Bab 6 - Memberitahu Shima

Hiro dan Shima sekarang berjalan berbarengan memasuki kantin. Di sana ada banyak sekali murid yang tengah asyik menyantap hidangan. Suasana ribut dan denting peralatan makanan membuat Hiro terperangah. Bagaimana tidak? saat di akademi ninja, tepatnya ratusan dekade yang lalu, Hiro terbiasa di didik disiplin. Dari mulai makan, cara bersikap dan berbicara. Keadaan zaman di abad 21 seperti ledakan budaya baginya.

"Apa suasananya memang sering begini?" tanya Hiro seraya melirik ke arah Shima.

"Kau memangnya mau suasana yang bagaimana? bukankah ini hal biasa?" Shima merangkul pundak Hiro. Kemudian membawanya melangkah menuju meja yang berisi beragam makanan.

Shima mengambilkan hidangan pilihannya untuk Hiro. Kemudian mengajaknya ke meja makan yang kosong. Keduanya duduk saling berhadapan.

Hiro membisu. Bola matanya bergerak kesana-kemari. Memperhatikan kelakuan anak remaja yang tampak seperti kecebong liar. Dia menggertakkan gigi kesal. Sebab Hiro tidak terbiasa makan di tengah keributan. Alhasil dia bangkit dari tempat duduk. Sebuah geplakan kuat berdentum di meja.

"DIAM!" pekik Hiro, yang seketika menjadikan dirinya sendiri menjadi pusat perhatian semua orang. Seluruh pasang mata sontak menyorot ke arahnya. Mereka hening dalam sesaat.

"Hiro!" tegur Shima. Dia reflek ikut berdiri, karena berusaha menghentikan tindakan nekat sahabatnya.

"Apa maksudmu pecundang?!" tanya salah satu siswa yang merasa terganggu dengan kelakuan Hiro.

"Bisakah kalian diam saat sedang makan? aku tidak bisa menikmati hidanganku dengan baik!" ungkap Hiro mencoba menatap puluhan orang yang sekarang ada di sekelilingnya.

"Hiro, hentikan. Jangan melakukan hal aneh!" Shima mencoba memegangi lengan Hiro. Akan tetapi dia langsung mendapatkan tepisan.

"Diamlah Shima, biarkan aku bicara." Hiro membalas teguran Shima.

Mendengar perkataan Hiro yang seolah mengatur, semua orang lantas tertawa. Sebab baru pertama kali ada seseorang yang berperilaku seperti itu ketika jam makan siang. Lagi pula makan dengan tenang saat di kantin adalah sesuatu yang terbilang mustahil. Apalagi jika waktu istirahat pada seluruh kelas berada di jam yang sama.

Tidak sedikit siswa yang melemparkan sesuatu ke arah Hiro. Mereka melakukannya sambil bersorak mengejek. Hingga beberapa lemparan berhasil membuat seragam Hiro kotor.

"Beraninya kalian!" geram Hiro. Dia sekarang mencoba berjalan menghampiri salah satu siswa yang telah melemparkan sepotong tomat ke arahnya. Shima otomatis berusaha terus mencegah. Dia memegangi Hiro dengan sekuat tenaga, lalu membawanya keluar dari kantin.

"Hiro, tenanglah. Aku akan membawamu ke tempat yang lebih sepi," ujar Shima sambil terus menyeret Hiro untuk ikut bersamanya.

Shima membawa Hiro ke belakang sekolah. Yaitu tempat yang dirasa cukup hening untuk menenangkan amarah Hiro. Shima mengelus dagunya sendiri dengan jari-jemari. Dia menatap heran kepada Hiro. Sebab perubahan sikap sahabatnya itu sangatlah drastis. Shima bahkan berpikiran Hiro bukanlah Hiro. Melainkan seseorang yang tidak pernah dikenalnya.

"Kenapa kau membawaku ke sini?! aku belum sempat memberi pelajaran kepada mereka!" ungkap Hiro yang diteruskan dengan lidah berdecak kesal. Kakinya mencoba bergerak lagi menuju kantin, namun langsung dicegah oleh Shima.

