Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?

Hiro langsung disuruh duduk di sebuah kursi yang ada di sebelah Izumi. Raut wajahnya terlihat biasa saja, karena memang tidak ada kecemasan apapun yang dirasakan dalam dirinya. Dimata Hiro, Izumi hanyalah gadis biasa yang terobsesi melakukan pembalasan dan pencari perhatian. Hal itu wajar dirasakan oleh anak remaja labil seusianya.

"Hiro-Kun, maaf... kau dikeluarkan dari sekolah ini. Pernyataan Izumi sudah membuat aku yakin untuk membuat keputusan ini..." ucap Hayate, sang kepala sekolah. Memiliki sedikit uban di rambutnya. Berkacamata, dan berpakaian rapi dengan setelan jas berwarna abu-abu.

Hayate mengarahkan bola matanya ke bawah. Tidak berani menatap ke arah Hiro. Pertanda kalau dirinya memanglah sedang berada di bawah ancaman. Semuanya karena Izumi menginginkan Hiro dikeluarkan dari sekolah. Dari ketakutan Hayate itu, membuktikan bahwa betapa berkuasanya keluarga Nakagawa.

"Maaf Hiro, aku sebenarnya sudah berusaha untuk mencegah keputusan Tuan Hayate. Tetapi beliau tetap bersikukuh untuk mengeluarkanmu," tutur Izumi sembari memegangi lengan Hiro dengan lembut. Dia memasang ekspresi seolah berempati kepada Hiro. Namun sepenuhnya gadis tersebut hanya mendramatisasinya.

"Baiklah, kalau begitu..." balas Hiro seraya menjauhkan tangan Izumi darinya. Dia langsung berdiri dan keluar dari ruangan. Tidak peduli dengan nasibnya. Untuk orang yang berasal dari abad-14 sepertinya, tentu tidak akan peduli dengan sesuatu hal bernama sekolah. Bagi Hiro, dia lebih senang berada di akademi ninja, dari pada sekedar duduk santai mendengarkan dan menulis sesuatu hal yang sama sekali tidak diketahuinya.

Hayate dan Izumi terperangah. Mereka tidak percaya dengan respon yang dintunjukkan Hiro. Bagaimana bisa lelaki itu dengan santainya menerima dirinya dikeluarkan dari sekolah? bahkan tanpa mengetahui alasannya sedikit pun.

Izumi yang merasa dirinya diabaikan sontak merasa kalah. Dia terlihat bangkit dari kursi dengan penuh kekesalan.

Sedangkan Hayate hanya bisa diam dan mencoba memaklumi sikap Izumi. Sebenarnya dia tersenyum dalam hatinya. Sebab baru kali ini, ada seseorang yang berhasil membuat Izumi kalah telak. Apalagi Hiro sama sekali tidak menunjukkan kekhawatiran diwajahnya.

"Sekarang apa Nona?" tanya lelaki paruh baya yang sedari tadi berdiri di samping Izumi.

"Telepon Tuan Fujiya!" titah Izumi, memutar bola mata jengah, kemudian bergegas pergi keluar dari ruangan. Bahkan tanpa memberi hormat sedikitpun kepada Hayate.

...***...

Hiro sudah berjalan menuju gerbang sekolah. Langkahnya terhenti ketika mendengar suara panggilan Shima. Sahabatnya itu terlihat berlari dengan nafas yang ngos-ngosan.

"Senpai! aku baru saja dengar kalau kau dikeluarkan dari sekolah?" timpal Shima yang sudah menghentikan larinya. Dia terdengar sedang mengatur deru nafasnya. Hiro mengiyakan pertanyaan Shima dengan anggukan kepala.

"Memangnya kau sudah melakukan apa kepada Izumi? tidak lebih dari mendorong kepalanya kan?" tanya Shima serius.

Hiro mengarahkan bola matanya ke kanan atas. Mencoba mengingat apa yang sudah dilakukannya terhadap Izumi. Dari mulai memarahinya, hingga hampir memperlihatkan alat vitalnya kepada gadis itu.

