Sonya tersenyum puas melihatnya.
𝘐𝘯𝘪 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘬𝘶
Batinnya
Tanpa menunggu lama lagi. Dia pun langsung keluar dari kamar kakaknya.
"Sonya... Kamu ngapain berdiri disitu??" Tanya pamannya yang tiba-tiba muncul didepan pintu kamar kakaknya. Paman pun melihat kedalam kamar itu.
"Itu siapa ?? Kakakmu?? " Tanyanya.
"Iyaa, paman diem yaa" Bisik Sonya.
"Hahahah..Iya.. Iya.. " Jawabnya.
"Owhhh ya Sonya.. Paman mau nih ngomong sama kalian berdua, tapi kakakmu gimana itu?? " Tanyanya sambil menunjuk kearah David.
"Dibangunin?? " Sonya balik bertanya.
"Terserah kamu aja ,entar paman tunggu di bawah" Jawab paman sambil tersenyum.
"Gak disini aja, paman?? " Tanya Sonya sambil menunjuk sofa yang berada di ruang tengah lantai atas.
"Baiklah kalau gitu, paman mau ngambil sesuatu di kamar paman dulu "
"Okay paman... Paman..! Tunggu bentar" Sonya membisikkan sesuatu kepada pamannya.
"Gimana?? " Tanya Sonya.
"Oke ..Ya udah... Kakakmu bangunin dulu sana" Jawab Paman.
"Thank you,Paman " Ucap Sonya dengan bahagia.
Dia pun langsung ke kamar kakaknya, dan terlihat gundukan dalam selimut itu masih belum berubah.
𝘋𝘪𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘵𝘢𝘥𝘪 𝘨𝘢𝘬 𝘨𝘦𝘳𝘢𝘬 𝘨𝘦𝘳𝘢𝘬, 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘬𝘢𝘯
Batinnya.
Dia segera membongkar gundukan itu dan terlihat kakaknya masih tertidur dengan pulas nya.
"Kak.... Bangun..!! " Teriak Sonya.
Tapi kakaknya bahkan tidak bergerak sama sekali.
"Kak... Tau gak, paman dari tadi marah marah tau " Bisik Sonya didepan telinga kakaknya.
"Paman marah?? Marah marah kenapa?? " Tanyanya sambil mengucek matanya.
"Kakak tadi sebelum tidur masuk kamar mandi kan??"
"Hmm, terus kenapa??"
"Terus... Kakak lupa matiin kran nya sampai kamar mandinya kebanjiran " Jawab Sonya ngasal.
"Beneran?? " Tanyanya sambil beranjak bangun.
"Eitsss , tunggu bentar" Ujar Sonya sambil mencegah kakaknya pergi.
"Kenapa lagi?? " Tanyanya.
"Sekarang udah jam berapa liat?? " Sambil menunjukkan ponselnya.
"Jam delapan?? Ini beneran jam delapan malem??" Tanya David, tak percaya.
"Iyaa.. Dan sekarang didepan pintu kamar kakak ini udah ada singa yang siap menerkam kakak"
"Singa.. Apaan sih , gak jelas banget" Katanya sambil membuka pintu kamarnya.
Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat paman sudah menunggunya dengan tatapan siap menerkam.
"David... Duduk..!!" Suruh paman dengan nada tegas, dan David hanya diam tertunduk mengikuti paman dibelakangnya.
Sonya yang melihatnya pun gak bisa berhenti tertawa didalam hati hingga akhirnya.
"Huks.. Huks.. " Dia berusaha berpura-pura batuk karena menahan tawanya yang gak bisa dikontrol itu.
"Sonya.. Kamu kenapa?? " Tanya paman.
"It's okay, Paman " Jawabnya berusaha menahan tawa.
𝘞𝘢𝘩𝘩𝘩 𝘱𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘯𝘦𝘳 𝘣𝘦𝘯𝘦𝘳 𝘫𝘢𝘨𝘰 𝘢𝘬𝘵𝘪𝘯𝘨
Gumam Sonya.
