Bab 10 - Mencuri Jemuran

Shima mengarahkan motornya memasuki sebuah gang. Jalannya sendiri adalah wilayah yang tidak terbilang sepi. Atau lebih tepatnya gang yang berisi dengan bisnis-bisnis gelap. Di lokasi tersebut banyak klub, kumpulan wanita malam, tempat judi, dan lainnya.

Hiro sibuk mengamati sekelilingnya. Matanya terpaku pada beberapa wanita yang berpakaian minim. Yaitu pakaian berupa dress di atas lutut, serta sedikit memperlihatkan belahan dadanya. Berlipstik merah menyala dan salah satu dari mereka memegang rokok di jari-jemarinya.

"Shima-Kun, apa baju-baju wanita zaman sekarang memang begitu?" Hiro berbisik ke telinga Shima.

"Tergantung, Senpai. Kenapa? apa kau menyukainya?" Shima menjawab sambil melirik ekspresi Hiro dari kaca spion. Seringai tipis terukir diwajahnya. Sebagai sesama lelaki, dia tentu paham dengan apa yang akan disukai Hiro.

"Tidak buruk bagiku," respon Hiro dengan rona pipi merahnya. Kepalanya di arahkan ke depan, namun bola matanya tertuju kepada para wanita berpakaian minim. Nalurinya sebagai lelaki tidak akan melewatkan kesempatan itu.

"Kau bisa memiliki mereka jika punya uang banyak." Shima memberitahu.

"Jadi, maksudmu mereka wanita penghibur?" tebak Hiro sembari mengangkat kedua alisnya.

"Begitulah Senpai..." balas Shima.

Hiro hanya mengangguk-anggukkan kepala, pertanda bahwa dirinya sudah sepenuhnya paham. Dia kembali mengamati keadaan di sekitar. Membaca tiap bagian plang-plang toko yang terpampang. Menghirup sedikit aroma asap rokok dan bau alkohol yang mendominasi seluruh gang tersebut.

Shima perlahan menghentikan motor. Dia berhenti tepat di depan sebuah kantor debt collector.

"Apakah kita sudah sampai?" tanya Hiro memastikan. Dia segera turun lebih dahulu dari motor, lalu melepaskan helmnya.

"Iya, tetapi aku tidak tahu apakah rentenir ini yang menyerang ibumu. Mungkin kita harus memeriksanya terlebih dahulu," ujar Shima seraya ikut melepaskan helm dari kepala. Dia dan Hiro segera berderap memasuki kantor. Kedatangan mereka langsung disambut dengan ramah. Seperti biasa, orang yang bekerja sebagai debt collector selalu begitu. Mereka akan bersikap ramah di awal demi menawarkan hutang, kemudian akan menjadi berubah drastis jika hutang dibayar tidak sesuai dengan bunga yang ditentukan.

"Selamat datang di kantor kami, namaku Cho. Silahkan duduk," ucap seorang pekerja perempuan yang terlihat berpenampilan tomboy. Rambutnya pendek di atas punuk. Memakai baju kemeja lelaki, serta mengenakan tindik di hidungnya.

Shima menurut saja. Sedangkan Hiro melingus begitu saja untuk menjelajahi kantor lebih dalam. Dia berusaha menemukan rentenir yang dicarinya.

Cho sontak menggertakkan gigi kesal. Dia tentu marah dengan tindakan Hiro yang terkesan tidak sopan. Sikap ramahnya dalam sekejap berubah menjadi sangar. Dia berusaha menghentikan aksi Hiro.

"Hei! apa yang kau lakukan?! ruangan di dalam hanya dikhususkan untuk karyawan saja!" pekik Cho sambil mencoba melangkahkan kaki untuk mengejar Hiro. Namun Shima dengan sigap memegangi lengannya. Dia melakukannya karena ingin memberikan Hiro lebih banyak waktu untuk menelusuri kantor.

"Ada yang ingin aku tanyakan!" ucap Shima. Semakin mengeratkan pegangannya. Akan tetapi dia malah mendapatkan pelototan tajam dari Cho.

"Lebih baik kau hentikan dahulu kelakuan temanmu. Apa yang dilakukannya itu melanggar privasi!" geram Cho. Dia lantas melayangkan sebuah tinjunya, hingga Shima seketika oleng dan melepaskan pegangannya.

Sementara itu, Hiro masih sibuk memeriksa satu per satu ruangan yang ada. Namun beberapa ruangan yang dilihatnya kebanyakan kosong. Langkahnya semakin dilajukan, karena Hiro sudah tidak sabar melampiaskan semua amarahnya.

Hiro masuk semakin dalam. Suasana di kantor tampak menggelap dan hanya bersinar lampu merah yang meremang. Membuat rasa penasaran Hiro bertambah tinggi. Terutama untuk terus membuka ruangan yang ada.