"Hiro, tenanglah!" ujar Shima yang mendenguskan nafas sejenak dan melanjutkan, "kenapa kau sangat berubah? ini aneh sekali. Apa amnesia memang merubah sikap seseorang secara drastis?" Shima sedikit memiringkan kepala, bola matanya menyorot kepada sahabatnya yang sekarang terduduk di atas batu besar.

"Huhh! amnesia, amnesia... aku sudah lelah mendengarnya!" keluh Hiro.

"Lalu apa? atau kau berpura-pura, dan sengaja merubah karaktermu?" Shima mendekatkan wajahnya seraya melakukan tatapan meyelidik. Ekspresinya terasa sedikit mengganggu.

"Menjauhlah!" Hiro mendorong wajah Shima menjauh. Dia sekarang terpikir untuk menceritakan semuanya kepada Shima. Apalagi lelaki yang mengaku sahabatnya tersebut memang terlihat dapat dipercaya. Lagi pula, Shima juga tidak berada diposisi sulit seperti Akira.

"Baiklah... aku akan menceritakan semuanya kepadamu," ucap Hiro, yang seketika membuat mata Shima sedikit melebar. Shima pun memposisikan diri duduk di batu besar yang kebetulan berhadapan dengan Hiro. Dia membuka telinganya lebar-lebar untuk mendengarkan.

"Aku sebenarnya bukan Hiro Kenichi, tetapi Hiroshi Yamada. Salah satu ninja terbaik di tahun 1382 masehi!" ungkap Hiro dengan raut wajah serius.

"A-apa? ninja?... bwahahaha! haha!" tawa Shima langsung pecah. Perutnya penuh gelitikan tak terbendung. Apalagi saat menyaksikan ekspresi Hiro yang tampak sangat serius. Sebelah tangannya memegangi bagian perut yang terasa geli, hingga membuat gelak tawanya berlangsung lama. Gelagatnya menunjukkan bukti bahwa Shima tidak mempercayai perkataan Hiro.

"Baiklah, kalau kau tidak percaya. Aku akan tunjukkan!" ujar Hiro sambil bangkit untuk berdiri. Dia mengedarkan pandangan ke sekitar. Hingga matanya pun tertuju kepada bangunan sekolah.

Hiro berseringai dan berucap, "Temui aku di atap!"

Mendengar perkataan Hiro, Shima otomatis menghentikan tawanya. Dia mengusap cairan bening tawa yang sedikit keluar dari sudut mata, kemudian memfokuskan perhatiannya kepada Hiro. Matanya terbalalak, ketika melihat Hiro dengan gesit dan cepatnya menaiki bangunan sekolah.

Hiro terlihat memilih titik yang mampu menjadi pijakan dan pegangannya. Sekarang lelaki itu sampai di atap kedua. Dia menoleh dan melambaikan tangannya, seakan mendesak Shima untuk segera pergi ke atap.

Shima terperangah. Semua yang dilihatnya terasa sulit dipercaya. Seorang Hiro yang selalu dikenalnya lemah dan tidak suka berolahraga tiba-tiba menjadi kuat seolah sudah sering berlatih. Alhasil Shima berlari menuju tangga, karena tidak sabar untuk meneruskan pembicaraannya dengan Hiro.

Tiga lantai telah terlewati, tibalah Shima di atap. Dia membuka pintu dan penglihatannya langsung disambut dengan kehadiran sahabatnya. Hiro tampak sudah duduk santai di atas railing teralis. Senyuman puas terpatri di semburat wajahnya.

"Gila! itu gila!" Shima melontarkan pujian terbaiknya. Sebuah ungkapan pujian yang menunjukkan betapa terkagumnya dirinya.

"Apa sekarang kau percaya?" Hiro menyilangkan tangan di depan dada.

"Baiklah, sekarang ceritakan semuanya dari awal!" desak Shima bersemangat. Namun Hiro malah menunjukkan mimik wajah cemberut.