"Tau gak, Paman udah nunggu kamu dari kapan??" Tanya paman kepada David.
David hanya menunduk tanpa menjawab pertanyaan pamannya.
"Okay cut !!" Teriak bibi yang tiba-tiba berada di samping Sonya.
"Oh my god..!! Bibi ngagetin aku aja" Ujar Sonya sambil memijat dadanya.
"Kalian itu gimana, orang bangun tidur aja udah dikerjain kaya gini, tua sama muda sama aja, pamannya harusnya itu ngajarin ponakan nya yang bener bukan yang kaya begini" Ucap bibi lantas mencubit paha paman dan duduk di sampingnya nya.
"Yaa gak papa lah, buat hiburan ya sonya" Jawab paman tersenyum kearah Sonya.
"Iya, Paman " Jawab Sonya dengan tertawa.
"Kamu ngerjain aku Sonya?? " Tanya David sambil melotot kearahnya.
"Hm..?? Iyaa.. " Jawab Sonya tersenyum kecil.
"Kamu bisa bisanya.... "
"Udah.. Udah.. David, kita dari tadi emang nungguin kamu" Ujar paman menghentikan pembicaraan David.
"Gini.... " Paman memulai pembicaraan.
"Tadi di kantor paman dapat kiriman paket dan ternyata paket itu dari ayahmu dan setelah paman liat, coba kalian liat..." Ujarnya seraya menyerahkan isi paket itu.
Didalamnya hanya terdapat sebuah surat dan sebuah memori.
"Ini didalamnya tadi ada suratnya, paman pikir isi surat ini harus kita dengar makanya paman sengaja bawa paket ini ke rumah"
𝘒𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘪𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘬𝘦𝘵 𝘪𝘯𝘪, 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘨𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘭𝘪𝘢𝘵...
Batin Sonya.
Isi surat:
𝓗𝓮𝓷𝓭𝓻𝓪 ,𝓪𝓴𝓾 𝓷𝓾𝓵𝓲𝓼 𝓼𝓾𝓻𝓪𝓽 𝓲𝓷𝓲 𝓴𝓪𝓻𝓮𝓷𝓪 𝓪𝓴𝓾 𝓹𝓲𝓴𝓲𝓻 𝓼𝓪𝓪𝓽 𝓲𝓷𝓲 𝓴𝓪𝓶𝓾 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓹𝓪𝓵𝓲𝓷𝓰 𝓪𝓴𝓾 𝓹𝓮𝓻𝓬𝓪𝔂𝓪𝓲.
𝓐𝓴𝓾 𝓰𝓪𝓴 𝓽𝓪𝓱𝓾 𝓰𝓲𝓶𝓪𝓷𝓪 𝓳𝓮𝓵𝓪𝓼𝓲𝓷 𝓼𝓮𝓶𝓾𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓴𝓮 𝓴𝓪𝓶𝓾. 𝓓𝓪𝓷 𝓪𝓴𝓾 𝓰𝓪𝓴 𝓽𝓪𝓱𝓾 𝓪𝓹𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓻𝓳𝓪𝓭𝓲 𝓼𝓮𝓽𝓮𝓵𝓪𝓱 𝓹𝓪𝓴𝓮𝓽 𝓲𝓷𝓲 𝓼𝓪𝓶𝓹𝓪𝓲 𝓭𝓲𝓭𝓮𝓹𝓪𝓷𝓶𝓾.
𝓣𝓪𝓹𝓲 𝓽𝓸𝓵𝓸𝓷𝓰 𝓼𝓮𝓽𝓮𝓵𝓪𝓱 𝓴𝓪𝓶𝓾 𝓵𝓲𝓪𝓽 𝓲𝓼𝓲 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓶𝓮𝓶𝓸𝓻𝓲 𝓲𝓽𝓾 𝓪𝓴𝓾 𝓱𝓪𝓻𝓪𝓹 𝓴𝓪𝓶𝓾 𝓳𝓪𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓻𝓽𝓲𝓷𝓭𝓪𝓴 𝓰𝓮𝓰𝓪𝓫𝓪𝓱.
