Bab 16 - Serangan Hiro [1]

Di sebuah rumah dengan ukuran yang cukup besar, terdapat Takeshi beserta bawahannya sedang asyik menikmati alkohol. Mereka tertawa lepas sambil bermain dengan satu-satunya wanita yang kebetulan ada di sana. Keadaan wanita itu sangat memprihatinkan. Terdapat lebam diwajah dan sekujur badannya. Namanya adalah Amira, seorang imigran gelap yang kebetulan juga terjebak hutang dengan Takeshi.

Sepertinya Takeshi dan bawahannya memang sengaja menjadikan Amira sebagai mainan di malam itu. Dress Amira bahkan terdapat sobek-sobek di beberapa bagian. Terutama di bagian bawahnya. Pertanda kalau Takeshi sudah bermain terlalu jauh dengan wanita malang tersebut.

Amira hanya bisa menangis, meratapi keadaannya sendiri. Kedua tangannya terus diletakkan di bagian depan dadanya.

"Berhentilah menangis, bodoh!" ujar salah satu bawahan Takeshi sembari mendorong kepala Amira dengan kasar.

Bawahan Takeshi sendiri berjumlah sekitar lima orang. Mereka sudah puas saling bergantian menikmati tubuh Amira.

Di sisi lain, tepatnya di luar jendela. Ada sesosok lelaki berpakaian ninja sedang mengamati keadaan di rumah Takeshi. Siapa lagi kalau bukan Hiro. Dia tengah bergelantungan dengan cara kaki di atas dan kepala di bawah. Kakinya mengunci kuat ke sebilah kayu yang menjadi tumpuan atap. Hiro memperhatikan gerak-gerik orang di rumah melalui ventilasi yang ada di jendela.

'Dasar monster! mereka cuman berani menindas yang lemah. Sekarang aku semakin yakin untuk membantai mereka!' gumam Hiro dalam hati seraya menggertakkan giginya. Pupil matanya membesar saat menyaksikan salah satu bawahan Takeshi tiba-tiba bangkit dari tempat duduk.

"Bos, aku mau buang air kecil. Tolong, jangan bertaruh dahulu sebelum aku kembali!" ujar salah satu bawahan Takeshi. Dia sering disapa dengan sebutan Xander. Panggilan itu sendiri bukanlah nama aslinya. Takeshi memang selalu memberikan gelar samaran kepada semua bawahannya.

Melihat Xander telah memisah dari kelompoknya, Hiro lantas bergegas mengikutinya. Dia memang tidak tahu letak kamar mandi di rumah Takeshi. Tetapi satu hal yang pasti, Hiro punya peluang untuk menumbangkan satu sasarannya.

...***...

Xander sekarang berada di kamar mandi. Dia perlahan membuka resleting celana.

"Fufufu... fufu..." Xander bersiul sambil mengeluarkan air seninya ke dalam closet. Seperti lelaki pada umumnya, dia bermain-main dengan juniornya untuk menciptakan bunyi ceceran air yang khas.

Dug!

Terdengar bunyi yang berasal dari luar. Suaranya lumayan nyaring, sehingga langsung menarik perhatian. Xander sontak lekas-lekas menutup resleting celananya, kemudian memeriksa keadaan di luar. Dia langsung mengedarkan pandangannya ke segala arah. Hingga sebilah katana yang tajam mendadak muncul di depan lehernya.

Perlahan Hiro menampakkan dirinya. Dia seolah keluar dari sudut yang gelap. Xander sontak gemetar ketakutan. Matanya membulat sempurna. Kedua tangannya otomatis di angkat, seakan dia telah menyerahkan diri dan tidak mampu melawan.

"Si-si-siapa ka-kau?" tanya Xander tergagap akibat begitu merasa terancam.

