Bab 2 - Hiro Kenichi

Hiroshi terdiam untuk sesaat. Dia menatap ke arah jendela mobil. Sebelah tangannya terus menekan luka di bagian kepala.

'Ugh... aku merasa ada yang berbeda dengan tubuhku,' batin Hiroshi sembari memperhatikan tubuhnya sendiri. Dia merasa tubuhnya lebih ringan dan mengecil. Kepalanya pun sakitnya semakin menyengat, hingga penglihatannya perlahan menjadi kabur.

Mobil taksi yang membawa Hiroshi dan Akira berhenti tepat di depan rumah sakit. Akira bergegas keluar dan membukakan pintu untuk putranya.

Hiroshi merasa kepalanya mulai oleng. Tetapi dia tetap memaksakan diri untuk melangkah. Hingga saat kakinya digerakkan keluar dari mobil, tubuhnya seketika ambruk ke tanah. Pihak medis pun berdatangan. Mereka segera membawa Hiroshi ke unit gawat darurat.

Dua jam berlalu, sekarang Hiroshi telah dibawa ke bangsal khusus rawat inap. Lelaki itu tampak terbaring lemah di atas hospital bed. Kali ini terdapat perban yang menutupi area kepalanya. Kedua matanya masih terpejam rapat. Dengan ditemani oleh Akira yang duduk di samping kanannya.

Akira membelai rambut putranya. Terdapat binar penuh kekhawatiran dari sorot matanya. Perlahan suara helaan nafas yang tercekat mulai terdengar. Sepertinya Akira tidak mampu membendung air matanya lagi. Segala kesulitan yang ada di kepala dan hatinya benar-benar membuat pilu. Sekarang tangannya memegangi jari-jemari sang putra.

Hiroshi sudah membuka mata. Dia langsung mengubah posisi menjadi duduk. Pandangannya segera mengedar ke segala penjuru ruangan. Dia berhasil menangkap beberapa benda asing yang membuat dahinya mengerut heran.

"Hiro!" Akira memekik senang sambil memberikan pelukan hangat. Hiroshi seketika mematung sembari mengedipkan matanya beberapa kali.

"Tunggulah, Ibu akan memberitahu dokter lebih dahulu." Akira merekahkan senyum tipis, lalu berlari keluar ruangan.

Hiroshi sendirian, matanya beralih menatap benda seperti selang yang menancap di salah satu tangannya. Matanya seketika membola tatkala menyaksikan cairan dari benda itu masuk ke tubuhnya.

"Apa-apaan ini!" ujar Hiroshi seraya mencoba melepas infusnya.

Ceklek!

Pintu mendadak terbuka, muncullah Akira beserta seorang dokter dan perawat. Mereka segera mencegah tindakan Hiroshi yang hampir saja mencabut infusnya.

"Hiro, apa yang kau lakukan? benda itu akan membuatmu semakin membaik," tutur Akira yang tengah memegangi pundak sang putra.

Dokter terlihat mengambil sebuah penlight dari saku bajunya. Kemudian mengarahkan sinarnya ke mata Hiroshi satu per satu. Kening dokter tersebut mengernyit bingung. Dia kemudian menggelengkan kepala sekitar dua kali.

"Ada apa, Dok? apakah ada masalah?" tanya Akira, berharap keadaan putranya baik-baik saja.

"Benturan dikepala putra anda memberikan dampak besar. Putra anda sepertinya mengalami amnesia," ungkap sang dokter pelan.

Akira langsung mengalirkan cairan bening dari matanya. Kedua tangannya menangkup mulutnya sendiri. Akira merasa sedikit terpukul dengan keadaan putranya sekarang. Namun dia tetap mensyukuri apa adanya, yang terpenting anaknya sudah kembali sehat.

"Aku ada dimana?" tanya Hiroshi kepada Akira. Sedangkan Dokter dan perawat telah keluar dari ruangan.

"Kau ada di rumah sakit, Hiro..." jawab Akira sembari menghapus bulir-bulir air mata yang berjatuhan di pipi.