𝓐𝓴𝓾 𝓳𝓾𝓰𝓪 𝓶𝓪𝓾 𝓷𝓰𝓸𝓶𝓸𝓷𝓰 𝓴𝓪𝓵𝓪𝓾 𝓴𝓪𝓴𝓪𝓴𝓶𝓾 𝓲𝓽𝓾 𝓼𝓮𝓫𝓮𝓷𝓪𝓻𝓷𝔂𝓪 𝓴𝓸𝓻𝓫𝓪𝓷 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰-𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓳𝓪𝓱𝓪𝓽 𝓲𝓽𝓾. 𝓓𝓪𝓷 𝓪𝓴𝓾 𝓶𝓲𝓷𝓽𝓪 𝓽𝓸𝓵𝓸𝓷𝓰 𝓴𝓮 𝓴𝓪𝓶𝓾 𝓽𝓸𝓵𝓸𝓷𝓰 𝓳𝓪𝓰𝓪𝓲𝓷 𝓪𝓷𝓪𝓴 𝓪𝓷𝓪𝓴 𝓴𝓾 𝓼𝓮𝓫𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻 𝓼𝓪𝓶𝓹𝓪𝓲 𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓶𝓮𝓷𝔂𝓮𝓵𝓮𝓼𝓪𝓲𝓴𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓶𝓾𝓪 𝓶𝓪𝓼𝓪𝓵𝓪𝓱 𝓲𝓷𝓲 𝓭𝓪𝓷 𝓽𝓸𝓵𝓸𝓷𝓰 𝓳𝓪𝓰𝓪 𝓶𝓮𝓶𝓸𝓻𝓲 𝓲𝓽𝓾 𝓳𝓪𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓼𝓪𝓶𝓹𝓪𝓲 𝓳𝓪𝓽𝓾𝓱 𝓭𝓲 𝓽𝓪𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓵𝓪𝓲𝓷.
𝓓𝓪𝓷𝓲𝓮𝓵
"Ini maksudnya apa?? " Tanya Paman tak mengerti.
Drttttt... Drttttt...
Ponsel David berbunyi,
Dia pun segera membuka ponselnya dan terlihat ayah mengirimkan pesan kepadanya.
𝙳𝚊𝚟𝚒𝚍 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚖𝚊𝚞 𝚓𝚊𝚠𝚊𝚋𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊𝚊𝚗𝚖𝚞 𝚝𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚒𝚊𝚗𝚐, 𝚖𝚎𝚖𝚘𝚛𝚒 𝚍𝚒 𝚙𝚊𝚔𝚎𝚝 𝚒𝚝𝚞 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞 𝚔𝚊𝚖𝚞.
"Mana memorinya?? " Tanya David.
"Ini... " Jawab bibi sambil menyerahkan memori itu.
"Nihhh.... Coba kamu pasang di laptop paman aja " Ucap Paman.
Dia pun memasukkan memori itu ke laptop pamannya .Didalamnya hanya terdapat satu file yaitu sebuah Video.
Mereka pun melihat isi video itu.
Duarrrrr...
Bagaikan liat hantu di siang bolong, video itu cukup menjelaskan apa yang terjadi malam itu.
Video yang berdurasi kurang dari dua menit itu menunjukkan detik-detik sebelum kematian ibu mereka.
"Oh ...!!! Itu beneran kak Meta" Teriak bibi sambil menutup mulutnya tak percaya.
Sonya merasa jantungnya mau copot saat liat video itu.
"Udah... Udah... Rileks bentar " Ucap Paman mencoba menetralkan suasana.
