𝐒𝐞𝐦𝐢𝐧𝐠𝐠𝐮 𝐤𝐞𝐦𝐮𝐝𝐢𝐚𝐧
Beberapa hari setelah kejadian itu mereka menghabiskan banyak waktu di rumah terputar dalam memori mereka tentang masa-masa indah dengan ibu mereka . Memori indah itu terlampau kuat untuk dilupakan karena kehilangan sosok ibu bagaikan lampu taman yang mati . Gelap sepi dan sunyi di malam hari...Mungkin itu yang mereka rasakan.
Berbagai cara telah mereka lakukan untuk mencoba merelakan apa yang telah terjadi. Dan mulai membiasakan kehidupan baru. Tetapi semuanya hanya sia sia.
Baik Sonya maupun David mereka menjalani kehidupan yang belum pernah mereka jalani sebelum nya yang tiap hari harus bangun pagi menyiapkan sarapan, mencuci baju mereka sendiri dan melakukan semua pekerjaan yang dulu dikerjakan oleh ibu mereka.
Kali ini mereka berdua harus membagi dua semua pekerjaan itu, Dan ayah mereka tetap seperti biasanya berangkat kerja pagi dan pulangnya malam.
Dan walaupun terkadang rasa rindu itu tiba-tiba menghampiri mereka. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menguatkan hati mereka.
28 Mei 2015
07.00 pm
Karena ini hari minggu, mereka menghabiskan banyak waktu di rumah.
Saat mereka sedang asyik ngobrol tiba tiba telepon rumah berdering sang ayah pun mengangkat nya.
"Siapa?? "Tanya ayah.
"..... "
Sonya dan David melihat kening ayahnya yang berkerut,
"..... "
"Ohhhh yaa yaa"
"..... "
" Yaa nanti aku jemput di bandara, dari sana jam berapa?
"..... "
"Yaa, nanti aku jemput " Ujar Ayah sambil menutup teleponnya.
"Yahh itu siapa??? " Tanya Sonya menghentikan kegiatan membacanya.
"Pamanmu" Jawab ayah.
"Paman?? Kita ternyata punya paman . Aku gak pernah denger tentang paman sebelumnya" Ucap David sambil terus fokus ke telepon genggamnya.
"Iya, dia adik kandung dari ibu kalian.Kalian memang belum pernah ketemu sama paman kalian karena dia selama ini tinggalnya di AS dan jarang sekali pulang ke indo ,tapi dulu kamu kayaknya pernah ketemu karena yang ngerawat kamu kecil dulu itu bibi kamu" Ujar Ayah mereka menjelaskan sambil sesekali melirik David yang terlihat tidak tertarik dengan ucapannya.
𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘬 𝘬𝘶𝘯𝘫𝘶𝘯𝘨 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘫𝘢𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘮𝘱𝘢 𝘪𝘣𝘶. 𝘈𝘺𝘢𝘩 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶.Batin David.
"Paman nanti sampai ke sini jam berapa yah??" Tanya Sonya lagi.
"Paling nanti sekitar jam 4 pagi kalian mau ikut jemput ?? " Tanya ayah.
"Nggak ..." Jawab mereka berdua serempak.
Ayah mereka hanya bisa diam dan tersenyum.
Yaaaa begitulah hari hari mereka setelah kepergian ibu mereka.
Sonya dan kakaknya memang tidak begitu dekat dengan ayahnya karena dari kecil mereka udah terbiasa dekat dengan ibunya. Karena sang ayah yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.
𝐊𝐞𝐞𝐬𝐨𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐫𝐢𝐧𝐲𝐚.
06.00 𝐩𝐦.
Kriiiingg ... Kriiinngg...
Alarm di kamar Sonya berbunyi, Dengan langkah malas dia matikan alarm itu dan melihat kearah jam yang telah menunjukkan pukul 06.00 pagi.
