WHO ARE YOU?
Namaku Sonya Andriani biasa dipanggil Sonya. Aku punya satu kakak namanya David Saputra, usia antara aku dan kakakku hanya terpaut tiga tahun, aku masih kelas tiga SMP sedangkan dia sudah kelas tiga SMA .
Nama Sonya dalam bahasa Yunani memiliki arti bijaksana. Dan dalam bahasa Indonesia sendiri memiliki arti hening, sepi.
Nama Sonya sendiri melambangkan pesona dan kharisma dan ingin menjadi pusat perhatian. Mungkin karena alasan inilah aku mempunyai sifat sifat tersebut.
Di sekolah aku terkenal dengan sebutan cewek bermulut pedas. Dalam keadaan tertentu aku sangat jago berdebat dengan lawan bicaraku. Hingga membuat lawan ku tak berkutik. Walaupun itu bisa dibilang sifat yang jelek aku pikir sifat itu sendiri adalah pesona ku.
Ayahku bekerja sebagai dokter, dokter bedah yang sangat terkenal di kotaku, sedangkan ibuku hanya ibu rumah tangga biasa. Kehidupanku berlalu seperti anak anak pada umumnya,hingga akhirnya keluargaku terpaksa pindah, karena ayahku yang dipindahtugaskan ke Jakarta. Tapi siapa yang sangka kelak ditempat baruku ini banyak kejadian yang tak terduga menimpa keluargaku.
POV AUTHOR
18 Mei 2015
03.15 am
Dorrr... Dorrr..
Suara itu memecah keheningan malam yang sunyi di sebuah perumahan .
Membuat seseorang terbangun dari tidurnya.
"Suara apa itu?? " gumam Sonya sambil mengucek matanya.
Tap... Tap... Tap... Tap..
Dia mendengar derap langkah seseorang melewati kamarnya.
"Apakah itu ayah ku?? " Bisik Sonya pelan.
"Yahh... Ayah.. Apakah itu ayah ??"
Tapi dia tidak mendengar jawaban hingga suara langkah kaki itu menghilang.
Jantung Sonya berdegup sangat kencang, entah apa yang ada di pikirannya saat itu.
Perasaan tidak tenang menyelimuti nya,
Dia memeluk erat bantal yang ada di sampingnya dan melihat kearah jarum jam yang telah menunjukkan angka 03.20.
"Itu....itu tadi suara apa?? Tapi kenapa aku merasa mendengar suara tadi dari rumah ini??" Tanyanya dalam hati.
Tiba tiba dia terdiam lama pikiran dia seketika kosong.
Tok... Tok.. Tok..
Suara itu kembali mengagetkan nya.
"Sonya ... Sonya kamu di dalam kan?? " Teriak orang itu yang tak lain adalah kakaknya ( David ).
"Iya kak " Jawab Sonya,beranjak dari tempat tidurnya.
Sonya membuka pintu kamarnya dan melihat kakaknya yang muncul dengan wajah ketakutan.
"Kak , kakak kenapa?? " Tanya Sonya kebingungan.
David pun langsung menarik tangan adiknya dan membawanya pergi keluar rumah .
"Sonya...Ibu.... Tadi... Ahhh ...Aku gak tau gimana jelasinnya ke kamu.Yang penting sekarang kita harus cari ayah dulu, " Ucap David dengan kegugupan yang luar biasa.
"Cari ayah kenapa ?? Emang ayah gak ada di rumah?? " Tanya Sonya, tambah tak mengerti dengan ucapan kakaknya.
"Iyaaa..Dia gak ada di rumah .Tadi aku udah coba telfon tapi gak dijawab jawab " Ucap David.
"Ya udah terus kenapa?? Kita mau cari ayah kemana lagi coba??" .
"Oh ya aku baru ingat kan ayah emang lagi di luar kota kan?? " Tanyanya lagi.
"Hari ini ayah harusnya udah pulang. Aduh Sonya gimana ini?? Kita harus cari bantuan sama siapa" Ucap David.
"Bantuan..Bantuan...Bantuan buat apa sih kak??" Tanya Sonya yang masih tak paham dengan maksud kakaknya.
"Entar kakak jelasin yang penting kamu ikut temenin aku bentar" Ucapnya sambil menarik tangan Sonya dan pergi ke rumah tetangga sebelah.
