Bab 12 - Tak-Tik Hiro

Sosok berambut panjang dengan topi dipuncak kepalanya berjalan menyusuri jalan. Dia melangkah seolah sedang tergesak-gesak. Kedua tangannya dalam keadaan dimasukkan ke saku celana. Sesekali kepalanya menoleh ke belakang untuk memastikan sesuatu. Matanya membulat sempurna ketika dirinya dapat menyaksikan Hiro dari kejauhan.

"Senpai!" Suara pekikan lelaki terdengar. Dia melingkarkan kedua tangannya ke badan Hiro secara tiba-tiba. Dia memeluk dari belakang cukup erat. Deru nafasnya naik turun dalam tempo cepat. Akibat lari yang dilakukannya tadi.

Mata Hiro terbelalak. Hal yang sama juga dilakukan oleh Emi dan Hanae. Dua wanita yang kebetulan berada di hadapan Hiro. Mereka cukup terkejut dengan kedatangan sosok misterius yang tiba-tiba memeluk Hiro.

"Oh, ternyata karena dia kau ada di wilayah ini." Hanae berkomentar sambil menyilangkan tangan di depan dada.

"Kalau begitu lebih baik kita pergi saja. Toh aku yakin, anak ini pasti tidak punya uang!" ajak Emi. Dia mengajak Hanae untuk pergi meninggalkan Hiro.

"SHIMA!" bentak Hiro sembari melepaskan paksa tangan Shima yang masih melingkar di tubuhnya. "Apa-apaan itu? dan apa yang terjadi dengan rambutmu?"

Benar, lelaki yang mendadak memeluk Hiro adalah Shima. Dia sengaja mencuri wig dan topi dari salon, agar bisa kabur dengan cara melakukan penyamaran.

"Senpai, kau tidak tahu betapa senangnya aku melihat dirimu baik-baik saja. Kenapa kau malah memarahiku, harusnya kau memberikanku pujian, karena aku berhasil lolos dari kejaran bawahan rentenir itu." Shima merasa gusar. Raut wajahnya cemberut seraya melepaskan topi dan wig yang menutupi kepalanya.

"Sial! rambutmu bisa dilepas begitu?" Hiro bereaksi begitu histeris, karena dirinya baru pertama melihat rambut palsu.

"Ugh!" Hiro mengarahkan bola mata ke atas. Dia berusaha menahan kesabarannya. "Senpai, bagaimana kalau kita pergi saja sekarang, sebelum para rentenir itu mengejar lagi?" Shima meraih helm, dan langsung memakaikannya ke kepala.

"Nanti aku akan adakan sesi pelajaran untukmu mengenai dunia modern ini," ucap Shima lagi, yang sudah memposisikan diri duduk di depan setir motornya. Hiro lantas memakai helmnya dan segera duduk di belakang Shima. Keduanya pun berkendara keluar dari jalanan yang dipenuhi dengan bisnis gelap tersebut.

...***...

Sesampainya di rumah, Hiro dikejutkan dengan kedatangan Izumi. Gadis berambut merah menyala itu tampak berlinang air mata di hadapan Akira. Di sudut bibirnya terdapat sedikit darah dan lebam.

"Hiro! sini kamu!" Akira menyambut kedatangan Hiro dengan amarah. Dia segera menyeret Hiro dengan paksa dan menyuruhnya duduk. "Kau harus minta maaf kepada Izumi!" suruh Akira.

Hiro menatap heran. Dia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang telah terjadi. Dirinya bahkan tidak tahu apa alasan Izumi datang ke rumahnya. Apalagi dengan keadaan wajah yang berantakan begitu.

"Apa?! aku tidak melakukan kesalahan apapun!" Hiro membantah tegas. Dia mengubah posisinya menjadi berdiri, agar ketegasan diwajahnya dapat terlihat dengan jelas.