"Shima-Kun, kau sudah tahu kan kalau aku ini adalah salah satu leluhurmu, bukankah kau harusnya membungkuk hormat kepadaku?" timpal Hiro kesal.

"Maaf Senpai!" Shima langsung menyatukan kepalan tinju dari kedua tangan, lalu membungkukkan badan sekitar seratus delapan puluh derajat.

Hiro tersenyum. Dia merasa senang. Setidaknya ada satu orang yang menyadari jati dirinya. Hatinya serasa sedikit tergugah saat mendengar Shima memanggilnya dengan sebutan senpai.

"Bagus!" Hiro yang sekarang melangkah mendekati Shima. Menepuk pelan pundak lelaki berpotongan rambut cepak tersebut.

"Tetapi..." Shima mendongakkan kepala untuk menatap Hiro.

"Apa?" Hiro menuntut jawaban.

"Usia tubuh yang sekarang kau tempati itu di bawah satu tahun dariku. Artinya dia lebih muda dariku," tutur Shima percaya diri. Dia sebenarnya masih meragu untuk memberikan panggilan hormat. Atau lebih tepatnya dia masih tidak percaya sepenuhnya kepada Hiro. Shima berniat ingin melihat beberapa bukti lagi. Dia hanya berjaga-jaga kalau-kalau Hiro memang sengaja mengerjainya.

"Terus apa maumu?" timpal Hiro dengan dahi yang berkerut.

"Aku akan memanggilmu Senpai, jika kau bersedia melatihku!" jawab Shima berseringai.

Catatan kaki :

Senpai : adalah unsur penting dalam hubungan senior-junior di Jepang, sama ketika menghormati orang yang lebih tua dari kita.

Kun : Digunakan oleh orang dengan status senior ketika menyebutkan atau memanggil orang yang lebih junior dari dirinya.

Railing : Pagar yang melingkar di balkon atau atap, sebagai pelindung.

