Bab 4 - Sekolah?

Sang lelaki berbadan kekar langsung terjatuh. Amarahnya seketika memuncak. Sama halnya dengan teman yang datang bersamanya. Keduanya menyalangkan mata ke arah Hiro.

"Berani-beraninya anak ingusan sepertimu memukul wajahku!" geram si lelaki yang telah menjadi korban pukulan Hiro. Dia segera bangkit dan berdiri. Kemudian menyerang balik Hiro dengan kepalan tinju. Namun Hiro mampu menghindarinya dengan gesit. Serangan tinju yang memiliki energi kuat tersebut melesat begitu saja ke udara.

Lelaki yang satunya tidak bisa tinggal diam. Sekarang gilirannya untuk melakukan serangan. Dia membidik dada Hiro untuk ditendang dengan kakinya. Akan tetapi, sekali lagi Hiro dapat menghindarinya dengan sigap. Dia melekukkan badannya ke bawah persis seperti posisi kayang. Hanya saja, Hiro dapat menyeimbangkan tubuhnya dengan baik sehingga kedua tangannya tidak menyentuh lantai.

Karena merasa dirinya dikepung, Hiro pun mengambil sebuah sapu yang letaknya ada di belakang. Dia menggunakannya bak sebuah senjata ninja yang bernama Bo. Kemudian langsung menggunakan sapu dalam genggamannya dengan lincah. Dia mengarahkan bagian pegangannya bergantian kepada dua lawannya.

"Hiro, hentikan!" pekik Akira, mencoba menghentikan perkelahian yang terjadi. Dia takut perlawanan yang dilakukan Hiro akan membuat masalahnya bertambah panjang.

Hiro sama sekali tidak memperdulikan teguran Akira. Dia masih saja menjadikan sebuah sapu untuk dipukulkan ke badan lawannya. Sesekali ia akan memukulkannya ke wajah, lalu dilanjutkan dengan pukulan di perut. Dua bawahan rentenir tersebut perlahan melangkah mundur dan keluar dari rumah Hiro.

"Sial! kami tidak akan melupakan ini. Secepatnya kami akan kembali!" pekik salah satu lelaki berbadan kekar sambil memegangi titik badannya yang sakit. Kemudian segera beranjak pergi begitu saja.

"Cih! hanya begitu?" remeh Hiro yang merasa menang. Dia mengusap bagian hidungnya dengan angkuh.

"Hiro, kenapa kau melakukan itu?!" timpal Akira dengan ekspresi yang tampak marah.

"Aku menolongmu!" sahut Hiro dengan dahi yang berkerut. Dia tidak mengerti Akira akan marah karena perbuatannya. Padahal niatnya hanyalah ingin membantu.

"Ibu akan membiarkannya kali ini. Lebih baik kau beristirahat di kamar!" Akira membalas sambil mengangkat se-ember pakaian kotor. Dia segera berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci pakaian. Dia mencoba memahami, karena Hiro baru saja pulang dari rumah sakit.

Hiro sekarang berada di dalam kamar. Menilik setiap titik yang ada di ruangan. Dia berhenti di depan cermin dan berusaha sekali lagi memperhatikan penampilannya. Hiro menyaksikan tubuhnya lumayan kurus. Ia juga merasa potongan rambutnya sedikit berantakan.

'Ada apa sebenarnya dengan anak ini? kenapa dia sama sekali tidak memikirkan penampilannya. Padahal wajahnya terbilang tampan. Tunggu... aku lebih tampan dibanding diriku yang dahulu. Hehe...' gumam Hiro dalam hati, tersenyum sambil mengelus wajahnya sendiri. "Dengan begini, aku tidak akan kesulitan lagi mendekati seorang gadis," gumamnya yang sekarang berbicara menggunakan mulutnya.

Ceklek!

Akira mendadak masuk ke kamar. Dia membawa setelan pakaian yang sudah dipautkan ke sebuah kastuk. Kemudian menggantungkannya ke tempat gantungan baju yang ada di belakang pintu kamar Hiro.