"Apa?!" mata Shima terbelalak, ketika Hiro memberitahukan semuanya. "Senpai, kau harusnya jangan bertindak terlalu jauh kepadanya. Dia gadis psiko, Izumi tidak akan segan-segan menghancurkan hidupmu!"

"Shima-Kun, kau pikir aku takut dengannya? jika dia memang berani menyakitiku, maka aku juga akan membalasnya dengan hal yang sama, atau mungkin lebih dari itu. Aku hanya butuh katana milik kakekmu!" balas Hiro sambil mencengkeram kerah baju Shima. Menampakkan sorot tatapan tajam dimatanya. Dia mendekatkan wajahnya karena hendak mengucapkan kalimat berupa penegasan. "Kau itu seorang lelaki... kau tidak boleh jadi penakut!"

Shima terdiam seribu bahasa. Membuat Hiro perlahan melonggarkan cengkeramannya, lalu menepuk pelan pundak Shima. "Aku pulang dulu..." tutur Hiro sembari mengukir senyuman tipis.

...***...

Setibanya di rumah, Hiro menyaksikan Akira sedang berdandan. Mengenakan dress selutut dan lipstik merah menyala. Akira juga terlihat menggeraikan rambutnya. Dia begitu sibuk merias diri di depan cermin, hingga tidak menyadari kehadiran putranya yang sedari tadi memperhatikannya dari belakang.

"Kau mau kemana?" tanya Hiro, yang sontak menyebabkan Akira tersentak kaget. Lipstik yang tadinya ada di genggaman tangan terlepas begitu saja. Lipstik itu terjatuh dan terguling jauh ke bawah lemari.

"Hiro? kau kenapa sudah pulang? ini masih pagi kan?" respon Akira dengan keadaan mata yang membulat.

"Aku... dikeluarkan dari sekolah!" jawab Hiro pelan.

"A-apa kau bilang?!" Akira menampakkan tatapan getir. Sebelah tangannya membekap mulutnya sendiri. Dia kesulitan mempercayai ucapan sang putra. "Kenapa? bagaimana bisa! masalah apa yang kau buat? bukankah aku sudah memberitahumu untuk tidak berkelahi?"

"Semuanya karena Izumi, gadis yang tempo hari menemuimu," jelas Hiro singkat. Dia masih bersikap tenang. Seakan apa yang terjadi kepadanya bukanlah hal buruk.

"Hiro, apa kau tahu betapa sulitnya aku memasukkanmu ke sekolah itu?! memperjuangkan untuk membayar segala biaya yang ada?! kau pikir itu mudah?!" kemarahan Akira memuncak. Dia mengomel dengan nada penuh penekanan. Matanya pun mulai memancarkan pendar cairan bening. "Semuanya kulakukan agar kau memiliki masa depan yang lebih baik dariku!!" geram Akira. Dadanya tampak naik turun karena kemarahannya sudah berhasil membuatnya kesulitan mengatur nafas.

"Ibu tahu apa tentang masa depan? bagaimana jika masa depanlah yang akan menjebak kita? Ibu tidak tahu--" ucapan Hiro terhenti, ketika Akira melingus pergi begitu saja meninggalkannya.

Akira terlihat mengambil tas bahunya, lalu memasang sepatu. Kerutan kekesalan di dahinya masih terukir jelas. Air mata yang sedikit menetes di hapusnya dengan kasar. Penampilannya hari itu sangatlah berbeda dari biasanya.

Hiro yang menghadapi kemarahan Akira, hanya bisa mengacak-acak rambutnya sendiri.

Hiro merenung sejenak. Seperti yang dikatakannya, kalau sekarang dirinya memang sedang terjebak dengan masa depan. Hiro beberapa kali menghela nafas panjang. Matanya yang sayu mendadak tertuju ke arah katana berada. Dia mendadak teringat dengan uang pemberian dari Amira. Hal tersebut otomatis menciptakan sebuah senyuman diwajahnya.