Di ujung terdapat sebuah ruangan dengan dua pintu. Suara orang-orang yang sedang bicara pun sudah terdengar dari posisi Hiro. Namun sebuah tangan tiba-tiba menarik salah satu kuping Hiro, dan memaksanya untuk berbalik badan. Ternyata dia adalah Cho, gadis tomboy yang telah menampakkan sisi sangarnya.

"Dasar anak muda zaman sekarang. Kau belum cukup umur untuk masuk ke dalam sana!" omel Cho sembari terus menyeret Hiro dengan jeweran telinga.

"Aaa-aa..." Hiro mengerang kesakitan. Dia tidak menduga akan mendapatkan jeweran di telinga dari seorang perempuan muda.

Bruk!

Cho melemparkan Hiro dan Shima bersamaan keluar dari kantornya. Setelahnya perempuan itu mengibaskan kedua tangannya dengan angkuh, seakan dia telah membersihkan hal kotor dari genggamannya.

"Kembalilah beberapa tahun lagi, tepatnya setelah kalian memiliki pekerjaan dan uang yang banyak!" ujar Cho, lalu langsung menghilang dari balik pintu.

"Menemukan sesuatu saat di dalam?" tanya Shima, melirik ke arah Hiro. Dia baru tersadar kalau Hiro masih belum mengganti pakaiannya semenjak pulang dari sekolah.

"Tidak ada tanda-tanda, aku ragu kalau tentenir itu berasal dari sini," jawab Hiro.

"Kalau begitu kita harus mencari ke tempat lain. Tetapi sebelum itu, Senpai. Kau lebih baik mengganti seragam sekolahmu itu dahulu," ungkap Shima.

"Kenapa? bukankah ini hanya pakaian biasa? yang terbuat dari kain tidak berkualitas?" Hiro membandingkan seragam yang dikenakannya sekarang dengan pakaian pelajar zaman dulu. Yang mana, pada abad ke-14, para pelajar hanya mengenakan pakaian khusus dari kain sutra berkualitas. Membuktikan kalau pendidikan pada zaman tersebut hanya diperoleh oleh kaum bangsawan.

Hiro mengira seragam sekolahnya sekarang tidak memiliki dampak apapun. Apalagi setelah dirinya mengetahui betapa bebasnya kehidupan pelajar di abad ke-21. Dia berkesimpulan kalau dirinya bisa melakukan apapun, meski dalam keadaan mengenakan seragamnya.

"Seragam yang kau kenakan menunjukkan identitas aslimu. Aku rasa kau harus mengganti pakaianmu dahulu." Shima segera mengedarkan pandangannya untuk mencari pakaian untuk Hiro. Hingga atensinya tertuju kepada jemuran yang berjejer tidak jauh dari tempatnya. Posisi jemuran itu berada di balkon sebuah bangunan berwarna kemerahan.

"Ah! aku tidak punya waktu untuk ini. Aku bahkan tidak punya uang untuk mengganti pakaian!" ungkap Hiro. Raut wajahnya tampak cemberut dan kesal.

"Aku tahu, karena itu aku mencari alternatif cepat dan gratis. Lihat!" Shima mengarahkan kepala Hiro menuju pada jemuran yang tadi dilihatnya.

"Maksudmu mencuri?" Hiro menerka dengan tepat, yang sontak mengharuskan Shima menganggukkan kepala.

"Tidak apa-apa mencuri di tempat ini, karena kebanyakan orang-orang di sini memiliki pekerjaan kotor," tutur Shima, memberikan alasan kuat kepada Hiro.

"Baiklah. Itu mudah, tetapi kau harus berjaga untukku!" ujar Hiro, yang lagi-lagi dibalas dengan anggukan oleh Shima. Hiro pun bergegas melangkah menuju jemuran yang ada di balkon. Sebelum itu, dia menyerahkan tasnya kepada Shima.

Hiro mulai memijakkan kaki ke ukiran kayu berupa dinding secara perlahan. Kemudian berpegangan pada garis-garis yang menonjol di dinding. Dia memanjat dengan begitu mulus dan hening.

Tidak perlu waktu lama, Hiro sudah berada di balkon bidikannya. Sedangkan Shima, tengah berjaga tepat di bawah posisi Hiro berada. Penglihatannya terus mengedar ke berbagai arah, untuk memastikan tidak ada seorang pun yang melihat aksi Hiro.

Hiro tersenyum ketika sudah berhasil memilih salah satu pakaian di antara jemuran. Selanjutnya dia berniat untuk kembali turun. Namun matanya tanpa sengaja menangkap penampakan sosok lelaki tidak asing. Lelaki tersebut terlihat sedang tertidur pulas di sofa.

