NovelToon NovelToon

WHO ARE YOU?

1.PROLOG

Namaku Sonya Andriani biasa dipanggil Sonya. Aku punya satu kakak namanya David Saputra, usia antara aku dan kakakku hanya terpaut tiga tahun, aku masih kelas tiga SMP sedangkan dia sudah kelas tiga SMA .

Nama Sonya dalam bahasa Yunani memiliki arti bijaksana. Dan dalam bahasa Indonesia sendiri memiliki arti hening, sepi.

Nama Sonya sendiri melambangkan pesona dan kharisma dan ingin menjadi pusat perhatian. Mungkin karena alasan inilah aku mempunyai sifat sifat tersebut.

Di sekolah aku terkenal dengan sebutan cewek bermulut pedas. Dalam keadaan tertentu aku sangat jago berdebat dengan lawan bicaraku. Hingga membuat lawan ku tak berkutik. Walaupun itu bisa dibilang sifat yang jelek aku pikir sifat itu sendiri adalah pesona ku.

Ayahku bekerja sebagai dokter, dokter bedah yang sangat terkenal di kotaku, sedangkan ibuku hanya ibu rumah tangga biasa. Kehidupanku berlalu seperti anak anak pada umumnya,hingga akhirnya keluargaku terpaksa pindah, karena ayahku yang dipindahtugaskan ke Jakarta. Tapi siapa yang sangka kelak ditempat baruku ini banyak kejadian yang tak terduga menimpa keluargaku.

POV AUTHOR

18 Mei 2015

03.15 am

Dorrr... Dorrr..

Suara itu memecah keheningan malam yang sunyi di sebuah perumahan .

Membuat seseorang terbangun dari tidurnya.

"Suara apa itu?? " gumam Sonya sambil mengucek matanya.

Tap... Tap... Tap... Tap..

Dia mendengar derap langkah seseorang melewati kamarnya.

"Apakah itu ayah ku?? " Bisik Sonya pelan.

"Yahh... Ayah.. Apakah itu ayah ??"

Tapi dia tidak mendengar jawaban hingga suara langkah kaki itu menghilang.

Jantung Sonya berdegup sangat kencang, entah apa yang ada di pikirannya saat itu.

Perasaan tidak tenang menyelimuti nya,

Dia memeluk erat bantal yang ada di sampingnya dan melihat kearah jarum jam yang telah menunjukkan angka 03.20.

"Itu....itu tadi suara apa?? Tapi kenapa aku merasa mendengar suara tadi dari rumah ini??" Tanyanya dalam hati.

Tiba tiba dia terdiam lama pikiran dia seketika kosong.

Tok... Tok.. Tok..

Suara itu kembali mengagetkan nya.

"Sonya ... Sonya kamu di dalam kan?? " Teriak orang itu yang tak lain adalah kakaknya ( David ).

"Iya kak " Jawab Sonya,beranjak dari tempat tidurnya.

Sonya membuka pintu kamarnya dan melihat kakaknya yang muncul dengan wajah ketakutan.

"Kak , kakak kenapa?? " Tanya Sonya kebingungan.

David pun langsung menarik tangan adiknya dan membawanya pergi keluar rumah .

"Sonya...Ibu.... Tadi... Ahhh ...Aku gak tau gimana jelasinnya ke kamu.Yang penting sekarang kita harus cari ayah dulu, " Ucap David dengan kegugupan yang luar biasa.

"Cari ayah kenapa ?? Emang ayah gak ada di rumah?? " Tanya Sonya, tambah tak mengerti dengan ucapan kakaknya.

"Iyaaa..Dia gak ada di rumah .Tadi aku udah coba telfon tapi gak dijawab jawab " Ucap David.

"Ya udah terus kenapa?? Kita mau cari ayah kemana lagi coba??" .

"Oh ya aku baru ingat kan ayah emang lagi di luar kota kan?? " Tanyanya lagi.

"Hari ini ayah harusnya udah pulang. Aduh Sonya gimana ini?? Kita harus cari bantuan sama siapa" Ucap David.

"Bantuan..Bantuan...Bantuan buat apa sih kak??" Tanya Sonya yang masih tak paham dengan maksud kakaknya.

"Entar kakak jelasin yang penting kamu ikut temenin aku bentar" Ucapnya sambil menarik tangan Sonya dan pergi ke rumah tetangga sebelah.

Tok... Tok... Tok...

Tok... Tok... Tok..

Pintu masih belum terbuka.

"Kak gak sopan dong kak, mau bertamu di rumah orang jam segini" Ujar Sonya, memperingatkan kakaknya.

"Diem kamu !!" Bentak David.

Sonya dengan reflek terdiam mendengar bentakan kakaknya.

Tok... Tok.. Tok..

"Siapa ??" Terdengar suara dari dalam rumah itu dan terlihat seorang pria paruh baya dengan mata sedikit terpejam membuka pintu seraya bertanya kepada mereka berdua.

"Kalian kenapa ??" Tanyanya dengan nada khas bangun tidur.

David memegang tangan pria itu dan menjawab pertanyaannya dengan terburu buru.

"Om tolongin kita om "

"Tolongin...?? Tolongin kenapa?? Kalian gak apa apa kan?? " Tanyanya lagi.

David langsung menarik tangan pria itu dan mengajaknya untuk pergi ke rumah mereka.

"Kenapa ini ?? Ada apa ini ?? kalian lagi gak main main kan sama saya? !!" Bentak pria itu melepaskan tangannya dari David.

