Shima mengarahkan motornya memasuki sebuah gang. Jalannya sendiri adalah wilayah yang tidak terbilang sepi. Atau lebih tepatnya gang yang berisi dengan bisnis-bisnis gelap. Di lokasi tersebut banyak klub, kumpulan wanita malam, tempat judi, dan lainnya.
Hiro sibuk mengamati sekelilingnya. Matanya terpaku pada beberapa wanita yang berpakaian minim. Yaitu pakaian berupa dress di atas lutut, serta sedikit memperlihatkan belahan dadanya. Berlipstik merah menyala dan salah satu dari mereka memegang rokok di jari-jemarinya.
"Shima-Kun, apa baju-baju wanita zaman sekarang memang begitu?" Hiro berbisik ke telinga Shima.
"Tergantung, Senpai. Kenapa? apa kau menyukainya?" Shima menjawab sambil melirik ekspresi Hiro dari kaca spion. Seringai tipis terukir diwajahnya. Sebagai sesama lelaki, dia tentu paham dengan apa yang akan disukai Hiro.
"Tidak buruk bagiku," respon Hiro dengan rona pipi merahnya. Kepalanya di arahkan ke depan, namun bola matanya tertuju kepada para wanita berpakaian minim. Nalurinya sebagai lelaki tidak akan melewatkan kesempatan itu.
"Kau bisa memiliki mereka jika punya uang banyak." Shima memberitahu.
"Jadi, maksudmu mereka wanita penghibur?" tebak Hiro sembari mengangkat kedua alisnya.
"Begitulah Senpai..." balas Shima.
Hiro hanya mengangguk-anggukkan kepala, pertanda bahwa dirinya sudah sepenuhnya paham. Dia kembali mengamati keadaan di sekitar. Membaca tiap bagian plang-plang toko yang terpampang. Menghirup sedikit aroma asap rokok dan bau alkohol yang mendominasi seluruh gang tersebut.
Shima perlahan menghentikan motor. Dia berhenti tepat di depan sebuah kantor debt collector.
"Apakah kita sudah sampai?" tanya Hiro memastikan. Dia segera turun lebih dahulu dari motor, lalu melepaskan helmnya.
"Iya, tetapi aku tidak tahu apakah rentenir ini yang menyerang ibumu. Mungkin kita harus memeriksanya terlebih dahulu," ujar Shima seraya ikut melepaskan helm dari kepala. Dia dan Hiro segera berderap memasuki kantor. Kedatangan mereka langsung disambut dengan ramah. Seperti biasa, orang yang bekerja sebagai debt collector selalu begitu. Mereka akan bersikap ramah di awal demi menawarkan hutang, kemudian akan menjadi berubah drastis jika hutang dibayar tidak sesuai dengan bunga yang ditentukan.
"Selamat datang di kantor kami, namaku Cho. Silahkan duduk," ucap seorang pekerja perempuan yang terlihat berpenampilan tomboy. Rambutnya pendek di atas punuk. Memakai baju kemeja lelaki, serta mengenakan tindik di hidungnya.
Shima menurut saja. Sedangkan Hiro melingus begitu saja untuk menjelajahi kantor lebih dalam. Dia berusaha menemukan rentenir yang dicarinya.
Cho sontak menggertakkan gigi kesal. Dia tentu marah dengan tindakan Hiro yang terkesan tidak sopan. Sikap ramahnya dalam sekejap berubah menjadi sangar. Dia berusaha menghentikan aksi Hiro.
"Hei! apa yang kau lakukan?! ruangan di dalam hanya dikhususkan untuk karyawan saja!" pekik Cho sambil mencoba melangkahkan kaki untuk mengejar Hiro. Namun Shima dengan sigap memegangi lengannya. Dia melakukannya karena ingin memberikan Hiro lebih banyak waktu untuk menelusuri kantor.
"Ada yang ingin aku tanyakan!" ucap Shima. Semakin mengeratkan pegangannya. Akan tetapi dia malah mendapatkan pelototan tajam dari Cho.
"Lebih baik kau hentikan dahulu kelakuan temanmu. Apa yang dilakukannya itu melanggar privasi!" geram Cho. Dia lantas melayangkan sebuah tinjunya, hingga Shima seketika oleng dan melepaskan pegangannya.
Sementara itu, Hiro masih sibuk memeriksa satu per satu ruangan yang ada. Namun beberapa ruangan yang dilihatnya kebanyakan kosong. Langkahnya semakin dilajukan, karena Hiro sudah tidak sabar melampiaskan semua amarahnya.
Hiro masuk semakin dalam. Suasana di kantor tampak menggelap dan hanya bersinar lampu merah yang meremang. Membuat rasa penasaran Hiro bertambah tinggi. Terutama untuk terus membuka ruangan yang ada.
Di ujung terdapat sebuah ruangan dengan dua pintu. Suara orang-orang yang sedang bicara pun sudah terdengar dari posisi Hiro. Namun sebuah tangan tiba-tiba menarik salah satu kuping Hiro, dan memaksanya untuk berbalik badan. Ternyata dia adalah Cho, gadis tomboy yang telah menampakkan sisi sangarnya.