Hiro yang tadinya sudah memijakkan kaki keluar dari balkon akhirnya kembali. Matanya membulat sempurna karena lelaki yang tengah dilihatnya adalah Takeshi. Rentenir yang sedari tadi dicari-carinya. Tanpa basa-basi, dia pun berderap masuk ke dalam rumah.

"Senpai? apa yang kau lakukan?" Shima begitu terkejut dengan pilihan yang dibuat Hiro. Dia mulai diserang penasaran dan sedikit rasa panik. Kedua tangannya tampak memegangi kepala, dalam keadaan mata yang terus tertuju ke atas. Tepat ke arah balkon dimana Hiro tadi berada.

Terpopuler

Comments

DN96 (Aries)

DN96 (Aries)

segini dulu thor
😘😘😘

"Young Grandmom"
"Hot Young Mom and King Mafia"

2021-09-25

0

xixi

xixi

gas ken

2021-09-12

1

nGemilbatako_17

nGemilbatako_17

nah pas mau nyolong jemuran ketemu dah itu rentenir.. sikat hiroo...

2021-08-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Berpindah Tubuh
2 Bab 2 - Hiro Kenichi
3 Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4 Bab 4 - Sekolah?
5 Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6 Bab 6 - Memberitahu Shima
7 Bab 7 - Perlawanan Hiro
8 Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9 Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10 Bab 10 - Mencuri Jemuran
11 Bab 11 - Perkelahian
12 Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13 Bab 13 - Tamparan Keras
14 Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15 Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16 Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17 Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18 Bab 18 - Tentang Ayah
19 Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20 Bab 20 - Menemukan Goku?
21 Bab 21 - Klub Malam
22 Bab 22 - Mabuk
23 Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24 Bab 24 - Menguak Rahasia
25 Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26 Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27 Bab 27 - Luka Tembak
28 Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29 Bab 29 - Trauma Akira
30 Bab 30 - Syarat Aneh
31 Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32 Bab 32 - Apartemen Misterius
33 Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34 Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35 Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36 Bab 36 - Mengikuti Akira
37 Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38 Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39 Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40 Bab 40 - Terluka Lagi
41 Bab 41 - Olahraga Judo
42 Bab 42 - Pertarungan Hiro
43 Bab 43 - Melatih Shima [1]
44 Bab 44 - Melatih Shima [2]
45 Bab 45 - Melatih Shima [3]
46 Bab 46 - Ular Misterius
47 Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48 Bab 48 - Ketahuan?
49 Bab 49 - Mencari Tahu
50 Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51 Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52 Bab 52 - Perebutan
53 Bab 53 - Teler
54 Bab 54 - Tawaran
55 Bab 55 - Keributan Di Kantin
56 Bab 56 - Bersenang-Senang?
57 Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58 Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59 Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60 Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61 Bab 61 - Kenyataan Pahit
62 Bab 62 - Penculikan [1]
63 Bab 63 - Penculikan [2]
64 Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65 Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66 Bab 66 - Rencana Penipuan
67 Bab 67 - Mendominasi Izumi
68 Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69 Bab 69 - Surga Dari Izumi
70 Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71 Bab 71 - Hypnotize
72 Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73 Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74 Bab 74 - Kebenaran
75 Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76 Bab 76 - Menuju Basement
77 Bab 77 - Melarikan Diri
78 Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79 Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80 Bab 80 - Alarm Penyelamat
81 Bab 81 - Tawaran Izumi
82 Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83 Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84 Bab 84 - Toilet Wanita