"Gak om ..Aku benar-benar butuh bantuan om sekarang" Ujar David sambil terus menarik tangan pria itu dan sampai di depan pintu kamar ibunya.

"Buka om " Perintah David, melihat kearah gagang pintu.

Dengan sedikit kebingungan pria itu membuka pintu kamar yang dimaksudkan oleh David dan tiba-tiba aja dia terjatuh sambil memegangi gagang pintu kamar tersebut.

"i.....itu siapa??" Ujarnya sambil menunjuk ke dalam kamar.

Sonya yang penasaran sadari tadi pun segera melihat kedalam kamar dan betapa terkejutnya ia ketika melihat seseorang tak sadarkan diri dilantai dengan badan bersimbah darah.

"Itu.. Itu.. Ibu ku?? Apa itu benar ibuku??" Ucapnya sedikit terbata bata.

Dengan perasaan tidak tenang Sonya berjalan perlahan mendekatinya untuk memastikan apakah itu benar-benar ibunya dan tiba-tiba dia terjatuh seketika lututnya terasa lemas ketika melihat wajahnya . Wajah itu benar-benar wajah ibunya.

"Ibuuuu... Ibuuuuu..... Apakah ini benar-benar Ibuku??!!! Ibu!! Apa yang telah terjadi ini?!! Bu..Bangun bu..!! Ibu kenapa??!!" Sonya berteriak histeris memanggil nama ibunya ia menggoyang goyang kan tubuh ibunya berharap ibunya masih sadar dan mendengar teriakannya.

"Aduh gimana ini...Ayahmu kemana?? " Tanya pria itu dengan cemas.

"Ada kerjaan di luar kota om" Jawab David dengan gelisah sambil menggigit kukunya.

"Kamu udah telfon ayahmu??" Tanya pria itu kepada David lagi.

"Udah om, tapi gak diangkat " Jawabnya.

"Telfon lagi...!! Biar aku yang telfon ambulance " Ujar pria itu sembari merogoh saku celananya.

"Baik om" Jawab David, segera memencet beberapa tombol di ponselnya.

Pria itu pun segera mendekat ke arah ibu mereka dan memeriksa denyut nadinya. Dengan perasaan campur aduk pria itu berkata kepada Sonya dan David.

"Ibu...Ibu kalian sudah tiada " Ujar pria itu.

"Apa..??!! Apa Maksudnya??!!"

Sonya dan Samuel sontak langsung melotot kearah pria itu.

"Gak... Gak mungkin, aku tadi liat jari jemari ibu masih gerak " Elak Sonya sambil memegangi tangan ibunya.

"Iya.. Gak mungkin, ibu gak mungkin ninggalin kita gitu aja" Elak David juga sambil terus menatap kearah ponselnya dengan cemas berharap ayahnya segera mengangkat telfon darinya.

Pria itu kemudian merangkul Sonya dan David berusaha untuk menguatkan mereka yang masih syok.

Mereka menangis seunggukan tak bisa mempercayai apa yang telah terjadi di depannya .

"Ayahmu sudah bisa dihubungi ??" Tanya pria itu kepada David lagi.

"Iya om, katanya udah dalam perjalanan ke sini" Jawab David mengangguk pelan.

***

𝐑𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐚𝐦𝐮

Lima menit kemudian ayah mereka datang bersamaan dengan ambulans yang dipanggil oleh pria tadi.

"Mau dipanggilin polisi pak??" Tanya pria itu kepada ayah mereka yang baru memasuki rumah.

"Nggak usah " Jawabnya sambil terus memasuki kamar istrinya.

"Tapi pak, ini ada yang gak beres pak!!" Teriak pria itu kepada Ayah mereka.

Ayah mereka hanya diam dan berlalu meninggalkan pria itu.

"Gimana sih ayahmu itu kalau ada kejadian kaya gini kan harusnya lapor ke polisi " Ucap pria itu lagi.

"Udah om tenang aja. Mungkin ayahku masih syok dengan kejadian yang tiba-tiba ini " Ujar David mencoba menenangkan pria itu.Walaupun dia sendiri tidak tenang.

***

Tak beberapa lama kemudian.Ambulans itu sudah membawa pergi ibu mereka dengan ditemani sang ayah.

Sementara Sonya dan David disuruh oleh ayah mereka untuk menunggu di rumah berjaga-jaga agar tidak banyak orang yang curiga mengingat mereka juga belum lama tinggal di kompleks perumahan itu. Dan David dan Sonya hanya mengikuti aja apa yang diperintahkan oleh ayah mereka. Tanpa tahu apa yang sedang direncanakan ayah mereka yang menyembunyikan perihal kematian ibu mereka.

"Oh yaa kita lupa kenalan.Kenalin nama om Herman nama kalian siapa?? Kayaknya keluarga kalian orang baru disini??" Tanya nya.

"Iya om, kita baru pindah pekan kemarin. Namaku David dan ini adikku Sonya" Jawab David seraya memperkenalkan Sonya.

"David..Kalo kamu butuh apa apa entar ngomong aja sama om paling tidak om bisa bantu kamu" Ujarnya seraya pergi meninggalkan Sonya dan David.

Sonya dan kakaknya pun duduk terdiam di ruang tamu, hening begitulah suasana di rumah mereka.Mereka bergelut dengan pikirannya masing-masing.Kedua mata mereka terlihat lembab karena menangis sedari tadi.