"Kenapa kau terus memanggilku Hiro? dan siapa kau sebenarnya?" Hiroshi kembali bertanya.

Akira menatap nanar. Hatinya terasa sakit ketika mendengar penuturan sang putra yang sama sekali tidak mengingat tentang dirinya. Namun Akira berusaha menanggapi seperti biasa, yaitu dengan cara bersabar dan tenang.

"Namamu Hiro Kenichi, dan aku adalah Akira Kenichi, ibu kandungmu. Kata dokter, kau kehilangan ingatanmu. Tetapi aku akan berusaha membantumu untuk memberitahu tentang segalanya." Akira kembali membelai rambut Hiro dengan lembut.

"Hi-hiro Kenichi?" Hiroshi membulatkan mata. Selanjutnya ia menanyakan keberadaan cermin untuk memastikan sesuatu. Akira pun membawanya ke kamar mandi. Di sana mata Hiroshi kembali terbelalak, karena dia tidak menyaksikan wajah aslinya di depan mata. Melainkan wajah seorang pemuda yang sama sekali tidak dikenalnya.

"Apa? si-siapa?" Hiroshi menepuk-nepuk wajahnya sendiri. Namun semuanya terbukti nyata, dan bukanlah mimpi belaka.

Akira yang melihat tingkah putranya dari belakang, hanya bisa menatap heran. 'Apa separah itukah amnesia yang dideritanya? sampai tidak menerima tampilan wajahnya sendiri?' pikirnya sambil memegangi tiang infus milik Hiroshi.

"Bisakah kau meninggalkanku sendiri?" tanya Hiroshi seraya menoleh ke arah Akira.

"Tentu saja, tapi jangan lepaskan infusmu ya!" ujar Akira yang segera melangkah keluar kamar mandi.

Hiroshi sekarang sendirian. Dia masih menatap pantulan dirinya di cermin. Mengamati wajah dan tubuh barunya. Nafasnya dihela cukup panjang. Masih berusaha mencerna apa yang telah terjadi kepadanya.

'Tunggu... bukankah aku sudah mati dibunuh Takeda? sekarang aku hidup lagi?... dengan tubuh baru dan nama lain? apakah ini yang namanya reinkarnasi?' Hiroshi menimpal pertanyaan bertubi-tubi kepada dirinya sendiri.

"Keahlian bela-diriku tidak hilang kan?" gumam Hiroshi, lalu melanjutkan dengan gerakan dasar bela diri yang di ingatnya. Dia menggerakkan kedua tangan dan kakinya secara mendadak. Hiroshi mencoba menendangkan sebelah kakinya ke udara.

"Whoaa!" Hiroshi tersenyum girang, karena dia merasa tubuhnya lebih ringan. Namun ketika dirinya melakukan gerakan beberapa kali, bunyi tulang yang meregang terdengar nyaring. Bagian pinggul dan kakinya pun sudah merasa lelah dan pegal.

"Apa-apaan? aku yakin anak ini jarang melakukan olahraga," tebak Hiroshi mengira-ngira. Tangannya memegangi bagian pinggangnya yang terasa pegal. Dia sekarang berjalan dan berhenti di depan cermin.

'Sepertinya aku sudah tidak bisa kembali ke diriku yang sebelumnya. Aku terpaksa harus menjadi anak ini. Tetapi aku akan tetap berusaha mencari informasi mengenai reinkarnasi dari seorang dukun,' ucap Hiroshi dalam hati. 'Baiklah, sekarang aku adalah Hiro Kenichi. Untung saja namaku dan pemilik tubuh ini hampir mirip. Jadi aku tidak begitu merasa asing.' Hiro segera beranjak pergi keluar dari kamar mandi.

Akira terlihat sedang mempersiapkan makanan untuk putranya. Dia menyuruh Hiro untuk segera duduk ke hospital bed. Perempuan itu meletakkan meja kecil di hadapan Hiro, lalu meletakkan semangkuk bubur dan segelas air putih. Sedangkan Akira sendiri mengambil sebuah wadah berjenis karton, yang berisi mie ramen di dalamnya.