Tok... Tok... Tok...
Tok... Tok... Tok..
Pintu masih belum terbuka.
"Kak gak sopan dong kak, mau bertamu di rumah orang jam segini" Ujar Sonya, memperingatkan kakaknya.
"Diem kamu !!" Bentak David.
Sonya dengan reflek terdiam mendengar bentakan kakaknya.
Tok... Tok.. Tok..
"Siapa ??" Terdengar suara dari dalam rumah itu dan terlihat seorang pria paruh baya dengan mata sedikit terpejam membuka pintu seraya bertanya kepada mereka berdua.
"Kalian kenapa ??" Tanyanya dengan nada khas bangun tidur.
David memegang tangan pria itu dan menjawab pertanyaannya dengan terburu buru.
"Om tolongin kita om "
"Tolongin...?? Tolongin kenapa?? Kalian gak apa apa kan?? " Tanyanya lagi.
David langsung menarik tangan pria itu dan mengajaknya untuk pergi ke rumah mereka.
"Kenapa ini ?? Ada apa ini ?? kalian lagi gak main main kan sama saya? !!" Bentak pria itu melepaskan tangannya dari David.
"Gak om ..Aku benar-benar butuh bantuan om sekarang" Ujar David sambil terus menarik tangan pria itu dan sampai di depan pintu kamar ibunya.
"Buka om " Perintah David, melihat kearah gagang pintu.
Dengan sedikit kebingungan pria itu membuka pintu kamar yang dimaksudkan oleh David dan tiba-tiba aja dia terjatuh sambil memegangi gagang pintu kamar tersebut.
"i.....itu siapa??" Ujarnya sambil menunjuk ke dalam kamar.
Sonya yang penasaran sadari tadi pun segera melihat kedalam kamar dan betapa terkejutnya ia ketika melihat seseorang tak sadarkan diri dilantai dengan badan bersimbah darah.
"Itu.. Itu.. Ibu ku?? Apa itu benar ibuku??" Ucapnya sedikit terbata bata.
Dengan perasaan tidak tenang Sonya berjalan perlahan mendekatinya untuk memastikan apakah itu benar-benar ibunya dan tiba-tiba dia terjatuh seketika lututnya terasa lemas ketika melihat wajahnya . Wajah itu benar-benar wajah ibunya.
"Ibuuuu... Ibuuuuu..... Apakah ini benar-benar Ibuku??!!! Ibu!! Apa yang telah terjadi ini?!! Bu..Bangun bu..!! Ibu kenapa??!!" Sonya berteriak histeris memanggil nama ibunya ia menggoyang goyang kan tubuh ibunya berharap ibunya masih sadar dan mendengar teriakannya.
"Aduh gimana ini...Ayahmu kemana?? " Tanya pria itu dengan cemas.
"Ada kerjaan di luar kota om" Jawab David dengan gelisah sambil menggigit kukunya.
"Kamu udah telfon ayahmu??" Tanya pria itu kepada David lagi.
"Udah om, tapi gak diangkat " Jawabnya.
"Telfon lagi...!! Biar aku yang telfon ambulance " Ujar pria itu sembari merogoh saku celananya.
"Baik om" Jawab David, segera memencet beberapa tombol di ponselnya.
Pria itu pun segera mendekat ke arah ibu mereka dan memeriksa denyut nadinya. Dengan perasaan campur aduk pria itu berkata kepada Sonya dan David.
"Ibu...Ibu kalian sudah tiada " Ujar pria itu.
"Apa..??!! Apa Maksudnya??!!"
Sonya dan Samuel sontak langsung melotot kearah pria itu.
"Gak... Gak mungkin, aku tadi liat jari jemari ibu masih gerak " Elak Sonya sambil memegangi tangan ibunya.
"Iya.. Gak mungkin, ibu gak mungkin ninggalin kita gitu aja" Elak David juga sambil terus menatap kearah ponselnya dengan cemas berharap ayahnya segera mengangkat telfon darinya.
Pria itu kemudian merangkul Sonya dan David berusaha untuk menguatkan mereka yang masih syok.
Mereka menangis seunggukan tak bisa mempercayai apa yang telah terjadi di depannya .
"Ayahmu sudah bisa dihubungi ??" Tanya pria itu kepada David lagi.