"Tidak apa-apa, Bibi. Kedatanganku ke sini hanya ingin mengambil kembali uang yang telah direbut Hiro dariku..." tutur Izumi seraya sesekali mengusap air mata buaya yang berceceran dipipinya. "Aku tahu, Hiro tidak akan bersedia meminta maaf kepada gadis lemah sepertiku..." lanjutnya lagi masih dalam keadaan merengek.

Hiro yang mendengar lantas memutar bola mata kesal. Sekarang dia paham dengan apa yang terjadi. Dia yakin Izumi sedang melakukan pembalasan terhadapnya, karena Hiro sempat mendorong kepalanya dengan kasar saat di sekolah tadi.

'Secepat inikah gadis tersebut melakukan pembalasan? apakah dia psiko?' batin Hiro, meringis jijik.

"Hiro, kenapa kau diam saja. Ayolah minta maaf kepada Izumi. Ibu tidak pernah sama sekali mengajarimu untuk bersikap kasar." Kali ini Akira berkata dengan lembut. Dia melakukannya agar mampu membuat putranya luluh, dan bersedia meminta maaf kepada Izumi.

"Sini!" tanpa basa-basi, Hiro segera menyeret Izumi ikut dengannya. Dia hendak berbicara empat mata. Tanpa keberadaan Akira di sisinya. Hiro membawa Izumi keluar dari rumahnya. Dia memilih tempat yang agak jauh dari kediamannya.

"Hiro-Chan, apa kau sudah kapok sekarang?" ujar Izumi sembari menarik tangannya sekuat tenaga. Hingga berhasil terlepas dari cengkeraman Hiro. "Kau pikir aku akan diam saja, ketika kau berani memperlakukanku dengan kasar?!" Izumi sekarang melakukan gaya berkacak pinggang. Terlihat angkuh dan percaya diri.

Izumi terus berceloteh tidak karuan. Sementara Hiro, tengah menimbang-nimbang untuk melakukan serangannya. Dia kembali mengingat kehidupan sebelumnya, terutama mengenai orang-orang yang memenuhi kriteria untuk diberikan pelajaran.

Hiro sebenarnya enggan bersikap kasar dengan perempuan. Akan tetapi jika perempuan itu memiliki sikap dan kriteria yang pantas diberi pelajaran, maka dia tidak akan segan-segan untuk melakukan perlawanan. Menurut Hiro, gadis seperti Izumi pantas diberi sedikit pelajaran.

"Kau pikir aku akan mengalah?!" Hiro mendekat satu langkah mendekati Izumi. Dia melakukan tatapan seolah akan menerkam Izumi hidup-hidup. Tatapan tersebut membuat Izumi sedikit kaget, karena dia belum pernah menyaksikan sisi berani Hiro sebelumnya. Semua orang mengenal Hiro adalah lelaki lemah dan mudah dibodohi.

Meskipun begitu, tidak ada sama sekali ketakutan dalam diri Izumi. Dia tetaplah menjadi seorang gadis yang tidak kenal takut. Mulutnya berseringai, pose berkacak pinggangnya berubah menjadi lipatan tangan di depan dada. Sebelah kakinya mulai bergerak, dan mencoba melakukan serangan ke arah senjata pribadi Hiro. Namun kali ini usaha gadis itu tidak berhasil, karena Hiro dengan sigap menendang kakinya lebih dahulu.

"Aaa!" Izumi sontak merintih kesakitan. Kakinya reflek melangkah mundur untuk menjauh dari Hiro. Dia segera memegangi lututnya yang terasa sakit.

"Sakitmu itu tidak seberapa dengan rasa sakit yang aku rasakan ketika kau menendang bagian juniorku. Lagi pula kenapa kau selalu berpikiran mau menyerang ke sana? kau pikir lelaki tidak punya harga diri?!" geram Hiro, yang seketika membuat Izumi terperangah tak percaya.