"Apaaaa ini?? Perasaan aku tadi malam udah aku atur di jam empat , tapi kenapa bunyinya di jam enam??" Sonya membelalakan matanya dan beringsut dari tempat tidurnya.
"Wahhh gak salah lagi ini pasti ulah nya si David, Dasarr...Abang kurang ajar..xxx" Ujar Sonya sambil mengumpat kakaknya dengan emosi yang menggebu-gebu..
𝘚𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 , 𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘩𝘢𝘳𝘪-𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘫𝘢𝘪 𝘬𝘶.
Tiba-tiba pintu kamar dia terbuka..
"Sonyaaa...Nyariin aku yaaa..Sonya Sonyaaa...!!Masa jam segini baru bangun sih, malu tuh sama matahari yang udah nongol dari tadi, anak gadis bangunnya jam segini sih" Katanya sambil mencibir dan menutup pintu kamarnya kembali.
"Kak....Daviidddddd !!" Teriak Sonya.
𝘈𝘸𝘢𝘴 𝘢𝘫𝘢 𝘺𝘢𝘢𝘢..... 𝘛𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯𝘬𝘶....
𝐃𝐢 𝐌𝐞𝐣𝐚 𝐌𝐚𝐤𝐚𝐧
"David kamu ngapain lagi pagi pagi udah bikin adikmu ribut ribut" Tanya ayah .
"Hm..?? Tadi ayah yang suruh aku buat bangunin Sonya kan. Ya udah ,aku bangunin dia.Tuhh dia udah bangun,palingan bentar lagi juga turun " Jawab David.
"Yaa jangan bikin dia ribut-ribut lah disini ada tamu" Ujar ayah melihat kearah paman mereka.
"It's ok lah mas...Daripada rumahnya sepi kan lebih baik kaya gini aja" Jawab paman yang duduk di sebelahnya.
"David mana adikmu kok belum turun juga??"Tanya bibi sembari mengatur meja makan.
"Bentar lagi juga turun tuh bi " Jawab David mulai mengambil nasi ke piring nya. Dan sontak langsung menghentikan gerakannya ketika melihat tatapan mata ayah yang melotot kearahnya.
***
𝐓𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐞𝐦𝐮𝐝𝐢𝐚𝐧
Setelah lama menunggu Sonya yang tak kunjung turun, kesabaran David hilang.
"Sonyaaaaa !!! Turun cepeett mau makan gak!!?" Teriak David yang sudah kelaparan sedari tadi.
"Udah ayah bilangin jangan teriak teriak .Kalo mau ngomong samperin dia nya. Anak cowok kok hobi banget teriak teriak " Ucap ayah.
"Dia mirip sama kamu dulu mas hobinya juga teriak teriak gitu " Ujar paman tertawa kecil.
Ayah hanya bisa diam dan kemudian ikut tertawa.
"Dia kan anakku yaa pastinya mirip lah" Ucap Ayah menggaruk tengkuknya karena malu.
𝐃𝐢 𝐊𝐚𝐦𝐚𝐫 𝐒𝐨𝐧𝐲𝐚.
Sonya baru selesai mandi setelah menyisir rambutnya dengan rapi ia bergegas turun ke lantai bawah dan dilihatnya banyak orang melihat kearahnya.
"Kok ngeliatin nya pada kaya gini yaa?? " Tanya Sonya mendelik tak nyaman sambil menuruni tangga satu persatu.
"Sonya kenalin itu pamanmu paman Hendra yang ayah ceritain kemarin dan itu bibimu bibi Retta namanya " Ujar ayah sembari menunjuk kearah mereka berdua.
"Aaa..Namaku Sonya" Ujar Sonya sambil menyalami mereka berdua dengan penuh kesopanan dia berubah menjadi orang introvert dihadapan paman dan bibinya.