"Hmm, kak tadi gimana ceritanya kok kakak bisa tau kalo ibu itu.... " Tanya Sonya mencoba mencairkan suasana yang sedaritadi suram.

"Kakak bakal kasih tau kamu tapi kamu nanti jangan kasih tau hal ini ke ayah yaa" Jawab David menatap serius mata Sonya.

Sonya mengangguk mendengar ucapan kakaknya.

"Jadi gini ,tadi sekitar jam tiga an kakak kan turun ke bawah mau ambil minum tapi pas kakak turun.Pintu depan udah kebuka. Awalnya aku pikir itu karena angin atau ayah yang udah pulang dari luar kota . Terus aku tutup lagi itu pintu .Tapi pas aku mau balik lagi ke kamar tiba-tiba aku kaget dong dengan suara tembakan pistol kalau aku gak salah denger tapi menurut ku itu memang suara tembakan pistol kamu juga pasti denger itu kan.Awalnya aku pikir aku yang salah denger . Tapi kenapa suara itu jelas banget nempel di telingaku bahkan masih terngiang-ngiang di gendang telingaku sampai sekarang.Terus pas aku mau naik tangga tiba-tiba aku lihat ada 2 orang yang baru keluar dari kamar ibu..."

"Terus teruss gimana? " Tanya Sonya serius mendengarkan cerita kakaknya sembari sesekali mengusap kedua matanya yang masih basah karena menangis dari tadi. .

"Sabar dulu lahh .Tanganku masih tremor gara-gara kejadian tadi. Terus karena aku gak tau mau sembunyi dimana .Aku sembunyilah di bawah meja makan .Beruntung juga saat itu lampu di dapur mati.Jadi mereka gak bisa liat aku. Tapi tau gak apa yang lebih mengejutkan dari suara pistol itu......" David menjeda kan kalimatnya dan mengambil nafas dalam dalam.

"Setelah mereka berdua keluar. Aku tiba-tiba dengar suara ayah diantara mereka " Ucap David mengakhiri ceritanya.

"Suara ayah?? Mungkin kakak yang salah denger kali" Ucap Sonya.

"Heiii ...Gak mungkin lah kalo aku salah denger" Jawab David mengelak.

"Kak..Ayah aja baru pulang ke rumah sekitar jam empat . Gak mungkin lah kalo itu ayah. Jangan ngaco deh" Ucap Sonya tetap kukuh dengan omongannya.

"Okay... Aku yang salah denger " Jawab David mengikuti kemauan adiknya.

𝘛𝘢𝘱𝘪... 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘦𝘳 𝘣𝘦𝘯𝘦𝘳 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘢𝘺𝘢𝘩. 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘋𝘢𝘷𝘪𝘥.

Tak beberapa lama kemudian ayah mengirim pesan kepada Sonya untuk segera bersiap menuju ke pemakaman ibu mereka.

Tak butuh waktu lama mereka berdua segera bersiap dan menunggu kedatangan ayah mereka didepan rumah.

Sekitar jam enam, Ayah mereka telah datang dan dengan segera mereka turun menemuinya.

Tak lupa sebelum mereka turun David mengingatkan sesuatu pada Sonya.

"Tentang ceritaku yang tadi. Jangan kasih tau ayah yaa"

"Iyaa...Tenang aja" Jawab Sonya menganggukkan kepalanya.

Mereka melihat Ayah yang sedang berbicara serius dengan seseorang di telepon.Tanpa menunggu lama lagi Sonya dan David pun langsung masuk ke dalam mobil .

"Yah siapa tadi?? " Tanya David ketika Ayah sudah masuk kedalam mobil.

Ayah hanya diam dan kemudian berkata .

"Kalian udah siap kan??"

"Hmm" Jawab Sonya dan kakaknya bersamaan.Sebal dengan jawaban ayah.

𝘈𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘺𝘪𝘬𝘢𝘯. Batin David.

Mereka pun segera berangkat.Di dalam perjalanan hanya keheningan yang terjadi.

Sonya dan kakaknya yang hanya diam menatap kosong kearah jendela dan ayah mereka yang sibuk menyetir dengan dipenuhi banyak pikiran di kepalanya.

Setelah sampai di tempat tujuan. Sonya melihat sekitar masih belum percaya dengan apa yang sedang ia lihat.

"Pemakaman?? Ahh mimpi apa ini ?? Apakah ini benar benar pemakaman?? Ahh..Jika ini adalah mimpi Ini benar-benar mimpi terburuk ku dan jika ini adalah kenyataan aku....Aku gak akan sanggup" Gumamnya,sambil mengucek matanya. Berharap dia masih berada di alam bawah sadarnya.

Kakaknya yang jengkel dengan tingkahnya pun menyikut nya sambil berkata.

"Sonya,mari kita anggap bahwa hari ini kita sedang bermimpi buruk. Dengan begitu ketika kita bangun nanti kita bisa belajar bagaimana cara menghadapi realita hidup yang benar-benar sangat tak adil buat kita " Ucapnya sambil menepuk pundak Sonya.

Dia berusaha sekuat tenaga untuk meredam kesedihannya.

Mereka berdua pun keluar mobil dan mengikuti langkah ayah mereka dari belakang.

Jantung Sonya berdegup kencang sekali membayangkan apa yang akan terjadi di depan mata dia dan....