"Dua hari lagi liburan musim panas berakhir. Kau harus bersiap untuk kembali masuk ke sekolah!" ujar Akira yang sontak membuat mata Hiro membelalak.

"Se-sekolah? aku?" tanya Hiro memastikan. Sebelah tangannya menunjuk ke arah dadanya sendiri.

"Tentu saja, tidak mungkin aku kan?" balas Akira menatap heran ke arah sang putra.

"Benarkah? bukankah hanya bangsawan yang bisa bersekolah? atau semuanya memang sudah berubah?" Hiro bertanya dengan raut wajah serius. Semakin membuat Akira keheranan.

"Hiro, kau bicara apa? astaga..." Akira menepuk jidatnya sendiri seraya keluar dari kamar. Dia kemungkinan sudah merasa kelelahan menghadapi sikap aneh anaknya.

Hiro berpindah posisi ke depan jendela. Berusaha mengamati keadaan di abad 21. Dia membiasakan diri dengan dunianya sekarang. Sebuah lengkungan di mulutnya terukir kala menyaksikan betapa padatnya penduduk di tanah airnya sekarang.

...***...

Dua hari berlalu. Hiro tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Dia tampak sudah mengenakan seragam. Dahinya mengerut keheranan dengan setelan sekolah yang dirasa cukup asing baginya.

"Kau sudah siap?" kepala Akira terlihat mengintip dari balik pintu.

"Iya!" sahut Hiro. Kemudian segera pergi bersama Akira menuju ke sekolah. Kali ini mereka hanya berjalan kaki. Menyusuri keramaian yang ada di jalanan. Perhatian Hiro kembali di alihkan dengan beberapa hal baru. Seperti makanan kemasan yang terpajang di toko. Hingga penampakan dua remaja tengah ber-selfie dengan ponselnya. Langkah Hiro pun sempat terhenti, hanya demi dapat memperhatikan lebih jelas. Ia bahkan sudah tidak sadar sudah tertinggal jauh dari Akira.

Hiro berhenti di depan sebuah toko milik seorang lelaki tua. Dia memperhatikan sebuah motor milik lelaki tua tersebut.

"Kau kenapa anak muda? tertarik membeli motorku?" tanya sang lelaki tua yang memiliki kumis keperakan itu.

"Motor?" Hiro berbalik tanya sambil memegangi setang motor yang menurutnya sangat keren. Dia penasaran dengan alat transportasi tersebut.

"Aku akan memberi harga lebih murah kepadamu," ucap si lelaki tua, yang mulai melakukan negoisasi.

"HIRO!" Akira memekik dari kejauhan. Dia terlihat berkacak pinggang. Ada semburat kekesalan di mimik wajahnya. Tatapannya lantas mengharuskan Hiro menghampirinya. Perempuan berusia tiga puluh tahunan tersebut tampak begitu mengerikan jika marah.

"Hiro, jangan mengulur-ulur waktu. Kau sudah hampir terlambat!" omel Akira, lalu memaksa Hiro untuk mengikuti laju pergerakan kakinya.

Setelah memakan waktu beberapa menit, tibalah Hiro dan Akira di sekolah bernama Yondan. Keduanya langsung pergi menuju ruang guru. Akira ingin memberitahu keadaan Hiro sekarang kepada para guru. Terutama tentang amnesia-nya.

Kepala Hiro celingak-celingukan menyaksikan orang-orang yang memakai seragam senada dengan dirinya. Jujur saja banyak sekali pertanyaan yang bergumul dalam otaknya.

Akira sudah keluar dari kantor guru. Seorang guru perempuan bernama Takara bertugas membawa Hiro masuk ke kelas.

"Hiro, aku akan pulang. Belajarlah dan bersikaplah sebaik mungkin. Dan ingat jangan berkelahi saat di sekolah!" pesan Akira sebelum benar-benar pergi meninggalkan sang putra. Hiro hanya menjawab dengan satu anggukan, lalu segera berjalan mengekori Takara.

