Bab 20 - Menemukan Goku?

Shima mengusap tengkuknya tanpa alasan. Sebab dirinya tengah memikirkan bagaimana caranya untuk menolak ajakan Hiro. Shima merasa tidak bisa membolos dari pekerjaannya lagi. Toh jika ingin bersenang-senang, semuanya tidak akan berarti tanpa uang. Apalagi dia sekarang sama sekali tidak mempunyai uang sepeser pun.

"Senpai, aku--"

"Tenang saja, aku punya banyak uang!" Hiro mengambil sebuah kantong kain yang sedari tadi tergeletak di sampingnya. Dia seolah langsung memahami alasan dibalik ke-engganan Shima. Satu gepak uang yang dia pamerkan sontak membuat mata Shima terbelalak.

"Wah! dari mana kau mendapatkannya?!" tanya Shima histeris. Dia berlari mendekati Hiro. Untuk yang pertama kalinya, dia melihat begitu banyak uang dengan mata dan kepalanya sendiri.

"Kau tahu, dari para rentenir itu..." sahut Hiro dengan nada berbisik.

Setelah mendengar pernyataan Hiro, Shima melangkah mundur. Ekspresinya mendadak berubah menjadi datar.

"Apa kau takut?" tanya Hiro, yang menyadari adanya keraguan diwajah Shima.

"Senpai, apa di zaman dahulu kau juga begini? membunuh dan mencuri uang milik orang lain?" Shima menggeleng kecewa. Perasaan kagumnya terhadap Hiro sedikit menurun.

Hiro mendengus kasar, lalu dilanjutkan dengan memutar bola mata jengahnya. "Shima-Kun, aku tidak akan menyakiti para rentenir itu jika mereka bersikap baik. Aku yakin orang seperti mereka pernah membunuh beberapa orang. Mungkin keamanan yang kau sebut polisi itu, tidak sepenuhnya melakukan pekerjaannya dengan baik. Aku yakin itu, buktinya penjahat seperti Takeshi terus dibiarkan berkeliaran begitu saja!" ujar Hiro dengan penjelasan panjang lebarnya. Kedua tangannya melipat di depan dada. Dia memandangi Shima yang masih terlihat berpikir.

"Ya sudah, kalau kau tidak mau. Aku akan bersenang-senang sendiri saja!" Hiro yang merasa gusar segera berderap menuju jalan keluar. Tepatnya ke arah pintu pagar yang terbuat dari kayu.

Keputusan cepat Hiro membuat Shima gelagapan. Dia merasa dilema. Disatu sisi Shima merasa apa yang diakukan Hiro salah, dan disisi lainnya dia tidak mau ketinggalan bersenang-senang.

"Senpai, tunggu!" pekikan Shima berhasil menyebabkan langkah Hiro terhenti. Sebuah seringai senang lantas terukir jelas di semburat wajah Hiro. Perlahan dia memalingkan wajah ke arah Shima.

"Baiklah, aku ikut!" ujar Shima. Kemudian bergegas memasuki rumahnya. Dia berniat mengganti baju. "Senpai, masuklah! aku harus menyelesaikan sesuatu hal terlebih dahulu." Shima mengajak Hiro untuk berkunjung ke rumahnya. Lagi pula semenjak kedatangannya ke lingkungan itu, Hiro belum pernah sama sekali mendatangi rumah Shima.

Hiro melangkahkan kaki memasuki rumah Shima. Sebuah hunian sederhana, dimana seorang kakak beradik beserta pamannya tinggal bersama. Shima bilang pamannya jarang pulang, karena harus bekerja. Biasanya pamannya yang bernama Kogoro Kobayoshi itu akan pulang seminggu sekali.

Shima menyalakan televisi sembari mengambil beberapa piring dan gelas kotor yang berhamburan di meja. Sedangkan Hiro menghempaskan dirinya ke sofa lusuh yang kebetulan ada di sana.

Sebuah tayangan berita di televisi langsung menarik perhatian Hiro dan Shima. Mata keduanya sontak tertuju ke arah televisi.