Mereka berempat pun mengatur nafas mereka kembali.
"Dengerin penjelasan paman, karena kita gak tau apa yang bakal terjadi sama ayah kalian karena dia melihat bagaimana ibu kalian meninggal kita pura-pura aja gak tau aja tentang semua kejadian ini, takutnya entar kalau kita lapor ke polisi, ayah kalian malah kenapa kenapa,yang penting kita harus simpan barang barang ini biar gak ada yang curiga sama kita, masalahnya paman ngerasa kalau ada yang ngawasin kita disini"
"Ngawasin kita??" Tanya David, sambil menengok ke kanan dan kirinya.
"Iyaa, paman cuman ngerasa aja, jadi untuk jaga jaga aja kita pura-pura gak tau tentang kejadian itu yaaa. Ini demi keselamatan kita bersama" Ujar Paman.
****
"Kak.. Udah nemu jawabannya sekarang kan?? " Tanya Sonya kepada kakaknya.
"Okay.. Okay.. Aku paham sekarang, kenapa ayah agak aneh akhir akhir ini"
"Ngomong ngomong,ayahmu pernah gak ketemuan sama orang itu?? " Tanya paman.
"Ayah kayaknya pernah ketemu sama orang itu, tiap dia nelfon pasti ayah langsung pergi menemuinya. Mungkin aja kalau orang yang sering nelfon ayah itu orang yang di video itu" Ujar David menjelaskan.
𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘦𝘥𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘢. 𝘈𝘱𝘢 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘱𝘦𝘳𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘵𝘶. Batin Sonya.
"Tapi mau bagaimana pun juga, masalah ini masih agak ambigu, kita gak tau alasan orang itu kenapa ngelakuin hal itu sama ibu kalian.Kita juga gak tau kenapa ayah kalian ngirim semua ini ke kita " Ucap bibi menengahi pembicaraan.
"Ohhhh ya... Aku baru ingat, suara yang kudengar malam itu berarti beneran suara ayah" Ucap David tiba-tiba.
"Kamu dengar suara apa lagi, David?? " Tanya bibi.
"Yaa denger suara ayah sama orang itu" Jawabnya.
𝐅𝐥𝐚𝐬𝐡𝐛𝐚𝐜𝐤 𝐎𝐧
𝐌𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧 𝐢𝐛𝐮 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚.
𝐏𝐮𝐤𝐮𝐥 𝟎𝟑. 𝟎𝟎
Ayah mereka baru pulang setelah selesai melakukan kerjaan dari luar kota, dia tiba didepan rumah dengan menggunakan taksi tapi dia merasa heran dengan keadaan rumah yang tiba-tiba ada mobil asing didepan rumahnya, karena saat itu langit masih gelap dia tidak bisa melihat siapa yang berada di dalam mobil itu.
𝘕𝘨𝘢𝘱𝘢𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘥𝘪𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘱𝘢𝘳𝘬𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩𝘬𝘶
Batinnya.
Karena tergesa-gesa dia pun segera masuk ke dalam rumah dan merasa tambah heran karena pintu rumah itu sudah terbuka.
𝘎𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪𝘬𝘶 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘫𝘢𝘮 𝘴𝘦𝘨𝘪𝘯𝘪
Batinnya lagi.
Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat kamar istri nya juga sedikit terbuka dan terdengar dia tengah bercekcok dengan seorang lelaki dan terdengar pula
,
𝘗𝘭𝘢𝘬𝘬.......Ya dia mendengar suara tamparan .
Karena takut terjadi hal yang tidak baik dia pun mencoba menyalakan ponselnya dan merekam kejadian yang terjadi didepannya.Perasaan tak enak muncul di benaknya dan langkah kaki dia terasa berat ketika dia telah sampai didepan pintu kamar istrinya dan Dorrr......