Terpopuler

Comments

shinobi chan

shinobi chan

ok..mantab ceritanya

2021-10-28

1

Arsya Hanafi

Arsya Hanafi

ceritany ringan Mantap sih Sip

2021-09-16

1

Bigpaw love daifuku

Bigpaw love daifuku

Dan Hiro bersama sahabatnya, Shima membuat ekskul parkour 😂

2021-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Berpindah Tubuh
2 Bab 2 - Hiro Kenichi
3 Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4 Bab 4 - Sekolah?
5 Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6 Bab 6 - Memberitahu Shima
7 Bab 7 - Perlawanan Hiro
8 Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9 Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10 Bab 10 - Mencuri Jemuran
11 Bab 11 - Perkelahian
12 Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13 Bab 13 - Tamparan Keras
14 Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15 Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16 Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17 Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18 Bab 18 - Tentang Ayah
19 Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20 Bab 20 - Menemukan Goku?
21 Bab 21 - Klub Malam
22 Bab 22 - Mabuk
23 Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24 Bab 24 - Menguak Rahasia
25 Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26 Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27 Bab 27 - Luka Tembak
28 Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29 Bab 29 - Trauma Akira
30 Bab 30 - Syarat Aneh
31 Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32 Bab 32 - Apartemen Misterius
33 Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34 Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35 Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36 Bab 36 - Mengikuti Akira
37 Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38 Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39 Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40 Bab 40 - Terluka Lagi
41 Bab 41 - Olahraga Judo
42 Bab 42 - Pertarungan Hiro
43 Bab 43 - Melatih Shima [1]
44 Bab 44 - Melatih Shima [2]
45 Bab 45 - Melatih Shima [3]
46 Bab 46 - Ular Misterius
47 Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48 Bab 48 - Ketahuan?
49 Bab 49 - Mencari Tahu
50 Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51 Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52 Bab 52 - Perebutan
53 Bab 53 - Teler
54 Bab 54 - Tawaran
55 Bab 55 - Keributan Di Kantin
56 Bab 56 - Bersenang-Senang?
57 Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58 Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59 Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60 Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61 Bab 61 - Kenyataan Pahit
62 Bab 62 - Penculikan [1]
63 Bab 63 - Penculikan [2]
64 Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65 Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66 Bab 66 - Rencana Penipuan
67 Bab 67 - Mendominasi Izumi
68 Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69 Bab 69 - Surga Dari Izumi
70 Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71 Bab 71 - Hypnotize
72 Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73 Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74 Bab 74 - Kebenaran
75 Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76 Bab 76 - Menuju Basement
77 Bab 77 - Melarikan Diri
78 Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79 Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80 Bab 80 - Alarm Penyelamat
81 Bab 81 - Tawaran Izumi
82 Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83 Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84 Bab 84 - Toilet Wanita
85 Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86 Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87 Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88 Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89 Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90 Bab 90 - Berusaha Selamat
91 Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92 Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93 Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94 Bab 94 - Bertemu Katashi
95 Bab 95 - Shirohebi
96 Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97 Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98 Bab 98 - Keadaan Akira
99 Bab 99 - Keadaan Izumi
100 Bab 100 - Isi Briefcase
101 Bab 101 - Bagian Akhir
102 Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103 Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104 Bonus Chapter - Makan Malam
105 Kesalahan
106 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Berpindah Tubuh
2
Bab 2 - Hiro Kenichi
3
Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4
Bab 4 - Sekolah?
5
Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6
Bab 6 - Memberitahu Shima
7
Bab 7 - Perlawanan Hiro
8
Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9
Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10
Bab 10 - Mencuri Jemuran
11
Bab 11 - Perkelahian
12
Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13
Bab 13 - Tamparan Keras
14
Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15
Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16
Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17
Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18
Bab 18 - Tentang Ayah
19
Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20
Bab 20 - Menemukan Goku?
21
Bab 21 - Klub Malam
22
Bab 22 - Mabuk
23
Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24
Bab 24 - Menguak Rahasia
25
Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26
Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27
Bab 27 - Luka Tembak
28
Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29
Bab 29 - Trauma Akira
30
Bab 30 - Syarat Aneh
31
Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32
Bab 32 - Apartemen Misterius
33
Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34
Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35
Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36
Bab 36 - Mengikuti Akira
37
Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38
Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39
Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40
Bab 40 - Terluka Lagi
41
Bab 41 - Olahraga Judo
42
Bab 42 - Pertarungan Hiro
43
Bab 43 - Melatih Shima [1]
44
Bab 44 - Melatih Shima [2]
45
Bab 45 - Melatih Shima [3]
46
Bab 46 - Ular Misterius
47
Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48
Bab 48 - Ketahuan?
49
Bab 49 - Mencari Tahu
50
Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51
Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52
Bab 52 - Perebutan
53
Bab 53 - Teler
54
Bab 54 - Tawaran
55
Bab 55 - Keributan Di Kantin
56
Bab 56 - Bersenang-Senang?
57
Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58
Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59
Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60
Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61
Bab 61 - Kenyataan Pahit
62
Bab 62 - Penculikan [1]
63
Bab 63 - Penculikan [2]
64
Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65
Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66
Bab 66 - Rencana Penipuan
67
Bab 67 - Mendominasi Izumi
68
Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69
Bab 69 - Surga Dari Izumi
70
Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71
Bab 71 - Hypnotize
72
Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73
Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74
Bab 74 - Kebenaran
75
Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76
Bab 76 - Menuju Basement
77
Bab 77 - Melarikan Diri
78
Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79
Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80
Bab 80 - Alarm Penyelamat
81
Bab 81 - Tawaran Izumi
82
Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83
Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84
Bab 84 - Toilet Wanita
85
Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86
Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87
Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88
Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89
Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90
Bab 90 - Berusaha Selamat
91
Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92
Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93
Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94
Bab 94 - Bertemu Katashi
95
Bab 95 - Shirohebi
96
Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97
Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98
Bab 98 - Keadaan Akira
99
Bab 99 - Keadaan Izumi
100
Bab 100 - Isi Briefcase
101
Bab 101 - Bagian Akhir
102
Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103
Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104
Bonus Chapter - Makan Malam
105
Kesalahan
106
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!