"Aku?" Hiro berseringai remeh. Tanpa basa-basi lagi, dia mendorong Xander kembali masuk ke kamar mandi. Di dalam sana Hiro langsung menusukkan katana-nya ke jantung Xander. Hingga ujung dari katana itu tembus ke punggung, dan tentu saja berhasil menghancurkan pembuluh darah beserta jantung milik Xander. Hiro melakukannya dengan cepat, agar Xander tidak sempat berteriak atau melakukan perlawanan.

"Kkkkk... kkk..." Xander tidak mampu bersuara lagi. Dia hanya berusaha menahan sakitnya tenggorokan yang terasa mencekat begitu erat. Darah tampak mulai berceceran di katana Hiro.

Set! Kling!

Hiro menarik katana-nya kembali. Xander seketika terjatuh ke lantai, dalam kedaan sudah tidak bernyawa. Hiro kemudian memasukkan katana-nya ke dalam sarung. Selanjutnya dia bergegas keluar dan mengunci pintu kamar mandi.

Dengan bermodalkan bersembunyi di titik gelap, Hiro mampu melanjutkan aksinya dengan baik. Dia melangkah pelan tanpa mengeluarkan suara derap yang jelas. Telinganya dibuka lebar-lebar agar bisa mendengarkan suara keributan dari Takeshi dan bawahannya.

Atensi Hiro mendadak terpusat ke arah dapur. Dia kebetulan menyaksikan banyak pisau berjejer tergantung di tempatnya. Sebuah ide cemerlang muncul dalam benaknya. Dia berpikir bisa menggunakan pisau dapur layaknya Shuriken. Yaitu berupa senjata khas ninja berupa bintang, yang terbuat dari benda tajam di setiap sudutnya.

Hiro mengambil tiga pisau yang sudah tersedia. Namun tanpa diduga, dia mendengar suara langkah kaki yang kian mendekat. Alhasil Hiro segera bergerak cepat dan bersembunyi di bawah meja makan. Sungguh kebetulan luar biasa, karena lampu yang ada di dapur begitu redup. Hanya bersinarkan satu lampu kecil di sekitaran wastafel. Jadi Hiro dapat berbaur dalam kegelapan dengan sempurna.

"Wasabe, CEPAT!" Takeshi terdengar memekik dan mendesak. Dia nampaknya memberikan perintah kepada salah satu bawahannya yang sedang berjalan ke arah dapur.

"Bersabarlah, Bos!" balas Wasabe, yang sudah berada di dapur. Dia hendak mengambil pisau atas suruhan Takeshi. Akan tetapi benda yang dicarinya tidak berhasil ditemukan.

"Eh? aku sangat yakin, kalau pisaunya selalu ditaruh di sini?" gumam Wasabe seraya menggaruk bagian kepala akibat keheranan.

Setelah mendengar gumaman Wasabe, Hiro segera keluar dari tempat sembunyi-nya. Sebuah pisau sudah tergenggam erat di salah satu tangannya. Dia kemudian melemparkan pisau tersebut ke arah leher Wasabe. Pisau yang dilemparnya berputar di udara dengan kekuatan sangat cepat, lalu langsung tertancap tepat ke leher Wasabe.

"Ukhh!" Wasabe terkejut bukan main. Matanya langsung terbelalak. Cairan merah nan kental juga merembes dari lehernya. Dia mencoba berteriak, tetapi tidak bisa, karena pita suaranya sudah tercekat akan tajamnya pisau. Wasabe seketika tewas.

Saat melihat tubuh Wasabe hendak terjatuh, Hiro langsung bergerak cepat untuk menahannya. Sebab badan Wasabe agak besar, dan jika tubuhnya terhempas akan menimbulkan bunyi yang keras.

'Sudah dua, tinggal empat lagi. Ah! sebenarnya aku ingin langsung saja membunuh semuanya sekaligus. Tetapi jika aku lakukan, maka akan terlalu banyak menimbulkan keributan!' batin Hiro dalam hati, setelah selesai merebahkan jasad Wasabe dengan hati-hati ke lantai.