"Wah! sepertinya Amnesia juga bisa merubah seseorang menjadi superhero!" komentar Izumi remeh. "Ya, aku menyerang ke sana, karena aku tahu itu adalah titik terlemah lelaki!" sambung Izumi memberi penjelasan sembari melirik cepat ke bawah pusar Hiro. Dia berpikir untuk melakukan serangan yang kedua kalinya. Atau lebih tepatnya ketiga kali, jika dihitung dengan pertemuan pertamanya saat di kelas beberapa jam lalu.

"Bohong!" ujar Hiro dengan seringainya.

"A-apa?!" Izumi tidak mengerti.

"Kau berbohong mengenai alasanmu tadi." Hiro kembali melangkah mendekati Izumi. Dia punya ide cemerlang untuk membuat Izumi kabur darinya. Gadis berambut merah menyala tersebut masih menatap heran, seolah sedang menuntut jawaban.

"Karena aku tahu, kau penasaran kan?" ucap Hiro lagi dengan senyuman lebarnya. Terdengar menyebalkan dengan nada bicaranya yang terkesan seperti menggoda. Alisnya di angkat sekitar dua kali. Sedangkan kedua tangannya sudah memegangi resleting celananya sendiri.

"Hi-hiro, kau pikir aku takut?!" tukas Izumi percaya diri. Padahal keringat panas dingin mulai menggenangi area pelipisnya.

"Ya sudah, kalau begitu aku akan membuka--" Hiro menjeda ucapannya ketika Izumi mendadak berlari kocar-kacir menuju elevator. Gadis itu jelas tampak begitu ketakutan.

"Cih! ternyata dari luarnya saja tampak berani. Ternyata dia sama saja dengan gadis polos lainnya. Padahal ini serangan level satuku. Dia belum melihat melihat tak-tik seranganku di level-level yang lain... ckck!" gumam Hiro, dia kemudian terkekeh geli. Merasa menang dan berdiri di puncak dunia. Ya, dia hari ini berhasil mengalahkan dua musuh sekaligus.