Hiro berada tepat di belakang Takara. Matanya tidak teralihkan dari bokong perempuan yang sepertinya berumur dua puluhan tersebut. Naluri dirinya yang sebenarnya muncul lagi, setelah lama hilang ditelan kematian. Apalagi Takara sedang mengenakan rok yang ketat. Sehingga pergerakan pantatnya tampak begitu fantastis.

'Gila, apa pakaian semua wanita dewasa di zaman ini memang begini. Enak sekali anak remaja zaman sekarang,' batin Hiro menggeleng tak percaya.

Takara berhenti di depan sebuah ruangan yang tidak lain adalah kelas Hiro sejak dulu. Dia kemudian memberikan pengumuman kepada semua murid di kelas itu mengenai keadaan Hiro sekarang. Wajah semua orang datar saja. Seolah tidak tertarik dengan keadaan Hiro. Wajar saja, Hiro memang dikenal kolot dan tidak pandai bergaul saat di sekolah.

"Apa?! hilang ingatan?! bagaimana mungkin? padahal seminggu yang lalu kami baru saja pergi bersama!" ujar seorang lelaki yang mendadak bangkit dari tempat duduk. Dia satu-satunya orang yang sangat terkejut dengan keadaan Hiro. Namanya Shima Kobayoshi. Satu-satunya manusia aneh yang bersedia menjadi teman Hiro.

"Tidak ada yang bisa memprediksi sebuah takdir, Shima..." balas Takara pelan dengan senyuman tipis yang seketika membuat seluruh siswa lelaki bersorak riuh. Kalimat bijaknya semakin membuat kaum adam yang masih remaja terpesona.

"Pas sekali, sebagai teman dekatnya. Ibu rasa, kau bisa menjaga Hiro dengan baik!" ucap Takara lagi, kemudian berpamitan untuk keluar dari kelas.

Catatan kaki :

Bo : Senjata ninja berupa tongkat panjang, bisa dari kayu ataupun bahan lainnya. 

Terpopuler

Comments

shinobi chan

shinobi chan

jossss....

2021-10-28

1

DN96 (Aries)

DN96 (Aries)

Hiro matanya jangan jelalatan nanti disentil tau rasa 😒
jangan lupa mampir
"Hot Young Mom and King mafia"
"Young Grandmom"

