Bab 3 - Kedatangan Rentenir

Setelah menghabiskan semua makanan, Hiro langsung mengeluarkan sendawanya. Pertanda keadaan perutnya sudah terasa kenyang. Ia sekarang mengedarkan penglihatannya ke sekeliling.

Hiro menanyakan banyak hal kepada Akira. Pertama dia menanyakan tahun sekarang dirinya berada. Kemudian lanjut bertanya mengenai benda-benda seperti televisi, pemanas ruangan, AC dan barang-barang yang kebetulan ada dalam ruangan.

Akira sebenarnya sangat bingung dengan amnesia yang diderita Hiro. Apakah memang seharusnya sampai begitu? bagaimana bisa dia tidak mengetahui kegunaan benda-benda yang ada di sekelilingnya. Akira merasa amnesia yang di alami putranya sangatlah parah. Bahkan Hiro terlihat seolah-olah baru pertama kali menyaksikan gedung-gedung tinggi yang nampak di jendela.

"Hiro, kau benar-benar melupakan semuanya? tetapi apakah kau ingat dengan kegunaan benda ini?" Akira mengeluarkan sebuah ponsel dari saku bajunya. Ponsel itu sendiri memang adalah milik Hiro, tepatnya sebelum lelaki tersebut mengalami luka di area kepala.

Dahi Hiro berkerut, dia langsung menggelengkan kepala. Jelas ia tidak mengetahui fungsi ponsel yang sedang dipegang oleh Akira.

"Padahal ini adalah benda favoritmu," ujar Akira mengangkat kedua keningnya bersemangat. Sebagai ibu, perempuan berusia empat puluh delapan tahun tersebut tentu sangat tahu mengenai kebiasaan Hiro. Yaitu bermain ponsel hingga lupa waktu. Bahkan tidak jarang Akira meledakkan amarahnya, karena Hiro terlalu berlebihan memakai ponselnya.

"Benda apa itu? apakah sama seperti benda yang dapat mengatur suhu ruangan?" Hiro menyamakan kegunaan ponsel dengan remot AC. Raut wajahnya nampak polos. Membuktikan bahwa dirinya benar-benar tidak tahu.

Akira sontak terkekeh. Sebelah tangan reflek memegangi mulutnya sendiri. Dia merasa menghadapi anak balita yang baru saja tumbuh. Selanjutnya Akira menyalakan ponselnya dan memperlihatkan sebuah video kepada Hiro.

"Apa ini televisi versi kecil?" tanya Hiro tertarik. Pupil matanya seketika membesar.

"Anggap saja begitu, dan kegunaannya lebih mudah dibanding televisi. Namanya ponsel, orang-orang sekarang kebanyakan menyebutnya smarthpohe. Artinya ponsel pintar," jelas Akira pelan sambil memberikan ponsel kepada Hiro.

"Benda ini memang terlihat pintar!" ucap Hiro yang terkagum dengan ponsel dalam genggaman tangannya.

"Itu milikmu!" kata Akira, hingga membuat mata Hiro kembali membola.

"Benarkah? kau memberikannya kepadaku?" tanya Hiro memastikan. Akira langsung menjawab dengan anggukan kepala. Seketika patrian senyum terukir diwajah Hiro.

"Terima kasih!" balas Hiro yang sedikit membungkukkan badannya.

"Itu memang ponsel milikmu dari awal," ungkap Akira seraya menepuk pundak Hiro dengan pelan. Setelahnya keduanya segera beristirahat.

Di kala larut malam. Hiro kebetulan terbangun dari tidurnya. Perlahan kepalanya di arahkan ke samping, tepat dimana posisi Akira berada. Perempuan berhati tulus itu tengah tertidur pulas di dekat tangan Hiro.