Hiro mengerjapkan mata. Dia memperhatikan makanan yang sedang dinikmati Akira. Terlihat nikmat dan memiliki aroma yang menggugah selera. Hingga Hiro perlahan menenggak salivanya sendiri. Apalagi ketika Akira mulai menyedot ramennya dengan mulut. Suara desisannya membuat air liur Hiro kembali terkumpul mengitari indera pengecapnya.

"Makanan apa itu?" tanya Hiro penasaran.

Akira menghentikan santapannya. Bola matanya segera menyorot wajah Hiro. Dia menenggak ramennya terlebih dahulu dan berucap, "Ini ramen, apa kau mau?"

Hiro langsung menganggukkan kepala. Akira pun segera mengaitkan mie ramen ke sumpit yang dipegangnya, lalu menyuapinya kepada sang putra.

"Kau memang tidak berubah, tetap menyukai mie ramen seperti biasa..." Akira tersenyum puas. Meskipun Hiro divonis kehilangan ingatan. Setidaknya selera makanannya masihlah sama.

"Aku menyukainya?" tanya Hiro sembari merebut wadah yang berisi mie ramen dari pegangan Akira.

"Iya, sangat!" Akira kembali merekahkan senyum. Dia merasa senang bisa menyaksikan Hiro makan begitu lahap. Putranya yang berusia enam belas tahun itu bahkan menenggelamkan sebagian wajah pada wadah ramennya.

"Pelan-pelan, Hiro..." ucap Akira lagi, masih dengan senyuman yang belum memudar.

Hiro telah menghabiskan satu wadah ramen. Sekarang matanya menatap semangkuk bubur yang sejak awal tidak menarik perhatiannya. Perutnya yang masih terasa lapar, akhirnya tidak kuasa menolak semangkuk bubur di hadapannya.

Terpopuler

Comments

chika kanzah

chika kanzah

yah...ninja kan memang harus makan yg banyak.