"Iya om, katanya udah dalam perjalanan ke sini" Jawab David mengangguk pelan.
***
𝐑𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐚𝐦𝐮
Lima menit kemudian ayah mereka datang bersamaan dengan ambulans yang dipanggil oleh pria tadi.
"Mau dipanggilin polisi pak??" Tanya pria itu kepada ayah mereka yang baru memasuki rumah.
"Nggak usah " Jawabnya sambil terus memasuki kamar istrinya.
"Tapi pak, ini ada yang gak beres pak!!" Teriak pria itu kepada Ayah mereka.
Ayah mereka hanya diam dan berlalu meninggalkan pria itu.
"Gimana sih ayahmu itu kalau ada kejadian kaya gini kan harusnya lapor ke polisi " Ucap pria itu lagi.
"Udah om tenang aja. Mungkin ayahku masih syok dengan kejadian yang tiba-tiba ini " Ujar David mencoba menenangkan pria itu.Walaupun dia sendiri tidak tenang.
***
Tak beberapa lama kemudian.Ambulans itu sudah membawa pergi ibu mereka dengan ditemani sang ayah.
Sementara Sonya dan David disuruh oleh ayah mereka untuk menunggu di rumah berjaga-jaga agar tidak banyak orang yang curiga mengingat mereka juga belum lama tinggal di kompleks perumahan itu. Dan David dan Sonya hanya mengikuti aja apa yang diperintahkan oleh ayah mereka. Tanpa tahu apa yang sedang direncanakan ayah mereka yang menyembunyikan perihal kematian ibu mereka.
"Oh yaa kita lupa kenalan.Kenalin nama om Herman nama kalian siapa?? Kayaknya keluarga kalian orang baru disini??" Tanya nya.
"Iya om, kita baru pindah pekan kemarin. Namaku David dan ini adikku Sonya" Jawab David seraya memperkenalkan Sonya.
"David..Kalo kamu butuh apa apa entar ngomong aja sama om paling tidak om bisa bantu kamu" Ujarnya seraya pergi meninggalkan Sonya dan David.
Sonya dan kakaknya pun duduk terdiam di ruang tamu, hening begitulah suasana di rumah mereka.Mereka bergelut dengan pikirannya masing-masing.Kedua mata mereka terlihat lembab karena menangis sedari tadi.
"Hmm, kak tadi gimana ceritanya kok kakak bisa tau kalo ibu itu.... " Tanya Sonya mencoba mencairkan suasana yang sedaritadi suram.
"Kakak bakal kasih tau kamu tapi kamu nanti jangan kasih tau hal ini ke ayah yaa" Jawab David menatap serius mata Sonya.
Sonya mengangguk mendengar ucapan kakaknya.
"Jadi gini ,tadi sekitar jam tiga an kakak kan turun ke bawah mau ambil minum tapi pas kakak turun.Pintu depan udah kebuka. Awalnya aku pikir itu karena angin atau ayah yang udah pulang dari luar kota . Terus aku tutup lagi itu pintu .Tapi pas aku mau balik lagi ke kamar tiba-tiba aku kaget dong dengan suara tembakan pistol kalau aku gak salah denger tapi menurut ku itu memang suara tembakan pistol kamu juga pasti denger itu kan.Awalnya aku pikir aku yang salah denger . Tapi kenapa suara itu jelas banget nempel di telingaku bahkan masih terngiang-ngiang di gendang telingaku sampai sekarang.Terus pas aku mau naik tangga tiba-tiba aku lihat ada 2 orang yang baru keluar dari kamar ibu..."
"Terus teruss gimana? " Tanya Sonya serius mendengarkan cerita kakaknya sembari sesekali mengusap kedua matanya yang masih basah karena menangis dari tadi. .
"Sabar dulu lahh .Tanganku masih tremor gara-gara kejadian tadi. Terus karena aku gak tau mau sembunyi dimana .Aku sembunyilah di bawah meja makan .Beruntung juga saat itu lampu di dapur mati.Jadi mereka gak bisa liat aku. Tapi tau gak apa yang lebih mengejutkan dari suara pistol itu......" David menjeda kan kalimatnya dan mengambil nafas dalam dalam.