'Andai dia tahu kalau aku bukan Hiro yang sebenarnya, pasti dia akan sangat sedih, apakah Hiro yang asli telah mati?' gumam Hiro dalam hati, sambil menatap nanar ke wajah Akira yang tampak sedikit keriput. 'Ternyata begini rasanya memiliki seorang Ibu.' Hiro kembali membatin.

Hiroshi memang tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Dikarenakan sejak kecil dirinya sudah berada di akademi ninja. Sekarang setelah menjadi Hiro Kenichi, dia merasakan sesuatu yang tak pernah diduga. Yaitu kasih sayang seorang ibu.

Hiro berpikir kehidupan di abad 21 terasa mudah dan praktis. Dia menyimpulkannya karena melihat benda-benda canggih yang membuat kehidupannya terasa nyaman. Hiro merasa benar-benar dimanjakan dengan barang-barang asing tersebut. Dia penasaran dan juga kadang merasa gugup. Takut kalau-kalau salah satu benda canggih itu menimbulkan bahaya. Sebab Hiro tahu sepenuhnya bahwa sesuatu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.

...***...

Tiga hari berlalu, Hiro sudah di ijinkan pulang ke rumah oleh dokter. Mentari pagi menyapa dari balik jendela. Pendar cahayanya mulai mengalahkan lampu yang sedang menyala. Akira tampak sudah bangun dalam keadaan pakaian yang rapi.

Hiro yang baru bangun dari tidurnya langsung bertanya, "Mau kemana?"

Akira tersenyum. "Kata dokter kau sudah bisa pulang hari ini," sahutnya sembari memasukkan beberapa barang ke dalam tas.

Setelah berganti pakaian, Hiro sepenuhnya siap untuk pulang. Dia dan Akira kali ini menaiki bus, yang jelas-jelas tidak akan menghabiskan biaya terlalu banyak.

Hiro tentu saja dibuat semakin bingung. Terutama saat dirinya dan Akira sedang berjalan beriringan di terminal. Kepalanya bergerak ke kanan dan kiri, karena heran dengan banyaknya orang-orang yang berlalu lalang. Ia bahkan sesekali tidak sengaja tertabrak beberapa orang yang mendadak muncul di hadapannya.

"Hiro, pegang tangan Ibu!" ujar Akira seraya memegang erat lengan putranya. Hiro pun otomatis mengikuti langkah Akira. Sekarang keduanya tengah berada di dalam bus. Duduk saling berdampingan bersama.

"Apa benda ini berbahaya?" bisik Hiro pelan ke telinga Akira.

"Tidak, jika kau tidak nekat keluar saat bus-nya berjalan," balas Akira pelan. Hiro lantas menganggukkan kepala pertanda mengerti.

Hiro dan Akira akan kembali pulang ke Kyoto. Keduanya sekarang berada di Tokyo karena hendak mengurus sesuatu hal penting. Namun kecelakaan yang mengakibatkan Hiro terluka, membuat Akira memutuskan untuk pulang terlebih dahulu.

Hiro menghela nafasnya saat merasakan bus mulai berjalan. Baginya rasanya sama saja dengan menaiki mobil, namun hanya dalam ukuran yang lebih besar.

Setelah memakan waktu beberapa jam, Hiro dan Akira akhirnya tiba di rumah. Akira berjalan memimpin lebih dahulu, memasuki area bangunan yang disebut rumah susun. Nomor rumah Akira sendiri adalah 207, tepat berada di lantai tujuh.

Hiro melangkahkan kaki untuk pertama kalinya ke rumah. Dia menyaksikan keadaan tempat yang akan menjadi tempat tinggalnya itu sangat memprihatinkan. Dari mulai kaca yang pecah, piring-piring dan pakaian kotor yang menumpuk, serta bau tidak sedap.

"Aku belum sempat membersihkan pakaian pelanggan-pelanggan kita. Padahal besok sudah harus dikembalikan!" ujar Akira yang mendadak menyibukkan diri mengambil tumpukan pakaian di atas sofa.