"Polisi sedang menyelidiki pembunuhan yang terjadi di gang A. Ke-enam rentenir yang terbunuh disebutkan dua di antaranya ditusuk dengan katana. Hingga saat ini polisi tidak berhasil menemukan petunjuk mengenai pelaku. CCTV dan daftar penghutang tidak bisa ditemukan. Bahkan sidik jari tersangka sama sekali tidak terdeteksi. Polisi menduga pelakunya adalah pembunuh terlatih. Meskipun begitu, banyak warga yang merasa senang dengan terbunuhnya ke-enam rentenir ini. Semuanya karena para rentenir tersebut sering merugikan banyak orang. Beberapa pihak ada yang mengatakan kalau para rentenir ini juga melakukan bisnis penjualan wanita. Selain itu mereka dikenal selalu melakukan kekerasan saat menagih hutang. Banyak masyarakat yang berharap polisi segera menutup kasusnya. Sekarang saya sedang bersama Tuan Mizou, dan--"

"Senpai!" atensi Hiro teralih ketika Shima mendadak memanggilnya. Penjelasan dari reporter berita di televisi tadi sudah tidak didengarkannya lagi. Sekarang dia melihat binar penuh kekaguman terlihat pada sorot mata Shima.

"Maafkan aku, karena hampir tidak mempercayaimu!" ucap Shima seraya membungkukkan badan sekitar seratus delapan puluh derajat.

Hiro tersenyum tipis, lalu menepuk pelan pundak Shima dan berucap, "Sudahlah... aku sangat memahami orang yang berpikir secara logis!"

"Apa sekarang kau sudah siap mengajarkanku bela diri?" tanya Shima penuh harap. Dia perlahan mendongakkan kepala.

"Tidak sekarang, Shima-Kun!" balas Hiro yang sedikit menggertakkan gigi. Kemudian bangkit dari tempat duduknya.

...***...

Hiro dan Shima sudah beranjak pergi dari rumah. Mereka memilih untuk berjalan kaki dan menaiki bus saja. Keduanya sekarang berada di dalam bus duduk bersebelahan di kursi yang paling belakang.

"Senpai, bersenang-senang yang kau maksud itu memangnya apa?" Shima berbicara pelan ke telinga Hiro. Bola matanya meliar ke segala arah untuk memastikan keadaan orang-orang di sekitar.

"Shima-Kun, aku merindukan bercengkerama dengan wanita. Kau tahu maksudku kan?" Hiro membalas berbisik.

Shima berseringai mengejek. Sebagai seorang lelaki dia tentu sangat paham dengan ucapan Hiro. Namun seringainya seketika pudar, saat mengingat tentang usianya dan Hiro yang sebenarnya. Sebab yang terpikir olehnya hanyalah klub malam. Tempat dimana semua para wanita dan lelaki dapat bersenang-senang.

"Tetapi, badan yang kau miliki masih berusia enam belas tahun!" ucap Shima kembali berbisik. Meskipun usia tersebut sudah dikatakan legal untuk berhubungan (Di Jepang), akan tetapi belum tentu mereka akan diperbolehkan masuk ke area klub. Tempat para wanita malam berada.

"Aku tahu. Apa kau punya cara untuk mengatasinya? ayolah Shima, aku tidak bisa memikirkan kesenangan lagi selain itu!" Hiro bersikeras.

"Apa kau segitu kesepiannya?" Shima terheran.

"Kau pikir? aku sendirian di dunia ini Shima. Andai aku tidak memberitahumu tentang siapa diriku, mungkin kesepianku akan lebih menggila." Hiro mengulurkan kedua tangannya.

Shima menghempaskan diri ke sandaran kursi. Mencoba berpikir untuk mencari cara mewujudkan keinginan Hiro yang tampaknya tak bisa dibendung. Terbersitlah nama Fujiya, seorang lelaki yang berteman dekat dengan pamannya. Fujiya sendiri dikenal sebagai bodyguard di sebuah klub malam. Shima lantas bergegas mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Fujiya.

"Halo?" Fujiya menjawab dari seberang telepon. Hiro yang penasaran ikut mendekatkan telinganya ke arah ponsel Shima.

"Halo Tuan Fujiya, ini aku Shima. Keponakan dari Kogoro!" balas Shima sambil menyibukkan sebelah tangannya mengusap ujung lututnya.