2022-10-27

1

Mat Grobak

Mat Grobak

ketempelan ini, keren thor

2022-02-19

0

shinobi chan

shinobi chan

mantab thorrr

2021-10-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Berpindah Tubuh
2 Bab 2 - Hiro Kenichi
3 Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4 Bab 4 - Sekolah?
5 Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6 Bab 6 - Memberitahu Shima
7 Bab 7 - Perlawanan Hiro
8 Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9 Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10 Bab 10 - Mencuri Jemuran
11 Bab 11 - Perkelahian
12 Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13 Bab 13 - Tamparan Keras
14 Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15 Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16 Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17 Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18 Bab 18 - Tentang Ayah
19 Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20 Bab 20 - Menemukan Goku?
21 Bab 21 - Klub Malam
22 Bab 22 - Mabuk
23 Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24 Bab 24 - Menguak Rahasia
25 Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26 Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27 Bab 27 - Luka Tembak
28 Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29 Bab 29 - Trauma Akira
30 Bab 30 - Syarat Aneh
31 Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32 Bab 32 - Apartemen Misterius
33 Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34 Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35 Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36 Bab 36 - Mengikuti Akira
37 Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38 Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39 Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40 Bab 40 - Terluka Lagi
41 Bab 41 - Olahraga Judo
42 Bab 42 - Pertarungan Hiro
43 Bab 43 - Melatih Shima [1]
44 Bab 44 - Melatih Shima [2]
45 Bab 45 - Melatih Shima [3]
46 Bab 46 - Ular Misterius
47 Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48 Bab 48 - Ketahuan?
49 Bab 49 - Mencari Tahu
50 Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51 Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52 Bab 52 - Perebutan
53 Bab 53 - Teler
54 Bab 54 - Tawaran
55 Bab 55 - Keributan Di Kantin
56 Bab 56 - Bersenang-Senang?
57 Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58 Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59 Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60 Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61 Bab 61 - Kenyataan Pahit
62 Bab 62 - Penculikan [1]
63 Bab 63 - Penculikan [2]
64 Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65 Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66 Bab 66 - Rencana Penipuan
67 Bab 67 - Mendominasi Izumi
68 Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69 Bab 69 - Surga Dari Izumi
70 Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71 Bab 71 - Hypnotize
72 Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73 Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74 Bab 74 - Kebenaran
75 Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76 Bab 76 - Menuju Basement
77 Bab 77 - Melarikan Diri
78 Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79 Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80 Bab 80 - Alarm Penyelamat
81 Bab 81 - Tawaran Izumi
82 Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83 Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84 Bab 84 - Toilet Wanita
85 Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86 Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87 Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88 Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89 Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90 Bab 90 - Berusaha Selamat
91 Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92 Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93 Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94 Bab 94 - Bertemu Katashi
95 Bab 95 - Shirohebi
96 Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97 Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98 Bab 98 - Keadaan Akira
99 Bab 99 - Keadaan Izumi
100 Bab 100 - Isi Briefcase
101 Bab 101 - Bagian Akhir
102 Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103 Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104 Bonus Chapter - Makan Malam
105 Kesalahan
106 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Berpindah Tubuh
2
Bab 2 - Hiro Kenichi
3
Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4
Bab 4 - Sekolah?
5
Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6
Bab 6 - Memberitahu Shima
7
Bab 7 - Perlawanan Hiro
8
Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9
Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10
Bab 10 - Mencuri Jemuran
11
Bab 11 - Perkelahian
12
Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13
Bab 13 - Tamparan Keras
14
Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15
Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16
Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17
Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18
Bab 18 - Tentang Ayah
19
Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20
Bab 20 - Menemukan Goku?
21
Bab 21 - Klub Malam
22
Bab 22 - Mabuk
23
Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24
Bab 24 - Menguak Rahasia
25
Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26
Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27
Bab 27 - Luka Tembak
28
Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29
Bab 29 - Trauma Akira
30
Bab 30 - Syarat Aneh
31
Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32
Bab 32 - Apartemen Misterius
33
Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34
Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35
Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36
Bab 36 - Mengikuti Akira
37
Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38
Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39
Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40
Bab 40 - Terluka Lagi
41
Bab 41 - Olahraga Judo
42
Bab 42 - Pertarungan Hiro
43
Bab 43 - Melatih Shima [1]
44
Bab 44 - Melatih Shima [2]
45
Bab 45 - Melatih Shima [3]
46
Bab 46 - Ular Misterius
47
Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48
Bab 48 - Ketahuan?
49
Bab 49 - Mencari Tahu
50
Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51
Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52
Bab 52 - Perebutan
53
Bab 53 - Teler
54
Bab 54 - Tawaran
55
Bab 55 - Keributan Di Kantin
56
Bab 56 - Bersenang-Senang?
57
Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58
Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59
Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60
Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61
Bab 61 - Kenyataan Pahit
62
Bab 62 - Penculikan [1]
63
Bab 63 - Penculikan [2]
64
Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65
Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66
Bab 66 - Rencana Penipuan
67
Bab 67 - Mendominasi Izumi
68
Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69
Bab 69 - Surga Dari Izumi
70
Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71
Bab 71 - Hypnotize
72
Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73
Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74
Bab 74 - Kebenaran
75
Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76
Bab 76 - Menuju Basement
77
Bab 77 - Melarikan Diri
78
Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79
Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80
Bab 80 - Alarm Penyelamat
81
Bab 81 - Tawaran Izumi
82
Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83
Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84
Bab 84 - Toilet Wanita
85
Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86
Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87
Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88
Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89
Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90
Bab 90 - Berusaha Selamat
91
Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92
Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93
Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94
Bab 94 - Bertemu Katashi
95
Bab 95 - Shirohebi
96
Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97
Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98
Bab 98 - Keadaan Akira
99
Bab 99 - Keadaan Izumi
100
Bab 100 - Isi Briefcase
101
Bab 101 - Bagian Akhir
102
Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103
Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104
Bonus Chapter - Makan Malam
105
Kesalahan
106
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!