"Pelanggan?" tanya Hiro tak mengerti.

"Aku mencucikan pakaian untuk orang Hiro, dari sanalah aku bisa mendapatkan uang," terang Akira seraya mendengus kasar. "Kau lebih baik beristirahat saja di kamar." Akira membukakan pintu kamar Hiro.

Dug! Dug! Dug!

Terdengar suara gedoran di pintu depan. Dapat diketahui dari nada ketukannya, kalau orang yang bertamu tengah marah.

"Aku akan membukakan--"

"Tidak Hiro!" Akira lekas-lekas mencegah putranya. Dia segera meletakkan jari telunjuknya di depan bibir, agar Hiro dapat menutup mulutnya rapat-rapat.

"BUKA PINTUNYA! jika tidak, kami tidak segan-segan mendobraknya!" ucap lelaki yang sedari tadi menggedor pintu.

"Siapa dia?!" tanya Hiro dengan keadaan mata yang membola.

"Dia sepertinya bawahan rentenir!" jawab Akira seraya menunjukkan mimik wajah paniknya. Karena merasa terdesak, dia akhirnya berderap menuju pintu dan membukanya. Akira langsung diperlakukan dengan kasar oleh dua tamu lelaki berbadan kekar itu. Mereka mendorong Akira hingga terjatuh ke lantai.

"Mau sampai kapan kau mau menunda pembayaran hah?!" timpal salah satu lelaki dengan tato naga di lehernya. Dia menjongkokkan badan sambil melayangkan tatapan mengancam kepada Akira.

"Dasar sialan!" pekik Hiro yang tidak terima sang ibu disakiti. Dia melayangkan satu tendangan tepat ke wajah lelaki yang telah mendorong Akira hingga terjatuh.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