2021-09-24

0

Arsya Hanafi

Arsya Hanafi

ada romance nya gak thor

2021-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Berpindah Tubuh
2 Bab 2 - Hiro Kenichi
3 Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4 Bab 4 - Sekolah?
5 Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6 Bab 6 - Memberitahu Shima
7 Bab 7 - Perlawanan Hiro
8 Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9 Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10 Bab 10 - Mencuri Jemuran
11 Bab 11 - Perkelahian
12 Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13 Bab 13 - Tamparan Keras
14 Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15 Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16 Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17 Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18 Bab 18 - Tentang Ayah
19 Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20 Bab 20 - Menemukan Goku?
21 Bab 21 - Klub Malam
22 Bab 22 - Mabuk
23 Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24 Bab 24 - Menguak Rahasia
25 Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26 Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27 Bab 27 - Luka Tembak
28 Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29 Bab 29 - Trauma Akira
30 Bab 30 - Syarat Aneh
31 Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32 Bab 32 - Apartemen Misterius
33 Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34 Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35 Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36 Bab 36 - Mengikuti Akira
37 Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38 Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39 Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40 Bab 40 - Terluka Lagi
41 Bab 41 - Olahraga Judo
42 Bab 42 - Pertarungan Hiro
43 Bab 43 - Melatih Shima [1]
44 Bab 44 - Melatih Shima [2]
45 Bab 45 - Melatih Shima [3]
46 Bab 46 - Ular Misterius
47 Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48 Bab 48 - Ketahuan?
49 Bab 49 - Mencari Tahu
50 Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51 Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52 Bab 52 - Perebutan
53 Bab 53 - Teler
54 Bab 54 - Tawaran
55 Bab 55 - Keributan Di Kantin
56 Bab 56 - Bersenang-Senang?
57 Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58 Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59 Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60 Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61 Bab 61 - Kenyataan Pahit
62 Bab 62 - Penculikan [1]
63 Bab 63 - Penculikan [2]
64 Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65 Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66 Bab 66 - Rencana Penipuan
67 Bab 67 - Mendominasi Izumi
68 Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69 Bab 69 - Surga Dari Izumi
70 Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71 Bab 71 - Hypnotize
72 Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73 Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74 Bab 74 - Kebenaran
75 Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76 Bab 76 - Menuju Basement
77 Bab 77 - Melarikan Diri
78 Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79 Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80 Bab 80 - Alarm Penyelamat
81 Bab 81 - Tawaran Izumi
82 Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83 Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84 Bab 84 - Toilet Wanita
85 Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86 Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87 Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88 Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89 Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90 Bab 90 - Berusaha Selamat
91 Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92 Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93 Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94 Bab 94 - Bertemu Katashi
95 Bab 95 - Shirohebi
96 Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97 Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98 Bab 98 - Keadaan Akira
99 Bab 99 - Keadaan Izumi
100 Bab 100 - Isi Briefcase
101 Bab 101 - Bagian Akhir
102 Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103 Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104 Bonus Chapter - Makan Malam
105 Kesalahan
106 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Berpindah Tubuh
2
Bab 2 - Hiro Kenichi
3
Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4
Bab 4 - Sekolah?
5
Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6
Bab 6 - Memberitahu Shima
7
Bab 7 - Perlawanan Hiro
8
Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9
Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10
Bab 10 - Mencuri Jemuran
11
Bab 11 - Perkelahian
12
Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13
Bab 13 - Tamparan Keras
14
Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15
Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16
Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17
Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18
Bab 18 - Tentang Ayah
19
Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20
Bab 20 - Menemukan Goku?
21
Bab 21 - Klub Malam
22
Bab 22 - Mabuk
23
Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24
Bab 24 - Menguak Rahasia
25
Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26
Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27
Bab 27 - Luka Tembak
28
Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29
Bab 29 - Trauma Akira
30
Bab 30 - Syarat Aneh
31
Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32
Bab 32 - Apartemen Misterius
33
Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34
Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35
Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36
Bab 36 - Mengikuti Akira
37
Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38
Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39
Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40
Bab 40 - Terluka Lagi
41
Bab 41 - Olahraga Judo
42
Bab 42 - Pertarungan Hiro
43
Bab 43 - Melatih Shima [1]
44
Bab 44 - Melatih Shima [2]
45
Bab 45 - Melatih Shima [3]
46
Bab 46 - Ular Misterius
47
Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48
Bab 48 - Ketahuan?
49
Bab 49 - Mencari Tahu
50
Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51
Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52
Bab 52 - Perebutan
53
Bab 53 - Teler
54
Bab 54 - Tawaran
55
Bab 55 - Keributan Di Kantin
56
Bab 56 - Bersenang-Senang?
57
Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58
Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59
Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60
Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61
Bab 61 - Kenyataan Pahit
62
Bab 62 - Penculikan [1]
63
Bab 63 - Penculikan [2]
64
Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65
Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66
Bab 66 - Rencana Penipuan
67
Bab 67 - Mendominasi Izumi
68
Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69
Bab 69 - Surga Dari Izumi
70
Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71
Bab 71 - Hypnotize
72
Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73
Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74
Bab 74 - Kebenaran
75
Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76
Bab 76 - Menuju Basement
77
Bab 77 - Melarikan Diri
78
Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79
Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80
Bab 80 - Alarm Penyelamat
81
Bab 81 - Tawaran Izumi
82
Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83
Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84
Bab 84 - Toilet Wanita
85
Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86
Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87
Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88
Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89
Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90
Bab 90 - Berusaha Selamat
91
Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92
Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93
Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94
Bab 94 - Bertemu Katashi
95
Bab 95 - Shirohebi
96
Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97
Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98
Bab 98 - Keadaan Akira
99
Bab 99 - Keadaan Izumi
100
Bab 100 - Isi Briefcase
101
Bab 101 - Bagian Akhir
102
Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103
Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104
Bonus Chapter - Makan Malam
105
Kesalahan
106
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!