Terpopuler

Comments

محمد معروف

محمد معروف

Hiro mulai yes 😁

2021-09-13

4

xixi

xixi

kupikir Hiro bakal melecehkan izumi

2021-09-12

3

Whidie Arista 🦋

Whidie Arista 🦋

Ew Izumi terima aja itu berkah🤣🤣 Si Hiro dah mulai nakal tuh😗

2021-08-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Berpindah Tubuh
2 Bab 2 - Hiro Kenichi
3 Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4 Bab 4 - Sekolah?
5 Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6 Bab 6 - Memberitahu Shima
7 Bab 7 - Perlawanan Hiro
8 Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9 Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10 Bab 10 - Mencuri Jemuran
11 Bab 11 - Perkelahian
12 Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13 Bab 13 - Tamparan Keras
14 Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15 Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16 Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17 Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18 Bab 18 - Tentang Ayah
19 Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20 Bab 20 - Menemukan Goku?
21 Bab 21 - Klub Malam
22 Bab 22 - Mabuk
23 Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24 Bab 24 - Menguak Rahasia
25 Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26 Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27 Bab 27 - Luka Tembak
28 Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29 Bab 29 - Trauma Akira
30 Bab 30 - Syarat Aneh
31 Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32 Bab 32 - Apartemen Misterius
33 Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34 Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35 Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36 Bab 36 - Mengikuti Akira
37 Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38 Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39 Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40 Bab 40 - Terluka Lagi
41 Bab 41 - Olahraga Judo
42 Bab 42 - Pertarungan Hiro
43 Bab 43 - Melatih Shima [1]
44 Bab 44 - Melatih Shima [2]
45 Bab 45 - Melatih Shima [3]
46 Bab 46 - Ular Misterius
47 Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48 Bab 48 - Ketahuan?
49 Bab 49 - Mencari Tahu
50 Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51 Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52 Bab 52 - Perebutan
53 Bab 53 - Teler
54 Bab 54 - Tawaran
55 Bab 55 - Keributan Di Kantin
56 Bab 56 - Bersenang-Senang?
57 Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58 Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59 Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60 Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61 Bab 61 - Kenyataan Pahit
62 Bab 62 - Penculikan [1]
63 Bab 63 - Penculikan [2]
64 Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65 Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66 Bab 66 - Rencana Penipuan
67 Bab 67 - Mendominasi Izumi
68 Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69 Bab 69 - Surga Dari Izumi
70 Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71 Bab 71 - Hypnotize
72 Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73 Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74 Bab 74 - Kebenaran
75 Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76 Bab 76 - Menuju Basement
77 Bab 77 - Melarikan Diri
78 Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79 Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80 Bab 80 - Alarm Penyelamat
81 Bab 81 - Tawaran Izumi
82 Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83 Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84 Bab 84 - Toilet Wanita
85 Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86 Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87 Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88 Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89 Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90 Bab 90 - Berusaha Selamat
91 Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92 Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93 Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94 Bab 94 - Bertemu Katashi
95 Bab 95 - Shirohebi
96 Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97 Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98 Bab 98 - Keadaan Akira
99 Bab 99 - Keadaan Izumi
100 Bab 100 - Isi Briefcase
101 Bab 101 - Bagian Akhir
102 Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103 Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104 Bonus Chapter - Makan Malam
105 Kesalahan
106 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Berpindah Tubuh
2
Bab 2 - Hiro Kenichi
3
Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4
Bab 4 - Sekolah?
5
Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6
Bab 6 - Memberitahu Shima
7
Bab 7 - Perlawanan Hiro
8
Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9
Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10
Bab 10 - Mencuri Jemuran
11
Bab 11 - Perkelahian
12
Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13
Bab 13 - Tamparan Keras
14
Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15
Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16
Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17
Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18
Bab 18 - Tentang Ayah
19
Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20
Bab 20 - Menemukan Goku?
21
Bab 21 - Klub Malam
22
Bab 22 - Mabuk
23
Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24
Bab 24 - Menguak Rahasia
25
Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26
Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27
Bab 27 - Luka Tembak
28
Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29
Bab 29 - Trauma Akira
30
Bab 30 - Syarat Aneh
31
Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32
Bab 32 - Apartemen Misterius
33
Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34
Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35
Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36
Bab 36 - Mengikuti Akira
37
Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38
Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39
Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40
Bab 40 - Terluka Lagi
41
Bab 41 - Olahraga Judo
42
Bab 42 - Pertarungan Hiro
43
Bab 43 - Melatih Shima [1]
44
Bab 44 - Melatih Shima [2]
45
Bab 45 - Melatih Shima [3]
46
Bab 46 - Ular Misterius
47
Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48
Bab 48 - Ketahuan?
49
Bab 49 - Mencari Tahu
50
Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51
Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52
Bab 52 - Perebutan
53
Bab 53 - Teler
54
Bab 54 - Tawaran
55
Bab 55 - Keributan Di Kantin
56
Bab 56 - Bersenang-Senang?
57
Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58
Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59
Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60
Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61
Bab 61 - Kenyataan Pahit
62
Bab 62 - Penculikan [1]
63
Bab 63 - Penculikan [2]
64
Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65
Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66
Bab 66 - Rencana Penipuan
67
Bab 67 - Mendominasi Izumi
68
Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69
Bab 69 - Surga Dari Izumi
70
Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71
Bab 71 - Hypnotize
72
Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73
Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74
Bab 74 - Kebenaran
75
Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76
Bab 76 - Menuju Basement
77
Bab 77 - Melarikan Diri
78
Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79
Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80
Bab 80 - Alarm Penyelamat
81
Bab 81 - Tawaran Izumi
82
Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83
Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84
Bab 84 - Toilet Wanita
85
Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86
Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87
Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88
Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89
Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90
Bab 90 - Berusaha Selamat
91
Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92
Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93
Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94
Bab 94 - Bertemu Katashi
95
Bab 95 - Shirohebi
96
Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97
Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98
Bab 98 - Keadaan Akira
99
Bab 99 - Keadaan Izumi
100
Bab 100 - Isi Briefcase
101
Bab 101 - Bagian Akhir
102
Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103
Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104
Bonus Chapter - Makan Malam
105
Kesalahan
106
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!