kok enggak ada ingatan dr pemilik tubuh sih

2023-07-24

0

shinobi chan

shinobi chan

keren thor.....semangatttt

2021-10-28

1

Dwi Putra

Dwi Putra

Cerita Yang Menarik💯

2021-09-12

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Berpindah Tubuh
2 Bab 2 - Hiro Kenichi
3 Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4 Bab 4 - Sekolah?
5 Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6 Bab 6 - Memberitahu Shima
7 Bab 7 - Perlawanan Hiro
8 Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9 Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10 Bab 10 - Mencuri Jemuran
11 Bab 11 - Perkelahian
12 Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13 Bab 13 - Tamparan Keras
14 Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15 Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16 Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17 Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18 Bab 18 - Tentang Ayah
19 Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20 Bab 20 - Menemukan Goku?
21 Bab 21 - Klub Malam
22 Bab 22 - Mabuk
23 Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24 Bab 24 - Menguak Rahasia
25 Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26 Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27 Bab 27 - Luka Tembak
28 Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29 Bab 29 - Trauma Akira
30 Bab 30 - Syarat Aneh
31 Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32 Bab 32 - Apartemen Misterius
33 Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34 Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35 Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36 Bab 36 - Mengikuti Akira
37 Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38 Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39 Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40 Bab 40 - Terluka Lagi
41 Bab 41 - Olahraga Judo
42 Bab 42 - Pertarungan Hiro
43 Bab 43 - Melatih Shima [1]
44 Bab 44 - Melatih Shima [2]
45 Bab 45 - Melatih Shima [3]
46 Bab 46 - Ular Misterius
47 Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48 Bab 48 - Ketahuan?
49 Bab 49 - Mencari Tahu
50 Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51 Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52 Bab 52 - Perebutan
53 Bab 53 - Teler
54 Bab 54 - Tawaran
55 Bab 55 - Keributan Di Kantin
56 Bab 56 - Bersenang-Senang?
57 Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58 Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59 Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60 Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61 Bab 61 - Kenyataan Pahit
62 Bab 62 - Penculikan [1]
63 Bab 63 - Penculikan [2]
64 Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65 Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66 Bab 66 - Rencana Penipuan
67 Bab 67 - Mendominasi Izumi
68 Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69 Bab 69 - Surga Dari Izumi
70 Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71 Bab 71 - Hypnotize
72 Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73 Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74 Bab 74 - Kebenaran
75 Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76 Bab 76 - Menuju Basement
77 Bab 77 - Melarikan Diri
78 Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79 Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80 Bab 80 - Alarm Penyelamat
81 Bab 81 - Tawaran Izumi
82 Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83 Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84 Bab 84 - Toilet Wanita
85 Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86 Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87 Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88 Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89 Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90 Bab 90 - Berusaha Selamat
91 Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92 Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93 Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94 Bab 94 - Bertemu Katashi
95 Bab 95 - Shirohebi
96 Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97 Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98 Bab 98 - Keadaan Akira
99 Bab 99 - Keadaan Izumi
100 Bab 100 - Isi Briefcase
101 Bab 101 - Bagian Akhir
102 Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103 Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104 Bonus Chapter - Makan Malam
105 Kesalahan
106 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Berpindah Tubuh
2
Bab 2 - Hiro Kenichi
3
Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4
Bab 4 - Sekolah?
5
Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6
Bab 6 - Memberitahu Shima
7
Bab 7 - Perlawanan Hiro
8
Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9
Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10
Bab 10 - Mencuri Jemuran
11
Bab 11 - Perkelahian
12
Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13
Bab 13 - Tamparan Keras
14
Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15
Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16
Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17
Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18
Bab 18 - Tentang Ayah
19
Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20
Bab 20 - Menemukan Goku?
21
Bab 21 - Klub Malam
22
Bab 22 - Mabuk
23
Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24
Bab 24 - Menguak Rahasia
25
Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26
Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27
Bab 27 - Luka Tembak
28
Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29
Bab 29 - Trauma Akira
30
Bab 30 - Syarat Aneh
31
Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32
Bab 32 - Apartemen Misterius
33
Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34
Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35
Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36
Bab 36 - Mengikuti Akira
37
Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38
Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39
Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40
Bab 40 - Terluka Lagi
41
Bab 41 - Olahraga Judo
42
Bab 42 - Pertarungan Hiro
43
Bab 43 - Melatih Shima [1]
44
Bab 44 - Melatih Shima [2]
45
Bab 45 - Melatih Shima [3]
46
Bab 46 - Ular Misterius
47
Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48
Bab 48 - Ketahuan?
49
Bab 49 - Mencari Tahu
50
Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51
Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52
Bab 52 - Perebutan
53
Bab 53 - Teler
54
Bab 54 - Tawaran
55
Bab 55 - Keributan Di Kantin
56
Bab 56 - Bersenang-Senang?
57
Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58
Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59
Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60
Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61
Bab 61 - Kenyataan Pahit
62
Bab 62 - Penculikan [1]
63
Bab 63 - Penculikan [2]
64
Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65
Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66
Bab 66 - Rencana Penipuan
67
Bab 67 - Mendominasi Izumi
68
Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69
Bab 69 - Surga Dari Izumi
70
Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71
Bab 71 - Hypnotize
72
Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73
Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74
Bab 74 - Kebenaran
75
Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76
Bab 76 - Menuju Basement
77
Bab 77 - Melarikan Diri
78
Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79
Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80
Bab 80 - Alarm Penyelamat
81
Bab 81 - Tawaran Izumi
82
Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83
Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84
Bab 84 - Toilet Wanita
85
Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86
Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87
Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88
Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89
Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90
Bab 90 - Berusaha Selamat
91
Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92
Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93
Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94
Bab 94 - Bertemu Katashi
95
Bab 95 - Shirohebi
96
Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97
Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98
Bab 98 - Keadaan Akira
99
Bab 99 - Keadaan Izumi
100
Bab 100 - Isi Briefcase
101
Bab 101 - Bagian Akhir
102
Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103
Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104
Bonus Chapter - Makan Malam
105
Kesalahan
106
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!