Deggg

" Itu ibuku... Bener itu ibuku??.Aku harap ini benar-benar mimpi buruk ku!!"Teriaknya dalam hati dia masih tak menyangka bahwa dia akan menyaksikan kejadian yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Akhirnya langkah mereka berhenti tepat didepan jenazah ibu mereka, mereka masih tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Tak terasa air mata mengalir deras di pipi pipi mereka . Dan membuat mereka tak bisa berkata kata lagi .

2. Sekolah Baru

𝐒𝐞𝐦𝐢𝐧𝐠𝐠𝐮 𝐤𝐞𝐦𝐮𝐝𝐢𝐚𝐧

Beberapa hari setelah kejadian itu mereka menghabiskan banyak waktu di rumah terputar dalam memori mereka tentang masa-masa indah dengan ibu mereka . Memori indah itu terlampau kuat untuk dilupakan karena kehilangan sosok ibu bagaikan lampu taman yang mati . Gelap sepi dan sunyi di malam hari...Mungkin itu yang mereka rasakan.

Berbagai cara telah mereka lakukan untuk mencoba merelakan apa yang telah terjadi. Dan mulai membiasakan kehidupan baru. Tetapi semuanya hanya sia sia.

Baik Sonya maupun David mereka menjalani kehidupan yang belum pernah mereka jalani sebelum nya yang tiap hari harus bangun pagi menyiapkan sarapan, mencuci baju mereka sendiri dan melakukan semua pekerjaan yang dulu dikerjakan oleh ibu mereka.

Kali ini mereka berdua harus membagi dua semua pekerjaan itu, Dan ayah mereka tetap seperti biasanya berangkat kerja pagi dan pulangnya malam.

Dan walaupun terkadang rasa rindu itu tiba-tiba menghampiri mereka. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menguatkan hati mereka.

28 Mei 2015

07.00 pm

Karena ini hari minggu, mereka menghabiskan banyak waktu di rumah.

Saat mereka sedang asyik ngobrol tiba tiba telepon rumah berdering sang ayah pun mengangkat nya.

"Siapa?? "Tanya ayah.

"..... "

Sonya dan David melihat kening ayahnya yang berkerut,

"..... "

"Ohhhh yaa yaa"

"..... "

" Yaa nanti aku jemput di bandara, dari sana jam berapa?

"..... "

"Yaa, nanti aku jemput " Ujar Ayah sambil menutup teleponnya.

"Yahh itu siapa??? " Tanya Sonya menghentikan kegiatan membacanya.

"Pamanmu" Jawab ayah.

"Paman?? Kita ternyata punya paman . Aku gak pernah denger tentang paman sebelumnya" Ucap David sambil terus fokus ke telepon genggamnya.

"Iya, dia adik kandung dari ibu kalian.Kalian memang belum pernah ketemu sama paman kalian karena dia selama ini tinggalnya di AS dan jarang sekali pulang ke indo ,tapi dulu kamu kayaknya pernah ketemu karena yang ngerawat kamu kecil dulu itu bibi kamu" Ujar Ayah mereka menjelaskan sambil sesekali melirik David yang terlihat tidak tertarik dengan ucapannya.

𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘬 𝘬𝘶𝘯𝘫𝘶𝘯𝘨 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘫𝘢𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘮𝘱𝘢 𝘪𝘣𝘶. 𝘈𝘺𝘢𝘩 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶.Batin David.

"Paman nanti sampai ke sini jam berapa yah??" Tanya Sonya lagi.

"Paling nanti sekitar jam 4 pagi kalian mau ikut jemput ?? " Tanya ayah.

"Nggak ..." Jawab mereka berdua serempak.

Ayah mereka hanya bisa diam dan tersenyum.

Yaaaa begitulah hari hari mereka setelah kepergian ibu mereka.

Sonya dan kakaknya memang tidak begitu dekat dengan ayahnya karena dari kecil mereka udah terbiasa dekat dengan ibunya. Karena sang ayah yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.

𝐊𝐞𝐞𝐬𝐨𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐫𝐢𝐧𝐲𝐚.

06.00 𝐩𝐦.

Kriiiingg ... Kriiinngg...

Alarm di kamar Sonya berbunyi, Dengan langkah malas dia matikan alarm itu dan melihat kearah jam yang telah menunjukkan pukul 06.00 pagi.

"Apaaaa ini?? Perasaan aku tadi malam udah aku atur di jam empat , tapi kenapa bunyinya di jam enam??" Sonya membelalakan matanya dan beringsut dari tempat tidurnya.

"Wahhh gak salah lagi ini pasti ulah nya si David, Dasarr...Abang kurang ajar..xxx" Ujar Sonya sambil mengumpat kakaknya dengan emosi yang menggebu-gebu..

𝘚𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 , 𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘩𝘢𝘳𝘪-𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘫𝘢𝘪 𝘬𝘶.

Tiba-tiba pintu kamar dia terbuka..

"Sonyaaa...Nyariin aku yaaa..Sonya Sonyaaa...!!Masa jam segini baru bangun sih, malu tuh sama matahari yang udah nongol dari tadi, anak gadis bangunnya jam segini sih" Katanya sambil mencibir dan menutup pintu kamarnya kembali.

"Kak....Daviidddddd !!" Teriak Sonya.

𝘈𝘸𝘢𝘴 𝘢𝘫𝘢 𝘺𝘢𝘢𝘢..... 𝘛𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯𝘬𝘶....