'Sebelum masalahnya semakin besar, lebih baik aku bersenang-senang dahulu,' batin Hiro, kemudian bergegas mengganti pakaiannya.

Hiro sudah keluar dari rumahnya. Namun ketika kebetulan melihat rumah Shima yang hanya berjarak beberapa langkah, dia malah teringat dengan sahabat baiknya itu. Alhasil Hiro memilih untuk menunggu kedatangan Shima terlebih dahulu. Lagi pula bersenang-senang sendirian terasa tidak menyenangkan.

Hiro akhirnya merebahkan diri di bangku yang ada di bawah pohon. Dia tertidur tanpa sengaja. Karena terlalu nyaman dengan angin alami yang dihasilkan oleh alam.

Beberapa jam kemudian...

Kriet...

Pintu gerbang terbuka. Muncullah Shima yang baru datang dari sekolah. Atensinya segera tertuju kepada Hiro yang tengah asyik tertidur. Niat jahilnya seketika muncul.

Shima berderap dengan pelan. Dia berniat mengagetkan Hiro. Namun belum juga datang mendekat, Hiro sudah bangun dan mengubah posisinya menjadi duduk. Lelaki itu langsung menyapa Shima dengan senyuman lebar.

"Senpai, sepertinya hari ini kau sangat menikmati waktumu," sapa Shima semakin melajukan langkah kaki untuk menghampiri.

"Iya, menurutku hari ini adalah momen paling tenang semenjak aku berada dalam tubuh Hiro..." ucap Hiro tenang.

"Baiklah, selamat menikmati harimu, Senpai. Aku harus bersiap untuk pergi bekerja!" balas Shima sambil berjalan menuju rumahnya.

"Shima!" panggilan Hiro mengharuskan Shima berhenti dari langkahnya, lalu segera menoleh ke arah Hiro.

"Ayo ikut aku bersenang-senang hari ini!" ajak Hiro seraya melakukan pose berkacak pinggang.

Terpopuler

Comments

Roronoa Zoro

Roronoa Zoro

kelalan yuk kak..
sev no aku ya..
083841755260..

2021-09-16

1

nGemilbatako_17

nGemilbatako_17

dikeluarkan dari sekolah panik, nangis-nangis❌
dikeluarin dari sekolah B ajah✅
wkwkwk🤣🤣
bersenang senang? ngapain nih