85 Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86 Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87 Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88 Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89 Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90 Bab 90 - Berusaha Selamat
91 Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92 Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93 Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94 Bab 94 - Bertemu Katashi
95 Bab 95 - Shirohebi
96 Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97 Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98 Bab 98 - Keadaan Akira
99 Bab 99 - Keadaan Izumi
100 Bab 100 - Isi Briefcase
101 Bab 101 - Bagian Akhir
102 Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103 Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104 Bonus Chapter - Makan Malam
105 Kesalahan
106 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Berpindah Tubuh
2
Bab 2 - Hiro Kenichi
3
Bab 3 - Kedatangan Rentenir
4
Bab 4 - Sekolah?
5
Bab 5 - Gadis Nakal Izumi
6
Bab 6 - Memberitahu Shima
7
Bab 7 - Perlawanan Hiro
8
Bab 8 - Serangan Para Rentenir
9
Bab 9 - Mencari Markas Rentenir
10
Bab 10 - Mencuri Jemuran
11
Bab 11 - Perkelahian
12
Bab 12 - Tak-Tik Hiro
13
Bab 13 - Tamparan Keras
14
Bab 14 - Pergi Dari Rumah
15
Bab 15 - Katana & Kostum Ninja
16
Bab 16 - Serangan Hiro [1]
17
Bab 17 - Serangan Hiro [2]
18
Bab 18 - Tentang Ayah
19
Bab 19 - Bisakah Aku Tenang?
20
Bab 20 - Menemukan Goku?
21
Bab 21 - Klub Malam
22
Bab 22 - Mabuk
23
Bab 23 - Berkelahi Saat Mabuk
24
Bab 24 - Menguak Rahasia
25
Bab 25 - Mendatangi Rumah Keluarga Nakagawa
26
Bab 26 - Menyelinap (Tak Semudah Biasanya)
27
Bab 27 - Luka Tembak
28
Bab 28 - Menemukan Klan Yamada
29
Bab 29 - Trauma Akira
30
Bab 30 - Syarat Aneh
31
Bab 31 - Momen Di Bilik Karoke
32
Bab 32 - Apartemen Misterius
33
Bab 33 - Perkelahian Satu Melawan Puluhan
34
Bab 34 - Sosok Tak Terduga
35
Bab 35 - Apartemen Guree (グレー)
36
Bab 36 - Mengikuti Akira
37
Bab 37 - Menyelamatkan Akira
38
Bab 38 - Pemberian Tas Berharga
39
Bab 39 - Pembalasan Untuk Izumi
40
Bab 40 - Terluka Lagi
41
Bab 41 - Olahraga Judo
42
Bab 42 - Pertarungan Hiro
43
Bab 43 - Melatih Shima [1]
44
Bab 44 - Melatih Shima [2]
45
Bab 45 - Melatih Shima [3]
46
Bab 46 - Ular Misterius
47
Bab 47 - Pemandian Air Panas (Menguping)
48
Bab 48 - Ketahuan?
49
Bab 49 - Mencari Tahu
50
Bab 50 - Cerita Yakuza & Putri Yang Bodoh
51
Bab 51 - Mengejar Sosok Misterius
52
Bab 52 - Perebutan
53
Bab 53 - Teler
54
Bab 54 - Tawaran
55
Bab 55 - Keributan Di Kantin
56
Bab 56 - Bersenang-Senang?
57
Bab 57 - Latihan Di Musim Dingin
58
Bab 58 - Rencana Pembalasan Izumi
59
Bab 59 - Dikerjai Habis-Habisan
60
Bab 60 - Hubungan Tanpa Status
61
Bab 61 - Kenyataan Pahit
62
Bab 62 - Penculikan [1]
63
Bab 63 - Penculikan [2]
64
Bab 64 - Rencana Berjalan Lancar
65
Bab 65 - Pertama Kali Menembakkan Peluru
66
Bab 66 - Rencana Penipuan
67
Bab 67 - Mendominasi Izumi
68
Bab 68 - Pesta & Rencana Kogoro
69
Bab 69 - Surga Dari Izumi
70
Bab 70 - Nasib Shima & Kogoro
71
Bab 71 - Hypnotize
72
Bab 72 - Neraka Dari Itsuki [1]
73
Bab 73 - Neraka Dari Itsuki [2]
74
Bab 74 - Kebenaran
75
Bab 75 - Pergi Ke Tokyo
76
Bab 76 - Menuju Basement
77
Bab 77 - Melarikan Diri
78
Bab 78 - Kembali Ke Hotel
79
Bab 79 - Sulitnya Pergi Dari Hotel
80
Bab 80 - Alarm Penyelamat
81
Bab 81 - Tawaran Izumi
82
Bab 82 - Berlatih Lebih Keras
83
Bab 83 - Kabar Tentang Kogoro
84
Bab 84 - Toilet Wanita
85
Bab 85 - Perdebatan Tak Terduga
86
Bab 86 - Rencana Penyelamatan [1]
87
Bab 87 - Rencana Penyelamatan [2]
88
Bab 88 - Rencana Penyelamatan [3]
89
Bab 89 - Rencana Penyelamatan [4]
90
Bab 90 - Berusaha Selamat
91
Bab 91 - Keganasan Si Jago Merah
92
Bab 92 - Hotel Yang Terbakar Habis
93
Bab 93 - Pergi Bertemu Katashi
94
Bab 94 - Bertemu Katashi
95
Bab 95 - Shirohebi
96
Bab 96 - Melawan Itsuki [Final Fight 1]
97
Bab 97 - Melawan Itsuki [Final Fight 2]
98
Bab 98 - Keadaan Akira
99
Bab 99 - Keadaan Izumi
100
Bab 100 - Isi Briefcase
101
Bab 101 - Bagian Akhir
102
Bonus Chapter - Truth Or Dare?
103
Bonus Chapter - Guru Berbahaya
104
Bonus Chapter - Makan Malam
105
Kesalahan
106
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!