Dia terjatuh bersamaan dengan ponsel yang dipeganginya tanpa menunggu lama dia pun mengambil ponsel itu kembali dan menyimpan disaku nya tanpa mengetahui bahwa ponsel itu masih merekam semuanya.
"Kurang ajar, siapa kamu berani berani nya kamu melakukan itu kepada istriku" Dengan satu pukulan besar dia memukul orang itu dan menyebabkan orang itu jatuh terhuyung huyung.
"Meta.. Kamu gak apa apa kan??" Tanyanya sambil menghampiri istrinya.
"Mas aku gak apa apa, karena setelah kejadian ini, aku gak bakal ngerasain lagi sakit yang lebih sakit dari ini.Mas....Aku beneran minta maaf sama kamu, aku minta kamu...Tolong jagain...anak anak yaa" Jawabnya dengan nafas terenggah enggah hingga akhirnya tak sadarkan diri.
"Meta.... Meta... Apa maksud kamu.." Tapi tak ada jawaban darinya , dia pun memeriksa denyut nadinya yang melemah dan akhirnya dia menyadari bahwa istrinya itu telah pergi untuk selama lamanya.
"Kamu siapa??? Berani beraninya kamu !!" Ia hendak menghabisi orang itu tapi sayangnya orang itu menyodorkan pistol kearahnya dan berbicara didekat telinganya.
"Kamu mau.. Anak anakmu liat kalian berdua mati sekarang, bukankah yang diharapkan istrimu itu kamu jagain anak anakmu??" Tanya orang itu dengan senyum miring nya.
"Kamu ngapain ngelakuin hal itu sama istriku ?!! Apa salah dia??"
"Kamu mau tau... Kenapa..??? Karena istrimu udah ngelakuin kesalahan terbesar terhadap bos ku" Jawabnya.
"Bos??? Kamu punya bos?? Jadi kamu ngelakuin hal ini karena disuruh bos mu??? Gila yaa kamu"
"Bos?? Ya iyalah punya.....Aku juga harus bertahan hidup buat keluargaku. Ngomong ngomong bosku sedang memantau pekerjaan ku sekarang" Bisik nya seraya menunjuk ke arah kamera drone yang ada diatasnya dan menarik tangan sang ayah dengan kasar lalu membawa pergi ke luar rumah dan memasukkan nya ke dalam mobil.
"Siapa ini??" Tanya orang yang didalam mobil.
"Suaminya lahh" Jawab orang tadi.
"Dia ngeliat semua kejadiannya?? "
"Kini giliran kamu yang bertindak "
"Okeyy... "
"Kalian mau bawa aku kemana? !!!" Teriak ayah itu.
"Kamu mau mati sekarang??" Tanya orang itu sambil memainkan pistol ditangannya.
Sang ayah itu sontak menggeleng dan terdiam di tempat.
Dan
Buggg...
Sebuah pukulan keras mengenai tengkuknya dan membuat ia kehilangan kesadarannya.
Dan disaat itu juga kedua orang tadi menjejalkan minuman yang telah diberi obat ke mulut sang ayah (Daniel ) dan setelah selesai melakukan tugasnya mereka kembali melajukan mobilnya.
Akhirnya mobil itu pergi meninggalkan rumahnya dan meninggalkan istrinya yang tergeletak tak berdaya.
Dan ketika Daniel membuka matanya hanya hamparan sawah yang dilihatnya. Dan bertanya-tanya dalam hati sebenarnya ada dimana dirinya.Ia merasakan kepalanya yang berdenyut dengan hebat. Ia mencoba mengingat kejadian yang telah menimpanya hingga suara telfon dari David membuyarkan pikirannya.
Tanpa pikir panjang lagi ia pergi menuju pos jaga yang kebetulan ada orang disana dan meminta orang tersebut untuk mengantarkan dirinya menuju rumahnya.
𝐅𝐥𝐚𝐬𝐡𝐛𝐚𝐜𝐤 𝐎𝐟𝐟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments