Bab 8 - Serangan Para Rentenir

Mata Hiro terbelalak. Dia langsung berusaha kembali merebut ponsel miliknya. Namun lelaki yang sekarang berada di hadapannya dengan sigap menjauhkan ponsel dari jangkauan Hiro. Badannya yang lebih jangkung, membuatnya dengan mudah mengangkat ponsel lebih tinggi.

"Apa kau mau terkena pukulanku lagi?" ancam Hiro dengan sorot tatapan tajamnya.

"Cih, jangan berlagak angkuh. Kau pikir aku takut? harusnya kau yang takut kepadaku!" balas sang lelaki yang memiliki nama Takeshi itu. Dia berbalik badan dengan santainya, dan beranjak pergi.

Hiro berseringai kesal. Dia tentu tidak akan membiarkan Takeshi pergi dengan mudah. Atau setidaknya ponselnya bisa direbut kembali. Dia sekarang melajukan pergerakan kakinya. Hingga sebuah tendangan dari kakinya menghantam punggung Takeshi.

Buk!

Takeshi langsung kehilangan keseimbangan. Dia tidak pernah menduga dengan serangan tersebut. Ponsel yang ada dalam genggaman lelaki itu terlepas begitu saja. Dia sekarang terjerembab dalam keadaan tengkurap. Ponsel Hiro terlihat terhempas ke tanah dan berada tidak jauh dari posisi jatuhnya Takeshi.

"Aku peringatkan, jangan pernah berani lagi mengganguku dan Akira, camkan itu!" ujar Hiro. Sebelah kakinya menginjak punggung Takeshi dengan kuat. Selanjutnya dia bergegas mengambil ponsel dan langsung melanjutkan perjalanan pulangnya.

"Dasar anak tidak tahu diri." Takeshi memaki dengan nada pelan sambil berusaha bangkit. Dia mengelap saliva yang sedikit keluar dari sudut bibirnya. Bukannya marah, lelaki itu tergelak kecil untuk sesaat. Penglihatannya tertuju pada punggung Hiro yang semakin menjauh. Salah satu tangannya merogoh saku celana. Dia mengambil ponsel miliknya sendiri, kemudian menyambungkan panggilan.

"Apa kalian sudah melakukannya?"

"Sudah, beberapa menit yang lalu. Sekarang wanita itu menangis tersedu-sedu," jawab suara lelaki dari seberang telepon.

"Bagus. Setidaknya anak itu mendapat sedikit pelajaran!" Sebuah seringai lantas terukir diwajah Takeshi.

...***...

Hiro melangkahkan kakinya menaiki anak tangga. Dia sebenarnya bisa lewat elevator yang tersedia. Akan tetapi dia merasa lebih nyaman jika melalui tangga. Karena menurutnya dia bisa sambil berolahraga dengan tenang. Tidak ada suara berisik dari manusia maupun alat-alat teknologi. Lagi pula badannya sekarang harus banyak dilatih agar memiliki kekuatan yang lebih.

Berjalan di tangga sampai ke lantai tujuh, membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak. Pelipis Hiro tampak sudah dipenuhi dengan keringat. Nafasnya pun mulai ngos-ngosan. Jujur saja rasa lelah sudah menguras sedikit tenaga ditubuhnya. Hingga lari Hiro akhirnya menjadi lambat. Sekarang dia berjalan dengan berat melangkahi tangga. Berpegangan pada pagar teralis yang ada.

"Huhh... tubuh anak ini benar-benar payah, padahal dia masih muda. Kalau begini, aku harus banyak-banyak berlatih lagi... sial!" keluh Hiro yang pada akhirnya duduk berselonjor di salah satu anak tangga. Mencoba mengatur deru nafasnya yang bergerak naik turun dalam tempo cepat.

"Harusnya malaikat maut berdiskusi dahulu denganku, sebelum melempar jiwaku ke tubuh lain. Mungkin saja, aku bisa memilih berpindah ke tubuh seorang kaisar atau jenderal perang. Kenapa harus anak ini?" Hiro menggerutu sendirian. Berharap ada salah satu malaikat yang mendengar keluhannya.

Tak! Tak! Tak!

Suara langkah kaki terdengar kian mendekat. Bunyi derap tersebut terdengar menggema. Menyebabkan kepala Hiro reflek menoleh ke arah sumber suara. Muncullah seorang wanita paruh baya berambut ikal. Dia terlihat memegangi sekantong pelastik hitam besar, yang isinya kemungkinan adalah sampah. Namanya adalah Chiyoko, salah satu tetangga Akira. Dia juga tinggal di lantai yang sama dengan Hiro.

"Hiro-Kun, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Chiyoko dengan ukiran dahi yang berkerut.

"Hah?" Hiro menampakkan ekspresi bingung. Sebab dirinya sama sekali tidak mengenal wanita yang sekarang berjalan semakin mendekat ke arahnya.

"Kamu seharusnya tidak di sini. Cepat bantu ibumu, dia sedang kesusahan sekarang!" ucap Chiyoko seraya menepuk pundak Hiro. Dia tidak sengaja menggunakan tenaga yang cukup kuat seperti wanita paruh baya pada umumnya. Sehingga Hiro pun lantas meringiskan wajah, dan reflek memegangi pundaknya yang sudah menjadi korban pukulan Chiyoko.

"Apa maksudmu? Apa sesuatu hal buruk menimpa Akira?" tanya Hiro dengan kedua alis yang terangkat. Dia penasaran sekaligus merasa cemas. Perlahan Hiro bangkit dan berdiri.

Plak!

Tanpa diduga, Hiro malah mendapat satu geplakan di kepala dari Chiyoko. Wanita tersebut terlihat menyalangkan mata dan mengomel, "Kau tidak sopan sekali memanggil ibumu dengan sebutan namanya!" Chiyoko tidak lupa beberapa kali mengarahkan jari telunjuknya ke arah Hiro.

"Cepat pulang! dan bantu ibumu membereskan rumah!" tambah Chiyoko yang sekarang melakukan pose berkacak pinggang.

"Kenapa kau terus memukulku tanpa alasan? dasar wanita tua. Sikap mereka tidak pernah berubah dari zaman dulu." balas Hiro sambil berjalan melingus melewati Chiyoko.

"Hehh! apa kau bilang tadi?!" pekik Chiyoko yang merasa tersinggung dengan perkataan Hiro.

"Sial." Hiro semakin melajukan langkahnya. Berniat tidak ingin memperpanjang urusan dengan wanita paruh baya layaknya Chiyoko.

Tidak terasa, Hiro sekarang sudah tiba di lantai tujuh. Dari kejauhan, dia dapat menyaksikan bagian depan rumahnya berhamburan. Barang-barang perabotan rumah tampak hancur dan berantakan. Akira terlihat membersihkan semuanya sambil terus mengusap pipi yang dilinangi air mata.

"Aki-- " Hiro lekas-lekas mengunci mulutnya. Karena lagi-lagi dia memanggil Akira dengan sebutan nama. Dia akan berusaha terbiasa untuk lebih sering menyebut panggilan Akira sebagai ibu.

"Apa yang terjadi?" tanya Hiro seraya mengamati barang-barang yang berhamburan di depannya. Dia sudah menghampiri Akira dengan keadaan mata yang membulat.

"Para rentenir itu datang lagi, dan mereka merampas semua barang-barang berharga kita. Maafkan Ibu Hiro..." jelas Akira lirih. Sesekali dia mengelap cairan bening yang terus menetes di sudut matanya. Dengusan hidungnya pun terdengar jelas. Di bagian dahi dan lengannya terdapat lebam berwarna ungu kehitaman. Akira terlihat rapuh, apalagi dengan keadaan badannya yang kurus sekarang.

Hiro mendengus kesal. Kedua tangannya mengepalkan tinju. Dia berpikir, seharusnya dirinya membuat rentenir itu babak belur. Sejak dahulu, tepatnya di kehidupan sebelumnya. Hiro tidak pernah suka dengan perlakuan penagih hutang. Kelakuan mereka sama saja sampai sekarang. Sama-sama menuntut tagihan dengan paksa dan kekerasan.

Tanpa pikir panjang, Hiro berbalik badan dan pergi lagi. Terdapat raut cemberut dalam semburat wajahnya. Dia membulatkan tekad untuk memberi pelajaran kepada para rentenir yang sudah berani menyakiti Akira.

"Hiro! kau mau kemana lagi?!" Akira memanggil dengan suara yang sedikit parau. Dia segera mengejar putranya yang sudah memasuki elevator.

"HIRO!" pekik Akira lagi. Dia berhenti di depan elevator. Posisinya saling berhadapan dengan Hiro.

"Orang-orang itu harus diberi pelajaran!" ucap Hiro dengan binar mata berapi-api. Pertanda kalau kesabarannya sudah habis.

"Tidak Hiro, itu malah akan membuat masalah semakin panjang. Kau tidak mengerti, dengarkanlah aku sebentar--"

"Aku tidak akan membiarkan kau terus menderita begini!" sahut Hiro, tidak sengaja memotong ucapan Akira. Dia memaksa Akira keluar dari elevator.

"Hiro! ibu mohon jangan--" suara Akira sudah tidak terdengar lagi ketika pintu elevator telah tertutup rapat.

Terpopuler

Comments

shinobi chan

shinobi chan

ok..ok..ok

2021-10-28

1

asya

asya

tpi yokk yg ngutang ama bapak gw kaga pernah dibalikin giliran bapak gw yg butuh alesan muku inilah itulah padahal kaga ada bunga atau ape cih anjing