"Wasabe! kenapa kau lama sekali! mana pisaunya? aku sangat ingin memakan melonnya!" suara Takeshi kembali terdengar. Mengharuskan Hiro kembali berbaur ke titik gelap.

Takeshi mendengus kesal. Dia sesekali mengalihkan pandangan ke arah dapur, namun tidak mampu melihat Wasabe, karena pandangannya tertutupi oleh pintu yang sedikit menutup.

"Sekai! coba kau periksa Wasabe, jangan-jangan dia malah asyik bermain game seperti biasa," ujar Takeshi yang lagi-lagi menyuruh salah satu bawahannya untuk pergi. Sebab dia terlalu malas untuk menggerakkan kakinya. Alhasil bawahannya yang bernama Sekai langsung melakukan perintahnya.

Sekai berjalan dengan sempoyongan. Matanya pun tampak sudah merah. Sangat jelas kalau dia tengah mabuk. Sebelum pergi ke dapur, Sekai mencoba membuka pintu kamar mandi. Dahinya sontak mengerut heran, karena pintunya tidak dapat dibuka.

Ceklek! Ceklek! Ceklek!

Sekai memainkan gagang pintu beberapa kali. Namun pintunya tidak kunjung terbuka.

"Bos a--" Sekai tidak mampu melanjutkan ucapannya saat Hiro mendadak menutup mulutnya. Tangan Hiro dengan gesit menyayat urat nadi yang ada di leher Sekai. Benar, leher adalah bagian tubuh paling mudah diserang. Terutama jika ingin membunuh dalam diam.