"Udah besar ternyata kamu Sonya dulu terakhir bibi liat kamu masih bayi sekarang umurmu berapa?? " Tanya bibi sambil mengelus lembut kepala Sonya.
"Umur..?? 14 tahun bi " Jawab Sonya malu-malu.
"Udah 14 tahun?? Wahhh udah lama yaa...Bibi gak mengunjungi kalian berdua, maafin bibi yaa. Habisnya pamanmu ini susah banget buat diajak ke indo" Ucap bibi.
"Gak apa apa bi yang penting kita udah ketemu sekarang" Jawab Sonya malu malu.
"Sonya tadi bibi mu masakin kamu rendang nihh, cepet sini kamu makan" Ujar paman sembari mempersilahkan Sonya untuk duduk di sampingnya.
"Iyaa makasih" Jawab Sonya dengan sopan.
𝘩𝘪𝘩𝘩... 𝘯𝘪𝘩 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘵𝘶𝘮𝘣𝘦𝘯 𝘴𝘰𝘱𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘨𝘪𝘯𝘪, 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘫𝘢 𝘣𝘭𝘢𝘬-𝘣𝘭𝘢𝘬𝘢𝘯.𝘬𝘦𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪... 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘋𝘢𝘷𝘪𝘥, 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘳𝘪𝘬 𝘬𝘦𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘚𝘰𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘵𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘨𝘦𝘭𝘪.
𝘚𝘢𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘢𝘶 𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢, 𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘛𝘢𝘩𝘶 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘵𝘦𝘳𝘪𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘪𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭. 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘚𝘰𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘰𝘵𝘰𝘵 𝘵𝘢𝘫𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘋𝘢𝘷𝘪𝘥 𝘴𝘦𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶.
Mereka saling menatap tajam satu sama lain.
"Ayo makan " Ucap bibi menghentikan pertengkaran batin mereka.
Mereka pun mulai makan bersama dengan tenang dan sesekali paman,bibi ,dan ayah mereka membicarakan masa lalunya.
Sonya dan David yang tidak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan hanya bisa tersenyum kecil dan mengangguk angguk, sok tahu.
***
Setelah selesai makan Sonya dan David pun segera bersiap untuk berangkat sekolah yang letaknya sekitar 15 menit dari rumah mereka, Karena mereka berdua adalah murid baru di sana ,maka mereka harus berangkat pagi dong.
Sedangkan ayah akan mengantarkan paman dan bibi menunju pemakaman ibu .
****
Sesampainya didepan sekolah Sonya mereka berdua harus berpisah karena letak sekolah mereka yang berbeda, Sonya yang bersekolah di SMP Cempaka Putih dan kakaknya yang bersekolah di SMA Tunas Bangsa.
Sonya pun memasuki sekolah itu dan berniat untuk masuk kelasnya tetapi sesampainya di sana dia melihat sekolahnya masih sepi dan dia hanya melihat pegawai kebersihan yang masih bersih bersih di sana, Dia melihat jarum jam di tangannya yang baru menunjukkan pukul 06.30.
𝘈𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘱𝘢𝘨𝘪 . 𝘉𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘬𝘦𝘴𝘪𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘫𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵 𝘱𝘢𝘨𝘪.
𝘎𝘶𝘮𝘢𝘮𝘯𝘺𝘢. 𝘛𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘳𝘪𝘢𝘯𝘨.
Dia pun mencari ruang kelasnya sembari melihat lihat keadaan sekolah barunya .Sekolah itu memiliki halaman yang luas dengan taman bunga di pinggirannya. Pemandangan yang benar-benar membersihkan matanya.
𝘏𝘩𝘩𝘩.. 𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯, 𝘴𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘦𝘵𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘺𝘢𝘢 𝘚𝘰𝘯𝘺𝘢 ...
𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘚𝘰𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵𝘪 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢.
Setelah puas melihat keadaan sekolahnya.Sonya teringat dia belum mencari ruang kelasnya dan terlihat anak anak sekolah itu sudah mulai memasuki kelasnya satu persatu.Sonya pun memutuskan pergi ke ruang guru untuk bertanya.