𝐃𝐢 𝐌𝐞𝐣𝐚 𝐌𝐚𝐤𝐚𝐧

"David kamu ngapain lagi pagi pagi udah bikin adikmu ribut ribut" Tanya ayah .

"Hm..?? Tadi ayah yang suruh aku buat bangunin Sonya kan. Ya udah ,aku bangunin dia.Tuhh dia udah bangun,palingan bentar lagi juga turun " Jawab David.

"Yaa jangan bikin dia ribut-ribut lah disini ada tamu" Ujar ayah melihat kearah paman mereka.

"It's ok lah mas...Daripada rumahnya sepi kan lebih baik kaya gini aja" Jawab paman yang duduk di sebelahnya.

"David mana adikmu kok belum turun juga??"Tanya bibi sembari mengatur meja makan.

"Bentar lagi juga turun tuh bi " Jawab David mulai mengambil nasi ke piring nya. Dan sontak langsung menghentikan gerakannya ketika melihat tatapan mata ayah yang melotot kearahnya.

***

𝐓𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐞𝐦𝐮𝐝𝐢𝐚𝐧

Setelah lama menunggu Sonya yang tak kunjung turun, kesabaran David hilang.

"Sonyaaaaa !!! Turun cepeett mau makan gak!!?" Teriak David yang sudah kelaparan sedari tadi.

"Udah ayah bilangin jangan teriak teriak .Kalo mau ngomong samperin dia nya. Anak cowok kok hobi banget teriak teriak " Ucap ayah.

"Dia mirip sama kamu dulu mas hobinya juga teriak teriak gitu " Ujar paman tertawa kecil.

Ayah hanya bisa diam dan kemudian ikut tertawa.

"Dia kan anakku yaa pastinya mirip lah" Ucap Ayah menggaruk tengkuknya karena malu.

𝐃𝐢 𝐊𝐚𝐦𝐚𝐫 𝐒𝐨𝐧𝐲𝐚.

Sonya baru selesai mandi setelah menyisir rambutnya dengan rapi ia bergegas turun ke lantai bawah dan dilihatnya banyak orang melihat kearahnya.

"Kok ngeliatin nya pada kaya gini yaa?? " Tanya Sonya mendelik tak nyaman sambil menuruni tangga satu persatu.

"Sonya kenalin itu pamanmu paman Hendra yang ayah ceritain kemarin dan itu bibimu bibi Retta namanya " Ujar ayah sembari menunjuk kearah mereka berdua.

"Aaa..Namaku Sonya" Ujar Sonya sambil menyalami mereka berdua dengan penuh kesopanan dia berubah menjadi orang introvert dihadapan paman dan bibinya.

"Udah besar ternyata kamu Sonya dulu terakhir bibi liat kamu masih bayi sekarang umurmu berapa?? " Tanya bibi sambil mengelus lembut kepala Sonya.

"Umur..?? 14 tahun bi " Jawab Sonya malu-malu.

"Udah 14 tahun?? Wahhh udah lama yaa...Bibi gak mengunjungi kalian berdua, maafin bibi yaa. Habisnya pamanmu ini susah banget buat diajak ke indo" Ucap bibi.

"Gak apa apa bi yang penting kita udah ketemu sekarang" Jawab Sonya malu malu.

"Sonya tadi bibi mu masakin kamu rendang nihh, cepet sini kamu makan" Ujar paman sembari mempersilahkan Sonya untuk duduk di sampingnya.

"Iyaa makasih" Jawab Sonya dengan sopan.

𝘩𝘪𝘩𝘩... 𝘯𝘪𝘩 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘵𝘶𝘮𝘣𝘦𝘯 𝘴𝘰𝘱𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘨𝘪𝘯𝘪, 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘫𝘢 𝘣𝘭𝘢𝘬-𝘣𝘭𝘢𝘬𝘢𝘯.𝘬𝘦𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪... 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘋𝘢𝘷𝘪𝘥, 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘳𝘪𝘬 𝘬𝘦𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘚𝘰𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘵𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘨𝘦𝘭𝘪.

𝘚𝘢𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘢𝘶 𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢, 𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘛𝘢𝘩𝘶 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘵𝘦𝘳𝘪𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘪𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭. 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘚𝘰𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘰𝘵𝘰𝘵 𝘵𝘢𝘫𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘋𝘢𝘷𝘪𝘥 𝘴𝘦𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶.

Mereka saling menatap tajam satu sama lain.

"Ayo makan " Ucap bibi menghentikan pertengkaran batin mereka.

Mereka pun mulai makan bersama dengan tenang dan sesekali paman,bibi ,dan ayah mereka membicarakan masa lalunya.

Sonya dan David yang tidak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan hanya bisa tersenyum kecil dan mengangguk angguk, sok tahu.

***

Setelah selesai makan Sonya dan David pun segera bersiap untuk berangkat sekolah yang letaknya sekitar 15 menit dari rumah mereka, Karena mereka berdua adalah murid baru di sana ,maka mereka harus berangkat pagi dong.

Sedangkan ayah akan mengantarkan paman dan bibi menunju pemakaman ibu .

****

Sesampainya didepan sekolah Sonya mereka berdua harus berpisah karena letak sekolah mereka yang berbeda, Sonya yang bersekolah di SMP Cempaka Putih dan kakaknya yang bersekolah di SMA Tunas Bangsa.