"Ada keperluan apa?" Fujiya langsung berbicara ke intinya.

"Maukah kau membiarkan aku dan temanku masuk ke klub malammu?..." Shima berbicara dengan intonasi nada yang memelan sampai di akhir kalimat. Sepertinya dia juga merasa ragu untuk mengatakannya. Perasaannya seimbang. Setengah dia menduga Fujiya akan menolak, tetapi sebagian dirinya lagi berharap kemauannya dapat disetujui.

"Hahaha! tentu saja boleh. Tetapi, kau tahu kan kalau imbalannya tidak murah. Jika kau--"

"Masalah itu kau tidak perlu khawatir! yang jelas biarkan kami pergi ke sana!" Hiro merebut ponsel Shima, dan menyambung begitu saja ucapan Fujiya.

"Baiklah... tetapi sebelum itu aku mengusulkan kalian untuk bepakaian layaknya orang dewasa." Begitulah perkataan terakhir Fujiya sebelum dirinya benar-benar memutuskan sambungan telepon lebih dahulu.

"Bagaimana Senpai?" tanya Shima.

"Dia setuju, tetapi kita disuruh berpakaian seperti orang dewasa terlebih dahulu," ujar Hiro memberitahu. Shima pun menganggukkan kepala. Keduanya memilih singgah terlebih dahulu di sebuah toko baju. Mereka saling berpencar untuk mencari pilihan baju masing-masing.

"Shima-Kun belilah apa yang kau mau. Kalau perlu belikanlah juga sesuatu untuk Shiro!" suruh Hiro dengan senyuman lebarnya.

"Arigatou Senpai!" Shima membalas tersenyum seraya sedikit membungkukkan badan. Kemudian melanjutkan kegiatannya untuk mencari baju.

Ketika Hiro sibuk memanjakan penglihatannya ke sekeliling, perhatiannya tiba-tiba tertuju pada banner iklan yang kebetulan ada di toko. Matanya membulat sempurna karena menyaksikan sosok lelaki yang ada dalam banner tersebut. Dia melihat Goku dalam gambar itu! Wajahnya persis sama dengan Goku, lelaki yang telah membuat Hiro terbunuh di masa lalu.

Terpopuler

Comments

Kokoro No Tomo✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻

Kokoro No Tomo✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻

90 aja

2022-12-30

0

pat_pat

pat_pat

lanjut Thor 🔥
salam dari Broken Angel

2021-08-25

1

nGemilbatako_17

nGemilbatako_17

Goku? yang membuat hiro meninggal di masa lalu? hemm🤔🤔
Tuh kan ke klub..