"Setelah mereka berdua keluar. Aku tiba-tiba dengar suara ayah diantara mereka " Ucap David mengakhiri ceritanya.
"Suara ayah?? Mungkin kakak yang salah denger kali" Ucap Sonya.
"Heiii ...Gak mungkin lah kalo aku salah denger" Jawab David mengelak.
"Kak..Ayah aja baru pulang ke rumah sekitar jam empat . Gak mungkin lah kalo itu ayah. Jangan ngaco deh" Ucap Sonya tetap kukuh dengan omongannya.
"Okay... Aku yang salah denger " Jawab David mengikuti kemauan adiknya.
𝘛𝘢𝘱𝘪... 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘦𝘳 𝘣𝘦𝘯𝘦𝘳 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘢𝘺𝘢𝘩. 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘋𝘢𝘷𝘪𝘥.
Tak beberapa lama kemudian ayah mengirim pesan kepada Sonya untuk segera bersiap menuju ke pemakaman ibu mereka.
Tak butuh waktu lama mereka berdua segera bersiap dan menunggu kedatangan ayah mereka didepan rumah.
Sekitar jam enam, Ayah mereka telah datang dan dengan segera mereka turun menemuinya.
Tak lupa sebelum mereka turun David mengingatkan sesuatu pada Sonya.
"Tentang ceritaku yang tadi. Jangan kasih tau ayah yaa"
"Iyaa...Tenang aja" Jawab Sonya menganggukkan kepalanya.
Mereka melihat Ayah yang sedang berbicara serius dengan seseorang di telepon.Tanpa menunggu lama lagi Sonya dan David pun langsung masuk ke dalam mobil .
"Yah siapa tadi?? " Tanya David ketika Ayah sudah masuk kedalam mobil.
Ayah hanya diam dan kemudian berkata .
"Kalian udah siap kan??"
"Hmm" Jawab Sonya dan kakaknya bersamaan.Sebal dengan jawaban ayah.
𝘈𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘺𝘪𝘬𝘢𝘯. Batin David.
Mereka pun segera berangkat.Di dalam perjalanan hanya keheningan yang terjadi.
Sonya dan kakaknya yang hanya diam menatap kosong kearah jendela dan ayah mereka yang sibuk menyetir dengan dipenuhi banyak pikiran di kepalanya.
Setelah sampai di tempat tujuan. Sonya melihat sekitar masih belum percaya dengan apa yang sedang ia lihat.
"Pemakaman?? Ahh mimpi apa ini ?? Apakah ini benar benar pemakaman?? Ahh..Jika ini adalah mimpi Ini benar-benar mimpi terburuk ku dan jika ini adalah kenyataan aku....Aku gak akan sanggup" Gumamnya,sambil mengucek matanya. Berharap dia masih berada di alam bawah sadarnya.
Kakaknya yang jengkel dengan tingkahnya pun menyikut nya sambil berkata.
"Sonya,mari kita anggap bahwa hari ini kita sedang bermimpi buruk. Dengan begitu ketika kita bangun nanti kita bisa belajar bagaimana cara menghadapi realita hidup yang benar-benar sangat tak adil buat kita " Ucapnya sambil menepuk pundak Sonya.
Dia berusaha sekuat tenaga untuk meredam kesedihannya.
Mereka berdua pun keluar mobil dan mengikuti langkah ayah mereka dari belakang.
Jantung Sonya berdegup kencang sekali membayangkan apa yang akan terjadi di depan mata dia dan....
Deggg
" Itu ibuku... Bener itu ibuku??.Aku harap ini benar-benar mimpi buruk ku!!"Teriaknya dalam hati dia masih tak menyangka bahwa dia akan menyaksikan kejadian yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
Akhirnya langkah mereka berhenti tepat didepan jenazah ibu mereka, mereka masih tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Tak terasa air mata mengalir deras di pipi pipi mereka . Dan membuat mereka tak bisa berkata kata lagi .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Ufuk Timur
bab pertama langsung MC kehilangan ibunya dong😱😱
2022-01-21
0
Ida Ismail
ntu mah yg nyuruh bunuh pasti ayahnya
2021-09-26
1
Jo Doang
hai kak. ijin baca ya. jika berkenan mampir juga ya ke tempatku.. ada ARGON, dan juga POCONG FAMILY.
2021-09-21
5