Sonya pun memasuki sekolah itu dan berniat untuk masuk kelasnya tetapi sesampainya di sana dia melihat sekolahnya masih sepi dan dia hanya melihat pegawai kebersihan yang masih bersih bersih di sana, Dia melihat jarum jam di tangannya yang baru menunjukkan pukul 06.30.

𝘈𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘱𝘢𝘨𝘪 . 𝘉𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘬𝘦𝘴𝘪𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘫𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵 𝘱𝘢𝘨𝘪.

𝘎𝘶𝘮𝘢𝘮𝘯𝘺𝘢. 𝘛𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘳𝘪𝘢𝘯𝘨.

Dia pun mencari ruang kelasnya sembari melihat lihat keadaan sekolah barunya .Sekolah itu memiliki halaman yang luas dengan taman bunga di pinggirannya. Pemandangan yang benar-benar membersihkan matanya.

𝘏𝘩𝘩𝘩.. 𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯, 𝘴𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘦𝘵𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘺𝘢𝘢 𝘚𝘰𝘯𝘺𝘢 ...

𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘚𝘰𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵𝘪 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢.

Setelah puas melihat keadaan sekolahnya.Sonya teringat dia belum mencari ruang kelasnya dan terlihat anak anak sekolah itu sudah mulai memasuki kelasnya satu persatu.Sonya pun memutuskan pergi ke ruang guru untuk bertanya.

"Permisi pak, mau tanya dimana yaa letak kelas 3A??" Tanya Sonya pada salah satu guru yang berada di sana.

"Ohh kamu Sonya, anak baru itu? " Guru itu balik bertanya.

"Iya Pak" Jawab Sonya mengangguk.

"Mari ikut bapak, bapak kebetulan wali kelas nya "

Sonya pun mengikuti langkah guru itu dari belakangnya dan menuju kelas yang dimaksud.

Setelah kaki dia tiba didepan pintu kelas itu entah kenapa perasaan aneh tiba-tiba menyelimuti nya.

𝘞𝘢𝘩𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘪𝘯𝘪, 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘣𝘢-𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘨𝘦𝘮𝘦𝘵𝘦𝘳𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘨𝘪𝘯𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘩𝘢𝘭 𝘤𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘬𝘦 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘢𝘫𝘢.

Dia pun mengambil langkah berani untuk memasuki kelas itu. Sonya mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas . Dia melihat anak anak itu memandanginya dengan tatapan tajam.

𝘏𝘦𝘪𝘪𝘪 ...𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘢𝘫𝘢 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘱𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘨𝘪𝘵𝘶 . 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯𝘯𝘺𝘢.

"Kenalkan nama dia Sonya ,dia pindahan dari Malang" kata bapak itu seraya mencairkan suasana.

"Haii..." Sapa Sonya kepada mereka.

Tak terdengar sambutan atau apapun itu dan yang Sonya lihat hanyalah mereka yang saling mengobrol dengan yang lainnya.

𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘰𝘮𝘣𝘰𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘢𝘮𝘱𝘶𝘯. 𝘙𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯 𝘫𝘦𝘫𝘢𝘭𝘭𝘪𝘯 𝘬𝘦𝘳𝘵𝘢𝘴 𝘬𝘦 𝘮𝘶𝘭𝘶𝘵 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘴𝘢𝘵𝘶.

"Anak kelas sini, emang gak begitu suka sama anak baru.Jadi harap dimaklumi ya " Bisik Guru itu di telinga Sonya.

Sonya mengangguk paham.

"Sonya kamu boleh duduk di sana" Ujar bapak itu seraya menunjuk ke arah kursi barisan belakang yang berada didekat jendela .

𝘏𝘮𝘮.. 𝘛𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘨𝘶𝘴 𝘫𝘶𝘨𝘢

Sonya pun segera duduk di kursi tanpa menggubris semua pandangan mata yang menuju kearahnya.Toh dia tidak pernah berbuat kesalahan kepada mereka.

"Hai Sonya..Kenalin namaku Lisa, kamu gak usah pikirin anak anak itu, mereka emang kaya gitu kalau ketemu sama anak baru emang rese sih mereka.Tapi tenang aja aku teman nomor satu mu" Bisik anak yang duduk didepannya.

"Haha..Iyaa " Jawabnya sambil menganggukkan kepalanya tertawa canggung.

Setelah beberapa jam didalam kelas akhirnya bel sekolah berbunyi yang menandakan bahwa pelajaran telah usai tanpa menunggu lama Sonya segera pergi keluar kelas.

"Sonya.. Sonya.. Tungguin aku !!!" Teriak orang itu yang tak lain adalah Lisa

"Kenapa??" Tanya Sonya setelah Lisa sampai didepannya.

"Mau pulang bareng gak ? " Tanya nya.

"Pulang bareng?? Hm...Boleh" Jawab Sonya, menganggukkan kepalanya.

Mereka berdua pun mulai jalan berbarengan dan sesekali Lisa menceritakan bagaimana dia menghadapi anak anak itu ketika dia masih menjadi anak baru.

3. Suasana Baru

Sesampainya di rumah Sonya melihat bibinya yang sudah menunggunya didepan rumah.

"Sonya kamu baru pulang??" Tanyanya.

"Iya bi,tadi aku mampir bentar ke rumah temen" Jawab Sonya.

"Cepetan sana makan tadi bibi udah masakin kamu tuh entar keburu dingin lagi" Ujarnya.

"Iya bi makasih...Owhhh ya bi ngomong ngomong kakakku kemana?? Kok dari tadi aku belum liat dia??" Tanya Sonya melihat kanan dan kirinya.