Terpopuler

Comments

shinobi chan

shinobi chan

wah ada sekai...kaya merk kopas angin...hahahaaaa

2021-10-28

0

Annisa lie

Annisa lie

sadis

2021-09-25

1

Agus Wilujeng

Agus Wilujeng

wah wah

2021-09-20

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Berpindah Tubuh
2 Bab 2 - Hiro Kenichi
3 Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4 Bab 4 - Sekolah?
5 Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6 Bab 6 - Memberitahu Shima
7 Bab 7 - Perlawanan Hiro
8 Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9 Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10 Bab 10 - Mencuri Jemuran
11 Bab 11 - Perkelahian
12 Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13 Bab 13 - Tamparan Keras
14 Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15 Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16 Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17 Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18 Bab 18 - Tentang Ayah
19 Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20 Bab 20 - Menemukan Goku?
21 Bab 21 - Klub Malam
22 Bab 22 - Mabuk
23 Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24 Bab 24 - Menguak Rahasia
25 Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26 Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27 Bab 27 - Luka Tembak
28 Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29 Bab 29 - Trauma Akira
30 Bab 30 - Syarat Aneh
31 Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32 Bab 32 - Apartemen Misterius
33 Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34 Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35 Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36 Bab 36 - Mengikuti Akira
37 Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38 Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39 Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40 Bab 40 - Terluka Lagi
41 Bab 41 - Olahraga Judo
42 Bab 42 - Pertarungan Hiro
43 Bab 43 - Melatih Shima [1]
44 Bab 44 - Melatih Shima [2]
45 Bab 45 - Melatih Shima [3]
46 Bab 46 - Ular Misterius
47 Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48 Bab 48 - Ketahuan?
49 Bab 49 - Mencari Tahu
50 Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51 Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52 Bab 52 - Perebutan
53 Bab 53 - Teler
54 Bab 54 - Tawaran
55 Bab 55 - Keributan Di Kantin
56 Bab 56 - Bersenang-Senang?
57 Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58 Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59 Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60 Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61 Bab 61 - Kenyataan Pahit
62 Bab 62 - Penculikan [1]
63 Bab 63 - Penculikan [2]
64 Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65 Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66 Bab 66 - Rencana Penipuan
67 Bab 67 - Mendominasi Izumi
68 Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69 Bab 69 - Surga Dari Izumi
70 Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71 Bab 71 - Hypnotize
72 Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73 Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74 Bab 74 - Kebenaran
75 Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76 Bab 76 - Menuju Basement
77 Bab 77 - Melarikan Diri
78 Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79 Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80 Bab 80 - Alarm Penyelamat
81 Bab 81 - Tawaran Izumi
82 Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83 Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84 Bab 84 - Toilet Wanita
85 Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86 Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87 Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88 Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89 Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90 Bab 90 - Berusaha Selamat
91 Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92 Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93 Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94 Bab 94 - Bertemu Katashi
95 Bab 95 - Shirohebi
96 Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97 Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98 Bab 98 - Keadaan Akira
99 Bab 99 - Keadaan Izumi
100 Bab 100 - Isi Briefcase
101 Bab 101 - Bagian Akhir
102 Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103 Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104 Bonus Chapter - Makan Malam
105 Kesalahan
106 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Berpindah Tubuh
2
Bab 2 - Hiro Kenichi
3
Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4
Bab 4 - Sekolah?
5
Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6
Bab 6 - Memberitahu Shima
7
Bab 7 - Perlawanan Hiro
8
Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9
Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10
Bab 10 - Mencuri Jemuran
11
Bab 11 - Perkelahian
12
Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13
Bab 13 - Tamparan Keras
14
Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15
Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16
Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17
Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18
Bab 18 - Tentang Ayah
19
Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20
Bab 20 - Menemukan Goku?
21
Bab 21 - Klub Malam
22
Bab 22 - Mabuk
23
Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24
Bab 24 - Menguak Rahasia
25
Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26
Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27
Bab 27 - Luka Tembak
28
Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29
Bab 29 - Trauma Akira
30
Bab 30 - Syarat Aneh
31
Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32
Bab 32 - Apartemen Misterius
33
Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34
Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35
Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36
Bab 36 - Mengikuti Akira
37
Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38
Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39
Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40
Bab 40 - Terluka Lagi
41
Bab 41 - Olahraga Judo
42
Bab 42 - Pertarungan Hiro
43
Bab 43 - Melatih Shima [1]
44
Bab 44 - Melatih Shima [2]
45
Bab 45 - Melatih Shima [3]
46
Bab 46 - Ular Misterius
47
Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48
Bab 48 - Ketahuan?
49
Bab 49 - Mencari Tahu
50
Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51
Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52
Bab 52 - Perebutan
53
Bab 53 - Teler
54
Bab 54 - Tawaran
55
Bab 55 - Keributan Di Kantin
56
Bab 56 - Bersenang-Senang?
57
Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58
Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59
Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60
Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61
Bab 61 - Kenyataan Pahit
62
Bab 62 - Penculikan [1]
63
Bab 63 - Penculikan [2]
64
Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65
Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66
Bab 66 - Rencana Penipuan
67
Bab 67 - Mendominasi Izumi
68
Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69
Bab 69 - Surga Dari Izumi
70
Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71
Bab 71 - Hypnotize
72
Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73
Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74
Bab 74 - Kebenaran
75
Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76
Bab 76 - Menuju Basement
77
Bab 77 - Melarikan Diri
78
Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79
Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80
Bab 80 - Alarm Penyelamat
81
Bab 81 - Tawaran Izumi
82
Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83
Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84
Bab 84 - Toilet Wanita
85
Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86
Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87
Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88
Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89
Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90
Bab 90 - Berusaha Selamat
91
Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92
Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93
Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94
Bab 94 - Bertemu Katashi
95
Bab 95 - Shirohebi
96
Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97
Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98
Bab 98 - Keadaan Akira
99
Bab 99 - Keadaan Izumi
100
Bab 100 - Isi Briefcase
101
Bab 101 - Bagian Akhir
102
Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103
Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104
Bonus Chapter - Makan Malam
105
Kesalahan
106
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!