2021-09-17

0

asya

asya

gasuka cara rentenir

2021-09-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Berpindah Tubuh
2 Bab 2 - Hiro Kenichi
3 Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4 Bab 4 - Sekolah?
5 Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6 Bab 6 - Memberitahu Shima
7 Bab 7 - Perlawanan Hiro
8 Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9 Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10 Bab 10 - Mencuri Jemuran
11 Bab 11 - Perkelahian
12 Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13 Bab 13 - Tamparan Keras
14 Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15 Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16 Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17 Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18 Bab 18 - Tentang Ayah
19 Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20 Bab 20 - Menemukan Goku?
21 Bab 21 - Klub Malam
22 Bab 22 - Mabuk
23 Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24 Bab 24 - Menguak Rahasia
25 Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26 Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27 Bab 27 - Luka Tembak
28 Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29 Bab 29 - Trauma Akira
30 Bab 30 - Syarat Aneh
31 Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32 Bab 32 - Apartemen Misterius
33 Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34 Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35 Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36 Bab 36 - Mengikuti Akira
37 Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38 Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39 Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40 Bab 40 - Terluka Lagi
41 Bab 41 - Olahraga Judo
42 Bab 42 - Pertarungan Hiro
43 Bab 43 - Melatih Shima [1]
44 Bab 44 - Melatih Shima [2]
45 Bab 45 - Melatih Shima [3]
46 Bab 46 - Ular Misterius
47 Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48 Bab 48 - Ketahuan?
49 Bab 49 - Mencari Tahu
50 Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51 Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52 Bab 52 - Perebutan
53 Bab 53 - Teler
54 Bab 54 - Tawaran
55 Bab 55 - Keributan Di Kantin
56 Bab 56 - Bersenang-Senang?
57 Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58 Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59 Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60 Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61 Bab 61 - Kenyataan Pahit
62 Bab 62 - Penculikan [1]
63 Bab 63 - Penculikan [2]
64 Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65 Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66 Bab 66 - Rencana Penipuan
67 Bab 67 - Mendominasi Izumi
68 Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69 Bab 69 - Surga Dari Izumi
70 Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71 Bab 71 - Hypnotize
72 Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73 Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74 Bab 74 - Kebenaran
75 Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76 Bab 76 - Menuju Basement
77 Bab 77 - Melarikan Diri
78 Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79 Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80 Bab 80 - Alarm Penyelamat
81 Bab 81 - Tawaran Izumi
82 Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83 Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84 Bab 84 - Toilet Wanita
85 Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86 Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87 Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88 Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89 Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90 Bab 90 - Berusaha Selamat
91 Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92 Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93 Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94 Bab 94 - Bertemu Katashi
95 Bab 95 - Shirohebi
96 Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97 Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98 Bab 98 - Keadaan Akira
99 Bab 99 - Keadaan Izumi
100 Bab 100 - Isi Briefcase
101 Bab 101 - Bagian Akhir
102 Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103 Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104 Bonus Chapter - Makan Malam
105 Kesalahan
106 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Berpindah Tubuh
2
Bab 2 - Hiro Kenichi
3
Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4
Bab 4 - Sekolah?
5
Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6
Bab 6 - Memberitahu Shima
7
Bab 7 - Perlawanan Hiro
8
Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9
Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10
Bab 10 - Mencuri Jemuran
11
Bab 11 - Perkelahian
12
Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13
Bab 13 - Tamparan Keras
14
Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15
Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16
Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17
Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18
Bab 18 - Tentang Ayah
19
Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20
Bab 20 - Menemukan Goku?
21
Bab 21 - Klub Malam
22
Bab 22 - Mabuk
23
Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24
Bab 24 - Menguak Rahasia
25
Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26
Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27
Bab 27 - Luka Tembak
28
Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29
Bab 29 - Trauma Akira
30
Bab 30 - Syarat Aneh
31
Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32
Bab 32 - Apartemen Misterius
33
Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34
Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35
Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36
Bab 36 - Mengikuti Akira
37
Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38
Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39
Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40
Bab 40 - Terluka Lagi
41
Bab 41 - Olahraga Judo
42
Bab 42 - Pertarungan Hiro
43
Bab 43 - Melatih Shima [1]
44
Bab 44 - Melatih Shima [2]
45
Bab 45 - Melatih Shima [3]
46
Bab 46 - Ular Misterius
47
Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48
Bab 48 - Ketahuan?
49
Bab 49 - Mencari Tahu
50
Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51
Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52
Bab 52 - Perebutan
53
Bab 53 - Teler
54
Bab 54 - Tawaran
55
Bab 55 - Keributan Di Kantin
56
Bab 56 - Bersenang-Senang?
57
Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58
Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59
Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60
Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61
Bab 61 - Kenyataan Pahit
62
Bab 62 - Penculikan [1]
63
Bab 63 - Penculikan [2]
64
Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65
Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66
Bab 66 - Rencana Penipuan
67
Bab 67 - Mendominasi Izumi
68
Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69
Bab 69 - Surga Dari Izumi
70
Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71
Bab 71 - Hypnotize
72
Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73
Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74
Bab 74 - Kebenaran
75
Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76
Bab 76 - Menuju Basement
77
Bab 77 - Melarikan Diri
78
Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79
Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80
Bab 80 - Alarm Penyelamat
81
Bab 81 - Tawaran Izumi
82
Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83
Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84
Bab 84 - Toilet Wanita
85
Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86
Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87
Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88
Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89
Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90
Bab 90 - Berusaha Selamat
91
Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92
Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93
Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94
Bab 94 - Bertemu Katashi
95
Bab 95 - Shirohebi
96
Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97
Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98
Bab 98 - Keadaan Akira
99
Bab 99 - Keadaan Izumi
100
Bab 100 - Isi Briefcase
101
Bab 101 - Bagian Akhir
102
Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103
Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104
Bonus Chapter - Makan Malam
105
Kesalahan
106
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!