"Kakakmu udah pulang dari tadi tapi bibi juga gak tau sekarang dia kemana" Jawabnya ikut menengok ke kanan dan kiri.

"Bibi nyariin kakakku juga ?? " Tanya Sonya yang melihat bibinya masih pada pergerakannya.

"Gak cuman kakakmu yang ngilang . Pamanmu ini juga dia tadi pergi bawa motornya ayah mu. Tapi sampai sekarang belum juga balik " Jawab Bibi.

"Paling bentar lagi juga balik.Bibi sabar aja. Ya udah aku naik dulu ya bi" Ujar Sonya seraya masuk kedalam rumah.

Dia pun bergegas berganti pakaian dan segera turun untuk makan.

𝐃𝐢 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐤𝐚𝐧

"Bi sepi kan rumahku?? Akhir akhir ini yaa kaya gini ...Semenjak ibuku gak ada, aku sering sendirian di rumah kaya gini hh" Ucap Sonya sambil mengambil nasi didepannya.

"Kan ada bibi sekarang" Jawab bibi duduk di depannya dengan senyum melingkar di bibirnya.

"Iya sekarang ada bibi, tapi besok gimana??" Tanya Sonya yang mengetahui bahwa bibi tinggal dirumahnya hanya sepekan.

"Ya udah kamu mau gak ikut bibi ke AS?? Kamu kalau mau tinggal disana aja sama bibi" Ujar nya.

"Ayah kayaknya gak bakal ngizinin deh bi .Lagian kita baru pindah kesini pekan kemarin" Jawab Sonya mulai menyeruput sup ayam.

"Ya udah liburan besok ketempat bibi aja ke AS"Ucap bibi lagi.

"Ok ..Entar aku coba tanya ke ayah ya " Jawab Sonya.

Setelah menyelesaikan makan siangnya bibi mengajak Sonya untuk pergi berbelanja di swalayan yang letaknya tak jauh dari rumah.

𝐃𝐢𝐬𝐞𝐥𝐚 𝐬𝐞𝐥𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐚𝐧

"Sonya dulu aku sama ibumu sering banget jalan jalan kaya gini selain bisa liat pemandangan sana sini kita juga bisa sekalian menyapa tetangga kita jadi dulu itu tetangga udah berasa keluarga kita sendiri " Ujar bibi sambil tersenyum mengingat masa lalunya.

"Emang dulu kaya gitu bi ??Pantesan dulu ibu hobi banget jalan-jalan .Tapi kalau aku gak minat sih sama jalan-jalan pegel dirumah ada sepeda ada motor kenapa harus jalan kaki coba " Ucap Sonya membantah bibinya.

"Emang anak jaman sekarang. Kamu ini harus banyakin olahraga" Ujar bibinya sambil tertawa.

Setelah lama berjalan kaki akhirnya mereka telah sampai didepan swalayan .Sonya dan bibinya pun segera membeli barang barang yang mereka perlukan.

****

Sesampainya di rumah jarum jam telah menunjukkan pukul 15.15 dan langit terlihat mendung dengan gumpalan awan hitam yang pekat benar saja tak lama kemudian hujan pun turun dengan derasnya.Kakaknya dan pamannya bahkan belum juga menunjukkan batang hidungnya.

"Bi ini pada kemana sih udah hujan kaya gini belum ada yang pulang "Ucap Sonya seraya memandangi teras rumahnya.

"Bibi juga gak tau Sonya pamanmu tadi pagi cuman bilang mau ketemuan sama temen SMA-nya gak taunya sampai sekarang belum juga balik" Jawab bibi.

Mereka pun kembali masuk kedalam rumah.

Tak lama kemudian terdengar suara orang teriak teriak dari depan rumah dan terlihat paman dan kakaknya sedang berusaha mendorong motornya yang sepertinya mogok karena kehabisan bensin ditengah jalan,

Setelah mereka selesai memarkirkan motor di garasi mereka pun segera masuk ke rumah dan bergegas untuk mandi tapi belum aja mulai mandi terdengar suara keributan disana.

"Paman..Tadi aku udah bilang kan kalau bensinnya bakal habis aku suruh beli bensin gak mau!!" Teriak David pada pamannya.

"David ....Kan paman gak bawa uang tadi ya masak suruh minjem ,mending kehabisan bensin daripada minjem " Jawab pamannya tak mau kalah.

"Ya ampun paman cuman minjem 10.000 doang besok bisa dikembaliin " Ucap David tak mau kalah dengan pamannya.

"Kamu tau gak motto paman apa?? Hiduplah tanpa mempunyai hutang kepada siapapun. Jadi sebisa mungkin paman gak akan minjam uang walaupun nominalnya cuman 1"

"Tapi kan paman..... "

"Udah.. Udah... Kalian mau sampai kapan kaya gini.Mau sampai masuk angin??!! " Teriak bibi memutuskan pembicaraan mereka.

"Iyaa" Jawab mereka serempak.

"Iyaaa?? Ya udah lanjutin sana teriak teriak nya tapi kalau kalian masuk angin nanti urus sendiri.Suara hujan aja kalah sama suara kalian " Ucap Bibi merasa jengkel dengan tingkah mereka berdua.

"Bukan gitu sayang, maksudnya iya itu iyaa kita gak bakal teriak teriak lagi " Kata paman ngeles.

Merekapun bergegas mandi, keburu bibi tambah marah marah lagi.