"Dasar anak muda zaman sekarang. Kau belum cukup umur untuk masuk ke dalam sana!" omel Cho sembari terus menyeret Hiro dengan jeweran telinga.
"Aaa-aa..." Hiro mengerang kesakitan. Dia tidak menduga akan mendapatkan jeweran di telinga dari seorang perempuan muda.
Bruk!
Cho melemparkan Hiro dan Shima bersamaan keluar dari kantornya. Setelahnya perempuan itu mengibaskan kedua tangannya dengan angkuh, seakan dia telah membersihkan hal kotor dari genggamannya.
"Kembalilah beberapa tahun lagi, tepatnya setelah kalian memiliki pekerjaan dan uang yang banyak!" ujar Cho, lalu langsung menghilang dari balik pintu.
"Menemukan sesuatu saat di dalam?" tanya Shima, melirik ke arah Hiro. Dia baru tersadar kalau Hiro masih belum mengganti pakaiannya semenjak pulang dari sekolah.
"Tidak ada tanda-tanda, aku ragu kalau tentenir itu berasal dari sini," jawab Hiro.
"Kalau begitu kita harus mencari ke tempat lain. Tetapi sebelum itu, Senpai. Kau lebih baik mengganti seragam sekolahmu itu dahulu," ungkap Shima.
"Kenapa? bukankah ini hanya pakaian biasa? yang terbuat dari kain tidak berkualitas?" Hiro membandingkan seragam yang dikenakannya sekarang dengan pakaian pelajar zaman dulu. Yang mana, pada abad ke-14, para pelajar hanya mengenakan pakaian khusus dari kain sutra berkualitas. Membuktikan kalau pendidikan pada zaman tersebut hanya diperoleh oleh kaum bangsawan.
Hiro mengira seragam sekolahnya sekarang tidak memiliki dampak apapun. Apalagi setelah dirinya mengetahui betapa bebasnya kehidupan pelajar di abad ke-21. Dia berkesimpulan kalau dirinya bisa melakukan apapun, meski dalam keadaan mengenakan seragamnya.
"Seragam yang kau kenakan menunjukkan identitas aslimu. Aku rasa kau harus mengganti pakaianmu dahulu." Shima segera mengedarkan pandangannya untuk mencari pakaian untuk Hiro. Hingga atensinya tertuju kepada jemuran yang berjejer tidak jauh dari tempatnya. Posisi jemuran itu berada di balkon sebuah bangunan berwarna kemerahan.
"Ah! aku tidak punya waktu untuk ini. Aku bahkan tidak punya uang untuk mengganti pakaian!" ungkap Hiro. Raut wajahnya tampak cemberut dan kesal.
"Aku tahu, karena itu aku mencari alternatif cepat dan gratis. Lihat!" Shima mengarahkan kepala Hiro menuju pada jemuran yang tadi dilihatnya.
"Maksudmu mencuri?" Hiro menerka dengan tepat, yang sontak mengharuskan Shima menganggukkan kepala.
"Tidak apa-apa mencuri di tempat ini, karena kebanyakan orang-orang di sini memiliki pekerjaan kotor," tutur Shima, memberikan alasan kuat kepada Hiro.
"Baiklah. Itu mudah, tetapi kau harus berjaga untukku!" ujar Hiro, yang lagi-lagi dibalas dengan anggukan oleh Shima. Hiro pun bergegas melangkah menuju jemuran yang ada di balkon. Sebelum itu, dia menyerahkan tasnya kepada Shima.
Hiro mulai memijakkan kaki ke ukiran kayu berupa dinding secara perlahan. Kemudian berpegangan pada garis-garis yang menonjol di dinding. Dia memanjat dengan begitu mulus dan hening.
Tidak perlu waktu lama, Hiro sudah berada di balkon bidikannya. Sedangkan Shima, tengah berjaga tepat di bawah posisi Hiro berada. Penglihatannya terus mengedar ke berbagai arah, untuk memastikan tidak ada seorang pun yang melihat aksi Hiro.
Hiro tersenyum ketika sudah berhasil memilih salah satu pakaian di antara jemuran. Selanjutnya dia berniat untuk kembali turun. Namun matanya tanpa sengaja menangkap penampakan sosok lelaki tidak asing. Lelaki tersebut terlihat sedang tertidur pulas di sofa.
Hiro yang tadinya sudah memijakkan kaki keluar dari balkon akhirnya kembali. Matanya membulat sempurna karena lelaki yang tengah dilihatnya adalah Takeshi. Rentenir yang sedari tadi dicari-carinya. Tanpa basa-basi, dia pun berderap masuk ke dalam rumah.
"Senpai? apa yang kau lakukan?" Shima begitu terkejut dengan pilihan yang dibuat Hiro. Dia mulai diserang penasaran dan sedikit rasa panik. Kedua tangannya tampak memegangi kepala, dalam keadaan mata yang terus tertuju ke atas. Tepat ke arah balkon dimana Hiro tadi berada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
DN96 (Aries)
segini dulu thor
😘😘😘
"Young Grandmom"
"Hot Young Mom and King Mafia"
2021-09-25
0
xixi
gas ken
2021-09-12
1
nGemilbatako_17
nah pas mau nyolong jemuran ketemu dah itu rentenir.. sikat hiroo...
2021-08-15
1