"Permisi pak, mau tanya dimana yaa letak kelas 3A??" Tanya Sonya pada salah satu guru yang berada di sana.
"Ohh kamu Sonya, anak baru itu? " Guru itu balik bertanya.
"Iya Pak" Jawab Sonya mengangguk.
"Mari ikut bapak, bapak kebetulan wali kelas nya "
Sonya pun mengikuti langkah guru itu dari belakangnya dan menuju kelas yang dimaksud.
Setelah kaki dia tiba didepan pintu kelas itu entah kenapa perasaan aneh tiba-tiba menyelimuti nya.
𝘞𝘢𝘩𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘪𝘯𝘪, 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘣𝘢-𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘨𝘦𝘮𝘦𝘵𝘦𝘳𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘨𝘪𝘯𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘩𝘢𝘭 𝘤𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘬𝘦 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘢𝘫𝘢.
Dia pun mengambil langkah berani untuk memasuki kelas itu. Sonya mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas . Dia melihat anak anak itu memandanginya dengan tatapan tajam.
𝘏𝘦𝘪𝘪𝘪 ...𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘢𝘫𝘢 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘱𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘨𝘪𝘵𝘶 . 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯𝘯𝘺𝘢.
"Kenalkan nama dia Sonya ,dia pindahan dari Malang" kata bapak itu seraya mencairkan suasana.
"Haii..." Sapa Sonya kepada mereka.
Tak terdengar sambutan atau apapun itu dan yang Sonya lihat hanyalah mereka yang saling mengobrol dengan yang lainnya.
𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘰𝘮𝘣𝘰𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘢𝘮𝘱𝘶𝘯. 𝘙𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯 𝘫𝘦𝘫𝘢𝘭𝘭𝘪𝘯 𝘬𝘦𝘳𝘵𝘢𝘴 𝘬𝘦 𝘮𝘶𝘭𝘶𝘵 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘴𝘢𝘵𝘶.
"Anak kelas sini, emang gak begitu suka sama anak baru.Jadi harap dimaklumi ya " Bisik Guru itu di telinga Sonya.
Sonya mengangguk paham.
"Sonya kamu boleh duduk di sana" Ujar bapak itu seraya menunjuk ke arah kursi barisan belakang yang berada didekat jendela .
𝘏𝘮𝘮.. 𝘛𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘨𝘶𝘴 𝘫𝘶𝘨𝘢
Sonya pun segera duduk di kursi tanpa menggubris semua pandangan mata yang menuju kearahnya.Toh dia tidak pernah berbuat kesalahan kepada mereka.
"Hai Sonya..Kenalin namaku Lisa, kamu gak usah pikirin anak anak itu, mereka emang kaya gitu kalau ketemu sama anak baru emang rese sih mereka.Tapi tenang aja aku teman nomor satu mu" Bisik anak yang duduk didepannya.
"Haha..Iyaa " Jawabnya sambil menganggukkan kepalanya tertawa canggung.
Setelah beberapa jam didalam kelas akhirnya bel sekolah berbunyi yang menandakan bahwa pelajaran telah usai tanpa menunggu lama Sonya segera pergi keluar kelas.
"Sonya.. Sonya.. Tungguin aku !!!" Teriak orang itu yang tak lain adalah Lisa
"Kenapa??" Tanya Sonya setelah Lisa sampai didepannya.
"Mau pulang bareng gak ? " Tanya nya.
"Pulang bareng?? Hm...Boleh" Jawab Sonya, menganggukkan kepalanya.
Mereka berdua pun mulai jalan berbarengan dan sesekali Lisa menceritakan bagaimana dia menghadapi anak anak itu ketika dia masih menjadi anak baru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Imma Juhamzah
kayak gak ada sedih2x di tinggal mamanya
2021-09-28
0