2021-08-24

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Berpindah Tubuh
2 Bab 2 - Hiro Kenichi
3 Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4 Bab 4 - Sekolah?
5 Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6 Bab 6 - Memberitahu Shima
7 Bab 7 - Perlawanan Hiro
8 Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9 Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10 Bab 10 - Mencuri Jemuran
11 Bab 11 - Perkelahian
12 Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13 Bab 13 - Tamparan Keras
14 Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15 Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16 Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17 Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18 Bab 18 - Tentang Ayah
19 Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20 Bab 20 - Menemukan Goku?
21 Bab 21 - Klub Malam
22 Bab 22 - Mabuk
23 Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24 Bab 24 - Menguak Rahasia
25 Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26 Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27 Bab 27 - Luka Tembak
28 Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29 Bab 29 - Trauma Akira
30 Bab 30 - Syarat Aneh
31 Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32 Bab 32 - Apartemen Misterius
33 Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34 Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35 Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36 Bab 36 - Mengikuti Akira
37 Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38 Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39 Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40 Bab 40 - Terluka Lagi
41 Bab 41 - Olahraga Judo
42 Bab 42 - Pertarungan Hiro
43 Bab 43 - Melatih Shima [1]
44 Bab 44 - Melatih Shima [2]
45 Bab 45 - Melatih Shima [3]
46 Bab 46 - Ular Misterius
47 Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48 Bab 48 - Ketahuan?
49 Bab 49 - Mencari Tahu
50 Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51 Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52 Bab 52 - Perebutan
53 Bab 53 - Teler
54 Bab 54 - Tawaran
55 Bab 55 - Keributan Di Kantin
56 Bab 56 - Bersenang-Senang?
57 Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58 Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59 Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60 Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61 Bab 61 - Kenyataan Pahit
62 Bab 62 - Penculikan [1]
63 Bab 63 - Penculikan [2]
64 Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65 Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66 Bab 66 - Rencana Penipuan
67 Bab 67 - Mendominasi Izumi
68 Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69 Bab 69 - Surga Dari Izumi
70 Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71 Bab 71 - Hypnotize
72 Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73 Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74 Bab 74 - Kebenaran
75 Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76 Bab 76 - Menuju Basement
77 Bab 77 - Melarikan Diri
78 Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79 Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80 Bab 80 - Alarm Penyelamat
81 Bab 81 - Tawaran Izumi
82 Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83 Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84 Bab 84 - Toilet Wanita
85 Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86 Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87 Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88 Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89 Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90 Bab 90 - Berusaha Selamat
91 Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92 Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93 Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94 Bab 94 - Bertemu Katashi
95 Bab 95 - Shirohebi
96 Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97 Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98 Bab 98 - Keadaan Akira
99 Bab 99 - Keadaan Izumi
100 Bab 100 - Isi Briefcase
101 Bab 101 - Bagian Akhir
102 Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103 Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104 Bonus Chapter - Makan Malam
105 Kesalahan
106 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Berpindah Tubuh
2
Bab 2 - Hiro Kenichi
3
Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4
Bab 4 - Sekolah?
5
Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6
Bab 6 - Memberitahu Shima
7
Bab 7 - Perlawanan Hiro
8
Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9
Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10
Bab 10 - Mencuri Jemuran
11
Bab 11 - Perkelahian
12
Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13
Bab 13 - Tamparan Keras
14
Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15
Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16
Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17
Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18
Bab 18 - Tentang Ayah
19
Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20
Bab 20 - Menemukan Goku?
21
Bab 21 - Klub Malam
22
Bab 22 - Mabuk
23
Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24
Bab 24 - Menguak Rahasia
25
Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26
Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27
Bab 27 - Luka Tembak
28
Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29
Bab 29 - Trauma Akira
30
Bab 30 - Syarat Aneh
31
Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32
Bab 32 - Apartemen Misterius
33
Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34
Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35
Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36
Bab 36 - Mengikuti Akira
37
Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38
Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39
Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40
Bab 40 - Terluka Lagi
41
Bab 41 - Olahraga Judo
42
Bab 42 - Pertarungan Hiro
43
Bab 43 - Melatih Shima [1]
44
Bab 44 - Melatih Shima [2]
45
Bab 45 - Melatih Shima [3]
46
Bab 46 - Ular Misterius
47
Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48
Bab 48 - Ketahuan?
49
Bab 49 - Mencari Tahu
50
Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51
Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52
Bab 52 - Perebutan
53
Bab 53 - Teler
54
Bab 54 - Tawaran
55
Bab 55 - Keributan Di Kantin
56
Bab 56 - Bersenang-Senang?
57
Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58
Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59
Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60
Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61
Bab 61 - Kenyataan Pahit
62
Bab 62 - Penculikan [1]
63
Bab 63 - Penculikan [2]
64
Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65
Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66
Bab 66 - Rencana Penipuan
67
Bab 67 - Mendominasi Izumi
68
Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69
Bab 69 - Surga Dari Izumi
70
Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71
Bab 71 - Hypnotize
72
Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73
Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74
Bab 74 - Kebenaran
75
Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76
Bab 76 - Menuju Basement
77
Bab 77 - Melarikan Diri
78
Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79
Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80
Bab 80 - Alarm Penyelamat
81
Bab 81 - Tawaran Izumi
82
Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83
Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84
Bab 84 - Toilet Wanita
85
Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86
Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87
Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88
Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89
Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90
Bab 90 - Berusaha Selamat
91
Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92
Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93
Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94
Bab 94 - Bertemu Katashi
95
Bab 95 - Shirohebi
96
Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97
Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98
Bab 98 - Keadaan Akira
99
Bab 99 - Keadaan Izumi
100
Bab 100 - Isi Briefcase
101
Bab 101 - Bagian Akhir
102
Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103
Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104
Bonus Chapter - Makan Malam
105
Kesalahan
106
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!