Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36 Bab 36 - Mengikuti Akira
37 Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38 Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39 Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40 Bab 40 - Terluka Lagi
41 Bab 41 - Olahraga Judo
42 Bab 42 - Pertarungan Hiro
43 Bab 43 - Melatih Shima [1]
44 Bab 44 - Melatih Shima [2]
45 Bab 45 - Melatih Shima [3]
46 Bab 46 - Ular Misterius
47 Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48 Bab 48 - Ketahuan?
49 Bab 49 - Mencari Tahu
50 Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51 Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52 Bab 52 - Perebutan
53 Bab 53 - Teler
54 Bab 54 - Tawaran
55 Bab 55 - Keributan Di Kantin
56 Bab 56 - Bersenang-Senang?
57 Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58 Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59 Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60 Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61 Bab 61 - Kenyataan Pahit
62 Bab 62 - Penculikan [1]
63 Bab 63 - Penculikan [2]
64 Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65 Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66 Bab 66 - Rencana Penipuan
67 Bab 67 - Mendominasi Izumi
68 Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69 Bab 69 - Surga Dari Izumi
70 Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71 Bab 71 - Hypnotize
72 Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73 Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74 Bab 74 - Kebenaran
75 Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76 Bab 76 - Menuju Basement
77 Bab 77 - Melarikan Diri
78 Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79 Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80 Bab 80 - Alarm Penyelamat
81 Bab 81 - Tawaran Izumi
82 Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83 Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84 Bab 84 - Toilet Wanita
85 Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86 Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87 Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88 Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89 Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90 Bab 90 - Berusaha Selamat
91 Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92 Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93 Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94 Bab 94 - Bertemu Katashi
95 Bab 95 - Shirohebi
96 Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97 Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98 Bab 98 - Keadaan Akira
99 Bab 99 - Keadaan Izumi
100 Bab 100 - Isi Briefcase
101 Bab 101 - Bagian Akhir
102 Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103 Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104 Bonus Chapter - Makan Malam
105 Kesalahan
106 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Berpindah Tubuh
2
Bab 2 - Hiro Kenichi
3
Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4
Bab 4 - Sekolah?
5
Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6
Bab 6 - Memberitahu Shima
7
Bab 7 - Perlawanan Hiro
8
Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9
Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10
Bab 10 - Mencuri Jemuran
11
Bab 11 - Perkelahian
12
Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13
Bab 13 - Tamparan Keras
14
Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15
Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16
Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17
Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18
Bab 18 - Tentang Ayah
19
Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20
Bab 20 - Menemukan Goku?
21
Bab 21 - Klub Malam
22
Bab 22 - Mabuk
23
Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24
Bab 24 - Menguak Rahasia
25
Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26
Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27
Bab 27 - Luka Tembak
28
Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29
Bab 29 - Trauma Akira
30
Bab 30 - Syarat Aneh
31
Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32
Bab 32 - Apartemen Misterius
33
Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34
Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35
Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36
Bab 36 - Mengikuti Akira
37
Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38
Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39
Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40
Bab 40 - Terluka Lagi
41
Bab 41 - Olahraga Judo
42
Bab 42 - Pertarungan Hiro
43
Bab 43 - Melatih Shima [1]
44
Bab 44 - Melatih Shima [2]
45
Bab 45 - Melatih Shima [3]
46
Bab 46 - Ular Misterius
47
Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48
Bab 48 - Ketahuan?
49
Bab 49 - Mencari Tahu
50
Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51
Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52
Bab 52 - Perebutan
53
Bab 53 - Teler
54
Bab 54 - Tawaran
55
Bab 55 - Keributan Di Kantin
56
Bab 56 - Bersenang-Senang?
57
Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58
Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59
Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60
Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61
Bab 61 - Kenyataan Pahit
62
Bab 62 - Penculikan [1]
63
Bab 63 - Penculikan [2]
64
Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65
Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66
Bab 66 - Rencana Penipuan
67
Bab 67 - Mendominasi Izumi
68
Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69
Bab 69 - Surga Dari Izumi
70
Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71
Bab 71 - Hypnotize
72
Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73
Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74
Bab 74 - Kebenaran
75
Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76
Bab 76 - Menuju Basement
77
Bab 77 - Melarikan Diri
78
Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79
Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80
Bab 80 - Alarm Penyelamat
81
Bab 81 - Tawaran Izumi
82
Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83
Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84
Bab 84 - Toilet Wanita
85
Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86
Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87
Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88
Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89
Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90
Bab 90 - Berusaha Selamat
91
Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92
Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93
Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94
Bab 94 - Bertemu Katashi
95
Bab 95 - Shirohebi
96
Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97
Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98
Bab 98 - Keadaan Akira
99
Bab 99 - Keadaan Izumi
100
Bab 100 - Isi Briefcase
101
Bab 101 - Bagian Akhir
102
Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103
Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104
Bonus Chapter - Makan Malam
105
Kesalahan
106
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!