2021-08-23

8

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Berpindah Tubuh
2 Bab 2 - Hiro Kenichi
3 Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4 Bab 4 - Sekolah?
5 Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6 Bab 6 - Memberitahu Shima
7 Bab 7 - Perlawanan Hiro
8 Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9 Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10 Bab 10 - Mencuri Jemuran
11 Bab 11 - Perkelahian
12 Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13 Bab 13 - Tamparan Keras
14 Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15 Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16 Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17 Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18 Bab 18 - Tentang Ayah
19 Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20 Bab 20 - Menemukan Goku?
21 Bab 21 - Klub Malam
22 Bab 22 - Mabuk
23 Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24 Bab 24 - Menguak Rahasia
25 Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26 Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27 Bab 27 - Luka Tembak
28 Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29 Bab 29 - Trauma Akira
30 Bab 30 - Syarat Aneh
31 Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32 Bab 32 - Apartemen Misterius
33 Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34 Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35 Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36 Bab 36 - Mengikuti Akira
37 Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38 Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39 Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40 Bab 40 - Terluka Lagi
41 Bab 41 - Olahraga Judo
42 Bab 42 - Pertarungan Hiro
43 Bab 43 - Melatih Shima [1]
44 Bab 44 - Melatih Shima [2]
45 Bab 45 - Melatih Shima [3]
46 Bab 46 - Ular Misterius
47 Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48 Bab 48 - Ketahuan?
49 Bab 49 - Mencari Tahu
50 Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51 Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52 Bab 52 - Perebutan
53 Bab 53 - Teler
54 Bab 54 - Tawaran
55 Bab 55 - Keributan Di Kantin
56 Bab 56 - Bersenang-Senang?
57 Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58 Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59 Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60 Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61 Bab 61 - Kenyataan Pahit
62 Bab 62 - Penculikan [1]
63 Bab 63 - Penculikan [2]
64 Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65 Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66 Bab 66 - Rencana Penipuan
67 Bab 67 - Mendominasi Izumi
68 Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69 Bab 69 - Surga Dari Izumi
70 Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71 Bab 71 - Hypnotize
72 Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73 Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74 Bab 74 - Kebenaran
75 Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76 Bab 76 - Menuju Basement
77 Bab 77 - Melarikan Diri
78 Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79 Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80 Bab 80 - Alarm Penyelamat
81 Bab 81 - Tawaran Izumi
82 Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83 Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84 Bab 84 - Toilet Wanita
85 Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86 Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87 Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88 Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89 Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90 Bab 90 - Berusaha Selamat
91 Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92 Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93 Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94 Bab 94 - Bertemu Katashi
95 Bab 95 - Shirohebi
96 Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97 Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98 Bab 98 - Keadaan Akira
99 Bab 99 - Keadaan Izumi
100 Bab 100 - Isi Briefcase
101 Bab 101 - Bagian Akhir
102 Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103 Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104 Bonus Chapter - Makan Malam
105 Kesalahan
106 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Berpindah Tubuh
2
Bab 2 - Hiro Kenichi
3
Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4
Bab 4 - Sekolah?
5
Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6
Bab 6 - Memberitahu Shima
7
Bab 7 - Perlawanan Hiro
8
Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9
Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10
Bab 10 - Mencuri Jemuran
11
Bab 11 - Perkelahian
12
Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13
Bab 13 - Tamparan Keras
14
Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15
Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16
Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17
Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18
Bab 18 - Tentang Ayah
19
Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20
Bab 20 - Menemukan Goku?
21
Bab 21 - Klub Malam
22
Bab 22 - Mabuk
23
Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24
Bab 24 - Menguak Rahasia
25
Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26
Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27
Bab 27 - Luka Tembak
28
Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29
Bab 29 - Trauma Akira
30
Bab 30 - Syarat Aneh
31
Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32
Bab 32 - Apartemen Misterius
33
Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34
Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35
Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36
Bab 36 - Mengikuti Akira
37
Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38
Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39
Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40
Bab 40 - Terluka Lagi
41
Bab 41 - Olahraga Judo
42
Bab 42 - Pertarungan Hiro
43
Bab 43 - Melatih Shima [1]
44
Bab 44 - Melatih Shima [2]
45
Bab 45 - Melatih Shima [3]
46
Bab 46 - Ular Misterius
47
Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48
Bab 48 - Ketahuan?
49
Bab 49 - Mencari Tahu
50
Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51
Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52
Bab 52 - Perebutan
53
Bab 53 - Teler
54
Bab 54 - Tawaran
55
Bab 55 - Keributan Di Kantin
56
Bab 56 - Bersenang-Senang?
57
Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58
Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59
Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60
Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61
Bab 61 - Kenyataan Pahit
62
Bab 62 - Penculikan [1]
63
Bab 63 - Penculikan [2]
64
Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65
Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66
Bab 66 - Rencana Penipuan
67
Bab 67 - Mendominasi Izumi
68
Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69
Bab 69 - Surga Dari Izumi
70
Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71
Bab 71 - Hypnotize
72
Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73
Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74
Bab 74 - Kebenaran
75
Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76
Bab 76 - Menuju Basement
77
Bab 77 - Melarikan Diri
78
Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79
Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80
Bab 80 - Alarm Penyelamat
81
Bab 81 - Tawaran Izumi
82
Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83
Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84
Bab 84 - Toilet Wanita
85
Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86
Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87
Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88
Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89
Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90
Bab 90 - Berusaha Selamat
91
Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92
Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93
Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94
Bab 94 - Bertemu Katashi
95
Bab 95 - Shirohebi
96
Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97
Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98
Bab 98 - Keadaan Akira
99
Bab 99 - Keadaan Izumi
100
Bab 100 - Isi Briefcase
101
Bab 101 - Bagian Akhir
102
Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103
Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104
Bonus Chapter - Makan Malam
105
Kesalahan
106
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!