Sonya yang menyaksikan kejadian itu pun senyum senyum sendiri.

𝘚𝘶𝘢𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘪𝘯𝘪. 𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘬𝘦𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘢𝘬𝘢𝘭 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘨𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴.Batinnya.Senyum senyum sendiri.

𝐁𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐦𝐮𝐝𝐢𝐚𝐧....

06:30 pagi

"Sonya..!!! "

"Sonya..!!! "

Terdengar teriakan seseorang dari balik pintu kamar yang membuat tidur sang pemilik kamar itu terusik.

Tok... Tok... Tok....

"Sonya bangun !!!"

"Jangan sampai terlambat ke sekolah! "

Terdengar lagi suara ketukan pintu dan teriakan yang ternyata adalah kakaknya.

"iya ,.. Kak!" jawab Sonya sambil membuka mata.

Dia melihat jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 06:30 .

Dengan malas dia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap untuk pergi ke sekolah kemudian dia segera turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama kakaknya, paman dan bibinya tanpa ayahnya. Ya tanpa ayahnya. Memang belakangan ini ayah mereka jarang ada di rumah sehingga mereka jarang memiliki waktu bersama bahkan sekedar untuk makan bersama.

𝘔𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘭 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢

𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩.......

𝘈𝘥𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘺𝘢𝘩𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘪???

𝘈𝘱𝘢 𝘱𝘦𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬...

Batin Sonya menggelengkan kepalanya tak mengerti.

Seketika lamunan Sonya buyar karena suara kakaknya.

"Hello Sonya.. What are you doing??? " Teriak David didepan telinga adiknya.

"Kak,..Bisa nggak sih kalau ngomong jangan didepan telinga, berisik tau" Ucap Sonya sambil memegangi telinganya.

"Sudah.. Sudah.. Jangan berantem terus . Kita mau makan atau mau debat" Kata bibi menengahi mereka berdua.

Sedangkan paman yang melihat hal itu hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil.

Setelah itu mereka pun makan dengan tenang.

Ketika jam menunjukkan pukul 07.00 mereka segera berangkat ke sekolah dan tak lupa mereka berpamitan dengan paman dan bibinya.

Seusai berpamitan dengan paman dan bibi mereka pun berangkat ke sekolah menggunakan mobil David , yang mana mobil itu adalah hadiah ulang tahunnya ke 17 dari ayah dan ibu , mobil itu baru datang kemarin karena baru dipindahkan dari rumah lama mereka.

Ditengah perjalanan David bertanya kepada Sonya.

"Eh Sonya gimana sekolah barumu?? " Tanya David.

"Kenapa tiba-tiba tanya sekolah, ya kayak biasanya aja " jawab Sonya santai mengarahkan pandangannya ke jalan.

"Cuma mau tanya aja di sekolahmu ada semacam bullying gitu gak?? " Tanyanya lagi.

Sonya terlihat berpikir sebentar.

"Kakak tenang aja sekalipun di sekolahku ada kaya gitu ,adikmu ini bisa mengatasinya .Jangan khawatir" Jawab Sonya sambil menepuk-nepuk bahunya.

"Ya baguslah kalau begitu, nanti kalau pulang kakak yang jemput yaa" Ucap David lagi.

"Hmm.. " Jawab Sonya, menganggukkan kepalanya.

Setelah mengobrol beberapa saat tidak terasa mereka telah sampai didepan sekolah Sonya , Sonya pun segera turun dari mobil dan berjalan menuju kelas tapi entah kenapa dia merasa bahwa semua tatapan mata mengarah kepadanya meskipun tidak nyaman dia tidak menghiraukannya dan terus berjalan.

Ditengah perjalanan Sonya berpapasan dengan Lisa dan dia menanyakan kepadanya.

"Sonya... Sonya.. Tadi kamu berangkat sekolah dianter siapa?? "

"Kakakku, emang kenapa?? " Tanya Sonya.

"Gak cuman tanya doang. Masalahnya jarang jarang ada anak yang berangkat sekolah dianter pakai mobil. Kan kamu tahu ini bukan sekolahan elite" Jawab Lisa.Sembari berjalan beriringan.

"Owhhh... " Sonya mengangguk pelan.

Tak lama kemudian bel sekolah berbunyi

Ketika Sonya berjalan menuju tempat duduknya,tiba-tiba seseorang menghadang jalannya dan ternyata orang itu adalah Yona cs begitulah mereka sebutannya( Yona, Mona, Denny).

Sonya menatap mereka bertiga bergantian.

"Minggir " Ucap Sonya dengan malas.

"Berani beraninya kamu kaya gitu sama aku, kamu gak tau siapa aku??" Tanyanya sambil berkacak pinggang didepannya.

"Siapa kamu..Aku gak peduli, Minggir bisa nggak!" Ucap Sonya lagi.

"Kamu tau gak siapa donatur terbesar disekolah ini??" tanya Denny cowok dengan pipi gembul itu kepada Sonya.

"Terus urusannya dengan aku apa???" Tanya Sonya cuek.

"Donatur terbesar disekolah ini itu...... "

Ucapan denny terpotong karena seorang guru masuk ke kelas mereka.

Yona pun berkata kepada Sonya.

"Urusan kita belum selesai " Ucapnya seraya kembali ke tempat duduknya..

"Terus kenapa??Aku gak peduli. Urusan apa lagi?? Urusan gak jelas" Ucap Sonya sembari berjalan dengan santai menuju tempat duduknya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!